Kamis, 30 Desember 2010

ketika pulang (tidak) terlalu malam.

Karena takut diganggu sama para mahasiswa yang lagi mabok lagi, hari ini saya memutuskan untuk pulang lebih cepat dari kampus. Biasanya kan selallu di atas jam 12 malem, nah sekarang jam 9, saya sudah masukin laptop ke dalam tas. Waktu yang terlalu dini untuk mengganggu seorang wanita yang rapuh ini, huehehehehe!

I pod saya terus memutar lagu,





Sampai ketika saya harus melewati taman yang memisahkan antara gedung kelas yang biasa saya pake dengan kompleks apartment, dan…..

Berjejerlah empat ekor anjing. Woooooot~ Ternyata fans saya itu bukan cuma dari golongan mahluk halus aja ya…Dengan wajah yang ketakutan namun tetap terjaga kecantikannya, Teteh Piera pun terdiam.

Saya pun mundur perlahan, namun…..ANJING!

Saya bukan mau menggunakan bahasa tidak senonoh ya, tapi di belakang saya itu ternyata ada dua ekor anjing lainnya. Wooooooooot~ Tampaknya sekarang saya berada di dalam lingkaran mafia anjing, sodara-sodari.

Well, mungkinkah anjing-anjing itu iri akan kecantikan alami yang selama ini akyuh miliki??? Huahahaha! Jangan salahin kalau otak saya udah nggak bisa mikir bener, ketika dikelilingi enam ekor anjing di suhu tiga derajat celcius, nggak ada yang bisa diharapkan dari daya kerja otak yang kamu miliki.

Okeh, kemaren diusir satpam, diganggung orang mabok, sekarang dikelilingi mafia anjing…..Meeeeeen, Tuhan itu emang Maha Keren, cobaan yang diberikan kepada mahluk-Nya yang satu ini tuh nggak pernah sama setiap harinya dan selalu unpredictable.

Lalu, apa yang seorang Teteh Piera lakukan sampe masih bisa idup dan nulis postingan sekarang ini???

Huehehehehe! Sebagai mahasiswa yang kere-aktip, saya inget kalau di dalem tas saya ada tuna kalengan yang saya dapet dari kantin ketika makan siang tadi. Terus, saya buka sedikit tutup tuna kalengan-nya dan….Saya lempar ke arah pohon yang terletak tidak terlalu jauh dari tempat saya dikepung….






Dan, oh tentu saja, keenam ekor anjing mafia itu berlarian ke arah pohon dan saling berebut tuna kalengan yang saya lempar tadi, huehehehe. Nggak mau kalah, saya pun ikutan lari, lari ke apartment….Huehehehe!

Satu hal yang saya pelajari dari pengalaman kali ini, bahwa Tuhan selalu menolong hamba-Nya yang kere-aktip...

Senin, 27 Desember 2010

euwerd

Sambil ngedengerin,





Saya menulis postingan ini….



Hai, hai! Waaaah, saya baru dapet euwerd (ditulis: award) nih dari Ewi yang demen cuap-cuap, yang juga merupakan salah satu teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!). Tapi, satu hal yang bikin saya bingung adalah nama award itu, 'stylish award'!!! Waduh, walaupun saya tinggal di negara ter-fashionable di dunia dan akherat, di mana cewek-ceweknya lebih milih mati pake hak tinggi dan eyeliner, tapi bukan berarti saya ini juga ikut-ikutan jadi fashionista. Teteh Piera, fashion (-able, red)? Kagak mungkin. Teteh Piera, nista? Kagak…..Dipungkiri lagi!

Tapi saya bersyukur banget sih ada yang ngasih saya euwerd, walaupun untuk sekarang ini, mungkin saya lebih berharap ada yang ngasih saya 40 bungkus indomie rasa empal gentong. Persediaan indomie-ku sudah habiiiiiiiiis sodara-soodari!!!! Kalau ada cewek yang beliin saya indomie, bakal saya jadiin sodara, kalau cowok, bakal saya jadiin sebagai partner selama saya pulang dari kampus tengah malem.

Okay, tapi ternyata award ini bawa 'anak'. So, after I receive this award, saya harus buat sebuah postingan yang berisikan;

(1) 8 things about myself.
(2) 8 orang yang pengen saya kasih jenis award yang sama dan kasih tau mereka kalau mereka dapetin award ini.

Tapi, saya bukan orang yang pintar menilai diri saya sendiri sih sebenernya. Bisa sih saya kasih delapan komentar tentang diri sendiri, tapi jadinya bakal kaya gini; "Saya itu….Ngggg, cantik, cantik, cantik, cantik, cantik, cantik, cantik, dan….CANTIK!" Nah, jijik kan bacanya???? Maka dari itu, untuk menghindari fitnah dan godaan syaitonirajim, saya minta bantuan dari beberapa dari my best-blogger-friends untuk ngasih jawaban yang sejujur-jujurnya, what are they thinking about me???


Nyonya Helhah:
"Sanitasi, cute, impulsive, kayak WC buat bayi…."

Madame Futrih 'Atut 'Atit 'Ati:
"Jamban. Dora. Kayang."

Mbak Riyah Suriyah:
"Lucu, kaya masih anak-anak. Kere-aktip. Konyol."

Ontjom si Tukang Iri Hati:
"Silly-but-smart, impulsif, cengeng."

P4hR1 c H1T4m:
"Gendut, geblek, gaul."

Oom Yogs si teman curhat tengah malam:
"Norak (gaya bahasanya), lebay (gaya tulisannya), pemimpi."

Lutpih si kembaran saya yang lebih jelek 40%:
"Feyah ituh…..
1. Mentok-an. Cinta mentok. nggak bisa pindah-pindah ke lain hati. Bisa pindah sih, tapi lamaaa….Cowok-cowok bisa salto dan bermuka mulus, belahan dada rendah, itu mah jelas pelampiasan semata!

2. Cuek. huhuhu. Pasti kalo jadi Mamam, Papap, sama Donny suka makan ati >_<. Untungnya mereka sabar-sabar orangnya. Ngurusin orang kaya lu mah nggak butuh IQ selangit, tapi hati seluas samudra-lah yang diperlukan.

3. Up above all, Feyah itu otentik. Untuk orang-orang otentik, gue selalu nggak bisa ngasih deskripsi panjang lebar, karena orang-orang otentik adalah orang-orang yang bikin gue spechless.

Tambahan, Feyah itu unyu juga. Oh iya. mmm….Untuk deskripsi nomer tiga, lu boleh nambahin, mmmm....mmmm…Talented *doh! Serius Pe, menurut gue, lu talented, dengan bahasa ancur-ancuran dan analogi after eating i pooping itu nunjukkin elu otentik dan orisinil. Bisa bikin orang lain seneng baca tulisan lo MESKI itu sumpah mati 'yek' banget dan ga banyak orang yang kaya gitu loh Pe….Well, itu aja sih.
"

Miss Kapkeks:
"Konyol. Overthinking. Suka pasrahan….."


Huahahahahaha! Ya begitulah sekilas tanggapan, tanpa di edit, dari orang-orang yang masih mau temenan sama saya selama 11-12 tahun terakhir ini.






Dan ke delapan blogger di atas ini juga otomatis mendapatkan julukan 'stylish award' untuk daya kreativitas mereka dalam dunia dalam berita blog! Dan kalian harus nulis 8 things about yourself just like what I did before guys :) Then put the picture above on your blog entry…..Keep on writing!

P.S buat Ewi yang demen cuap-cuap: "Muakasih ya euwerd-nyaaaaa! Terharuuuuuuu iiiih, mungkinkah ini salah satu batu pijakan sebelum eike dapet euwerd lainnya, misalnya, oscar euwerd????"

Minggu, 26 Desember 2010

ketika pulang terlalu malam.

Pulang jam 2-3 malam dari kampus itu bukannya tidak beresiko. Cuma, demi masa depan yang lebih baik, apapun akan saya lakukan! *Mengepalkan tangan ke atas seraya berteriak; "aku juga akan melupakanmu wahai Christian Sugionoooooo!"

Nah, seperti biasa, malam ini saya pulang dari kelas sekitar pukul 1 malam. Untuk sampai ke apartment saya harus melewati sebuah jembatan. Harusnya sih jam segini udah nggak ada siapa-siapa di jembatan itu, atau kalau lagi apes saya sering ketemu sama satpam yang sering ngusir saya dari kelas tempat saya biasa jaga lilin buat ngepet belajar.

Namun, malam ini saya melihat Luigi dan beberapa temannya sedang kongkow-kongkow di jembatan itu, kayanya sih mereka sedang menghangatkan diri sambil mabu-mabu-an. Heuuuuuuu, seperti yang temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) tau, kalau saya itu masih agak horror sama tingkah laku para pria bule dan itu tuh bukan tanpa alasan, salah satunya ya adalah pengalaman yang baru saya alami ini.

Mau nggak mau, untuk pulang, saya harus melewati jembatan yang sedang di-kongkow-i oleh Luigi dkk yang tampak sedang fly-high itu dan benar saja, Luigi mengenali sosok saya yang sebenarnya udah kaya pocong lewat. Maklum lagi winter gini, saya mah nggak peduli sama fashion, selama masih bisa dalam keadaan hidup ketika sampe apartment, saya pake aja seluruh persediaan jaket yang saya punya, jadi kalau dari kejauhan tuh kalian bakal liat kaya ada pocong mini gitu lompat-lompat (fyi, untuk menghangatkan tubuh, sepanjang perjalanan pulang ke apartment saya sering jalan sambil lompat-lompat) di tengah salju.






Pada awalnya Luigi mengajak untuk minum bareng dan saya menolaknya dengan senyum getir. Maklum saya itu bisanya cuma mabok laut sama mabok cinta doang. Lagian ya, tengah malem dingin gitu, yang saya pengen cuma pulang ke apartment cepat-cepat terus tidur pake selimut rapat-rapat.






Namun ternyata Luigi dan teman-temannya tidak menyerah begitu saja. Mereka terus memaksa saya untuk setidaknya minum. Aduuuuh sorry, sorry jek, meningan nyium bau lem aibon déh. Tapi, si Luigi cs ini emang pantang menyerah.

Then the worst happened…..All of sudden, Luigi asked me to do 'the thing' that the adult people usually do…..Ooooh tidaaaak ciripaaaaa! Huahahahaha! Mampuslah awak!

Di luar alasan agama dan kesehatan, alasan utama saya nggak mau mabu-mabu-an adalah saya takut banget kehilangan kesadaran dan melakukan hal-hal yang nggak bakal saya inget setelah saya sober.

Waktu itu saya udah capek banget, saya pengen buru-buru istirahat. Saya udah nggak bisa mikir apa-apa lagi ketika Luigi nanya, "Viera, kamu ngelakuin 'hal yang sama' kan sama pacar kamu?" Sama Christian Sugiono??? I wish….Huahahaha! Nggak deng, jadi karena otak saya udah nggak bisa dipake buat mikir dan i pod saya terus memutar salah satu lagu (check the link below, red) dari band para pria berambut pirang, bermata kecil, dan bisa salto;





Saya pun menjawab, "oh tentu saja. Dia itu penyanyi terkenal di Korea, matanya kecil, dan dia bisa salto! Sekarang dia lagi ngadain tour keliling Asia. Tahun depan dia mau ke Eropa dan mampir ketemu saya, soalnya kita udah lama nggak ngelakuin hal itu…."






Dan akhirnya sambil mengucapkan "good luck for your relationship….." dengan mulut yang bau alkohol, Luigi dkk pun meninggalkan saya yang masih dalam keadaan otak yangi beku. Sebenernya bisa aja sih saya teriak minta tolong, tapi jam segitu mana ada orang berkeliaran, satpam yang biasa ngusir saya dari kelas juga kayanya lagi ngadem di tempat jaganya. And remember, kalau otak lagi panik, wajah jangan ikutan panik. Apalagi lagi ngadepin orang mabok kaya gitu.

Sesampainya di apartment, saya nggak berhenti ketawa, ya oloooooooh alasan saya kali ini sungguh kreatip sekaleeeeeeeee!!!! Kreatip ama bego emang beda-beda tipis ye! Kagak ape-ape dah, yang penting ogut selamat sampe di apartment!

Sebenernya ini bukan pengalaman pertama saya 'diganggu' dengan cara-cara seperti itu (that's why I'm afraid with cowok bule), dulu saya pernah ngasih jawaban, kulit saya bisa numbuh bisul kalau minum alkohol, luka paru-paru saya bisa kena infeksi kalau saya mabu-mabu-an, lambung saya bisa robek kalau saya minum bir, dan segala macam penyakit nggak masuk akal lainnya. Huehehehe, tinggal di Italia itu emang mengasah daya kreativitas saya!

Nanti, kalau di ajak melakukan hal-hal tak senonoh, nolaknya pake alasan kreatif apa lagi ya???

Sabtu, 25 Desember 2010

Selamat tanggal 25 Desember!

Hai, hai, buat temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) yang ngerayain natal, semoga bisa merayakan dengan sebaik-baiknya ya :)

So, what am I going to do this christmas??? Pergi ke kampus buatt belajar. AAAAAAAARGH!

Ketika teman-teman international student saya pada sayang-sayang-an sama orang terkasihnya. Saya malah ada di dalam sebuah kelas, bersama laptop yang terus memutar lagu di bawah ini;






Mirisnya, di natal ini saya cuma ditemani Ontjom si Tukang Iri Hati di window messenger, memikirkan nasib dua orang wanita berumur 20-an yang lagi pengen suap-suapan kuweh bolu pake krim rasa strawberry sama cowok berambut pirang, bermata kecil, dan bisa salto, di bawah turunnya salju yang membekukan sebagian Eropa.

Padahal nih kalau di Indonesia mah, saya udah mantengin acara di tipi tuh! Pan biasanya kalau natal begini, para tivi swasta itu suka saling bersaing menampilkan film-film hollywood yang gotskill punya. Terus ngemil cheese-stick yang baru dibeliin sama si Mamam dari pasar anyar, terus beli bakso yang lewat depan rumah, terus beli siomay yang biasa mangkal depan rumah, terus nyebrang ke SD yang ada di depan rumah buat beli cilok, terus beli keripik singkong gope-an di warung sebelah, terus lanjut nonton tivi. Aaaaaaaah, indahnya duniaaaa…..

Waktu sudah menunjukan pukul 10 malem. Tangan kanan saya sudah kaku dikarenakan udara yang semakin dingin (maklum lagi liburan, jadi pemanas di kelas pun dimatikan) dan juga dari jam 3 sore tadi saya tidak berhenti menulis materi kuliah yang harus saya baca. Mana belum makan lagi dari kemaren, cuma makan sepotong kuweh bolu. Aaaaaaaaaaaargh, pengen disuapin siomay sama Christian Sugionoooooo! Akhirnya Teteh Piera yang lemah gemulai ini memutuskan untuk pulang saja.

Sesampainya di apartment, saya tidak menemukan sesuatu yang menarik untuk dimakan. Kalau lagi kelaparan dan kedinginan gini enaknya ngebayangin ada semangkok mie kocok panas di sebelah tempat tidur kali ya??? Cih! Setelah ke sana-ke mari mencari makanan, akhirnya saya cuma menemukan sebungkus kecil abon. Wooooot! Di Italia ada abon???? Huehehehe, tentu saja tidak ada. Ini abon yang saya bawa dari Indonesia 1,5 tahun yang lalu…..

Ho-oh!!! SATU SETENGAH TAHUN YANG LALU! Huahahahahaha! Kalau lagi kelaparan mah, apa aja dimakan! Kalau lagi kaya gini tuh, saya suka bersyukur kepada Tuhan YME dikasih lambung super duper kuat! Buat anak kosan kaya saya mah, nggak ada tuh istilah makanan basi! Pokoknya selama bukan daging babi, hajaaaar bleeeeeeh!






Oh iya, sambil menyesali nasib, di dalam kelas tadi saya sempat foto-foto narsis ABG (Ababil Banget Gitu, red), kekekeke. Ya, kali-kali aja abis liat foto desperate saya baru selesai belajar sejarah literature Italia ini, tuh produser Cinta Fitri berniat buat shit-netron Cinta Viera…..






Selamat tanggal 25 Desember semuanyaaaa, cia ciao!

si Roberto.

Banyak dari kebiasaan yang biasa saya lakukan di Indonesia tidak dapat saya lakukan di Italia. Selain nggak bisa makan siomay Cikini, saya juga nggak bisa enak-enakan nonton film di bioskop.

Kalau lagi stress, saya bisa pergi melarikan diri ke bioskop dengan bekal bawa duit 15 rebu dan keripik singkong pedes gope-an dari warung sebelah kosan buat pengganti jagong pletak-pletok (bahasa g4vL-nya popcorn, red) , saya pun sudah bisa nonton pelm-pelem ke-kinian.

Nah, apalah daya, uang beasiswa yang saya dapat tidak mengcover biaya buat nongton pelem di bioskop ala Italia (sekali nonton kudu bayar 6-10 euro), kebetulan ada festival film anime yang diselenggarakan di bioskop kampus and it was totally free!!! Harateeeeeeeusssh!

Sebenernya sih saya udah nonton film-filmnya, kaya Howl's Moving Castle dan Metropolis, cuma yang ngebedain film ini dari film yang lain adalah (oh-tentu-saja) sekarang film-film tersebut di dubbing ke bahasa italia. Yaaaa, lumayanlah bisa memperlancar bahasa italia saya yang semakin hari semakin meluluhlantahkan kemampuan saya berbahasa sunda.

Saat ini dijadwalkan saya akan menonton one of my favorite anime movie, 'Interstella 5555'. Temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) tau band daft punk kan? Nih, kalau yang belum tau, bisa check the link below:






Nah di atas itu cuma cuplikan dari film interstella 5555 yang dijadikan video kipnya daft punk. Interstella 5555 sendiri adalah kumpulan-kumpulan video klipnya daft punk yang memang saling berkesinambungan dan menjadi satu film yang utuh. Sehubungan film ini tidak ada dialog-nya, jadi full of music from daft punk, it was easier to understand.

Film tersebut akan diputar sekitar pukul 9.15 PM dan sekarang baru pukul 8.00 PM. Jadi, saya masih punya waktu sekitar 1 jam 15 menit untuk istirahat sebentar, karena saya baru saja pulang dari kelas dan langsung tancap gas ke bioskop kampus. Sambil nunggu film di mulai, ternyata saya sempat diwawancara oleh sebuat tv lokal gitu déh…Yihaaaa, ini nih cikal bakat ke-artist-an saya terlahirkan ke dunia ini! Ya, saya ditanya-tanya tentang kesan menonton film-film anime itu.

Selesai wawancara, tiba-tiba ada seorang lelaki muda asli Italia menghampiri Teteh Pierah yang sedang rapuh ini. Kebetulan sekali, emang saya lagi butuh darah segar perjaka untuk menjaga ke-awet-muda-an saya selama ini. Ya, lumayanlah sambil nungguin film mulai.

Lelaki muda yang kemudian saya kenal bernama Roberto ini, menajak saya ngobrol banyak tentang anime dan…..ENG-ING-ENG!!! Teteh Pierah seneeeeng banget, soalnya si Roberto juga ternyata terkena virus korean wave!!! Sebagai cowok normal, ya tentu saja dia menyukai SNSD, girl band asal Korea yang bermodal utama kaki-kaki panjang nan jenjang, sedangkan Teteh Piera tentu saja mendaratkan hatinya pada Wooyoung, si pria berambut pirang, bermata kecil dan bisa salto yang juga leadernya 2 PM, salah satu boyband yang demen jumpalitan di udara dari Korea.

Selesai menonton interstella 5555, Roberto cerita sama saya, kalau ternyata dia juga merasa terasingkan dengan selera musik korea-nya, dia sampe bilang, "kayanya saya itu cuma satu-satunya orang Calabria yang bisa nari SNSD…." (Suara dalam hati Teteh Pierah: "Ya eyalaaaah, gue aja yang cewek beneran kagak bisa nari-nari ala SNSD begonoh….")

Nah, yang gokilnya tuh, kan si Roberto nganterin saya pulang dan di sepanjang perjalanan dia nari-nari ala SNSD gitu dooong…..Meeeeen, ini adalah pengalaman ter-ehem-ehem bersama cowok Italia yang pernah saya punya. Kalian bayangin déh, di tengah turunnya salju, jam 1 malam, bersama seorang bule Italia nari-nari ala SNSD, sungguh membuat hatiku cenat-cenut….

Jujur ya, sebenernya saya agak risih kalau berdua-an dengan pria Italia, bawaannya ketakutan mulu. You knooooooow lah~ Selama tinggal di Italia sampe detik ini, saya simpulkan; kayanya nafsu bule tuh agak susah ditahan yeeee, apalagi emang culture mereka sudah menglumrahkan hal-hal 'kaya gitu'.

Sampe sekarang, saya selalu baca ayat qursi kalau diharuskan dalam sebuah kondisi di mana saya hanya berdua saja sama seorang cowok bule.

Bukannya gimana ya, tapi kan yang namanya setan lagi pengen lewat mah, yaaaa, bisa aja gitu….Namun, si Roberto mab bedaaa euy. Dia ini cowok Italia pertama yang nggak buat saya ketakutan, kekekeke. Ya masa iya saya takut sama cowok yang fasih nari ala SNSD???

Eh iya, si Roberto ini ngikutin gerakan tarian SNSD di video klip Run Devil Run….





Ho-oh! Sumuhun! Jadi si Roberto ini nari-nari ala video klip di atas selama perjalanan ngaterin saya pualng. Ya kayanya temen-temen cewek kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) juga nggak bakal takut sama Roberto ya???

Kamis, 23 Desember 2010

Vuisih Pierah

Eh, eh boooooooo Teteh Pierah lagi kesurupan roh Sapardi nih. Di malam yang sunyi sepi ku duduk sendiri ditemenin neng Kunti…AAAAAAAAAAARGH! Jam 11 malem di dalem kelas, cengo! Melongo! Kaya orang dongo!

Ketika mata terus membaca materi kuliah tapi otak dan hati udah mulai mikirin pengen punya pacar berambut pirang, bermata kecil, dan bisa salto, inilah saat yang paling tepat untuk menulis postingan di blog! Beneran ya, nulis di blog itu pelampiasan paling ampuh dari rasa jenuh yang sering saya rasakan ketika sampai neraka studi Italiaaaaaargh!

Kadang ya kalau lagi blog-walking, saya suka terdampar di blog-blog para khalayak yang puitis. Ketika rasa patah hati digambarkan dengan tautan kata "aku bahagia ketika kamu bersamanya…." Cih! Cih! Cih! Ngibul banget! Ini sih kebohongan publik namanya! Makan tuh B-A-H-A-G-I-A!!!! Meningan juga makan indomie rasa empal gentong pake saos dua belibis déh!

Coba nih, sekarang giliran Teteh Piera yang melukiskan sebuah kalimat untuk phrase 'patah hati', "aku bahagia ketika kamu menyesal sampe pengen narik bulu ketek Pangeran Charles pake tang karena telah bersamanya….." Tuuuuuuh, ini baru namanya sebuah kejujuran tak ternilai dan tak tertandingi, dari hateeeeeee bangeeeeet!

Ah tapi saya téh pengen juga gitu terkenal sebagai blogger serba bisa, mulai dari cebok sambil kayang sampe menulis untaian kata-kata penuh rasa sayang, saya jabanin semuanya! Okeh, okeh, so give me a start…

Ceritanya Teteh Piera mau buat puisi nih….

"Ehem, ehem…" Suara batuk Teteh Pierah yang nggak kalah renyah dari keripik singkong gope-an yang biasa dijual di warung-warung terdengar menggema di ruangan kelas yang cukup besar ini.

"Hoaaaaaaaaaaek! Cuh! Cuh! Cuh!" Buang dahak dulu ah bentar….Kan ceritanya mau bergaya, ketika seorang blogger yang demen boker ini akan mengasah kemampuannya untuk memebuat sebuah puisi, ihiiiiiy! Nggggg, kalimat pertamanya enaknya apa ya????


Wahai dirimu…
(Uhuyyyy, tampak terlihat mumpuni sekaleeee, kikikikiki.)

Ketika disadari bahwa kita terlalu berbeda
(Beda dunia, Teteh Pierah di dunia manusia, kamu di dunia siluman!)

Maka kutanamkan rasa percaya di dada
(Dada-nya Christian Sugionooooo dooong pastinya! Cewiwiiiiiiiit!)

Semenjak jutaan rasa itu tiada
(Jiyeeeeeeeeeh, gaya, gaya, gaya, Teteh Piera si pengarah gaya!)

Air mata ini tersembunyi dalam canda
(Teteh Piera sering banget mengeluarkan air mata ketika lagi nahan HA-PE a.k.a HAsrat Pengen Eek.)

Wahai dirimu…
(Pengulangan kalimat itu keliatan keren yak???)

Semoga kau tahu kita bahagia
(Inget ya, yang bahagia itu bukan situ doang!!! Tapi di sini juga bisa bahagia kok!)

Kau yakin akan keberadaan dia
(Apakah kau yakin akan keberadaan Titi Kamal, wahai Kang Christian Sugiono???)

Bertahun waktumu membuatku ceria
(Ceria??? Tentu saja! Sambil berharap kamu akan mencampakan seorang Titi Kamal di km 63 tol Cipularang!)

Namun satu detiknya memberimu dunia
(Emang apa sih yang bagus dari Titi Kamal??? Cantikan Teteh Piera kemana-mana!!! *Dibaca: Kecantikan Teteh Piera ke mana ya???)


Hmmmm, kalau ditulis secara proposionalnya sih jadi kaya gini…..


Wahai dirimu…

Ketika disadari bahwa kita terlalu berbeda
Maka kutanamkan rasa percaya di dada
Semenjak jutaan rasa itu tiada
Air mata ini tersembunyi dalam canda

Wahai dirimu…

Semoga kau tahu kita bahagia
Kau yakin akan keberadaan dia
Bertahun waktumu membuatku ceria
Namun satu detiknya memberimu dunia



Cem mana? Cem mana tuh puisi buatan Teteh Piera yang lagi nahan udara dinginnya Italia kala malam???

Eh, satpam yang biasa ngingetin saya buat matiin lampu dan ngunci pintu kelas (kasarnya, saya udah diusir dari kelas) dateng nih, Teteh Piera is sending out ya!






P.S: Wahai dirimu…Baik-baik ya di sana...

Rabu, 22 Desember 2010

anti-mandi

Aaaaah baru inget sekarang itu hari ibu di Indonesia ya??? Lupaaaa…Huehehe. As we know, since I have been studying in Italy, semua hari tampak sama, kecuali hari dimana saya harus do my exam, hikshikshiks. Bahkan kemaren ketika Fang Wen, temen saya yang asli Guangzhou, menanyakan tanggal ulang tahun saya, saya sempet terdiam sejenak untuk memastikannya, hikshikshiks.

Kenangan-kenangan bahagia yang saya bangun selama 20 tahun terakhir ini terhapus begitu saja gara-gara tinggal di neraka studi Italiaaaaaaaaaaaaargh!!! Ke mana memori ngecengin sang ketua osis yang juga anak basket, pintar main gitar, dan rajin shalat waktu SMP??? Ke mana memori nyontek berjamaah waktu SMA??? Ke mana memori belajar ngedit film pake adobe premiere waktu kuliah di seni rupa dulu???

Oh iya, udah empat hari ini saya nggak mandi <--- Terus bangga doooong??? Aduuuuh, jadi susah nyari jodoh nih…Makin banyak cowok yang ilfil (ILang uFIL, red) sama saya kayanya. Siiigh~ Abis dingin banget sih sob!

Sumpeh déh pas saya ngeliat aer keluar dari shower itu kaya ngeliat Juon, itu lhooo pelem Korea tentang jurig anak kecil. Terus, tadi badan saya gatel-gatel parah gitu, akhirnya dengan terpaksa tubuh seksi Teteh Piera yang kaya Beyonce kesenggol metromini ini terbasuh oleh kucuran cairan yang memiliki nama kimia 'H2O' itu.

Untuk memeriahkan hari ibu, izinkanlah Teteh Pierah yang cantiknya bukan kepalang ini membagi sebuah cerita dari masa lalu bersama si Mamam, ketika Teteh Piera masih nete. Kalian bisa mulai memutar lagu Bunda-nya Potret sebagai backsound dari postingan kali ini.

Kebiasaan males mandi ini bukan terjadi ketika saya sampai di Italia saja, tapi sudah mendarah daging dari ketika saya baru pertama kali brojol di alam yang fana ini. Kayanya si Mamam harusnya dulu ngidam sabun lifebuoy (sebut merk! Kali-kali aje blog Teteh Pierah bakal di-endorse sama merk-merk tersohor) kali yak???







Waktu Teteh Pierah masih unyu dan belum punya kantong mata yang bisa dipake buat nyimpen sesajen agar Christian Sugiono berpaling padakyuuuuh, setelah main barbie-barbie-an selama tiga jam non stop, tibalah saatnya untuk Teteh Pierah kecil mandi. Tapi, emang kayanya saya paling anti sama peralatan mandi dan sebangsanya, akhirnya saya kabur ngelilingin rumah. Si Mamam yang tidak mau anaknya dijauhi oleh teman-teman sepermainan karena BB alias 'bau badan', pun mengejar-ngejar saya. Dan……….

"Jebraaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaak!" <--- Gimana sih mem-verbalkan suara orang jatoh???

Si Mamam pun tersungkur di lantai yang menyebabkan mata dan pipi sebelah kanannya lebam seketika. Dan apa yan terjadi pada Teteh Piera kecil??? Huwoooo, tentu saja saya senang, soalnya saya nggak jadi mandi! Yihaaaaaaaa! Emang ye, kayanya Teteh Pierah ada bakat buat jadi anak durhaka ala Malin Kundang! Kekekeke, waktu itu sih saya nggak mikir apa-apa, selain gimana caranya supaya saya nggak usah mandi.

Nah, yang gokilnya tuh, kan keesokan harinya si Mamam kudu kerja, dengan keadaan muka yang masih biru-biru, beliau diharuskan bertemu dengan teman-teman sejawatnya dan tau nggak apa komentar temen-temen si Mamam pertama kali pas liat muka biru-nya???

"Iiiiih Bu Evie kasian, disiksa ya sama suaminya???"

Pesan moral: "Mandilah kamu, sebelum kamu dimandikan."

Selasa, 21 Desember 2010

ketika hari besar setiap agama terasa tidak ada bedanya

Sebentar lagi natal….Siiigh~

Buat saya sih, setelah tinggal di Italia 1,5 tahun ini, mau natal, iedul fitri, tahun baru china, atau segala hari besar lainnya, nggak berasa bedanya.

Abis shalat ied jam 7 pagi, jam 8-nya saya harus udah berangkat ke kampus. Tepat jam 12 malam tanggal 25 Desember, saya ada di dalam kelas, belajar buat ujian semester. Kalau nggak dikasih tau sama Fang Wen, salah satu temen China saya yang kebetulan lagi belajar bareng di kelas yang sama, saya nggak bakal ngeh kalau hari Minggu tahun lalu itu adalah tahun baru China.

Well, beginilah nasih mahasiswa perantau yang sedang galau dan demen meracau ini. Tiga bulan pertama sih nangis-nangis, semua pengalaman yang saya alami di sini saya bandingkan dengan apa yang pernah saya lalui di Indonesia. Berjuta-juta keluhan terlontar dari mulut, "aaah pasti kalau di Indonesia Madame Futrih 'Atut 'Atit 'Ati sekarang lagi makan gulai, opor, ketupat…" ujar saya pelan sambil memakan croisant terakhir yang saya dapatkan dari kantin iedul adha kemarin.

Ya, ya, ya, semua orang punya masalah. Tapi, sebelum berdoa dan bangkit lagi untuk berjuang kembali menghadapi tantangan masa depan, mengeluh adalah cara pertama yang selalu saya lakukan. Siiigh…Dan dua hari yang lalu saya menghubungi, salah satu orang terdekat saya, sebut saja, Mawar (bukan nama sebenarnya, red).

Waktu itu saya bercerita tentang betapa saya kangen sama beliau. Seseorang yang memiliki kesamaan perasaan akhir-akhir ini. Ketika lingkungan sekitar tampak seperti terlalu memuakan, kasih sayang dari keluarga yang berlebihan mulai terlihat menyebalkan, dan kisah percintaan yang selalu kandas, oh sungguh menguras hati.

Kami sudah dekat cukup lama. Setau saya, dia adalah salah seorang muslim yang taat dan wajahnya mencerminkan bahwa dia akan menjadi tamu VIP dari surga. Namun, kemarin, ketika saya sedang bersenda gurau dengan beliau dan menanyakan apa yang sedang dia kerjakan saat itu, dengan santai Mawar menjawab, "baru beli lilin buat menorah….."

Menorah???? Itu siapanya Manohara???

Dan Mawar pun menjelaskan, "hari ini kan Hanukah, hari besarnya umat yahudi. I am part of them…..Jadi, kita harus nyiapin lilin yang setiap harinya nanti harus dinyalain satu-satu sampe menorah atau tempat lilinnya penuh." Wooooot~

Okelah, saya ini besar dalam lingkungan muslim yang konservatif, dimana lingkungan saya percaya bahwa yahudi itu adalah salah satu umat yang harus sedikit kami 'jaga jarak'. Sesuai dengan apa yang tertulis di kitab suci yang saya yakini, menurut saya yahudi itu adalah salah satu agama tertua yang ada di dunia, di mana setiap penganutnya adalah manusia yang punya hak untuk diberikan kebebasan melakukan kegiatan beribadatnya masing-masing.






So, for all of my friends who celebrate hanukkah, semoga bisa merayakan hari kebesarannya dengan baik :)

Ah tapi nggak ada bedanya, mau hanukkah juga, saya tetep ada di dalem kelas. Coba gitu ya pas hanukkah téh, tiba-tiba saya ketemu sama cowok berambut pirang, bermata kecil, dan bisa salto, baruuuuuu tuh berasa hanukkah-nya.

Quote of Dec 21st, 2010





"Emang lo pikir gue kucing, yang bisa lo elus-elus malem ini terus lo buang deket kuburan keesokan harinya???"

-Elena Baltacha, 24thn, supermodel, ingin suntik silikon di bagian pipi-

Minggu, 19 Desember 2010

ada yang berambut pirang dan bisa salto nggak?

Mayday! Mayday! Mayday!

Gara-gara sering mengalami guncangan kejiwaan dan tingkat kegalauan di luar batas nalar akal para siluman dan mahluk halus lainnya, akhir-akhir ini. Selera cowok saya berubah drastis!!!!!! Astagfirullah, kumaha atuh??? Kang Erlend sang pionir Kings of Convenience dan Mamang Jules Casablancas si vocalist The Strokes tergeser dengan sempurna oleh G-Dragon-nya Bigbang dan Wooyoung-nya 2PM?????

Kharisma para pria jago bermain gitar dan jarang mandi terganti sudah dengan para pria berambut pirang dan gape bersalto ke sana ke mari!!! Ya Allah tolong teman Baim ya Allah!

Bagi beberapa orang terdekat, sudah barang tentu tau kalau saya ini sedang dalam tingkat stress tertinggi. Selama 22 tahun hidup, baru kali ini saya mengalami tingkat super pesimis (emangnya 'mie' doang yang bisa 'super'???) seperti sekarang. Ketika suara merdu Kang Erlend sudah tidak bisa menenangkan hati seorang Teteh Piera dan ketika suara serak Mamang Jules malah membuat suasana semakin bermuram durja. Akhirnya saya butuh pelarian….

Dan para pria kehilangan arah, demen pake eyeliner, dan bisa split sambil nyanyi ini bener-bener menjadi obat terampuh yang saya punya. Dan ini merupakan karma terindah yang pernah saya alami. Dahulu kala, setelah mengetahui bahwa Mark Westlife adalah seorang homo, selama delapan tahun berikutnya saya khusnul khatimah menganggap bahwa pasangan hidup saya kelak adalah Kang Erlend atau Mamang Jules.

Saya juga suka mencela para temen-teman saya yang demen sama Super Junior. Sebuah boyband asal Korea yang punya jumlah anggota ngalahin tim pemain sepak bola. Mana wajahnya sama semua lagi, susah ngebedainnya! Uyuhan aja itu temen saya bisa sampe apal kaya gitu??? Buat saya sih, ngapalin ayat qursi udah lebih dari cukup dibandingin harus ngapalin nama-nama cowok Korea yang sok imut demen pake celepuk, iyuuuuh~

Beberapa tahun kemudian….(tepatnya bulan September 2010). Saya udah bisa nari ala 'sorry-sorry'-nya Super Junior. Huwoooooh, kok Teteh Pierah langsung merasa selingkuh dari Kang Erlend dan Mamang Jules gini!?!?!?

Singkatnya;

Cowok idaman Teteh Piera (akhir 2001-pertengahan 2010): Cowok jarang mandi, jarang nyisir, bisa nyanyi pake suara serak-serak becek tapi kedengeran teteup sekseh, kaos is a must!







Cowok yang bikin Teteh Piera bisa boker sambil sikap lilin (September 2010-terus berlangsung sampai detik ini): Cowok berambut pirang, bermata kecil, berbibir merah (tentu saja dengan bantuan lipgloss dan sagala rupi alat kecantikan yang sama sekali nggak pernah Teteh Piera tau gimana cara pakenya), dan……Ini nih yang paling penting! BISA SALTO!






Beuuuu, kalau ada cowok salto di depan saya saat ini juga, saya bersumpah, dengan kekuatan bulaaaaaaaan (kebetulan saya lagi dateng bulan nih), akan menghukummuuuuuuuu!!!!!!

Akhir kata, saya ingin memanjatkan doa kepada Tuhan YME, "ya Allah berikanlah hamba kekuatan untuk melawan serangan-serangan salto, split, lompat-lompat di udara, kayang ngajengkang, sikap lilin sempurna-nya para pria-pria demen pake lipgloss ini…."

Sambil menyesali nasib akan terkurungnya kepala ini akan pria-pria demen pake make up, mari saya kenalkan teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) dengan salah satu lagunya G Dragon yang bikin saya sujud syukur di tempat tiba-tiba bisa ngeliat cowok berambut pirang dan bisa salto seperti beliau….


Quote of Dec 19th, 2010





"Emang lo pikir gue halte dukuh atas apa? Lo jadiin persinggahan sementara buat pindah ke jalur lain?"

-Leo, 24thn, karyawan swasta, baru putus-

Sabtu, 18 Desember 2010

3 perempuan.

Tiga perempuan.

Tiga perempuan biasa……Biasa makan goreng terigu pake cabe rawit, biasa mabok siomay, dan biasa stalkerin fb orang.

Kami bukan new generation dari AB three. Karena ketika kami bersiul saja sudah membuat banyak orang menangis terharu…..Lalu langsung buru-buru menyuruh kami minum segelas jus brotowali.

Saya sudah berteman lama dengan dua gadis ini. Di mana salah satunya sudah dapat dipastikan tidak gadis lagi, dengan cara halal tentunya. Nah, yang satu lagi, agak diragukan kegadisannya, hmmm, bahkan saya juga ragu dia manusia atau bukan??? Karena dia sering menyebut dirinya sebagai jelmaan siluman biawak.

Teteh Piera. Nyonya Helhah. Ontjom si Tukang Iri Hati.

Apa yang dilakukan ketika tiga perempuan berkumpul??? Bergossip??? Ya, ya, ya, itu hal yang biasa kami lakukan ketika kami sedang menempuh pendidikan strata satu kami. Tapi, sekarang? Bergossip kami pun diselingi dengan kegiatan sharing pengalaman-pengalaman yang selama ini kami jalani setelah kami berpisah di acara wisuda dahulu.

Secara garis besar, kami pikir kami ini adalah contoh-contoh perempuan-perempuan di dalam genre twenty something dengan segala problematikanya. Ketika pertanyaan, "kapan lulus?", "kapan nikah?", dan "kapan punya anak?" mulai terdengar seperti, "kapan manusia bisa boker tanpa cebok?"

Ngerti pertanyaan "kapan manusia boker tanpa cebok" kan????? Bisa sih, tapi nggak sehat kalau dipaksakan.

Aaaaaaaargh! Ketika saya mulai merasa tidak nyaman dengan lingkungan pertemanan di kampus yang saling bersaing, ketika Ontjom si Tukang Iri Hati merasa temen-temen di kantornya terlalu mencari perhatian sang atasan, dan ketika Nyonya Helhah pun merasa jenuh dengan lingkungan sekitar yang sering menanyakan apakah dia sudah hamil atau belum.

Saya jadi inget perkataan Ria si Rajin, "semua orang yang berada dalam lingkungan yang sama itu adalah teman bersaing…." Yup, mereka itu temen kamu sekaligus saingan kamu. Mereka senang ketika ada di sekitar kamu, tapi tak jarang mereka akan senang juga ketika kamu merasa terpuruk.

Then ada beberapa hal yang saya pelajari dari situasi yang saya alami sekarang dan juga cerita-cerita pengalaman kedua teman saya tersebut, do not believe 100% of your friends. Satu-satunya yang bisa kamu percaya sepenuhnya itu cuma Tuhan. Sisanya???? Berubah-ubah sesuai kondisi dan waktu.

Yang menyatukan kami bertiga bukanlah kenyataan bahwa kami sudah berteman lebih dari 6 tahun atau tingkah laku kami yang saling mengasihi, bertenggang rasa, bergotong royong, (dan segala judul bab di dalam buku pelajaran PMP waktu SD!), tapi lebih kepada karena kami dalam situasi yang berbeda-beda saat ini. Sehingga kami tidak bersaing satu sama lain.

Saya bisa berkeluh banyak tentang setumpuk ujian dimana saya harus lulus sebelum waktu beasiswa habis pada Ontjom si Tukang Iri Hati, karena dia tidak merasakannya. Ontjom si Tukang Iri Hati bisa cerita tentang temen-temennya yang cari perhatian ke si bos pada Nyonya Helhah, karena Nyonya Helhah tidak merasakannya. Lalu, Nyonya Helhah bisa complaint tentang tekanan lingkungan yang menyuruhnya segera memiliki anak kepada saya, karena saya tidak merasakannya.

Jadi, saran Teteh Piera mah ya, kalau sedih, ceritanya jangan sama temen senasib sepenanggungan, karena segiman rupa juga, mereka punya hasrat saling bersaing sama kamu. Mereka akan sedikit senang ketika kamu terpuruk. Saya bukan mau ngomong kasar atau kaya gimana, but that's a life. Kalau mau dibuat lebih netral mah, semua manusia yang hidup ini bersaing untuk masuk surga, bukan? Kalau surga itu luas, buat apa Tuhan menciptakan neraka?

Mungkin ada yang beropini bahwa tulisan Teteh Piera ini terlalu rude (or sumthing like that, huh?), but hey, we talk about reality and reality bites! Orang baik itu bukan orang yang punya kelakuan bagai malaikat. Buat saya, orang baik itu adalah orang yang berani mengakui kejahatannya.

And as always, saya selalu berterima kasih kepada Tuhan, karena telah membuat saya, Ontjom si Tukang Iri Hati, dan Nyonya Helhah ditempatkan di kondisi yang berbeda, sehingga kami masih bisa berteman sampai sekarang. Nggak kebayang juga nih, kalau nanti saya masuk dunia kerja nine to five, apakah saya masih bisa berteman baik sama Ontjom si Tukang Iri Hati? Atau ketika saya menikah nanti, mungkinkah saya masih bisa berteman akrab dengan Nyonya Helhah?







Tararengkyuh buat Nyonya Helhah atas gambarnya yang sungguh menggambarkan kondisi kita-kita yang berwajah lugu namun demen nyium bau power glue ini.

Tunggu kisah selanjutnya di episode berikutnya, hihhihihihihi…...*Tertawa licik ala Tante Leli Sagita.

Quote of Dec 18th, 2010





"Emang lo pikir gue duda kaya tanpa anak dan juragan sapi yang bisa lo perah susunya??? Gue ini cuma pemain drum."

-Feri, 26thn, mahasiswa S2 teknik teknik kimia, merasa salah masuk jurusan-

Rabu, 15 Desember 2010

Quote of Dec 15th, 2010





"Emang lo pikir gue SBY, dikit-dikit curcol, dikit-dikit prihatin??? Gue ini pria tegar!"

-Dodi, 28thn, tukang sablon kaos, sedang bermuram durja-

Senin, 13 Desember 2010

Quote of Dec 13th, 2010





"Emang lo pikir gue selat Malaka yang misahin elo-elo berdua???"

-Diana, 18thn, siswi SMA di Bandung, dituduh jadi orang ketiga hubungan LDR Sumatra-Jawa-

Minggu, 12 Desember 2010

Quote of Dec 12th, 2010





"Emang lo pikir, lo anggota SM*SH, you know me so well, HAH???"

-Kevin, 23thn, dancer, suka pake wig pirang-




*PS: Buat yang nggak tau siapa itu SM*SH???? Kalian ga g4vL b4N63tzZZ d3cH! Nih chekc this link below:

Jumat, 10 Desember 2010

Quote of Dec 11th, 2010





"Emang lo pikir kepala gue Bunderan HI, jadi lu bisa muter-muter terus di situ, huh???"

-(sebut saja) Bunga, 24thn, karyawan swasta, sedang jaim tapi kepikiran melulu-

Kamis, 09 Desember 2010

Quote of Dec 10th, 2010





"Emang lo pikir gue tongkat persneling, yang bisa lo maenin sepuas hati???"

-Lamhot, 45thn, supir metromini 640, baru diduain-






via: P4hR1 c H1T4m

Rabu, 08 Desember 2010

Quote of Dec 9th, 2010





"Emang lo pikir hati gue Senayan, cuma lo jadiin tempat pelarian???"

-Fifi, 21thn, mahasiswa tingkat 3, masih mencari lelaki yang tepat-

Selasa, 07 Desember 2010

Quote of Dec 8th, 2010





"Emang lo pikir gue keong racun, udah lo sakitin, cukup lo nyanyiin sori…Sori…Sori… Jek!"

-Icih, 31thn, produsen sosis instan untuk kawasan Cimahi dan sekitarnya-

Quote of Dec 7th, 2010





"Emang lo pikir hati gue halte busway, nungguin lo sampe lumutan???"
-Rah He Kyo, 22 thn, seleb twitter, hobi menyulam-

Senin, 06 Desember 2010

Quote of Dec 6th, 2010





"Emang lo pikir gw remote ac, dicari cuman kalau hati lo panas, terus udah sejuk lo lupa taro di mana."
-Mulyadi, 23thn, tukang service ac, sedang galau-

Minggu, 05 Desember 2010

unfollow me @vierachmawati

Udah satu tahun sebenernya saya punya akun twitter. Tapi, waktu itu saya masih keranjingan sama facebook. Dulu saya pikir, facebook is more than enough for me. I could share my life to the person whom I want. But, terjadilah insiden yang tidak saya sukai, there were some people who didn't like what I showed on my facebook. I have thought that if you didn't like what I've done on my facebook, just remove me from your fb, with all my pleasure. Saya sakit hati? Iya. Tapi, kamu? Lega. Selesai perkara.

Namun pada kenyataannya, ternyata tidak semudah yang saya kira. Banyak teman-teman di friendlist saya 'meminta' lebih akan keberadaan saya. Mereka ingin saya sesuai dengan apa yang mereka asumsikan selama ini. Padahal, waktu terus berjalan, pengalaman terus bertambah, dan berbagai kejadian lainnya yang terus terjadi dalam kehidupan saya ini, yang mau tidak mau pasti berpengaruh akan keberadaan saya yang sekarang.

Sebagai blogger, saya juga selalu memegang prinsip, kalau kamu suka dengan apa yang ditulis si blogger? Silahkan dilanjut baca postingan-nya. Tapi, kalau kamu nggak suka dengan apa yang si blogger tulis? Kamu tau kan fungsi tanda silang di window kamu?

Terkadang saya bisa serius, dan teman-teman sepermainan saya akan kecewa dengan perubahan tersebut. Suatu saat, saya bisa lomba mencaci maki dengan Ontjom si Tukang Iri Hati, dan beberapa kerabat saya terkaget-kaget dengan kata-kata yang saya gunakan. Well, shit happened, life changed. Satu-satunya yang nggak berubah di dunia ini, cuma ke-eksistensi-an Tuhan. Karena itulah Tuhan nggak punya facebook.

Then I found this….Twitter. Pada awalnya saya nggak ngerti dengan 'mention', perbedaan antara 'retweet' dan 'reply', atau 'DMs'. But, hell yeah, saya suka networking system yang ditawarkan oleh twitter. Kamu suka orang ini? Tinggal follow. Kamu nggak suka? Unfollow saja. As simple as that.

So, I decide to live my twitter account @vierachmawati

Thanks to Donskih si Penari Ular, Miss Kapkeks, dan Oknum A*U yang dengan penuh kesabaran ngajarin saya biar makin eksis di dunia maya. Maklum saya sedang mengalami masa-masa krisis, di mana ketika eksis di di dunia maya itu terlihat tampak jauh lebih keren daripada memiliki selembar ijazah gajah duduk megang lilin.







Oh iya, saya juga mau minta maaf sama temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) yang udah mention nama saya, huehehehehe, baru sekarang saya bisa liat kolomnya dan baru beberapa aja yang bisa dijawab. Tapi, insyaAllah ke depannya mah pasti saya pantau terus situs yang satu ini. So, feel free to unfollow me :)

mohon doa-nya ya…..

Forget about Kang Irfan Bachdim atau Morgan si anggota boiben SM*SH yang pake baju dengan belahan dada terendah se-Indonesia itu…..

Astagfirullah…..Mayday! Mayday! Kepada seluruh teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!), Teteh Piera mohon doanya ya, (selain doa biar cepet lulus dan dapet jodoh) atas keselamatan nyawa Teteh Piera di snini.

Jadi, kan sudah saya ceritakan di postingan sebelumnya, bahwa sedang terjadi demo mahasiswa di tempat Teteh Piera mengadu ilmu ini. Demo ini sudah berlangsung sekitar 2 minggu, yang saya tau sih demo yang mereka lakukan, ya saya sering liat mereka pada long march, nyanyi gonjrang-gonjreng di depan gedung rektorat, corat coret papap pengumuman dengan tulisan-tulisan sedikit sarkastik tentang pendidikan, atau selebaran-selebaran anti-rektorat.

Tapi, yang kaya gitu mah di tempat saya menempuh kuliah dulu juga sering. Saya juga pernah merasakan keheningan kota Jakarta setelah peristiwa Mei 98. However, baru kali ini saya berhadapan face to face dengan mahasiswa yang sedang marah dengan sebuah sistem pendidikan yang ada.

Jadi gini, barusan saya lagi berniat untuk ambil makanan di kantin. It was already 12 o'clock. I went there, with my keroncongan stomach. Ketika saya sedang mau mengambil then suddenly….

"ANGKAT TANGAN! TIARAP! SEMUANYA! SEKALI LAGIIII!" Dilanjuti dengan suara sirine yang meraung-raung, lalu terdengarlah, "Aiiiiih ciiiin, capcuuuuus ciiiin! Akikaaaa takuuuuut ciiiin! Akikaaaa bukan benceeesss ya boooo!"

Nggggg, nggak gitu juga sih. Kalau kaya gitu, lebih berasa lagi kaya penggerebekan waria di Taman Lawang ya?

So, ketika saya sedang mau ambil jatah makan saya, tiba-tiba ada sekitar 12 mahasiswa Italia yang menghadang makanan saya seraya berkata, "Signorina, kamu jangan makan di sini!"

Heh-hoh-heh-hoh??? Terus eike harus makan di menong ciiiiiiin????

Saya pun kalang kabut, ya secara dikerubutin 12 manusia bule tinggi besar begitu, gimana nggak jiper? Dikelilingin tiga dosen penyidang aja, saya udah pengen nyanyi, "kenapa kepalaku cenat-cenut tiap ada kamu? Selalu menetes peluhku tiap kau dekat aku?"

Akhirnya dua di antara mereka meminta kepada koki untuk langsung bertemu dengan penanggung jawab kantin saat itu. Dan terjebaklah saya dengan 10 orang sisanya. Terserah déh mau dikatain cemen, mau dinasehatin tipe 'kalau-lu-nggak-salah-lu-nggak-usah-takut', yang pasti, waktu itu saya takut banget. Meeeeeen, lagi dalam keadaan perut laper mampus, tiba-tiba dicegat???? Meningan saya nari ala SM*SH di lagu yu_nou_mi_soweeel déh!

Di tengah kebingunan itu, saya diam terbujur kaku di depan bagian lemari pendingin tempat buah dan yoghurt biasa disimpan. Eh taunya ada koki yang nyamperin saya dan bilang, "vai, vai, vai!" (cepat, cepat, cepat!). Dengan gesture tangannya saya mengerti kalau saya harus bergerak cepat, mengambil makanan lalu dibungkus, bawa ke rumah, dan segera keluar dari kantin tersebut. Tapi, gimana mau keluar, lah wong pintunya dicegat sama mahasiswa-mahasiswa itu????

Tampak sadar dengan rasa bingung saya, si koki langsung menunujukan pintu belakang kantin.

Then…..Voila! Alhamdulillah! Saya bisa keluar dari suasana yang cukup menegangkan itu…..Saya sampai di apartment dengan selamat. Saya masih pengen lulus S2, saya masih bisa nikah, saya masih bisa nonton Irfan Bachdim di pertandingan AFF mendatang, saya masih bisa ngapalin gerakan tarian yu-nou-mi-soweeel-nya SM*SH, sdan tentu saja, saya masih bisa nulis di blog ini.

Hiiiiiiiii, sumpah ya, kalau saya masih dalam situasi seperti itu, saya langsung pengen minta bantuan anggota boiben SM*SH buat nge-smash mereka satu-satu ke kerajaan langit!

Eh, tapi kayanya gokil juga, kalau situasi para mahasiswa Italia itu akan sama seperti apa yang terjadi ketika Mei 98 di Indonesia, saya bisa jadi salah satu saksi sejarah salah satu negara kuat Eropa gitu kali ya????? Tapi, amit-amit jabang baby-nya Justin Bibier déh!






BTW, gara-gara ketakutan saya cuma bisa ambil……. (tebak, gambar apa itu coba???) doang buat makan siang :( "LAPAAAAAR! AKUUUU LAPAAAAR! AKUUU INGIN MAKAN DAGING OROK!"

Quote of Dec 5th, 2010





"Mungkin, kamu hanyalah seseorang bagi dunia.
Tapi (pasti), bagi seseorang, kamu adalah dunianya."

Jumat, 03 Desember 2010

yu nouuu miii soweeeeel, ai nouuuu yuuuu soweeeelll

Semenjak ngewawancara Retno si Ceria, yang lagi menuntut ilmu tenaga dalam di Korea Selatan, saya mulai terjerumus secara khusnul khatimah terhadap Korean culture wave, yang paling kerasa sih musik-musik mereka mulai mengisi relung jiwa Teteh Piera yang terasa hampa akhir-akhir ini. Efek sampingnya adalah, saya mulai ngebayangin kapan ya Heechul si anggota Super Junior ngelamar saya? Atau….Kapan ya saya punya kaki sejenjang Seohyun-nya SNSD? Imajinasi liar stadium Gelora Bung Karno sudah mulai menerjang otak seorang Teteh Piera yang katanya mirip Einstein itu.

Saya nggak mau, semua kemampuan saya dalam menguasai Hukum Newton I, II, III, sampe XIXVII hilang begitu saja diakrenakan kemunculan para pria berwajah cantik dan jago menari. Wajah Kang Julian Casablancas pun tergantikan oleh wajah Nickhun-nya 2PM. Seorang vocalist kenamaan asal Amerika dengan tingkah laku slenge-an mulai tergeser oleh wajah pria-pria berwajah licin tanpa jerawat dan bisa melakukan salto di tengah-tengah lagu yang mereka bawakan.

Mungkin, banyak temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) bakal bilang, "nggak g4vL banget sih si Teteh Pierah téh, hareeee geneee baru tau Super Junior??????" Well, sebenernya dari dulu saya udah tau keberadaan band ini, cuma gimana ya??? Dulu mah, wajah si para senior yang saya kecengin tampak terlihat lebih mencrang dibandingin wajahnya si Kangin.

Pada awalnya saya kurang suka dengan tipikal boiben gareulis seperti mereka. Berbeda dengan era New Kids on The Block, Backstreet Boys, atau Boyzone, i thought that; "atulaaaaaah, cuma bermodal nari-nari dan operasi plastik doang mah semua juga bisaaaa….Nothing's special on it!" Belum lagi jumlah anggota yang ngalahin jumlah pemain bola. Dari segi suara pun hanya beberapa anggotanya saja yang dapat diandalkan. But, hell yeah, ternyata kultur korean pop itu sedikit agak berbeda dengan apa yang saya tau dari perkembangan musik pop Indonesia.

Bisa saya katakan, kalau di Indonesia, banyak artis baru jadi, bermodalkan hidung yang lebih sedikit mancung dari kebanyakan penduduk Indonesia dan dukungan 'orang belakang' maka, voila! Jadilah penyanyi pop baru! Atau yang lebih sedikit berprikemanusiaan adalah, memang ada sekempulan anak muda berbakat yang terlirik seorang produser yang jeli, entah itu lewat kontes-kontes adu bakat atau emang lagi ngamen di jalan. Ada juga, yang memang senang bermusik dan tidak menyukai jalur major label, maka munculah gelombang indie pop.

But hey! Look at korean producers! Mereka mencari bakat-bakat artis pop itu sejak si artis masih kecil. Sudah menjadi hal lumrah, mereka melakukan audisi pada anak-anak berumur 6-7 tahun. Saya pernah menonton sebuah acara talk show para petinggi manajmen artis Korea, satu hal yang perlu saya garisbawahi adalah sebagaimana yang mereka katakan, "kami tidak mau menciptakan seorang atau sekolompok penyanyi, namun kami ingin lebih jauh dari itu, kami ingin menciptakan sebuah brand baru. Yes, we are creating a product, but the product is a human." Mangstaaaaaaaaaaaap!

Jadi, di dalam diri para penyanyi berwajah operasi plastik dan jago nari-nari-cilingcatan ini, terdapat bibit yang dilatih selama bertahun-tahun (bahkan bisa sampai 8-10 tahun). Ketika menjadi artis itu adalah menjadi sebuah cita-cita, bukan hanya sebagai pelarian mata pencaharian semata.

Salah satu boiben Korea yang sudah mulai menetapkan kemampuannya di dunia pop internasional adalah, Super Junior.







Sekarang, mari kita bandingkan dengan sebuah boiben baru asal Indonesia, yang menamakan diri mereka SM*SH. Satu kata yang terucap dari mulut saya, ketika melihat video klip mereka yang satu ini;






"Plagiat!?!?"

Yang sedikit saya sesalkan adalah, kalau mau mencontoh sesuatu hal itu harusnya lebih baik, bukan jadi seperti ini. Lalu, ini menjadi sebuah hal yang terlalu menyedihkan, bahwa mereka terlihat kurang latihan dan kurang minum pengganti cairan ion tubuh ketika sedang menari di video ini.

Cumaaaaa, sebagai teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!), sebagai anak muda yang selalu optimis, sedikit mistis, bertampang manis, berdandan necis, dan sedikit kumis, kita harus tetep yakin akan kemampuan para generasi penerus bangsa. Emang biasa sih, kalau di awal-awal kemunculan seorang/sekumpulan selibritas itu pasti selalu ada aja yang namanya caci-an maki-an. Dengan di-publish-nya tulisan ini saya harap, kedepannya, para anggota SM*SH bisa menambah jam latihan menari, meningkatkan kemampuan vokal, dan tentu saja jangan lupa minum penambah cairan ion dalam tubuh, biar nyanyinya lebih semangaaaat dan lebih original lageeeeee!

Nah, kalau teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) berpikir kalau SM*SH itu KW 3-nya Super Junior, tahan pendapat tersebut sampai kalian melihat,






Istigfahr ya ukhtiiiii…..Harus bangga, harus bangga, harus bangga, harus bangga! *Nulisnya sambil ngurut dada, betis, paha, pinggul, sampe pantat.

Emang bener kata Soekarno, "berikanlah aku 10 pemuda, maka akan aku ubah dunia!" Ini pemuda-nya cuma ada 8 sih ya, kurang dua lagi! Jadi baru bisa ubah dunia……..Mistis, terlebih dahulu. Tapi, jujur nih ya, Teteh Piera lebih suka sama video yang terakhir, kikikikikiki….

Ayooo mareeeee bergabuuung! Semuanyaaaaaaaaaaaa, "Kenapa hatiku cenat-cenut tiap ada kamu???? Selalu peluhku menetes tiap dekat kamu???? Kenapa salah tingkah tiap kau tatap aku??? Selalu diriku malu tiap kau puji aku??? Kenapa lidahku kelu tiap kau panggil aku????" DEM! Teteh Piera udah langsung apal aja gitu sama liriknya!!!! Eh bai de wei, entah kenapa lirik lagu 'I heart you'-nya SM*SH ini seperti menceritakan tentang kondisi seseorang yang lagi ditagih sama pihak bank buat ngelunasin kartu kredit gitu ya???? Sampe hati cenat-cenut, keringetan, salting, malu, diam seribu bahasa, siiigh~

Ah, tapi ya sudahlah, ini adalah tipikal lagu yang di mana kamu semakin benci, semakin kamu hapal sama liriknya, "yuuuuu nooooou miiii sowellllllllllll, aiiiii noooouuuuu yuuuu sowelllllll…." Kayanya nih lagu lebih cocok dikasih judul 'sowel-sowel-an' ya???


Achtung! Achtung!: Kayanya adik-adik alumnus saya pun sudah mulai terkenal yu_nou_mi_sowel_syndrome. Ah bangga! Bangga! Bangga! Bangga! *Ngomongnya sambil nyium ketek si Morgan (personel SM*SH yang pake baju dengan belahan dada paling rendah se-Indonesia).


nge-warteg 10%

Oooooo kambing bulan Mei! O May goat! Mulai Januari 2011, usaha warteg bakal kena pajak 10% oleh pemerintah. Astagfirullah ya ukhtiiii…..Haroooooom itu hukumnya! Sebagai orang kaya, yang biasa makan masakan yang harus diracik oleh chef tampan (namun katanya gay) Bari Pattiradjawane dengan bumbu-bumbu pilihan (yaaaa, saya masih pake masako sih sebagai pamungkas, tapi saya biasanya pake masako yang dibeli di toko ke empat dari kiri dari gapura selamat datang di kota Osaka), saya merasa kuciwa.

Kenapa seorang Teteh Piera yang selalu hidup optimis, sedikit mistis dan memiliki wajah yang manis ini harus merasakan rasa kecewa yang mendalam??? Yang jadi masalah utama, adalah kalau terjadi hal seperti sekarang-sekarang ini, di mana banyak jadwal penerbangan di-delay, secara garuda jadwalnya masih kacau balau. Tapi, Teteh Piera lagi ngidam makan ayam goreng sambel Cibiuk pake masako dari Osaka???? Ya, terpaksalah Teteh Piera memilih Warteg a.k.a Warung Tegal.







Dengan modal 10ribu aja Teteh Piera udah bisa merasakan rasa kenyang bertahap sampai langit ke tujuh. Rasa kopi di Starbucks tergantikan dengan teh manis hangat seharga 1500 dan bisa diisi ulang sampe kembung.

"Teteh Piera harus tenang, tarik nafas dalam-dalam, soalnya yang kena pajak itu cuma warteg yang berpenghasilan 60 juta per tahunnya aja kok."

Heuuuuuugh, aduh ya gini-gini téh Teteh Piera pernah ngecengin mahasiswa yang dapet nilai triple A di mata kuliah kalkulus, fisika dasar, dan olah raga senam lantai. Jadi, lumayanlah nih otak saya, selain isinya philosophy tinja, juga ada sedikit ilmu aljabar. So, let's start to calculate ya. 60 juta : 12 (jumlah bulan dalam satu tahun) : 24 (jumlah hari kerja rata-rata dalam sebulan) = 168.000 perak/hari. Ngggggg, bukannya setiap warteg (terutama yang di Jakarta) rata-rata berpenghasilan segitu ya???

Sebagai orang paling kaya di Asia Tenggara (menurut majalah Mangle), saya sih mau-mau aja bayar makan beratus-ratus jeti. Cuma, yang kasian itu adalah temen-temen Teteh Piera yang kekurangan (mulai dari kekurangan duit sampe kekurangan kasih sayang). Apalagi yang masih sekolah, yang masih minta uang sama Mami-Papi. Itu juga mening, kalau Mami-Papi mereka masih nganggep mereka sebagai anaknya….Jangan sampe ya, pemberian pajak terhadap warteg itu menghancurkan sebuah keluarga Indonesia yang terbina secara harmonis dari segi jiwa dan psikis!

Mari kita asumsikan, sekali makan di warteg (seputaran Jabodetabek) adalah 10ribu + 10% pajak = 11ribu. Iyuuuuh, ini mah apa bedanya sama makan paket hemat di HokBen??? Aduuuuh, bisa-bisa para pemilik Warteg akan terlindas arus restoran-restoran para junkies (sebutan saya buat para penikmat junk food, red).

Nah yang paling ngenes, adalah ketika kamu cuma mau beli teh manis doang. Seperti yang sudah disepakati dalam UWI (Undang-undang Warteg Indonesia), bahwa harga sekelas teh manis itu 1500 perak saja. Dengan peraturan pajak yang akan diterapkan nanti, kamu setidaknya harus membayar 1650 perak! Iyuuuuh nggak unyu banget sih, kan hareee geneee suseh nyari pecahan koin 50 perak!

Tapi, sebagai anak muda kreatip (dibaca: biar KeRE tapi teteup AkTIP, red). Saya nggak mau temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) cuma bisa nyalahin pemerintah. Buat para pemilik Warteg, mari kita buat menu-menu yang nggak kalah asoy-geboy sama para junkers.

Saya ambil contoh paling umum. Dari mekdi sampe warung kecil di kawasan Purwodadi, semuanya nyedian 'ayam goreng'. Sebagai pemilik warteg yang kere tapi aktip dan demi meningkatkan daya jual warteg yang kamu punya, kamu harus bisa modifikasi menu 'ayam goreng' tersebut. Misalnya, kamu goreng tuh ayam dari kepala sampe pinggang doang, sedangkan dari pinggang ke bawah, tuh ayam kamu biarkan hidup. Meeeeeeeen, walaupun kena pajak sampe di atas 30%, saya jamin warteg kamu pasti bakal teteup banyak pengunjungnya!

Kamis, 02 Desember 2010

Cikal bakal studio 21.





Asal kalian tau ya, ini nih cikal bakal studio 21 yang sekarang merajalela di seluruh nusantara! Foto ini diambil oleh Mbak Riyah Suriyah di kawasan Thamrin City.

Rabu, 01 Desember 2010

Si Irfan.

Yuhuuuu, baru nonton beberapa cuplikan gol yang dibuat oleh timnas Indonesia di pertandingan AFF Suzuki Cup beberapa saat tadi. Daaaaaan here we goooooooo, tersebutlah lima nama pemain.

5. Mohd Asraruddin Putra Bin Omar. Satu-satunya tindakan bunuh diri yang di-ridhai oleh Allah SWT dan segenap 230 juta jiwa penduduk Indonesia adalah, tindakan tendangan bunuh diri yang dilakukan oleh pemain Malaysia ini di menit ke 22.

4. Cristian Gonzalez (terimakasih buat Bung Mono-hara, atas koreksinya. Maklum terlalu sumringah ngeliat si Irfan Bachdim, huehehehe), salah satu pemain PERSIB (nu aing, red) ini asli made in Uruguay, namun beliau sudah tinggal di Indonesia selama enam tahun, sehingga beliau diperbolehkan untuk melakukan naturalisasi. Naturalisasi? Temennya reboisasi? Setelah dijelaskan secara singkat, padat, dan sedikit akurat, oleh Pahr1 c H1t4M, naturalisasi adalah pengalihan kewarganegaraan para bule menjadi WNI dengan beberapa persyaratan tertentu.

3. Muhammad Ridwan, pemain berumur 30 tahun, asli Semarang, dan bermain untuk klub Sriwijaya FC saat ini.

2. Arif Suyono, die entuh temen satu klub-nya si Ridwan. Biasa dipanggil dengan nama 'Keceng', pria kelahiran Malang 3 Januari 1984 ini juga turut berjasa mengantarkan Arema menjadi juara Copa Indonesia dua tahun berturut-turut, pada tahun 2005 dan 2006.

1. Okay, forget all those four players above, mereka semua cuma basa basi saya, untuk mengupas tuntas si cowok satu ini. Minum susu anget enaknya di warung Pak Salim. Aduh itu unyu banget, oh kang Irfan Bachdim. Pria kelahiran Amsterdam 22 tahun silam (aheeeeey, umurnya sama nih kaya Teteh Piera, apakah kami berjodoh????) ini adalah pencetak gol terakhir yang melengkapi kemenanangan timnas Indonesia atas timnas Malaysia. Nggak nanggung-nanggung 5-1! Betul! Betul! Betul! Aduuuuh pasti Kak Ros marah nih sama si Upin dan Ipin! Tadinya saya kira Irfan Hakim, sejak kapan artis yang punya tingkah laku menye-menye itu jadi gagah perkasa dan bisa mencetak gol ke gawang yang dijaga Mohd Sharbinee Allawes Bin Ramli???

Terus apa yang menarik dari si Irfan Bachdim ini??? Ya, setipe lah sama Christian Sugiono, pemilik wajah indo-bule, 'makanan sedap' buat para wanita seperti Tante Julia Perez. Tapiiiiiii biar muda-belia begitu, dia teteup sangar ciiiiiiiiiiin, bisa dilihat dari tatto di tangan kanannya yang bisa ngebuat dia jadi anggota kehormatan gank kriminal kapak merah.







Waduuuuuh, kalau ngeliat timnas lagi menang gini tuh, bawaan saya ngidam pacaran sama pemaen sepak bola muluuuuu. Dan dengan tegas, Kang Irfan pun menjawab, "sorry, aku sudah punya cewek…." Sebagaimana yang dia ungkapkan di dalam viedo di atas. Uwoooooh, baiklaaaaaah……..."In-Do-Ne-Sia! Dug! Dug! Dug!" *Sambil ngejedotin kepala ke tembok.

What's going on lately...

Hai, hai, hai….Selamat bulan Desember!

Buat Lutpih si kembaran saya yang lebih jelek 40%, mungkin bukan hal baru kalau sudah sebulan ini, saya biasa pulang dari kampus jam 2 pagi. Secara saya itu anak g4vL abeeees, jam segitu tuh saya baru balik dugem…..DUduk GEMetar di perpustakaan atau kelas gara-gara terkena dinginnya terpaan udara winter Erofah. Semua itu saya lakukan demi mewujudkan visit Indonesia 2012 (dibaca: LULUS dan bisa balik ke Indonesia dengan membawa ijazah di genggaman tangan kanan dan duit 1 juta euro di tangan kiri, ALLAHUAKBAR!).

Nah biasanya kan jam 3 pagi itu saya pulang ditemani oleh…..Seekor anjing putih. Entah jelmaan roh halus atau roh kasar, tapi nih anjing gokil banget. Saya memberinya nama Suzzana (diambil dari nama aktris favorit saya sepanjang masa, alm. Suzanna). Jadi, di dalam perjalanan pulang beberapa saat yang lalu, saya pernah diganggu sama sekumpulan mahasiswa yang sedang mabok. Terus si Suzanna ngegongong-in tuh mabokers (tukang mabok, red). Dan dasar ya namanya juga orang mabok, si Suzanna malah diajak ngobrol duooooong! Ketika mereka sedang asyik bertukar pikiran sama si Suzanna, dengan suksesnya saya melarikan diri dan alhamdulillah sampai apartment dengan selamat.

Namun, tadi, ketika saya keluar dari kelas, si Suzanaa kok kagak ada ya? Well, ternyata di luar kelas saya lagi banyak mahasiswa. Kayanya si Suzanna phobia manusia (lah terus saya siapa?) Hmmmm, jam 2 pagi? Ada party di dalem kampus kah? Huwoooh dasar anak mudo Erofah. Di dalam perjalanan pulang, saya diharuskan lewat gedung sekretariat kampus. Then, (jeng-jeng-eng-ing-eng) there were plenty of students who stayed at those buildings.

Di antara students yang sedang bercokol di sana, saya bertemu dengan Eduardo, salah satu teman saya yang dapat berbicara bahasa italia dengan pelan dan tanpa gerakan tangan heboh-membabi-buta (as you know, Italians speak with their hand). Dia menjelaskan bahwa para mahasiswa ini sedang melakukan aksi protes kepada pihak kampus yang berencana akan melakukan privatisasi. Hal ini dikarenakan keadaan ekonomi Italia yang tampaknya semakin terpuruk. Yang pada akhirnya menyebabkan tuition fee para mahasiswa akan naik gila-gilaan. Aksi demonstrasi ini sudah berlangsung selama seminggu terakhir. Mereka melakukan long march di siang hari dan mereka tinggal di gedung rektorat di malam hari.








Seperti yang sudah kita ketahui, bahwa negara-negara Eropa sedang mengalami kesulitan ekonomi secara bertahap namun pasti. Tahun lalu, Yunani. Tahun ini, Irlandia. Dan Tahun depan? Guess what? Italia. Yup, it is. Untuk menanggulanginya, pemerintah Italia mulai memotong anggaran pendidikan yang tentu saja sangat merugikan bagi para european scholars.

Salah satu professor saya yang berasal dari Irlandia pernah berkeluh kesah, "bayangkan Viera, saat ini, di Irlandia, kamu bisa menemukan banyak pengemis di jalan, rumah-rumah kosong tidak berpenghuni, gedung-gedung yang belum selesai dibangun terlantar begitu saja, para orang tua kehilangan pekerjaan, para anak muda yang ber-imigrasi ke luar Irlandia hanya untuk menjadi pekerja di bar. Sungguh menyedihkan sekali keadaan ekonomi Irlandia saat ini…."

Ngggg, pengennya sih saya jawab, "Beuuuuuh, Bapak Professor, hayuuuuuuu Teteh Piera ajak ke simpang Dago. Semua yang bapak sebutkan tadi ada di sana. Lengkap! Malah plus-plus! Plus tukang soto, plus tukang cireng, plus tukang siomay….."

Tapi yang anehnya, dengan segala keterpurukan yang ada, Indonesia selalu menempati urutan pertama dalam indeks kebahagiaan yang dialami warga negaranya. "Tuh, Bapak Professor, mungkin saat ini, bukan saya yang harus belajar sama Bapak, tapi Bapak yang harus belajar sama saya…"