Selasa, 30 November 2010

Quote of Nov 30th, 2010





"They say every one should have their heart broken, at least once. That is how you grow emotionally….."

Senin, 29 November 2010

Quote of Nov 28th, 2010





"Sekarang ini, saya hanya ingin mencapai titik keseimbangan dalam sebuah kehidupan. Banyak orang bilang, kalau hidup itu kaya roda, kadang kita di atas, kadang kita di bawah. Tapi, semua roda itu punya inti, adanya di tengah. Dan untuk mencapai keseimbangan itu emang paling sulit, hal itu lah yang akan terus saya perjuangkan."


-Pain makes us stronger. Tears makes us braver. Heartbreak makes wiser-

Sabtu, 27 November 2010

Tarno Potter

Sebagai anak g4vL, saya nggak mau ketinggalan dong nongton pelem Kang Heri (HEboh sendiRI) Potter. Akhirnya pergi lah saya ke sebuah situs mumpuni-mandraguna, situs purbakala, tempat saya nongton streaming online sambil mandi kembang sepatu setiap malam sabtu.







Biasanya sih saya nongton pelem-pelem lama di situ dan kualitas scene yang sangat baik. Terakhir kali, saya nonton film Forrest Gump dengan kualitas audio membahana dan subtitle bahasa indonesia. Well, itu film 1994 yang saya tonton kembali tahun 2010. Dan selama 16 tahun ini, tentu saja film itu sudah mengalami peningkatan kualitas.

Lain perkara, sama film Kang Heri keluaran terbaru yang baru saya tonton. Ya namanya juga pengen nonton gratis, jadi janganlah komplen ape-ape. Dengan ukuran kotak yg cuma sepetak, itu lhoo kalau kamu lagi chat pake yahoo messenger kan kotaknya cuma se-upil gajah, jadi pandangan saya akan film itu juga cuma segitu, terkadang Harry Potter pun terlihat seperti alm. Mbah Marijan lagi pake kaca mata.

Dari masalah audio, janganlah berharap bisa dapetin kualitas dolby-surround. Yang ada itu dolby-SURAU! Jadi, mutu suaranya tuh kaya suara toa di surau. Jangan kaget, kalau tiba-tiba suara Ron Weasley lebih terdengar seperti suara alm. Ronny Patisarani yang lagi komentarin pertandingan Persija vs PSM Makassar.

Ya, ya, ya, akhirnya sih saya ngerti juga jalan ceritanya, cumaaaaaaaaaaaaaa….Dengan segala kekurangan yang saya alami ketika nonton film adapsi dari bukunya Tante J.K Rowling ini, kok saya jadi berpikir kayanya nih si Heri Potter udah tuanya bakal jadi kaya Pak Tarno kali ya???

Tapi kayanya emang lebih unyu ya kalau si Kang Heri ngomong, "tolong dibantu ya, sim salabim, jadi apa? Prok, prok, prok…." daripada, "expecto pratonum!"

a dreamy idealist?

Well, saya baru aja ikutan sebuah tes kepribadian online.

Afterwards, hasilnya ternyata saya itu merupakan tipe manusia Idealis Pemimpi. WOOOOOOOOOT~ Udah mah idealis, pemimpi lagi! Mateeee ajeee lu! Tipikal orang yang sering saya caci dan…..Dueeeeeeng! Do I hate myself? Tuhan itu Maha Adil, semakin kamu benci sama seseorang, semakin mirip kamu sama orang tersebut. Entah dari hobi, appearance, atau bahkan sifat. That's what I have been learning today.

Oh iya, sekalian mau share ah sama temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa) hasil tes-nya:







Tipe Idealis Pemimpi sangat berhati-hati dan oleh karenanya tampak pemalu dan pendiam bagi orang lain. Mereka berbagi kehidupan emosional mereka yang kaya serta pendapat-pendapat kuat mereka dengan sedikit sekali orang. Namun orang sering keliru menilai mereka dingin dan pendiam. Mereka memiliki sistem nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang murni dan mulia yang menonjol di dalam diri mereka yang demi hal-hal itu mereka bersedia mengorbankan banyak hal. Joan of Arc atau Sir Galahad adalah contoh tipe kepribadian ini. Tipe Idealis Pemimpi selalu berusaha keras memperbaiki dunia. Mereka dapat sangat memikirkan orang lain dan melakukan banyak hal untuk mendukung mereka dan membela mereka. Mereka tertarik dengan sesama mereka, penuh perhatian dan murah hati terhadap mereka. Begitu antusiasme mereka akan suatu hal atau orang bangkit, mereka dapat menjadi pejuang yang tak kenal lelah.

Bagi tipe Idealis Pemimpi, hal-hal praktis tidak benar-benar penting. Mereka hanya menyibukkan diri dengan tuntutan-tuntutan harian yang duniawi saat benar-benar perlu. Mereka cenderung hidup sesuai dengan semboyan "yang jenius mengendalikan kekacauan“ – yang biasanya memang demikian sehingga biasanya mereka memiliki karir akademik yang gemilang. Mereka kurang tertarik dengan detail; mereka lebih suka melihat sesuatu secara keseluruhan. Ini artinya mereka masih memiliki pandangan menyeluruh yang baik ketika sesuatu mulai menjadi rumit. Namun demikian, sebagai akibatnya, sesekali dapat terjadi tipe Idealis Pemimpi melewatkan sesuatu yang penting. Karena mereka menyukai kedamaian, mereka cenderung tidak terang-terangan menunjukkan ketidakpuasan atau kejengkelan mereka melainkan memendamnya. Ketegasan bukan salah satu kekuatan mereka; mereka membenci konflik dan persaingan. Tipe Idealis Pemimpi lebih suka memotivasi orang lain dengan sifat ramah dan antusias mereka. Barangsiapa mendapatkan mereka sebagai atasan tidak akan pernah mengeluh kekurangan pujian.

Di tempat kerja, tipe Idealis Pemimpi adalah teman dan pasangan yang suka menolong dan setia, orang-orang yang memiliki integritas. Kewajiban sangat sakral bagi mereka. Perasaan orang lain penting bagi mereka dan mereka senang membuat orang lain bahagia. Mereka puas hanya dengan lingkaran kecil pertemanan; kebutuhan mereka akan kontak sosial tidak begitu menonjol karena mereka juga butuh banyak waktu untuk diri sendiri. Basa-basi kecil bukan keahlian mereka. Jika seseorang berharap berteman dengan mereka atau memiliki hubungan dengan mereka, orang itu harus mau berbagi dunia pemikiran mereka dan bersedia berpartisipasi dalam perbincangan mendalam. Jika Anda berhasil melakukan itu Anda akan dianugerahi dengan kemitraan yang luar biasa intensif dan kaya. Karena tuntutan-tuntutan mereka yang tinggi terhadap diri sendiri dan orang lain, tipe kepribadian ini kadang-kadang menjejali hubungan dengan gagasan-gagasan romantis dan idealis hingga tingkat tertentu sehingga membuat pasangan merasa terbebani atau minder. Tipe Idealis Pemimpi tidak jatuh cinta dengan mabuk kepayang namun ketika mereka jatuh cinta mereka menginginkannya menjadi cinta sejati yang tak berkesudahan.

Yang di-bold-in itu bener-bener sifat yang 'Teteh Piera banget'. Lumayan lah ternyata saya téh punya sifat kaya Joan of Arc.

Eh, kalau temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) termasuk tipe yang mana?

Quote of Nov 27th, 2010





"I wish to wish the wish you wish to wish but if you wish to wish the witch wishes I won't wish to wish the wish you wish to wish."


Dan bibirku pun monyong dengan sempurna….

Jumat, 26 November 2010

Wahai, anak muda….

"Wahai anak muda……"

Jaman dulu, satu-satunya kemungkinan saya bisa denger kata 'anak muda' itu cuma di sinetron Mak Lampir, biasanya yang ngomong phrase itu adalah Ki Sanak.

Kalau sekarang??? Boro-boro. Frase 'anak-muda' lebih sering digantikan dengan frase 'ABG' yang merupakan singkatan dari Ababil Banget Gituuuu…..

Entah kenapa, akhir-akhir ini saya jadi sering berpikir tentang motivation letter yang pernah saya submit untuk program beasiswa saya yang sedang ditempuh saat ini. Di situ saya nulis kalau saya ingin membangun negara saya. Bukan pake batako atau semen Holcim, tapi dengan pemikiran yang saya dapatkan selama saya tinggal di sini.

Temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) pasti udah tau doooong, selain galau dalam masalah percintaan, Teteh Pierah juga sering merasakah galau sampai kacau balau kalau mikirin tentang pekerjaan masa depan. Bisa tanya langsung ke Donskih si Penari Ular, cita-cita saya yang setiap seminggu sekali berubah, mulai dari VJ MTV China (sumpah, saya pernah mikir pengen nyaingin si Sumi Yang, penyiar metro Xin Wen) sampai…..Yang terakhir, saya lagi pengen jadi mentri pendidikan di Indonesia.

Huahahahaha! Dasar anak muda!

Ho-oh! Saya harus bangga jadi anak muda Indonesia! Kaya si Ridwan Kamil ini! Huehehehe, siapa sih Ridwan Kamil? Bukaaaaaan, dia bukan tukang cebok saya. Tapiiiiiiiiii, dia itu:







Arsitek muda berbakat. Arsitek? Sumuhun. Berbakat? Pastinya. Muda? Ngggg…..Beliau itu umurnya udah 39 tahun! Dan dia dibilang masih muda! Terusssssssssssssss, Teteh Pierah yang baru 22 tahun ini disebut apa????? Saya mah disebut…..Sebut sih begitu….Oooh unyuuuu banget.

Balik lagi ke masalah motivation letter yang pernah saya buat. Jaman waktu ngelamar beasiswa sana-sini, nggak pernah terbersit di pikiran saya untuk merealisasikan si motivation letter. Waktu itu motivasi saya cuma, gimana caranya biaar saya dapet beasiswa? That's it-that's all.

Tapi, sekarang??? Setelah dapet beasiswa dan berdiri di depan pintu gerbang kegalauan akan masa depan. Saya jadi berpendapat, bahwa mungkin apa yang saya tulis dulu di motivation letter itu bisa jadi salah satu jenjang karir yang harus saya capai nanti. Orang lain boleh bilang; "Mulutmu, harimaumu", tapi, kalau Teteh Piera sih lebih percaya; "Tulisanmu, takdirmu."

Saya jadi berpikir apa sih yang bisa kontribusikan buat NKRI? Saya nggak boleh kalah dari Obama! Lahir di Indonesia? Kagak. Tapi ujug-ujug patungnya udah nemplok aje tuh di daerah Menteng. Jadi, Teteh Piera pengen dibuatin patung juga di kawasan Cibinong?

Kalau bisa, sekalian aja tuh tugu kujang diganti jadi patung saya! *Langsung disambit suporter PERSIKABO.

Demi mewujudkan dibuatnya patung Teteh Piera di Bogor, tentu saja saya harus punya visi dan misi tentang peradaban Indonesia masa depan. Lebih singkatnya sih, mimpi. Sebagai anak muda saya harus punya mimpi yang bisa ditawarkan untuk bangsa ini. Kaya Oom Ridwan Kamil, dia menawarkan apa yang akan dia berikan kepada Indonesia melalui profesi yang sedang dia tekuni sekarang.

Sebagai anak muda, saya tidak bisa menawarkan masa lalu, karena saya nggak punya masa lalu. Oke, masa lalu yang saya punya sekarang ini cuma, masa-masa ketika saya menganggap bahwa ketua Osis yang juga anak basket, kepalanya botak, jago maen gitar dan tak pernah lupa shalat, itu bener-bener bisa buat Teteh Piera boker sambil sikap lilin lalu bersiul, "suiiiit wiiiiiiw, si kasep lewat euy!"

Si Papap bisa ngomong, "ini yang udah Papap kerjakan selama setengah abad ini….." Tapi, kalau Teteh Piera mah mana bisa ngomong kaya gitu, seperempat abad aja belum tercapai. Tetapi, sebenernya, mimpi jugalah yang ditawarkan pertama kali, ketika republik ini baru dibentuk. Alm. Bung Hatta and the gank dihadapkan dengan rakyat yang miskin, tidak cerdas, negara yang tidak punya dana, dan infrastruktur yang tidak jelas. Apa yang bisa mereka perbuat? Selain bermimpi.

Lalu, apa yang membuat semua orang, kala itu, mau bersama-sama mengikuti apa yang dikatakan oleh Alm. Ir. Soekarno and the gank? Mereka berpikir bahwa kemerdekaan merupakan jalan emas menuju kesejahteraan masyarakat yang adil dan makmur. Mereka punya mimpi untuk memiliki sebuah penghidupan yang jauh lebih baik daripada ketika mereka masih terjajah. Dan dengan kerennya, mimpi-mimpi tersebut mereka realisasikan dengan cara yang sangat baik sekali, mereka menggunakan seluruh sumber daya yang ada, termasuk SDA (bukan Sumber Daya Alam, tapi Sumber Daya Anak-muda.)

Saat merdeka, jumlah penduduk Indonesia itu cuma sekitar 70-an juta. Tapi sekarang???? Ya Allah, itu mah ya, emang program KB ketutup sama mitos 'banyak anak banyak rezeki'. Bukan sulap, bukan sihir, jumlah WNI sekarang itu bertambah 3,5 kali lipat cuma dalam 65 tahun saja! Maka, dari teks proklamasi sampai sumpah pemuda yang jaman dahulu hanya disetujui oleh 70 juta-an orang itu harus direalisasikan kepada 240 juta juta orang. Bayangin, gimana caranya coba ngeyakinin 170 juta orang sisanya???

Dibutuhkan sebuah bacaan akan masa depan dan keberhasilannya tidak semata-mata bergantung pada regenerasi usia saja, tapi dibutuhkan juga sebuah generasi baru yang dapat melihat masa depan Indonesia dalam perspektif jangka panjang. Kita harus bisa melihat bahwa Indonesia itu akan eksis ratusan tahun. Jadi, perlu ada usaha-usaha serius untuk menata keinginan-keinginan kita ini di dalam setiap fasenya.

Fase si Papap and the gank itu udah selesai. Mimpi-mimpi generasi si Papap ini sudah tidak bisa diteruskan, karena manusia itu punya batasan umur, tetapi tidak dengan bangsa Indonesia, bangsa yang satu ini harus tetap bisa menunjukan kejayaannya di masa mendatang, di masa-masa ketika si Papap sudah tidak ada. Maka, regenerasi itu menjadi suatu kepetingan mutlak.

Saat ini, yang menjadi isu utama, bukan ada atau tidak adanya generasi muda, namun lebih kepada opportunities yang tersedia. Apakah memungkinkan bagi para anak muda untuk mewujudkan peran mereka dan untuk mendorong kemajuan bangsa ini? Dari segi intelektual, saya bisa bilang kalau kemampuan intelektual teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) ini nggak kalah sama apa yang dimiliki oleh para the founding fathers dan temen-temen juga bisa menjadi pemain global yang bisa menerangkan siapa itu Indonesia di dunia internasional, dan bukan jadi jago kandang saja.

Dengan segala penjelasan di atas, menurut saya, sudah saatnya masa depan bangsa Indonesia itu dipegang oleh kita, Teteh Piera and the gank. Berkontribusi melalui caranya tersendiri. Nggak harus duduk di kursi pemerintahan untuk bisa memerintah bangsa ini. God created us differently beautiful.

Eniwei- bai de wei, baswei, sebagai teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) yang setia, pasti tau dong, kalau moto saya selama kuliah di sini tuh adalah menjadi mahasiswa yang KEREATIP, alias, biar KERE tapi kudu teteup AkTIP! Then, guess what??? Atas pemberitahuan Madame Futrih 'Atut 'Atit 'Ati, saya menemukan bahwa motto yang sudah saya pakai sejak lama ini juga dipakai oleh seorang Ridwan Kamil! Sedaaaaaaaaaaaaaaaaaap! Apakah Ridwan Kamil juga merupakan anggota kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!)???? Hanya Tuhan yang tahu.







Eh, udah dulu ya, saya mau semedi di gunung lagi sama Ki Sanak. Tring-tring-tring….*Ceritanya téh saya langsung terbang ke kerajaan langit, itu lhoooo kaya efek suara yang biasa muncul di shit-netron laga indosiar yang di-dubbing téa.


PS: *Maaf, tulisan ini dibuat ketika penyakit sarap Teteh Piera lagi kambuh. Huehehehehehe, jadi maunya Teteh Piera téh apa atuh????? Masih pengen jadi VJ MTV China? Nope. Saya ingin lebih berkontribusi kepada bangsa ini! Jadi, sekarang, saya mau jadi……VJ MTV Indonesia aja kalau bagitu! Huahahahaha! Mari kita lihat cita-cita Teteh Piera berikutnya…...

Quote of Nov 26th, 2010





"Ya Allah, jika dia jodohku, tolong dekatkanlah. Namun, jika dia bukan jodohku, tolong……Dibantu yaaaa…..Bim salabim, jadi apa? Prok, prok, prok….."


Emang yeeee, kalau lagi galau itu enaknya nonton Pak Tarno maen sulap.

Kamis, 25 November 2010

Knowledge is cheap, eh?

Selamat pagiiiii! Mari kita rayakan pagi ini dengan……Tidur lagiiiii! Huehehehe!

Kemaren saya ngobrol sama Kika, salah satu teman sepermainan bola bekel saya.

Di antara segudang curhatannya tentang problematika kehidupan percintaan orang dewasa, (ceileeeeeh, bahasanya nggak ku-ku banget nih), akhir-akhir ini juga Kika mulai sering mengeluh tentang rasa malas yang menghantui dirinya ketika beliau harus mengerjakan tugas-tugas dari si dosen yang auranya kaya para dementor.

"Peeee, Kika males ngerjain tugas…." rengek Kika sore itu.

Tanggapan dari saya adalah, "ya udah nggak usah dikerjain." Huehehehe!

Saya emang paling nggak unyu sama masalah motivasi. Kalau nggak mau? Ya, nggak usah dikerjain.

"Tapi, Kika udah bayar mahal buat kuliah…." lanjut Kika lagi -STOP!-

Yup, kita mulai tulisan saya kali ini dari ratapan Kika yang satu itu, "Tapi, Kika udah bayar mahal buat kuliah," titik.

Sebagai salah seorang pelajar yang diberikan kesempatan untuk mengenyam pendidikan di negri sebrang nun jauh di mato. Saya bisa bilang, biaya pendidikan di Indonesia itu, suka bikin bengek para orang tua. Ambil contoh, di salah satu universitas negri terkemuka di Indonesia, mereka mematok sekitar 7-25 juta per semesternya bagi para mahasiswa yang ingin melanjutkan program S2. Waduuuuh, dengan biaya yang tidak jauh berbeda, saya udah bisa beli tiket SIngapore Airlines Roma-Jakarta PP tuh!

Dari dulu saya suka bingung, apa sih yang precious dari kuliah informatika di ITB? Toh pada akhirnya seluruh lulusan informatika di Indonesia belajar bahasa pemrograman.

Saya juga masih bingung, apa sih bedanya kuliah psikologi di Universitas Indonesia dengan kuliah jurusan yang sama di Universitas lainnya? Toh, pada akhirnya semua lulusan psikologi seluruh Indonesia bakal kenal sama Mbah Sigmun Freud.

Okay, biar lebih radikal lagi, saya akan buat gini perbandingannya, ngapain harus kuliah psikologi? Toh baca buku Sigmun Freud di rumah juga bisa. Lalu, apa yang membedakan antara seorang sarjana psikologi dengan seorang anak lulusan SMA yang baru baca buku Sigmun Freud?

Ke mana 1-5 juta rupiah yang para sarjana harus keluarkan untuk bayar setiap semesternya? Kenapa biaya pendidikan itu bisa mahal banget? Toh, kalau mau sukses mah, udah bisa kita liat Mang Bill Gates, Kang Mark Zuckerberg, atau Oom Bob Sadino, semuanya itu contoh orang sukses yang keluar dari zona edukasi yang aman.

Ngapain harus bayar 1-5 juta rupiah per semester kalau kamu bisa menghasilkan 1-5 juta USD per bulan?

Demi selembar kertas ditandatangani rektor dengan tulisan 'lulus'? Aaaah itu mah tinggal buat pake photoshop juga bisa, nge-print sendiri pake art paper, paling cuma abis 5000 perak. Nggak aneh kan, sekarang ini banyak terjadi pemalsuan ijazah.

Kadang saya suka mikir, ngapain ya si Papap kerja mati-matian buat bayarin saya sekolah sampai sekarang? Toh, kalau dilihat dari segi tulisan saya di blog ini, kayanya kok nggak mencerminkan saya pernah ngerasain jadi ranking satu waktu kelas 3 SMP dahulu kala ya?

Ternyata oh ternyata, setelah saya tilik sedikit lebih jauh. Pendapat bahwa pendidikan itu mahal is no sense! Jaman dulu, Aristoteles, Plato, sampe Machiavelli nggak perlu bayar buat jadi pintar. Yang mereka butuhkan itu cuma kemauan untuk menjadi pintar.

Terus ke mana dong si 1-5 juta itu pergi? Ditilep sama para civitas akademika? Weiiits, itu mah silahkan tanya sendiri kepada universitas masing-masing ya, hehehe.

Namun, sesaat tadi setelah bertapa di gunung, akhirnya saya menemukan jawabannya. Ternyata ya, kita-kita ini membayar sedemikian rupa itu bukan untuk membeli ilmu pengetahuan, melainkan untuk membeli…….Lingkungan!

Apa sih yang ngebuat bayaran Universitas Pelita Harapan (UPH) bisa buat saya ngurut dada? Toh pada akhirnya lulusan interior designer di sana dan di tempat saya menempuh kuliah dulu itu nggak jauh beda?

Well, ilmu yang ditawarkan boleh sama, saya dan Jonathan Mulya sama-sama belajar tentang Bauhaus. Tapi, lingkungan yang saya rasakan ketika mempelajari aliran yang dipelopori Walter Gropius tentu jauh berbeda dengan ambience yang dirasakan seorang Jonathan Mulya.

Ketika saya minta bantuan anak jurusan Kimia buat bawain maket ukuran 1,2 x 1,5 m ke tempat dosen saya bercokol di lantai empat secara manual alias pake tangga, seorang Jonathan Mulya bawa maket sendiri dengan wajah yang masih terjaga keimutannya menggunakan lift. Yaaa, jadi wajar lah para mahasiswa UPH itu bayar lebih mahal.

Waktu dulu, saya juga suka garuk-garuk ketek, pas ngeliat temen-temen saya pada berani bayar sampe setengah milyar cuma buat kuliah di tempat yang sama kaya seorang Teteh Piera yang demen boker ini, wooooooow! Dengan setengah milyar saya nggak bisa ngebayangin bisa beli berapa piring siomay????

Kenapa nggak milih tempat kuliah lain aja? Yang biayanya lebih terjangkau tapi dengan kualitas yang sama? Toh pada akhirnya ketika masuk ke dunia kerja, ijazah cap lambang universitas itu cuma bisa ngaterin kamu sampe job interview, setelah wawancara? Skill kamu yang bicara.

But, they don't want to buy the knowledge. Ilmu pengetahuan itu murah! Bahkan bisa nggak usah bayar! Makanya, sebuah negara dengan tingkat korupsi yang tinggi ini masih bisa mencanangkan program gratis bersekolah. Terus, apa yang bisa membuat para sekolah swasta kenamaan di Jakarta punya bayaran SPP yang hampir sama kaya harga kambing iedul adha? Lingkungan.

Semua guru matematika di seluruh Indonesia itu sama-sama ngajarin aljabar dan seluruh guru sejarah masih ngajarin tentang awal mula terjadinya Konferensi Meja Bundar, tapi setiap sekolah di seluruh pelosok nusantara itu menawarkan lingkungan edukasi yang berbeda dan nggak ada satu pun yang sama.

The teachers offer the knowledge, but the schools offer you the other thing. 'The other thing'-nya ini yang mahal.







So, kalau mau pinter, nggak usah pergi ke sekolah, world is the biggest class we've ever had. Tapi, kalau mau dikelilingi lingkungan yang pintar, sebuah instansi pendidikan adalah gerbang utamanya.

Selamat hari guru!

Rabu, 24 November 2010

Quote of Nov 25th, 2010




"Lots of people want to ride with you in the limo, but what you want is someone who will take the bus with you when the limo breaks down."

Quote of Nov 24th, 2010

Hanya ada dua kemungkinan ketika seorang pria berbicara manis pada seorang wanita;

(1) Dia berbohong, dan…………..








(2) Dia berbohong!


Postingan ini ditulis tepat pukul 5.11 WIG (Waktu Italia bagian Galau).

Senin, 22 November 2010

Quote of Nov 21st, 2010



"Kalau belum punya istri. Cari orang sunda aja, orang Jawa Barat. Orang sunda itu, praktis, manis, ekonomis, dan sedikit berkumis. Praktisnya apa? Kalau orang sunda lagi makan selalu pake daun-daunan, lalapan namanya. Jadi, untuk mengumpani hidupnya gampang. Kasih sambal, lepas di kebon…..Sudah bisa hidup dia. Daun singkong? Dimakan. Daun pepaya? Dimakan. Daun jambu? Dimakan. Daun pisang? Dimakan. Cuma satu daun yang nggak dimakan…..Daun jendela!"



Huahahahahahahikshikshikshiks…..#Rintihan_mahasiswi_perantau_galau_yang_demen_meracau.

Sabtu, 20 November 2010

Retno si Ceria: "Annyeonghaseyooooo…."

Heihooooo, mari kita lanjutkan international trip-nya. Dari Europe ada Sakti si Mandraguna di Norway. Dari Timur Tengah ada Jeung Wintjeh di Oman. Dari South East Asia ada Ria si Rajin di Singapoh. Dari South Asia ada Donskih si Penari ular di India. Dari East Asian ada Bung Koyim di Jepang. Dan sekarang kita masih di kawasan Asia Timur sih sebenernya, pusat kebudayaan Asia tuh kayanya nemplok di situ yeee…I won't talk about China, but…………..SOUTH KOREA! Hwaiting!!!!!!





Sebuah negara yang terkenal akan serial drama-nya yang selalu bikin cewek kaya saya meleleh ngeliat Won Bin dan kawan-kawannya. Kok ada sih cowok seganteng itu??? Artis ceweknya apa lageeeee, beuuuu Gusti Nu Agung, kapan saya bisa punya kaki se-jenjang kakinya para anggota SNSD???? Nih yang nggak tau SNSD, saya kasih video klip girl band yang bikin para cowok termehek-mehek ngeliatnya kaki-kaki panjang kali lebar itu!







Tapi, ternyata, di balik semua itu ada rahasia kelam terselubung pada artis Korea. Saya pernah menonton Ceu E-en (ditulis; CNN), kalau 89,1 % wanita di Korea itu pernah melakukan OPLAS! Alias Operasi plastik hanya dengan alasan ingin terlihat lebih cantik! WOOOOOOOOOOOT~ Saya sih nggak masalah ya mereka mau operasi plastik, operasi usus buntu, atau operasi kelamin, toh mereka yang punya uang. Cuma, agak keliatan pathetic aja, di negara semaju itu, para penduduknya merasa sangat tertekan cuma karena ingin hidung yang mancung dan mata yang belo.

Dan, kebetulan nih saya punya korespondensi yang lagi tinggal di Korea Selatan untuk melanjutkan studi S2. Namanya Retno si Ceria (demi kelancaran dunia perjodohan beliau, maka umur dirahasiakan). Alumni dari salah satu jurusan sastra dari universitas tersohor di Indonesia ini benar-benar multi talenan…eh, talenta.

Sekarang Retno mengambil jurusan yang jauh dari jurusan yang diambilnya dahulu waktu masih S1, she takes international business dalam program GSIS (Graduate School of International Studies). Dan malam itu, di sela-sela kegiatannya belajar sampe mampus demi menaikan beasiswa yang dia ambil, beliau menyempatkan diri untuk membagi sedikit pengalamannya di negara yang terkenal banget sama merk 'samsung'-nya.









Teteh Piera si penggemar kuaci yang cangkangnya putih (V): "Hai Retnooooo! Gimana nih kabar Korea?"
Retno si Ceria ( R ): "Korea seperti forks hari ini! Udah mulai mendekati musim dingin, emang biasanya begitu sih….Cuma, kabut tebelnya baru ada seakrang-sekarang gini….."





V: "Eh Ret, kenapa sih lu milih Korea Selatan?"
R: "Satu, Korsel itu negara impian gue setelah Jepang. Dua, Adanya kesempatan. Dan tiga, Korsel itu lebih global dari Jepang, mereka lebih menguasai bahasa inggris, sehingga kehidupan gue di sini nggak semenderita di Jepang yang harus bicara nihon sehari-hari."





V: "Udah berapa lama tinggal di Korsel?"
R: "Gue baru sampe bulan Agustus, jadi baru 3 bulan lah ya…"





V: "Sekarang tinggal di mana?"
R: "Gue di Suwon, di provinsi Gyeonggi. Masih termasuk daerah rame di Korea, ngggg…..Bandungnya Korsel lah."











V: "Di sana mahal nggak sih Ret, biaya hidupnya?"
R: "Di sini banyak milyarder yang beasiswanya gede, jadi gue lumayan sering ditraktir, hihihihi. Tapi buat gue sih, teteup aja mahal, kalau dibandingin sama Eropa mah lebih murah sih. Tapi di sini tuh yang berasa banget kalau pas lu beli buah, karena di sini buah tuh muahaaaaaal banget! Banget! Banget! Mangga sebiji itu 6000 won sekitar 48ribu! Soalnya di sini susah mau numbuhin pohon buah, di mana-mana udah gedung."





V: "Pantesan mahal ya, gue kira tuh mangga lapis emas. Terus nih Ret, kalau misalnya gue sebut kata 'Korsel', tiga hal pertama yang muncul di otak lu apa aja?"
R: "Drama, oplas, sama Suju."





V: "Huahahahaha!"
R: "Oplas itu operasi plastik kalau Suju itu Super Junior. Di sini itu boyband sama girlband sangat menjamur, udah nggak jelas déh, mana jogetnya makin dahsyat. Lu perhatiin déh Pe, gerakan tarian mereka itu banyak yang sama, Sekarang, gerakan yang lagi ramai dilakukan adalah goyang dada dan pantat, itu mah gerakan wajib untuk setiap girlband!"





V: "Iya, ya bener juga. Then, gue juga udah sering denger tentang fenomena oplas di Korsel, tapi kayanya seru juga nih kalau denger langsung dari orang yang lagi tinggal di sana…."
R: "Ada satu daerah, kayanya di Gangnam, isinya tempat permak muka semua! Di sini, itu udah hal yang lumrah. Malah daerah itu sampe jadi masuk salah satu objek wisata. Jadi, udah dimasukin di buku petunjuk wisata gitu sama pemerintah. Ada fasilitas mutihin kulit segala, entahlah itu digimanakan…."





V: "WOOOOOOOT? Pantesan artisnya pada cantik-cantik-ganteng-ganteng pisan, kayanya wajah mereka téh pada terlalu sempurna gitu. Pasti si para anggota SNSD dan Suju itu juga hasil oplas ya Ret?"
R: "Wah, tentu saja! Idung, mata, sama gigi mereka, entahlah diapakan, yang pasti sih nggak dikawatin, soalnya kalau dikawatin kan keliatan, eh tau-taunya tiba-tiba aja setaun kemudian giginya udah bagus."





V: "Lu pernah ke daerah Gangnam itu Ret?"
R: "Belom. Gue masih ngumpulin duit dan ember bekas. Siapa tau, bisa ngirit kalau bawa plastik sendiri."





V: "Huahahahahaha! Terus, lu punya pengalaman tak terlupakan di Korsel sampai detik ini?"
R: "Hmmmm, apa yaaa??? Sehubungan gue jarang jalan-jalan dan ingatan jangka panjang gue ini kurang yo-i, jadi gue suka lupa, hehehe. Tapi, gue pernah diajak ngobrol sama ibu-ibu yang udah tua, walaupun dia nggak bisa bahasa inggris, dia berusaha ngobrol sama gue dengan bahasa Korea yang pelaaaaaaan banget dan tetep aja gue yang dudul ini, nggak ngerti, hahahaha! Cuma, dari situ pandangan gue yang sempet negatif sama orang Korea (soalnya orang Korea terlihat sangat tidak ramah kalau sama orang asing non Amerika dan Eropa) berubah…..Ternyata masih banyak orang Korea yang ramah."





V: "Emang lu ketemu sama ibu-ibu ini di mana?"
R: "Di stasiun apa gitu gue lupa….Gue lagi mungutin koran-koran bekas buat di kilo dan jualan dikit-dikit lah…Kan, gue lagi ngumpulin duit buat oplas, hahahaha!"
V: "Hahahahaha! Saluuuut gue! However, apa aja yang udah lu dapetin dari Korsel?"
R: "Gue seneng aja, karena salah satu impian gue udah terwujud. Sekarang gue bisa melangkah ke impian yang lain. Halaaah, ngomong apa sih gue??? Gue masih punya banyak mimpi, tapi gue nggak mau ngomongin ke orang lain sebelum terwujud, hihihi, takut takabur."





V: "Bener, bener. Terus, lu udah pernah ke mana aja selama di Korsel?"
R: "Oh, gue pernah ke Nami Island, itu tuh tempat syutingnya Winter Sonata yang konon katanya terkenal banget dengan keindahan daun-daun bergugurannya. Bagus sih, banyak daun warna-warni, karena gue ke sana pas awal musim gugur. Tapi, masih bagusan objek wisata Indonesia lah…..Cuma, Indonesia kurang pintar falam mengemasnya, di sini semuanya dikemas dengan baik, pinter marketingnya."











V: "Ho-oh! Setuju! Harusnya tuh shit-netron Cinta Fitri bisa dibuat kaya Winter Sonata gitu ya!"
R: "Iya! jadi rumahnya si Fitri bisa dijadiin objek wisata, kereeeeeeen! Hahahaha!"





V: "Iya, bener, hahahahaha! Terus, di antara semua tempat yang pernah lu kunjungi di Korea, tempat apa yang paling mengena di hati?"
R: "Belum ada Pe, cuma gue sempet nonton pertunjukan kembang api taunan di Seoul. Itu bener-bener keren! Sampe melongo ngeliatnya! Mungkin karena gue juga belum pernah liar pertunjukan kembang api seumur hidup gue. Cumaaaa, itu tuh bener-bener spektakuler! Langitnya penuh kembang api!"





V: "By the way, lu kangen nggak nih sama Indonesia?"
R: "Kangen lah Pe, apalagi sama makanannya! Hehehehe! Dulu, waktu masih di Indonesia, gue pengen banget keluar dari Indonesia yang penuh masalah, eh pas udah di luar, kangen menjadi-jadi, there's no place like home lah…"











V: "Aaaah, gue jadi kangen Indonesia gini. Elo ada rencana untuk pulang ke Indo dalam waktu dekat ini?"
R: "Untuk sekarang sih belum ada. Kalau elo?"
V: "Gue juga, hehehe. Soalnya kalau ke Indonesia juga bingung mau ngapain, selain makan siomay di Cikini, hehehe."
R: "Embeeeeer, gue juga paling kalau ke Indonesia cuma pengen ngecek koleksi dvd Korea gue, masih ada atau udah pada dipinjemin sama nyokap. Gue mah nggak tahan sama rasa sedihnya kalau harus balik ke sini. Bulan pertama itu sediiiiiiih banget."





V: "Samaaaa, malah gue mah setahun sedihnya, baru tiga bulan terakhir ini aja, ngerasa lempeng, hehehe. Eh lu punya kota-kota yang ingin lu kunjungi setelah lu menyelesaikan studi lu?"
R: "Manhattan, Kansas City, USA. itu tempat gue pernah ikut bokap gue waktu beliau S2, i have great memories there, hampir tiga tahun tinggal di sana dari TK sampe SD kelas 1. Osaka, Japan. Somewhere in England."





V: "Okay, next question nih, lu punya lagu yang 'elu dan Korsel' banget?"
R: "Ada satu lagu korea yang selalu nemenin waktu gue lagi nyusun skripsi, lagu itu gue ulang-ulang sampe bego…..Mc Mong feat. Kim Tae Won - So Fresh. Ini langsung gue puter dong, hahahaha! Langsung keinget rasa lelah, sedih, putus asa, dan semangat lagi!"






V: "Aduh jadi keinget masa-masa sedih bikin maket buat tugas akhir dulu, hehehe. Next question, ada 'do and dont' nggak nih kalau misalnya gue mau nengok lu di Korsel sana?"
R: "Do's: Try cimcilbang! Itu tuh pemandian umum, cimcilbang konon katanya seperti hotel murah, selain berfungsi sebagai pemandian umum, lu juga bisa nonton dvd, maen PS, bisa coba mandi bugil bareng juga,gue sih ogah! Oh iya, sama nonton konser déh, cari yang gratisan! Yang ngumpul banyak artisnya, banyak kok di sini. Kalau dont's-nya, gue nggak tau, hehehe."











V: "Waaaah, mau! Mau! Mau! Tampak menyenangkan sekali ya di sana sampe nggak ada dont's-nya gitu."
R: "Mungkin sebenernya belum kepikiran kali ya, jeleknya Korea itu banyak sekali. Jadi orang asing di sini tuh sering diliatin, mereka suka aneh gitu sama orang luar. Budaya luar itu baru-baru ini aja masuknya, mereka itu cinta banget sama produk sendiri, mereka swasembada semua. Apalagi elektroniknya, pokoknya produk luar mah nggak laku dah! Kecuali produk fashion. Oh iya, orang Korea itu ribet! Misalnya gue beli hape baru buatan Korea, sebut aja LG, untuk nge-charge battery itu nggak bisa langsung colok ke hapenya kaya hape-hape di Indonesia. Di sini gue, harus lepas batteru, masukin ke charger khusus dan charger itu masih ada kaya sejenis colokan lagi untuk nyambungin ke stop kontak, repot déh! Belom lagi ditambah program-program khusus untuk masukin lagu dan data ke hape. Yup! Kosmetiknya juga sampe beberapa step make-nya, ah nggak praktislah!"





V: "Ribet amat ya?! Si Amat aja nggak ribet!"
R: "Teruuuus gini Pe, di sini tuh gue merasa semuanya palsu, artificial semua! Dari sikap orang-orangnya sampe mukanya juga, hahahaha. Dimulai dari hal-hal kedil aja déh Pe, misalnya sikap cewek-cewek di sini, kalau maereka lagi bareng temen-temen ceweknya, nada suara mereka tuh biasa aja. Tapiiiiiiii…..Kalau udah sama cowok, hampiiiiiiiiiiiiiiir semuanya pada pake suara yang sok manja, sok lemah, dan sok pengen dilindungin. Sampe gemes gue ngedengernya!"





V: "Haduuuuh, pasti suara yang menye-menye gitu ya??? Kalau gue ngedenger girlbands Korsel pada nyanyi tuh yaaaa, aduuuhu bawaannya pengen eek di celana! Itu tuh sengaja ya suaranya digitu-gitu-in?"
R: "Iyups! Dan anak-anak muda Korsel jaman sekarang sangat menilai dari fisik. Menurut gue sih, dangkal banget! Tapi, memang begitu adanya budaya yang berkembang sekarang."





V: "Last question nih Ret, lu punya rencana satu tahun ke depan?"
R: "Ada! Cari jodooooooooooooooooooh! Kalau bisa sih orang sini! Kidding-kidding! Gue sih orientasinya sekarang hanya melakukan yang terbaik dan tidak menyia-nyiakan kesempatan yang udah dikasih ke gue ini. Target ya sama seperti mahasiswa lain yang sedang studi di luar, cepet lulus, cepet pulang, dan cepet bisa cari duit sendiri."





V: "Tosss! Sama! Betul! Dan tidak lupa, cari jodoh ya Ret, hehehe!"


Karena program beasiswa yang diambil oleh Retno si Ceria ini adalah beasiswa jenis patungan, di mana dia masih harus mengocek kantong sendiri sebesar 50% dari tuition fee yang harus dibayarkan. Masih ada kemungkinan untuk Retno si ceria ini untuk mendapatkan full scholarship, jika nilai-nilai dia di kelas itu bisa bagus. Sooooooooooo, teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) semuanyaaaa, mari kita doakan Mbak Retno si Ceria ini ya!

Aaaah, jadi maluuuuu, saya yang udah dapet full scholarship gini masih aja ngeluh sana sini. Ah pokoknya saya harus bisa kaya Retno si Ceria ini! Haruuuuuuusssss berjuaaaang! Oh iya, gara-gara pengen ngikutin jejak Retno si Ceria ini, udah dua minggu terakhir saya begadang sampa pagi di kampus, dan sekarang…….Saya kentut-kentut mulu, hari ini aja saya udah keluar-masuk WC 20x (andai saja di dalem WC itu ada Nicholas Saputra yang siap-sedia mau nyebokin saya), kayanya masuk angin, aaaaaah mauuuu doooong dikerokin sama Kang Christian Sugiono!




Sumber foto.

Quote of Nov 20th, 2010






"Kecepatan paling cepet di dunia adalah mencret. Concorde dipikir dulu baru bisa jalan cepet, kereta api Jepang dipikir dulu biar bisa jalan cepet. Lah mencret kaga dipikir tau-tau udah basah…"
-Alm. Kasino-

Jumat, 19 November 2010

Potong?

Assalamualaikum warahmatalahi wabarakatuuuuuuh!

Buat kalian yang masih baca postingan ini, saya ucapkan kongretulesyeun yaaa, soalnya kalian pada bisa melarikan diri dari para tukang jagal itu. Andai aja Christian Sugiono yang jadi tukang jagalnya, saya rela lhoooooo dijagal…..Hatinya, aw aw aw! DEM! Kayanya udah banyak temen-temen saya yang membuat saya tersadar bahwa naksir pria beristri itu nggak ada gunanya! Aaaaaargh! Apa sih bagusnya Titi Kamal????? Ngggg, yang pasti sih lebih bagus dia kemana-mana ya dibandingin sama Teteh Piera yang katanya mirip Dian Sastro lagi bersin ini, siiigh~

Eh, bai de wei, buat temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) yang merayakan iedul adha, pada kurban apa nih??? Jangan bilang, kalian pada kurban…..PERASAAN!!!!! Udah lah, lupain aja, dia orangnya emang kaya gitu….Yang berlalu biarlah berlalu! Bajaj pasti berlampuuuu…..*lagi kangen lagu-lagu lawasnya Chrisye.

Nah, seperti yang kalian tau kalau uang beasiswa saya tidak mengcover uang buat beli kambing dan sebangsanya, tapi Teteh Piera nggak mau ketinggalan dong akan event se-akbar iedul adha ini dan Teteh Piera itu kan nggak kalah kereaktip (biar KERE tapi teteup AKTIP), jadi Teteh Piera juga ikut-ikutan potong-potongan!

Potoooong…….PONI!

"………"






Ho-oh! Of course! Pastinya! Sumuhun! Certamente! POTONG PONI!

Abis di Calabria ini kalau Teteh PIera mau potong rambut ke salon, minimal Teteh Piera kudu ngeluarin kocek 25 euro! Iyuuuuuh! Ogah! Dengan 25 euro saya bisa PP ke Roma naek pesawat! Lagian kan lagi winter nih sekarang téh ya, lumayan tuh rambut panjang buat nutupin leher dari tiupan angin gelebuk di siang hari atau bisa buat nakut-nakutin cowok usil yang lagi mabok ketika Teteh Piera pulang bertapa dari Gunung di malam hari! Hihihihihihihihi!

Kamis, 18 November 2010

Aaaargh!

Jam menunjukan pukul 1 pagi dan saya tetap setia di depan lepi membaca……wikipedia, penjelasan tentang siapa itu Konrad Gesner!!! "Siapa sih lu??? Lu aja kagak kenal gue??? Kenapa juga gue harus kenal elu??? Ngasih duit? Kagak. Ganteng? Boro-boro. Unyu? Apa lageeee. Terus, apa yang bisa lu kasih ke gue???"

"Akika bisa buat yey lulus di ujian nanti wahai Yang Mulia Viera…" terdengar sayup-sayup suara dari langit.

AAAAAAAAAAAAAAAAAAAARGH! Ya Allah tolong teman Baim ya Allah...

"BUZZ!"

Weitzzzz, jam 1 pagi di Italia, berarti di Indonesia udah jam 7 pagi ya??? It's Jeung MisyKeu-cantikan!

Jeung MisyKeu-cantikan (JMC): "Pe, gue tau lu lagi gundah gulana melanda…"
Teteh Piera yang lagi galau (V): "Benar sekali."
JMC: "Nih gue punya obat handal biar lu ga mellow lagi…"
V: "Apakah itu gerangan? Seporsi siomay Cikini?"
JMC: "Ngimpiiiiii! Seperti biasa, gue punya tebak-tebakan! Hehehe. Lu tau pemaen lenong kan?"
V: "Ho oh, tau dooooong, masa kebudayaan sendiri kaga tau."
JMC: "Dia pemaen lenong, tapi dia juga punya band kesohor. Siapakah dia?"
V: "Nggggg……Emang ada gitu???"
JMC: "Ada dooooong…..Mandra."
V: "Ngarang lu! Emang Mandra punya band?"
JMC: "Ada Pe! MANDRA AND THE BACKBONE!"
V: "AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAARGH! Ya Allah tolong Konrad Gesner ya Allah…."







Oh iya mau ngucapin selamat buat kontingen atlet pria cabang perahu naga yang memberikan emas pertama kepada Indonesia di Asian Games 2010 di Guangzhou, China.

Senin, 15 November 2010

Quote of Nov 16th, 2010 (malem takbiran tanpa takbir)





"Sekarang lebaran. Nanti sempitan!!!!!"


(Malam lebaran hanya ditemani Kang Percorsi Di Storia Della Bibliografia tercintaaaaaaaaaaaaaaaaah! #Rintihan_mahasiswi_perantau_yang_lagi_kangen_makan_gulai.)

Quote of Nov 15th, 2010





‎"Di dunia maya apa sih yang ga bisa? MINIMIZE segampang ngupil! Emang kehidupan nyata! Susah bener mau MINIMIZE orang-orang yang nyebelin!"


(Kesimpulan ngegossip semalam suntuk bersama Lutpih si kembaran saya yang lebih jelek 40%)

Minggu, 14 November 2010

iedul adha

Di malam yang sunyi, sepi, sendiri, ditemani suara angin semilir di padang pasir dan terangnya sinar bulan purnama tercium bau pohon kurma yang mulai matang. Cih! Cih! Cih! Ngimpiiiiiiiiiiiiiiiiii! Saya lagi ngidam ke Mekah nih! Kayanya gokil juga tuh backpacker ke sana! Wohooooooooo! Kalaupun tidak dapet gelar haji mabrur, setidaknya saya bisa dapet gelar haji backpacker! Yippppiiii!







Kemaren, giliran Lutpih si kembaran saya yang lebih jelek 40% (based on kuis facebook 'seberapa cantik kah kamu?', yang kami ikuti, saya ternyata termasuk golongan orang-orang cantik dikarenakan hasil kuisnya menyatakan bahwa saya cantik luar-dalam 84 %, sedangkan Lutpih si kembaran saya yang lebih jelek 40% cuma 44% dan dengan sangat terpaksa dia masuk golongan orang-orang kurang cantik huehehehehehe, kapan lagi saya disebut cantik gituuuu??? red), yang curhat tentang pekerjaannya sebagai jurnalis muda berbakat.


Lutpih si kembaran saya yang lebih jelek 40% (L): "Eh Pe, kayanya gue bakal ngerayain lebaran nggak bareng keluarga gue déh!"
Teteh Piera yang termasuk golongan orang cantik (V): "Hah?"
L: "Iya, gue pengen ngerasain shalat ied bareng pengungsi merapi."
V: "Hah?"
L: "Hah-heh-hoh! Minggu depan kan iedul adha Pe!"
V: "OOOOOOOOOOOOOOH YA???????????? MASA SIH???? GUE LUPA!"

Ngimpinya aje ke Mekah, tapi iedul adha aja nggak inget! Cih cepirit banget dah!