Sabtu, 31 Desember 2011

Quote of Jan 1st, 2012




"Tahun bisa baru. Status nggak bisa baru. #DUARRR #LemparMerconSembunyiTangan"

-Viera, 23 tahun, perempuan solehah, baru diramal tentang jodoh, katanya sih masih lama T.T-


Jumat, 30 Desember 2011

Quote of 31st Dec, 2011




"Empat syarat jadi anak g4vL se-Indonesia zona waktu bagian barat jaman sekarang itu 4B. Behel. Berponi. Blackberry. Berbakti kepada orang tua."

-Viera, 23 thn, pendengar sejati lagu-lagunya The Strokes, lagi ngapalin tarian Cherry Belle yang terbaru-

Rabu, 28 Desember 2011

Quote of Dec 28th, 2011




"Bakat itu memang datang dari lahir. Tapi, yang namanya karakter, harus dibentuk semenjak lahir. Dan karakter yang kuat akan selalu mengalahkan bakat yang hebat."

-Viera, 23 tahun, hanya perempuan biasa….Biasa pake berlian di jari manis, biasa pake gelang giok asli Tiong kok di tangan kanan, dan biasa pake kalung mutiara hitam asli Papua di lehernya yang mulus-

Selasa, 27 Desember 2011

Quote of Dec 27th, 2011




"Kalau internet untuk rakyat. Kalau kamu untuk aku."

-Viera, 23thn, pengguna Telkomsel, lagi naksir cowok yang pake axis nih-

Sabtu, 24 Desember 2011

Curhatan Bram Siwon

Sembari mendengarkan,







Tiba-tiba saya membaca sebuah curhatan pria yang menggunakan polo t shirt berwarna pink stabilo sebagai profile picture-nya di facebook. Kyaaaaaa~ Pasti cowok ini lagi galau tingkat tiga jurusan biologi genetika! Dia harus cepat dibantu, agar profile picturenya bisa diganti dengan foto beliau menggunakan polo shirt berwarna biru langit di Kepulauan Karibia!



***


Pea, kemarin gw ngalamin one sided love. Dan mungkin lebih tragis dibanding cerita lu sama Morgan SM*SH. 

I used to be fall in love with someone. Umurnya tahunan bersemayam di hati, dan hancur berkali-kali lalu recovery berkali-kali. Kayak fungi.

Dan gw sekarang sadar, waktu itu mata gw gelap. Gelap sampe nyemplung berkali-kali. Dan itu judulnya belajar. Cuma ya tetep aja, nyemplung lagi.

Tuhan kayaknya udah terlalu keseringan memekikkan nada-nada heavy metal ke perasaan gw ya. Yoy, Tuhan emang Maha Rock N Roll sih, selain Maha Pembolak-balik dompet yg kayak lu bilang.

Apa bener, cinta adalah ketika kita bisa menerima seseorang bener-bener apa adanya??

Gw jadi keinget temen gw pernah bilang, "aku, bram.. aku lebih suka orang yang aku cintai merasa nyaman. jadi aku lebih memilih untuk mengalah." Lahh, kl orang yang lu cintai nyamannya sama orang lain? ga sama lu??

Banyak yg bilang, "best way to not get your heart broken, is pretend that you don't have one". But i can't. Ya tetep aja broken. Then temen gw bilang, 'lu goblok, bego, makan tuh cinta!'. Well, yes i am stupid. Stupidity makes me human.

Pea, ini cerita gw, mana cerita lu?


***


Sekiranya, begitulah cerita Bram Siwon, salah satu anggota kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) yang mengaku memiliki kesamaan wajah dengan anggota terganteng dunia-akherat yang merupakan anggota andalan dari boiben yang bisa salto memutar di udara, Super Junior.

Okei, Seus Piera bakal menjawab pertanyaan lo. Cerita Seus Piera sih gini….

Waktu Seus Piera dapet beasiswa di Italy, Seus Piera jauh-jauh pergi ke Belanda cuma buat beli indomi*. Untungnya Seus Piera dapet tiket promo, jadi bisa makan déh.

Jangan lupa untuk bilangin ke temennya Bram Siwon, "kalau nggak mau goblok ya makan 4 sehat 5 sempurna!" Plus kalau laper tengah malem, bolehlah makan makanan yang saya jadi bentang eklannya, kyaaaaaaaaa~ Semoga Seus Piera dikontrak season 2 dari tuh iklan ya, Bram Siwon…Nyari-nyari ind*mie sampe ke Kepulauan Karibia, kayanya eksotis juga ya….

Hmmmm, Bram Siwon harus tetep bersyukur, karena baru cinta kamu yang sebelah, orang lain mah ada yang tangannya yang sebelah. Mungkin Bram Siwon bisa patah hatinya, tapi di luar sana banyak yang patah kakinya.

Pokoknya Bram Siwon harus tetap bersyukur, apapun yang terjadi sama diri Bram Siwon, dunia akan terus berputar, tinggal Bram Siwon jilat, terus celupin déh!





Quote of Dec 24th, 2011




"Thousand of questions are floating in the air, leaving 'why' endlessly, finding their 'because'."

-Mbak Tiaw, umur dirahasiakan, penerjemah komik Monika untuk bahasa Indonesia, mengaku tergila-gila akan Brazil, tapi sering mimpiin Gikwang anggota B2ST-

Selamat diwisuda, Fienna!

Lain Mbak Dian yang tinggal di Fukuoka, lain juga Fienna, salah satu teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) yang berdomisili di Malaysia. Wohooooo, kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) emang tersebar di seluruh Asia-Pasifik!

Bukaaaaaaan, bukaaaaaaaan! Fienna ke sana bukan untuk membalaskan dendam Manohara yang pernah ngaku disuntik gemuk tiba-tiba ama disilet-silet dadanya sama salah satu pangeran warga Malaysia. Fienna itu lagi melanjutkan studinya di Limkokwing University.

Nah di salah satu penelitiannya, Fienna juga melibatkan anggota kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!), wohooooo!

Nggak nyangka, jaman dulu mah saya pikir kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) itu cuma kumpulan orang-orang yang kehilangan arah dan pegangan kehidupan, ternyata eh ternyata, kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) itu keren banget! Sampe bisa bantuin tugas akhir salah satu anggotanya T.T Terharuuuuu.

Andai saja saya mengenal kalian ketika saya masih kuliah jurusan desain interior jaman dahulu, semua blog follower sampe anggota FECESbook-nya kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) udah aku bagi-bagi tugas buat potongin papan MDF buat alas maket, guntingin kertas ukuran A0 buat gambar kerja, guntingin karton buat dinding maket, mrintilin gabus buat pohon tiruan. Aaaaargh, pasti tugas maket yang harusnya dikerjain seminggu bisa selesai sehari!






Okeh balik lagi ke Manohara, eh, Fienna. Jadiiiii, beberapa hari yang lalu dia baru aja diwisuda! Woooooooooow, sebagai orang yang pernah ngerasain diwisuda, saya cuma mau ngucapin SELAMAT DIWISUDAAAAAAAA Fienna!

Semoga Fienna bisa mendapatkan pekerjaan yang gajinya tinggi, yang bosnya ganteng, yang temen-temennya baik hati dan tidak sombong, yang harga makanan di kantinnya murah, yang interior kantornya menerapkan gaya arsitektur Yunani kuno, dan yang muka office-boy-nya mirip sama Atalarik Syach, amiiiiin.

Terkadang ya guise, saya sering ngebayang gitu lhooo, gimana ya kalau ternyata tiga tahun kemudian, semua anggota kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) ternyata adalah kumpulan orang-orang terpilih. Kumpulan orang-orang yang keren! Yang nggak suka nyalahin pemerintah, yang memiliki daya kreatifitas yang tinggi, yang nggak pernah berfikir negatif terhadap suatu kejadian, dan yang kalau berangkat ke kantor-sekolah pake elang 3 dimensi, #wuuuush

Ah pokoknya, suatu saat nanti,  temu jumpa kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) harus diadain di Kebon Raya dengan penjagaan berlapis empat turunan! SBY boleh punya royal wedding, tapi kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) juga punya royal meeting!

Oh iya, buat Melissa Dharmawan, mahasiswa tingkat akhir FISIP Universitas Depok Raya (dibaca: UI), yang lagi ngerjain skripsi yang salah satu datanya menggunakan wawancara saya terhadap blog ini, semangat ya! Jangan lupa sarapan pagi dan berdoa sebelum sidang nanti :)

Jumat, 23 Desember 2011

Quote of Dec 23rd, 2011




"Kalau lagi kesel sama orang tuh emang paling enak: Ambil wudhu, shalat, terus berdoa…
Biar orang itu keserempet bajaj plus kesenggol kopaja bolak-balik!"

-Viera, 23thn, wanita penyabar sekaligus pedendam, pengen bisa makan beling kaya Limbad-

Kamis, 22 Desember 2011

Selamat melahirkan, Mbak Dian!

"Yang mulia Teteh Piera, apakah baginda tahu, sekarang ini hari apa?"

Hari kamis, wahai rakyatku…

"Ampun beribu ampun baginda, tapi hari ini adalah hari ibu."

Tapi, si Mamam ulang tahunnya tanggal 8 Agustus, rakyatku….

Terlepas dari pro dan kontra hari Ibu, buat saya mah ya, hari ibu itu setiap hari. Soalnya setiap hari kan saya suka membantu si Mamam pergi ke pasar (biar bisa dibeliin jajanan pasar) si Mamam ka dan mencuci sepeda ayah (kadang kalau doraemon udah mulai, ditinggilain gitu aja sih sepedanya biar belum bersih juga). Pokoknya yang mulia Teteh Piera itu anak idaman semua orang tua banget déh!

Namuuuun, di postingan saya tanggal 22 Desember ini, saya mau ngucapin selamat atas kelahiran anggota kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) termuda se-dunia! *Keprok-keprok di udara!

Namanya Asmaranti Aoi Nugroho, umurnya baru tujuh hari! Ya Tuhan, umur tujuh hari bacaannya udah blog wanita tercantik se-Asia Pasifik gini! Pasti kalau udah gede nanti, Asmaranti bakal jadi ilmuwan terkenal yang digila-gila-i seluruh laki-laki di kawasan Jakarta dan sekitarnya!

Siapakah gerangan Asmaranti Aoi Nugroho ini? Apakah dia bayi saya dan Jude Law yang tertukar? Atau anak saya dan Morgan SM*SH yang lama sudah menghilang? Mari kita tanya Mbak Feny Rose si pembawa acara SILET! Eh, tapi meningan nanyanya ke Mbak Dian aja déh, ibu aslinya Asmaranti.

Mbak Dian ini adalah salah satu kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) yang termasuk golongan Mahmud K alias maMAH MUDa dan Kaya raya. Koleksinya berlian dari laut Arafuru dan beliau cuma mau minum air mineral dari mata air yang ada diambil dari gunung Kilimanjaro (informasi yang terletak di paragraf ini bisa berubah sewaktu-waktu, sesuai dengan mood penulis yang baru nongton film Arisan 2, red)

Namun, Mbak Dian tetep down to earth, disela-sela kehamilannya di musim dingin di Jepang sono, Mbak Dian tetep rajin menjahit dan merajut. Beda dengan yang mulia Teteh Piera, yang lebih gemar merajut tali kasih dengan para anggota boiben Korea yang pada bisa salto memutar di udara, Mbak Dian emang bener-bene hobby (dan JAGO) merajut kain pake benang.






Banyak banget hasil karya Mbak Dian yang pengen saya beli. Namun, perkembangan laju saham di Bursa Efek Jakarta, menahan niat saya tersebut.






Biarpun saya orang kaya, kemana-mana dianter supir angkot, dan gemar mandi menggunakan air zam-zam, tapi saya itu bukan orang yang suka pamer. Cam kan itu baik-baik. Saya nggak suka pamer.






Jadi, yang mulia Teteh Piera lebih baik menunggu kepulangan Mbak Dian ke Indonesia dan bertemu di bandara Soekarno Hatta, untuk membeli semua karyanya. (SEMUA KARYANYA???? Yo-i, kan saya ini orang kaya, tapi saya mah nggak suka pamer, red)






Oke déh postingan ini khusus saya buat untuk Asmaranti Aoi Nugroho. Sayangnya Mbak Dian sekarang masih sibuk memberikan ASI dan beberes dari persalinan, jadi belum bisa foto-foto Asmaranti, tapi saya punya foto Asmaranti yang masih ada di dalem perut Mbak Dian.






"Hallo dedek bayi Asmarantiiiiiiiiiiii! Aku, Viera, seorang wanita yang memiliki wajah super kiyudh se-Asia Pasifik!" *Lambai-lambai dari Cibinong ke Fukuoka!

Eh, menurut Mbak Dian, sebelum melahirkan, dokternya di Jepang nawarin Mbak Dian mau pake lagu apa pas lahiran nanti??? WOOOOOOOOW! Kereeeeeeeeeen! Dokter di rumah sakit Jepang udah kaya Jamie Aditya di MTV Most Wanted ya???? Kalau saya melahirkan di Jepang, bisa request lagu SM*SH nggak ya???? Seraya berujar, "nak, ini lagu bapak kamu…." Kyaaaaaaaaaaaa~ Bukan BISMA ya, tapi MORGAN T.T

Eh, sambil ngebayangin wajah Asmaranti tuh seperti apa lucunya, meningan temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) saya kasih foto saya waktu masih kecil.






Kyaaaaa~ Mirip nggak sama saya yang sekarang? Kata si Mamam, dulu itu idung saya nylengseb ke dalem dengan suksesnya. Tapi setiap pagi, si Mamam suka narik-narik idung saya sambil ngomong "sing bangir…." tujuh kali. Alhamdulillah sekarang, idung saya bisa mancungan sedikit, tanpa harus operasi kaya almarhum Oom Michael Jackson.

Wah, tiba-tiba i tunes saya muter lagu ini;







tau aja nih i tunes sekarang hari ibu….

FYI, gambar baju-baju yang saya tampilin di atas itu semuanya asli karya Mbak Dian lhoooo, cuma berbekal majalah jahit menjahit bekas, Mbak Dian udah bisa buat banyak banget baju anak-anak yang keren banget!



Quote of Dec 22nd, 2011




"Jadi gini tho nggak enaknya LDR. Long Dimension Relationship. 
Sekarang, gue ada di masa kini, sedangkan pacar gue ada di masa depan….."

-Viera, 23thn, pemakan segala, dari makan hati sampe makan temen-

Rabu, 21 Desember 2011

[4] Kuil Pantheon: The Tombs

Sambil dengerin lagu;







yuk ah, kita keliling-keliling Kuil Pantheon lagi :)

Saat ini, selain sebagai tempat wisata, Kuil Pantheon juga digunakan sebagai tempat pemakaman orang-orang penting dari Italia…..Bukaaaaaaan, bukaaaan Del Piero! Biarpun dia itu termasuk orang penting dari Italia, tapi dia masih idup juga gitu.






Terus orang penting di sini tuh siapa aja?

Ada Raja Umberto I. Nama asli beliau adalah Umberto Ranieri Carlo Emanuele Giovanni maria Ferdinand Eugene Eugenio di Savoy, kyaaaaaaaa~ Aduuuh kakak, namanya nyaingin gerbong kereta ekonomi Bogor-Jakarta nih!






Yuk mari, kalau ada yang mau nyari nama bagus buat anak, bisa dicomot tuh salah satu nama si Raja Umberto I. Beliau lahir pada tanggal 14 Maret 1844. Sebenarnya dia mendapatkan julukan sebagai 'Il Buono' atau 'Si Baik Hati', namun salah satu tindakan represifnya kepada para petani yang berdemo dikarenakan gagal panen, menyebabkan dia mendapatkan hukuman kerja paksa seumur hidup dan ditembak sampai mati.






Terus, ada juga makam dari Vittorio Emanuele II. Dia adalah raja Italia yang berasal dari Sardinia, yang menyatukan Italia mennjadi sebuah negara yang satu, setelah beribu-ribu tahun Italia terpecah menjadi kerajaan-kerajaan kecil. Karena hal itulah, para warga Italia menjulukinya dengan sebutan 'Padre della Patria' atau 'Bapak Italia'.






Nggak mau kalah dari Raja Umberto I, Vittorio Emanuele II ini juga punya nama yang nggak kalah panjangnya, Vittorio Emanuele Maria Alberto Euginio Ferdinando Tommaso. Widiiiiih, kebayangnya kalau jaman Italia dulu udah ada UAN, di mana kita harus ngebuletin kolom nama per tiap huruf itu. Kayanya butuh waktu lama banget buat para raja Italia ini untuk nulis nama mereka di lembar kerja jawaban ya???






Oh iya, saran buat temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) nih yang pengen jalan-jalan ke Italia, pilihlah antara bulan Juni-Agustus, the summer season! Soalnya bulan-bulan itu adalah bulan di mana banyak banget turis yang dateng dan banyak festival diselenggarakan. Jadi, kalau misalnya mau nyusup jadi kawanan turis dari Asia yang kaya-kaya itu, kita nggak bakal terlalu ketauan :)

Kalau sukses nyelundupnya, lumayan lho, kita bisa masuk museum-museum yang ada di Italia secara gratis. Pokoknya sebelum nyelundup, jangan lupa berdoa yang kenceng dulu ya! Bisi ketauan sama petugas penjaga museumnya. Kan keki juga gitu diliatin sama bule sedunia, cuma gara-gara pengen masuk museum gratisan T.T

Oke déh, see you at the next post or at FECESbook-nya kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!)

Senin, 19 Desember 2011

[3] Kuil Pantehon: Wall

Yuhuuuu, sambil dengerin lagu;







Markitjut a.k.a MARi KITa lanJUT cerita jalan-jalan ke kuil Pantheon-nya \(^_^)/

Sebagai lulusan desain interior murtad, (di mana sangat tidak ingin kerja di bidang desain interior, tapi sangat bersyukur pernah mengecap kuliah dalam bidang tersebut, aaaaah saya tuh emang manusia paling labil se-Asia pasifik T.T) tentu saja mata ini tidak bisa berkelit untuk melihat keindahan tiga komponen pembentuk sebuah bangunan.

Terkadang kalau liat bangunan-bangunan megah tuh, jiwa saya suka terpanggil ingin mempelajarinya lebih dalam. Tapi, kalau inget kejadian di mana salah seorang dosen saya yang mengira gambar kerja dari rak buku yang saya buat sampe nggak tidur tiga hari itu mirip taik kotok nempel di dinding, kayanya keputusan untuk tidak menjadi seorang desainer interior itu tepat sekali T.T

Ya, alhamdulillahnya sih, walaupun nggak bisa nge-desain interior sebuah bangunan, tapi saya udah mulai bisa nge-desain rancangan hidup saya. Kekekeke, ngeles banget ya??? Bilang aja, emang kagak punya bakat T.T

Okeh, biar hati sudah jauh berpaling dari dunia interior ke dunia Jude Law, tapi mata ini tetap tidak bisa berbohong. Setelah di postingan yang lalu, temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) sudah saya perkenalkan dengan ceiling (langit-langit, red) dari kuil Pantheon. Sekarang saatnya kita ngebahas sedikit lebih banyak dari wall (bukan merk eskrim yang kesohor itu ya guise!)

Salah satu hal yang bikin saya terkesima dari kuil Pantheon ini adalah para penjaganya yang cakep-cakep dan bentuk pintu kuilnya yang sebesar paha ayam se-Cibinong disatuin di dalem kurungan. Pokoknya nih pintu masuk utama Kuil Pantheon gueeeedeeeee buangeeeet!






Buat yang punya tinggi badan 150 cm ke samping, agak nelangsa gitu déh kalau pengen foto dengan bekgron nih pintu! Kagak bakal keliatan juga kitanya T.T Niat hati ingin pamer ke temen-temen di pesbuk kalau pernah ke luar negri, eh tapi komposisi latar belakang agak menghina penuh lara T.T

Kayanya kalau saya jadiin nih pintu masuk Kuil Pantheon jadi pintu masuk rumah saya, cuma Oom Agung Hercules yang bisa ngedorong tuh pintu!






Pintu masuk utama dari Kuil Pantheon ini memang patut untuk dikasih sesajen. Eh tanya kenapa? Karena pintu ini merupakan salah satu bagian dari Kuil Pantheon yang masih asli dari jaman pertama kali kuil tersebut dibangun. Walaupun telah mengalami beberapa restorasi, tapi bentuk dan bahan pembuatnya, yang berupa perunggu, tetap dijaga keasliannya.






Jumat, 16 Desember 2011

[2] Kuil Pantheon: Ceiling

Hmmm, sambil baca postingan trip kali ini, mari kita dengerin salah satu lagu yang cukup bisa menggugah asa, jiwa, dan raga seorang perempuan labil yang ingin memadu kasih dengan seorang aktor kenamaan asal Inggris, Jude Law dulu yuuuk T.T







Oke déh mari kita mulai saja cerita yang mulia Teteh Piera menaklukan kuil Pantheon \(^_^)/

Mungkin sudah banyak dari teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) yang mengetahui sekelibat informasi tentang kuil yang terletak di jantung ibu kota Roma ini. Nah, beruntunglah kalian, karena saya malah kebalikannya.

Yang mulia Teteh Piera lebih mengenal kuil 1000 pagoda, tempat si Pai Su Chen a.k.a siluman ular putih dikurung sama biksu Fa Hai, agar tidak bertemu dengan suaminya, si Hanwen, daripada kuil nan bersejarah yang satu ini.






Biarpun saya suka banget sama pelajaran sejarah, (satu-satunya buku keluaran PT Erlangga yang saya demen itu cuma buku-buku penunjang mata pelajaran sejarah!) tapi bukan berarti kalau saya bisa ngitung ada berapa patung budha di Candi Borobudur kan?

Nah, kepergian saya ke Kuil Pantheon ini pun tak lebih dari cerita saya yang nyasar gara-gara sok-sok-an ikut-ikutan sama rombongan turis asal Jepang. Bermodalkan perawakan Chibi Maruko Chan, akhirnya saya bisa masuk Kuil Pantheon dengan gratis, gara-gara disangka anggota turis Nippon Asia.

Kekekeke, emang ye Tuhan itu selalu ngasih berkah atas segala yang dia berikan. Jaman dulu, saya mati-matian nggak suka sama berhentinya pertumbuhan badan ketika saya masuk SMP. Eh 10 tahun kemudian, saya malah bersyukur banget, bisa masuk rombongan turis Jepang, jadi bisa masuk ke segala museum di Roma secara gratis. Jadi, gini ya yang dimaksud Tuhan punya rencana terhadap mahluk-Nya masing-masing? Mungkin emang sudah rencana Dia, buat nyelundupin saya ke setiap rombongan turis yang ada di Roma, kekekekeke.

Dari sang tourist guide, saya mendapatkan sedikit penjelasan tentang Kuil yang berasal dari bahasa yunani 'Pantheion' ini. Jadi kuil ini dibangun untuk menghormat semua dewa yang disembah sama bangsa Romawi, kala itu.






Nah, sebagai lulusan desain interior, di mana mata ini tak luput dari pengamatan tiga komponen utama terbentuknya sebuah bangunan; ceiling, wall, dan floor. Kali ini saya bakal memanjakan kalian dengan salah satu bentuk dari ketiga komponen utama yang terletak di dalam kuil Pantheon.






Yup! Ini tuh ceiling dari kuil Pantheon! Keren gellllaaaaaa! Unyu banget! Kalau nggak inget ketinggiannya yang mencapai 140 kaki, saya udah pengen tuh nulis 'yang mulia Teteh Piera was here!' atau 'v13R4 c3n3N6 b3Dh b154 k Ku1L P4nTh30N!'






Salah satu hal yang saya kagumi juga adalah bahan pembentuk kubah ini yang menggunakan debu vulkanik! Yuhuuuu, para alumnus teknik sipil, teknik material, dan arsitektur boleh nih ditiru ide-nya. Ayooo mari kita buat kubah terbesar se-luruh Asia pake lumpur Lapindo! Udah nggak jaman ya, protes sampe urat leher keliatan. Protes dengan karya itu terlihat lebih kece :)






Nah, si bolongan yang berada tepat di tengah-tengah kubah itu bernama oculus. Dengan diameter 7,8 meter, oculus berfungsi sebagai ventilasi dan sumber cahaya dari kuil Pantheon. Dengan ukuran yang hampir 5 kali dari tinggi yang mulia Teteh Piera dan karena langsung menghadap langit, oculus ini mendapatkan julukan sebagai 'Mata Besar' yang konon juga melambangkan para dewa yang selalu melindungi seluruh bangsa Romawi.


Rabu, 14 Desember 2011

[1] Kuil Pantheon: Intro

Yuhuuuu, kita istirahat dulu baca cerpen berantai-nya. Buat temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) yang kangen sama cerita-cerita saya di negri Italia, boleh berbangga hati, karena saya bakal ubrak-abrik cerita jalan-jalan di sono…

Postingan kali ini bakal ngubek-ngubek tentang another artefak peninggalan kerajaan Romawi jamab baheula. Kuil Pantheon!






Yuhuuuu, dulu saya sempet ngira Kuil Pantheon ini ada di Yunani lho! Kekekeke, biar dikate tinggal di Italia, tapi otak saya masih susah dilepaskan dari Cibinong ya….Dan seperti biasa, kalau liat yang beginian tuh. Pengen bangeeeeeeet ngebuat duplikasinya di Cibinong!

Kuil Pantheon di Cibinong??? Ngggg, jangan déh, nanti udah capek-capek dibangun, taunya disamperin FPI dikira tempat pemujaan kerajaan Tuhan lagi? Siiigh~

Oke déh, tunggu kisah saya nyelip menjadi rombongan turis asal Jepang dadakan di postingan-postingan berikutnya \(^_^)/

Quote of Dec 14th, 2011





"Apapun yang terjadi sama diri kamu, dunia ini akan tetap berputar! 
Tinggal kamu jilat! Terus kamu celupin déh!"

-Viera, 23thn, blogger, doyang ngemil-

Selasa, 13 Desember 2011

Cerpen kesepuluh

Wah, dengan berat hati dan berat badan Ade Rai, saya memutuskan untuk mengakhiri cerpen berantai yang satu ini T.T *Nangis gogoakan di belakang kloset kamar mandi!

Tapi, tenaaaaang, cerpen berantai yang mulia Teteh PIera masih akan menghujam hati para teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) beberapa waktu ke depan! *keprok-keprok di udara!

Yang udah ngerasa keburu kangen duluan sama cerpen berantai buatan yang mulia Teteh Piera, bisa menyimak link-link di bawah ini dan silahkan sensasi-sensasi yang bisa menggetarkan dada Dude Herlino!






Sebagai penutup cerpen berantai, saya mau kasih lagu yang bikin saya selalu ingin naik pegasus ke kamar mandi, dengan Jude Law yang sudah siap menggosok gigi, terus dikelonin anggota Super Junior sampe pagi...







***

For Good


Aku termenung. Hidupku terasa hampa. Apalah gunanya memiliki wajah yang cantik, kulit mulus bebas bulu, kaki yang jenjang kaya anggota SNSD, suara semerdu Celine Dion, dan tubuh selincah Sule ini???

Kuputuskan untuk kembali melanjutkan pendidikan SMA-ku saja. Toh, semua orang mengetahui kalau aku adalah murid dengan otak tercemerlang se-Asia Pasifik. Malah menurut gossip yang tersebar, katanya aku adalah cucu Einstein yang tertukar. 

Aku lulus dari SMA dengan nilai UAN yang sempurna. Semua guru memujiku dan mencalonkan agar aku menjadi kepala sekolah. Namun apalah daya, aku ini hanya seorang murid perempuan yang memiliki muka super cute.

Dengan sisa tabungan yang mencapai 3 milyar, aku memberanikan diri untuk membuka Krusty Crab di Sumatera Selatan dan toko pinjam DVD di Sulawesi Utara. 

Omset dari kedua usahaku ini selalu naik. Aku percaya, dengan lirikan maut dan senyum menggelinjang yang aku punya dapat membuat seluruh warga negara Republik Indonesia berbondong-bondong menghampiri toko-tokoku.

Di umurku yang baru menginjak 19, aku sudah dianugrahi sebagai wanita terkaya se-nusantara. Banyak dari para pengusaha muda dan dokter berlomba-lomba meminangku. Namun, hanya satu orang yang dapat meghancurleburkan hatiku yang seluas samudera dan selembut kapas ini. Jude Law, namanya. 

Dia mengaku berprofesi sebagai seorang aktor di tanah Ratu Elizabeth dan salah satu alumnus SMA-ku. Dia berhasil lulus dari UAN mata pelajaran biologi, dengan cara menanyakan jawaban dari soal-soal yang diberikan kepada teman-temannya menggunakan blackberry keluaran terbaru yang ber-casing berlian selundupan orang Nigeria.

Cita-cita Jude Law sebagai ilmuwan biologi pun kandas dikarenakan kebiasaannya menyontek. Namun, dengan jurus kegantengannya yang bertubi-tubi dia berhasil menjadi pemain film kenamaan di Inggris sekaligus menghujam jantung dan arteri pulmonalis kiriku, akhirnya aku menerima tawarannya untuk menjalin tali kasih putih.

Kami pun hidup bahagia selama-lamanya.


***


Yuhuuuu, cerpennya saya selesai-in dulu ya :) Biarpun Mira Lesmana belum mengontak saya untuk merealisasikan salah satu cerpen yang saya buat menjadi sebuah film yang layak mendapat piala Oscar…Oscar Lawalata juga nggak apa-apa déh T.T

Yang pengen mengusulkan ide untuk cerpen berantai berikutnya, bisa comment atau nanya alamat buat ngasih parcel ke FECESbook-nya kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!)

Senin, 12 Desember 2011

Cerpen kesembilan

Waaaaaow sudah memasuki cerpen ke sembilan! *Keprok-keprok!

Kapan sih cerpennya bakal selesai??? Oooouch! Sampai saya ditawarin jadi bintang film sama Mira Lesmana dooong ah! Kekekekeke!

Yuk ah, yang ketinggalan ceritanya, bisa cek beberapa link di bawah ini:







Okay, untuk sontrek cerpen kali ini saya mau pake salah satu lagu favorite saya lagi aaaah…







***

CSI: Bojong Gede




Akhirnya aku sampai juga di bandara Cengkareng. Goku, salah satu murid jin kura-kura, sudah menungguku dengan awan kintonya. 


Tak sampai lima menit, aku sampai di Changi Airport. Aku berusaha mencari Kasem Sinatwong Na Ayutthaya. Tak disangka, tak dinyana, menurut group facebook group girlband yang ia anggotai, salah satu fansnya dari kelompok jubah hitam telah membawa Kasem Sinatwong Na Ayutthaya ke pedalaman desa Bojong Gede. 


Awan kinton itu kembali membawaku ke tanah air. Aku turun di depan perumahan Bojong Asri Indah Sekali. Di sana aku disambut oleh tukang ojek berkumis tipis, Paman Kogoro. Dia mengantarkanku ke depan rumah tempat kongkownya anggota kelompok jubah hitam.


Dari balik pagar besi yang ditutup oleh plastik bermotif bunga rafflesia arnoldi, aku melihat sekelibat bayangan Kasem Sinatwong Na Ayutthaya yang sedang dipaksa untuk meminum  obat, mirip tablet konidin.


Paman Kogoro yang sedari tadi mengikutiku, ia membuka knalpot motornya, dan dengan sekali kedipan mata genit, knalpot itu sudah berubah menjadi sebuah kapak sakti bertuliskan angka 212 di tengah-tengahnya. 


Aku menggunakan kapak 212 untuk membuka gembok rumah tersebut. Aku kaget melihat Kasem Sinatwong Na Ayutthaya, bukan karena luka bekas disundut rokok pada betisnya, namun lebih kepada wujudnya yang masih seperti laki-laki tulen. Dadanya rata, yang ada malah perutnya kotak-kotak kaya anggota 2PM.


Sebelum aku sempat mengeluarkan jurus momtong jireugi. Sekumpulan orang bule berjaket FBI, keburu menyergap tempat persembunyian klompotan jubah hitam tersebut. Aku membantu Kasem Sinatwong Na Ayutthaya untuk bangun. Kedua kakinya tampak lemas sekali.


Kasem Sinatwong Ayutthaya menjelaskan padaku, bahwa sebenarnya selama ini dia hanya menyamar menjadi anggota girlband Korea, untuk membututi salah satu anggotanya yang dicurigai merupakan bos dari klompotan jubah hitam.


Aku menangis tersedu, kenapa ia sampai meninggalkanku tanpa pemberitahuan. Kasem Sinatwong Na Ayutthaya hanya berujar, kalau dia sungguh merasa menyesal karena telah mengajak mantannya untuk menonton film Arwah Kuntilanak Duyung, tanpa sepengetahuan diriku.


Aku menampar muka Kasem Sinatwong Na Ayutthaya. Sungguh kejam nian dirinya! Aku meninggalkannya di perumahan Bojong Asri Indah Sekali. Aku harus memulai hidupku yang baru. Tanpa Kasem Sinatwong Na Ayutthaya!


***


Eh, kalau misalnya Mira Lesmana nggak mau mengejewantahkan cerpen saya menjadi sebuah film, ya udah déh dijadikan FTV SCTV di siang bolong juga nggak apa-apa T.T Eh tapi, jangan deng, meningan dijadiin sinetron berantai aja déh, mulai dari season ramadhan 1433 H sampe si Upin ama Ipin punya rambut panjang sampai sebahu.

Rabu, 07 Desember 2011

Cerpen kedelapan

Terimakasih atas sambutan yang sungguh meriah yang teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) berikan terhadap cerpen berantai karya yang mulia Teteh Piera. Konon katanya ketenaran cerpen saya ini melebihi keberadaan keris Mpu Gandring pada masa Ken Arok memimpin kerajaan Kutai. Waaaaaaow! It does really mean a lot for me.

Semoga keberadaan cerpen kedelapan ini bisa mendongkrak nilai rupiah terhadap US dollar dan rasa percaya masyarakat terhadap pemerintah.

Oh iya, buat temen-temen yang ingin mengetahui sedikit clue tentang cerpen berikutnya, bisa join di FECESbook-nya kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!). Saya selalu melakukan sebuah riset sungguh mendalam dan menggugah jiwa dan raga di group facebook tersebut untuk keberlangsungan cerpen saya berikutnya.

Dont forget to read also my other cerpen berantai dan bergembok;



Cerpen ketujuh

Seperti biasa, saya akan selalu menyelipkan sebuah sontrek di dalam cerpen yang saya tulis. Kali ini saya memilih sebuah lagu yang berada dalam top 5 my favorite song's list.







***

If I fell in love to you


Aku harus bertemu dengan Kasem Sinatwong Na Ayutthaya! Sekarang juga!


Aku mengeluarkan handphone nexianku yang ber-wallpaper bulu dada Ridho Roma. Aku mengirim sms minta pulsa kepada ayahku, si pengusaha tepung terigu terkaya di Indonesia. Tak sampai satu menit, aku mendapatkan pulsa sebesar dua milyar rupiah dari rekening pribadi ayahku, si pengusaha tepung terigu terkaya di Indonesia.


Aku menelepon Bibi Lung, kepala pelayan di rumahku yang segede istana Buckingham. Aku memintanya untuk melacak keberadaan Kasem Sinatwong Na Ayutthaya. Kebetulan, selain dikenal sebagai pendekar silat yang gemar tidur di atas seutas tali tambang, Bibi Lung juga terkenal sebagai hacker terkemuka.


Bibi Lung melaporkan bahwa Kasem Sinatwong Na Ayutthaya berada di Singapore dua jam yang lalu. Dia terlihat tergesa-gesa meninggalkan bandara Changi. Jati dirinya sebagai seorang lelaki asal Thailand yang beroperasi transgender mulai tercium oleh para penggemar girlband yang digawanginya.


Walaupun sudah lama tidak bertemu dengan Kasem Sinatwong Na Ayutthaya, aku merasa kasihan kepadanya. Walaupun dia sudah operasi transgender, aku masih merasa kalau dia adalah cinta pertamaku.


Aku menyalakan aplikasi yahoo messenger dari handphone nexian ber-wallpaper bulu dada Ridho Roma, miliku. Aku mem-buzz Paman jin kura-kura. Aku yakin dia mau meminjamkan awan kinton agar aku dapat cepat sampai Singapore.


Aku berlari secepat mungkin. Paman jin kura-kura bilang, kalau aku harus menunggu di bandara Cenkareng, sampai Goku, salah satu muridnya, mengantarkan awan kinton kepadaku. 


Tak ada waktu lagi. Aku harus bisa sampai Singapore secepatnya. Sebelum pesawat Kasem Sinatwong Na Ayutthaya lepas landas. Aku berdoa lebih kencang di dalam hatiku. Tak terasa air mataku terjatuh dari pelupuk mataku yang katanya mirip sama mata Nia Rahmadhani. Aku terus berlari, berharap agar bisa sesegera mungkin menggunakan awan kinton untuk mencegah para penggemar Kasem Sinatwong Na Ayutthaya mengetahui kalau dia adalah seorang wanita hasil operasi transgender.


Ya Tuhan, tolong Baim, eh, tolong Kasem Sinatwong Na Ayutthaya…..


***


Eh, ada nggak sih penghargaan bagi para cerpenis-berantai? Mau ikutan aaaah, lumayan duitnya mau saya pake buat foya-foya bersama para anggota boyband yang tampan-tampan itu.


Selasa, 06 Desember 2011

Cerpen ketujuh

Aduuuuh, setelah les balet dan kursus biola yang saya jalani di awal minggu ini, harusnya saya melakukan perawatan spa bubuk berlian di kawasan Kemang. Namun apa daya, saya memiliki suatu hal yang jauh lebih penting dari itu semua. Saya harus menulis cerpen berantai ketujuh! Ini menyangkut harkat diri martabat seorang cerpenis muda kenamaan asal Jawa Barat yang gemar gigit-gigit kuku kelingking kaki kiri.

Hmmmm, ditemani segelas air jeruk purut yang akan saya minum setelah waktu buka puasa nanti. Mari kita lanjutkan perjalanan pencarian padanan cinta seorang gadis paling unyu se-Asia Pasifik. Setelah mengobrak-abrik perasaan para pembaca di beberapa cerpen sebelumnya;



Cerpen keempat
Cerpen kelima
Cerpen keenam

Inilah saat yang tepat untuk menghancurkan impian para gadis pemuja pria-pria tampan berbadan batu-batu dan bisa salto di udara. Selamat datang di cerpen ketujuh……*Keprok-keprok!

Soundtrack yang saya pilih kali ini, adalah sebuah lagu yang dinyanyikan oleh lima cowok tampan pujaan para wanita kehilangan arah kehidupan, seperti saya. Mari kita berdoa, agar 10 tahun mendatang, tidak ada anggota mereka yang menjadi homo.

Cukup sudah Stephen Boyzone dan Lance N*Sync. Atulah, sekali-kali ada cowok ganteng, belum punya pacar dan nggak penyuka sesama jenis. Kasihanilah wanita seperti saya, yang selalu mendambakan memiliki pacar anggota boyband.







***

It's gotta be you


Caroline Hatterson memang punya kenangan tersendiri di dalam masa laluku. Namun, tidak ada yang lebih bisa mendebarkan jiwa seorang gadis manis yang punya kaki kaya supermodel, sepertiku ini, selain kisah cinta pertamaku.

Kasem Sanitwong Na Ayutthaya. Seorang teman dari masa kecilku. Dia adalah keturunan ke-XXI dari kerajaan Thailand. Kami bertemu pertama kali, ketika ayahku, si pengusaha tepung terigu terkaya di Indonesia sedang melakukan perundingan Linggarjati bersama kedua orangtua Kasem Sanitwong Na Ayutthaya.

Tadinya aku benci sama Kasem Sanitwong Na Ayutthaya, karena dia tidak suka bermain jelangkung bersamaku. Dia bilang hantu-hantu di Thailand tidak bisa diusir hanya dengan mengucapkan ayat kursi semata. Aku pun memeluk Kasem Sanitwong Na Ayutthaya supaya hatinya agak tenang.

Kami pun beranjak dewasa. Kasem Sanitwong Na Ayutthaya dibelikan sebuah ferrari sport F512. Kasem Sanitwong mengajakku keliling Nakhon Si Thammarat, kota kelahiran Kasem Sanitwong Na Ayutthaya.

Sedang asyik-asyiknya balapan dengan tuk-tuk. Tiba-tiba saja kami ditilang polisi yang sedang berpartoli. Kasem Sanitwong Na Ayutthaya terlihat panik. Sedangkan aku, tetap PD, karena wajahku yang super cute ini bisa memalingkan dunia siapa saja.

Kasem Sanitwong Na Ayutthaya sudah siap-siap menjual cincin yang terbuat dari mutiara hitam yang dia ambil dari peraira Raja Ampat, untuk menyogok polisi tersebut. Namun, dengan sebuah lirikan maut mata belo-ku, hati polisi itu luluh lantah hancur berantakan. Sebelum dia klepek-klepek tidak karuan, dia hanya sempat berbicara lirih di depan spion F512 Kasem Sanitwong Na Ayutthaya, 'kutilang kau dengan bismillah…..'

Sesaat setelah kejadian itu Kasem Sanitwong Na Ayutthaya, langsung melamarku. Dia mereservasi sebuah meja makan di bawah jembatan Suramadu. Tak lupa membeli tiga karung chiki balls, karena Kasem Sanitwong Na Ayutthaya tau, kalau sudah tujuh tahun terakhir ini, aku mengkoleksi kepingan tazos. Sayang, sebelum aku sempat menjawab lamaran itu, dia keburu operasi transgender, karena ditawari menjadi anggota girlband Korea kenamaan yang gemar bernyanyi sambil menari ngangkang di udara bebas.

Tetapi, rasa sayangku terhadap Kasem Sanitwong Na Ayutthaya belum pudar. Aku ingin sekali bertemu dengannya. Andai saja aku bisa membuatnya kembali ke pangkuan gadis semanis aku. Aku memandang ke langit malam yang terbentang luas, terlihat sebuah bintang jatuh bergerak dari ufuk utara dengan sangat cepat sekali di sana.


***


Huuuuft, Mira Lesmana lagi sibuk ngurusin pentas teater Laskar Pelangi kali ya? Kira-kira kalau cerpen saya dipentasin semacam teater gitu, keren kali ya! Pasti banyak yang nonton! Pasti jadi trending topic world wide di twitter! Pasti, saya langsung bisa macarin anggota boyband satu-persatu!

Senin, 05 Desember 2011

cerpen keenam

Hai-hai teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) how's your day??? Gimana nih, apakah kecengan kalian udah naksir balik? Apakah pasangan terkasih kalian sudah berhasil ngasih hadiah mobil mewah? Apakah kalian sudah ganti celana dalam kalian hari ini?

Masih bersama yang mulia Teteh Piera dengan cerpen berantainya. Alhamdulillah cerpen saya banyak banget yang suka….Suka mencela T.T Tapi, saya tau sih, hal itu terjadi cuma dikarenakan keindahan konflik mencekam yang terbangun secara batiniah antara sesama karakternyanya. Saya yakin banget, di hati sanubari para pembaca cerpen ini, pasti terdapat jiwa yang sehat.

Oh iya, kalau ada dari teman-teman yang ingin menambahkan trik ke dalam cerpen berantai ini, temen-temen bisa join group FECESbook kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!). Kalaupun misalnya setelah mengikuti group tersebut, temen-temen jadi sering mimpi ketindihan, nilai praktek biologi temen-temen jadi paling rendah se-kabupaten, atau tiba-tiba aja pasangan kalian ingin putus tanpa kejelasan yang pasti, ya temen-temen boleh cepat-cepat leave the group.

Emang tuh group yang saya buat banyak tuahnya. Terakhir kali yang saya tau sih, ada yang kucing anggoranya kesurupan jin gitu, sesaat setelah join FECESbook kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!). Tapi banyak juga yang bilang, kegantengannya bertambah berjuta kali lipat, setelah mengikuti group tersebut.

Untuk lagu sontrek cerpen ke-enam saya kali ini (wah udah ke-enam aja! Yang ketinggalan, bisa cek cerpen saya di cerpen pertama, cerpen kedua, cerpen ketiga, cerpen keempat, dan cerpen kelima), saya akan memilih sebuah lagu yang sangat cocok sekali digunakan untuk kegiatan senam ritmik di hari pertama musim panas.







***

Jurus Tongkat Pemukul Anjing




Aku pun duduk termenung dengan bala-bala yang digoreng pake minyak jelantah di tangan. Apakah ini yang harus dirasakan oleh seorang gadis secantik diriku??? Duduk di pinggiran bandara, menunggu sebuah kepastian yang tak kian menentu?


Aku tertunduk lesu. Sebuah kenangan lama tiba-tiba terbersit di dalam pikiranku. Ketika itu aku masih kelas satu SMA. Ketika uang jajanku masih satu juta rupiah per hari. 


Sebagai murid perempuan paling cantik nan menggemaskan di sekolah, tentu saja banyak murid perempuan lain yang iri padaku.


Tersebutlah Caroline Hatterson, seorang anak tukang mie ayam yang lugu namun berhati selayaknya siluman pesut. Dia pernah memasukan lima ekor lele ke dalam kotak pensilku. Awalnya aku tidak tahu siapa yang berani mengganggu ketenangan seorang wanita super cute seperti diriku ini. 


Aku pergi ke sekre mading sekolah, Caroline Hatterson terlihat sedang selonjoran kaki sambil main zuma di ipad, yang kemudian hari aku tahu kalau ipad tersebut dia dapatkan dari hasil mencuri uang SPP Xiao Le Tjin, salah seorang murid pindahan asal Guangzhou yang gemar menyantap daging panda bakar keju parut.


Aku berniat menempelkan sebuah kertas di mading sebagai pengumuman rasa ingin tahu siapa yang memasukan lima ekor lele ke dalam tempat pensilku. Namun, dengan menjenjangkan kaki kanannya sampai ke dahi, Caroline Hatterson hanya membuang ingusnya seraya berujar, 'basi! Madingnya udah mau terbit!'


Aku pun dibuat kesal oleh Caroline Hatterson. Aku ambil ipad dari genggamannya, lalu aku lempar ke lapangan basket. Caroline Hatterson tak percaya akan apa yang telah aku lakukan. 


Tiba-tiba saja tangannya sudah menggengam sebuah tongkat sakti mandraguna. Aku menepis pukulan tongkat Caroline Hatterson dengan jurus totok satu jari yang pernah kupelajari waktu aku mengikuti les kungfu di Perguruan Bu Thong saat liburan musim panas kemarin.


Namun aku dibuat kelabakan oleh terjangan tongkat Caroline Hatterson. Kulit wajahku yang putih, cerah, halus, dan mulus karena setiap hari tak kulupa untuk menggunakan krim anti aging bermerk oil of oray, terluka parah dikarenakan sabetan tongkat sakti Caroline Hatterson.


Aku terpojok di depan tiang bendera. Tinggal selangkah lagi Caroline Hatterson bisa membunuhku dengan tongkat saktinya. Tiba-tiba saja, salah satu satpam sekolah tua renta sekolah kami berhasil mencegahnya. 


Dia mengeluarkan jurus tapak budha yang menurut Paman Kwe Ceng, guru olahraga yang mengajariku pemanasan SKJ 92, telah lama hilang dari dunia persilatan. Aku dibuat terpana oleh kelincahan satpam tua renta tersebut.


Aku memegang dadaku yang tampaknya sudah terluka parah terkena pukulan tangan baja-nya Caroline Hatterson. Sang satpam tua akhirnya bisa mematahkan segala jurus tongkat Caroline Hatterson menggunakan ilmu pamungkasnya, ilmu pengetahuan alam!


Setelah siuman dari pingsanku di ruang UKS. Paman Kwe Ceng, menjelaskan bahwa satpam tua renta itu adalah Ang Cit Kong yang sedang menyamar untuk melindungi ketentraman sekolah. Dia adalah penguasa jurus tongkat pemukul anjing, sehingga Caroline Hatterson dapat dengan mudah dia kalahkan.


Sebagai penggemar serial Pendekar Harum, tentu saja saya tidak mengetahui hal tersebut.


Tak terasa dua tahun sudah berlalu. Wajahku tetap cantik memesona dan putih merona, namun kenanganku terhadap Caroline Hatterson tak akan pernah pudar. Kabar terakhir yang kudengar, Caroline Hatterson tertangkap oleh POLRI, dikarenakan sindikat maling ayam bersama seorang mafia asal Gorontalo.


***


Aduuuuuh, kapan nih cerpen-cerpen saya ada yang mau buatin film-nya sama Mira Lesmana??? Keburu keluar ipad57 ini mah T.T


Cerpen kelima

Wah, baru aja nulis empat cerpen aja, udah banyak banget yang nawarin saya ngegantiin Anggun jadi model iklan sampo pake krim anti aging. Namun, yang mulia Teteh Piera ini kan hanyalah seorang gadis biasa yang berhati lemah dan pemalu (dibaca: tukang palu, red).

Hmmmm, bisa sambil menunggu kesiapan mental yang mulia Teteh Piera menjadi seorang selebritis antar kota, boleh kakak, cerpennya kakak, dibaca-baca dulu kakak…

cerpen pertama
cerpen kedua
cerpen ketiga
cerpen keempat

Iiiiih, nggak kerasa ya, kita udah ada di cerpen kelima lagi aja??? Disela-sela kesibukan saya yang menggunung….Tau déh gunung apaan, gunung agung kali kali??? Saya masih menyempatkan diri les balet sambil nulis cerpen dengan kualitas bermutu tinggi.

Bai de wei, di cerpen ke lima ini, saya mengambil sebuah lagu yang penyanyinya demen banget mejeng di trending topic world wide di twitter. Waaaaah, someday cerpen berantai buatan yang mulia Teteh Piera harus jadi trending topic, kalaupun bukan trending topic di world wide, minimal jadi trending topic di hati kalian. #eaaaaaaaaaaaaa *Guling-guling sampe Monas!







***
Sorry sorry


Setelah melihat pertempuran antara monster geronimon dan Tuxedo bertopeng, aku pun merasa lapar. Aku ingin sekali makan bala-bala yang digoreng pake minyak jelantah.


Tapi aku terjebak di rest area km 97. Di sana nggak ada bala-bala. Aku pun menangis tersedu-sedu penuh haru. Sampai, suatu ketika ada seorang laki-laki bermata sipit, berhidung lancip, berkulit mulus, dan punya hobby split memutar di udara.


Ternyata dia adalah anak dari direktur utama perusahaan Tao Ming. Sebuah perusahaan pengolah kacang keledai yang ingin mengakusisi produk tahu di kawasan Sumedang. Nama pria berponi miring 20 derajat ke arat timur laut ini adalah Lin Dan.  Dia mengajakku untuk membeli bala-bala menggunakan jet pribadinya.


Di dalam pesawat tersebut, aku disambut oleh ketiga teman prianya yang nggak kalah necis. Bo Chun Lai memakai baju bermotif bunga kenanga dipadu padankan dengan celana bermuda berwarna kuning keemasan. Ada Lee Chong Wei yang menggunakan jeans levi's berwarna hijau stabilo dengan sedikit merk celana dalam yang menyembul, juga sebuah tatto bergambar ikan dugong di betisnya. Dan yang terakhir adalah Simon Santoso yang menggunakan kaos jaring-jaring bergambar sembilan anggota cherry belle. Mereka semua membuatku terbang ke awang-awang. Bahagia selamanya.


Mereka memutuskan untuk berhenti di bandara pribadi milik Bo Chun Lai di kawasan Tangerang. Aku buru-buru ke luar pesawat untuk membeli bala-bala.


Sebagai peneman bala-bala, Lin Dan menawariku sebotol brandy yang baru saja dia beli dari pedagang asal Gujarat.


Karena minuman beralkohol itu, secara tidak sengaja aku menjatuhkan tetesan minyak goreng jelantah dari bala-bala-ku ke atas kursi jet pribadi Lin Dan yang dilapisi oleh kulit kobra asli Garut.


Berulangkali aku meminta maaf kepada Lin Dan. Akan tetapi dia hanya berujar, 'kalau minta maaf berguna, buat apa ada polisi', sambil ngejorongin aku dari jet pribadinya.


Aku menangis kesakitan. Untung aku selalu membawa betadine ke mana-mana. Namun, aku  tetap merasa kecewa akan diriku. Tak kusangka aku telah mengotori kursi jet pribadi Lin Dan dengan bala-bala. Maafkan aku Lin Dan….


***

Eh, kalau misalnya Mira Lesmana beneran bakal menjadikan kumpulan cerpen saya menjadi sebuah film kelas dunia, kira-kira dia bakal menghabiskan budget berapa ya? Nanya-nanya ke Oom Agung Hercules aaaah...


Jumat, 02 Desember 2011

Cerpen keempat

Hai-hai, how's your weekend? Masih bersama yang mulia Teteh Piera bersama mahakaryanya, cerpen berantai! *Keprok-keprok sadayana!

Setelah suck-sesssss dengan;

Cerpen pertama
Cerpen kedua
Cerpen ketiga

Sekarang alam bawah sadar kalian bakal terkoyak kembali kesuciannya oleh cerpen keempat! Suiiiiiiiit-wiiiiiiiiiiiiw!

Buat temen-temen yang pengen ngasih saran akan keberlangsungan cerpen ini bisa komat-kamit di FECESbook-nya kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!).

Misalnya, ada yang pengen bilang, "Bisa ngak cerpennya di-post sehari lima kali? Biar ngalahin shalat fardhu ain!" Atau "Cerpennya jadiin buku dong! Soalnya aku bakal dikatain 'sarap' sama Mama aku kalau bawa komputer ke kamar mandi," Atau…."Setelah selesai membaca cerpennya, hidupku semakin berwarna….Berwarna kelabu!" Atau…"Abis baca cerpennya, nilai ulangan fisika gue jadi naik drastis! Keripik Ma icih banyak yang suka, ma'acih, eaaaaa qaqaaaa!"

Ya pokoknya kalau ada kritik yang membangun….Membangun rasa benci maupun rasa suka, silahkan tumpak tublegh-kan di sana :)

Lagu yang kali ini saya pilih sebagai sontrek cerpen keempat adalah lagu yang akan membuat teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) merasakan sensasi-sensasi keperjakaan kalian kembali direnggut secara tiba-tiba,







***

Tiba-tiba keajaiban terjadi, kekuatan muncul di diri


Selesai mencium membabi buta keningnya Baim Wong. Aku memutuskan untuk menunggu sampai Baim Wong selesai syuting iklan luwak white coffee di rest area km 97.


Aku memesan kopi hitam kepada mas-mas penjual kopi. Lalu mas-mas itu mengantarkan kopi hitam ke mejaku. Aku menyeruput kopi hitam itu pelan-pelan. Mas-mas penjual kopi itu datang menghampiri. Aku menengok. Mas-mas penjual kopi itu tersenyum. Aku senyumin balik mas-mas penjual kopi itu. Mas-mas penjual kopi itu ikut-ikutan senyum balik kepadaku. Akhirnya aku sama mas-mas penjual kopi saling senyum-senyum-an.


Tak terasa sudah satu tahun aku menunggu di rest area km 97. Baim Wong tak kunjung menyelesaikan syuting iklan luwak white coffee season 2-nya. Aku bertanya kepada abang-abang tukang parkir. Ternyata syuting iklan itu semua hanya rekayasa semata.


Aku kecewa. Abang-abang tukang parkir itu berusaha menenangkanku sampai….Tiba-tiba rest area km 97 kedatangan monster geronimon. Aku teriak. Abang-abang tukang parkir teriak. Mas-mas penjual kopi teriak.


Aku berlari ketakutan ke dalam WC sebelah musholla. Ya Tuhan, mengapa wanita secantik aku ini selalu saja mendapatkan cobaan seburuk ini?


Aku mengintip dari pintu WC. Abang-abang tukang parkir terlihat bertempur dengan monster geronimon. Mas-mas penjual kopi turut membantu. Dia berusaha menancapkan sekuntum bunga mawar penuh duri ke salah satu titik vital di tubuh monster geronimon.


Ternyata mas-mas penjual kopi itu adalah Mamoru Chiba! Si Tuxedo bertopeng! Aku gemetar. Bukan karena adegan tarung drajat antara monster komodo dengan Tuxedo bertopeng, tapi karena sudah setahun lamanya aku nahan pipis.


Aku masuk ke dalam salah satu WC yang kosong. Aku buka pintu WC. Aku buka celanaku. Aku jongkok. Aku pipis. Aku cebok. Aku pake celanaku. Aku keluar dari WC. Aku menghampiri wastafel. Aku cuci tangan pake sabun cair merk dee-dee wangi jeruk. Aku simpan kedua tanganku di depan mesin pengering tangan. Aku nggak gemeteran lagi.


Tak kukira, pertarungan sengit bersama monster geronimon itu telah usai, dimenangkan oleh si Tuxedo Bertopeng yang menyamar menjadi mas-mas penjual kopi. Aku bahagia. Abang-abang tukang parkir bahagia. Begitu juga seluruh penumpang bis MGI jurusan Jakarta-Tasikmalaya yang kebetulan sedang istirahat pun bahagia.


Terimakasih Tuxedo Bertopeng.


***


Nggg, kalau misalnya Mira Lesmana nggak mau menjadikan cerpen saya sebagai salah satu film besutan timnya. Mungkin Hanung Bramantyo berminat? Hmmmm….Bosen nih angkat barbel melulu, sekali-sekali angkat Oom Agung Hercules-nya ah….

Cerpen ketiga

Waaaaah, sudah saya kira, kalau cerpen saya itu bakal banyak yang suka! Secara gitu gaya tulisan yang saya pakai hampir 11-12 lah kece-nya sama seabrek anggota boyband asal Korea dikumpulin, disuruh nari bareng-bareng, terus dibakar idup-idup.

Tadinya cerpennya mau saya sudahi aja cerita ini di cerpen kedua. Tapi apalah daya, semenjak kemunculan cerpen pertama, banyak yang bilang hidupnya kurang komplit kalau belum baca cerita pendek yang sungguh mendebarkan jiwa dan menggemaskan raga buatan saya ini.

Ya udah déh, karena dipaksa-paksa, saya lanjut lagi nulis cerpennya.

Hmmm, semoga sontrek cerpen kali ini bisa membuat hati pembaca cerpen saya makin mencekam nan mendebarkan.







***

Twilight Sagu


Aku terdiam di dalam mobil jaguar ke-273 milik Ayahku si pengusaha ekspor tepung terigu nomor satu di Indonesia. Dari pizza sampai cimol, semua makanan berbahan tepug terigu di tanah air adalah pabrikan ayahku. 


Huuuuufth, semua temanku sudah punya pacar. Sedangkan aku? Aku cuma punya….Punya…Punya wajah yang super kiyuuuuuuudh ini! Apa yang harus aku lakukan dengan wajahku yang cantik banget ini???


Hujan turun membasahi bumi dan mobil jaguar ke-273 milik Ayahku. Apa yang harus aku katakan kepada teman-temanku? Tulang pipiku yang tirus kaya Atikah Siholan, bibirku yang tebal kaya Angelina Jolie, jemari tanganku yang lentik kaya Ari Tulang, kakiku yang bebas bulu kaya Astrid Tiar. Siapa sih yang nggak naksir sama aku???


Supir mobil jaguar ke-273 milik Ayahku tampaknya merasakan rintihan hati anak majikannya.


Mang Justin Belibis namanya. Dia dibawa oleh Ayahku ketika sedang melawat pabrik garmen dengan gedung bergaya arsitektur futuristik-klenik, di Kepulauan Salomon. Aku tak pernah menyangka akan bercerita kepedihan hidup sebagai seorang remaja yang g4vL geeeeelllllaaa ini kepada Mang Justin Belibis.


Mang Justin Belibis menghentikan mobil jaguaar ke-273 milik Ayahku tersebut di tol lingkar Jagorawi. Dia keluar dari kursinya. Dia melonglong ke udara. Ternyata Mang Justin Belibis adalah srigala jadi-jadian!


Badannya yang sixpack membuatku klepek-klepek nggak karuan. Mang Justis Belibis menerkamku. Buru-buru aku mengambil handphone nexian ber-screen saver bulu dada Ridho Roma dari tas hermes yang kubeli waktu numpang pipis di acara Fashion Week di Milan. Aku membuka aplikasi twitter dan sesegera mungkin menulis twit minta tolong.


't0L0n6gG!!!! 4k03H d153r4N6 5r164L4 j4d1-J4d1-4n n1cH!!!! P3uL1iIZzZz H3Lp M3 e34aA!'


Aku mengecek time line, namun tak ada seorang pun yang membalas. Tiba-tiba saja dari kejauhan datang Edward Culun, salah seorang anak cheers dari sekolahku.


Dengan pompom-nya dia menebas kekekaran otot bisep dan trisepnya Mang Justin Belibis. Dia menggigit leher Mang Justin Belibis dengan gigi taringnya. Terakhir, dia berteriak 'moon tiara action!' sambil melepaskan mahkota dari keningnya. Mang Justtin Belibis pun berubah seperti api yang menjadikannya abu. 


Aku pingsan di tol lingkar Jagorawi. Edward Culun membawaku ke rest area km 97. Aku dibeliin sepiring sagu. Aku memakan potongan demi potongan sagu itu dengan lahapnya. Kemudian Edward Culun menawariku segelas kopi hitam dari Starbucks yang biasa diminum sama anak-anak g4vL se-Asia Pasifik. Tapi aku menolak, karena aku lebih suka minum luwak white coffee yang di iklannya ada Baim Wong. 


Pas lagi nyeruput secangkir semangat luwak white coffe, tiba-tiba Edward Culun memelukku erat, dia bilang kalau dia udah ngecengin aku dari jauh-jauh hari. Aku kaget. Baim Wong kaget. Lho kok ada Baim Wong?


Ternyata Baim Wong lagi ada syuting iklan white luwak coffee season 2 di rest area km 97. Aku pun memeluk dan mencumbu penuh mesra Baim Wong dan meninggalkan Edward Culun dengan kopi starbucksnya.



***


Wah Mira Lesmana kok belum menghubungi saya juga ya? *Angkat barbel lagi ah...

Kamis, 01 Desember 2011

Cerpen kedua

Eh gimana dengan cerpen pertama yang pernah saya buat? Waaaaah, pasti J.K Rowling langsung pengen ganti nama jadi J.Co Rolling ya??? Atuuuuh gimana yah, abis saya téh keren banget!

Setiap habis membaca cerpen saya semua orang langsung pengen nangis gitu, saking merasakan kedekatan emosional terhadap setiap karakter yang saya buat. Ah pokoknya saya ini memang cerpenis muda nan berbakat! Asma Nadia sama Raditya Dika mah liwaaaaat…..Liwatin saya doang gitu, sambil permisi nanya WC di mana T.T Reality bites ya sob?

Cerita pendek saya terus berlanjut nih. Kisah ini diambil dari inspirasi saya ketika membaca komentar temen-temen di FECESbook-nya kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) yang satu ini.






Hmmmmm, biar nuansa romantisnya tetep berasa, tentu saja saya akan menambahkan bekson di setiap cerpen yang saya buat, kali ini saya memilih sebuah lagu yang sudah sangat populer di kalangan remaja g4vL se-Asia Tenggara;







***

Legenda Siluman Elang Putih
versi 2011




Setelah Mario Finkolapola di-PDKT-in sama sahabatku, Dumitasyit Haradana. Hatiku pun berpaling kepada Geraldy Hook Jadebat.


Berbeda dengan Mario yang humble, Geraldy ini orangnya pendiam sekali. Aku pernah nawarin koleksi tazos yang sudah aku kumpulkan selama tiga turunan, namun Geraldy hanya nyengir dengan sedikit menunjukan gigi gingsulnya yang selalu dia sikat pakai kayu siwak ketika pagi datang. Ooooh Geraldy, qamooooewh sekseeeeeeeh sekaleeeeee!


Suatu ketika, di pelajaran praktek biologi belah kodok di lab, aku satu kelompok sama Geraldy. Aku senang sekali, tapi wajah Geraldy tetap saja datar, seperti dadaku.


Saking gugupnya duduk sebelah Geraldy, aku sempat menjatuhkan diary-ku yang bersampulkan pin up tujuh anggota SM*SH dari majalah Kawanku. Geraldy tampak terkejut. Pelajaran biologi yang membosakankan itu tampak lebih berwarna dengan obrolan kami berdua tentang single terbaru dari SM*SH. 


Hal yang paling mengejutkan lagi adalah, ternyata kami berdua sama-sama menyukai SM*SH. Aku suka Morgan, sedangkan Geraldy suka Bisma. Geraldy berjanji akan menunjukan koleksi kartu hologram SM*SH-nya kepadaku setelah jam pulang sekolah. Hatiku pun berbunga-bunga….Bunga raflessia arnoldi! 


Bel pertanda berakhirnya jam sekolah berdering keras. Sambil menunggu jemputan supir mobil jaguar ke-273 milik ayahku, aku ngobrol sama Geraldy di Pos Satpam. Tak segan Geraldy menunjukan tarian cenat-cenut kepadaku. Itu merupakan hal teromantis yang pernah aku lihat.


Waktu semakin sore, Geraldy mengeluarkan BB-nya. Dia baru saja di-PING sama teman sepergaulannya. Geraldy bilang, kalau temannya sudah menunggunya. Aku ikut mengantar Geraldy sampai parkiran. 


Dan tak disangka, tak dinyana. Ada seekor naga tiga dimensi menunggunya. Ternyata Geraldy Hook Jadebat adalah jelmaan siluman elang putih yang tinggal di kerajaan langit. Aku terdiam terpana.


Supirku datang menjemput dan cinta beda alam ini pun kandas seketika.

***


Sambil nunggu Mbak Mira Lesmana mewujudkan cerpen ini menjadi sebuah film melodrama yang epik, mari les private angkat barbel bareng Oom Agung Hercules-nya kita lanjutkan guys!