Jumat, 29 April 2011

Auguri a...

Yuk ah, kayanya nggak asoy geboy banget ya, kalau saya nge-galau trip sana-sini, terus temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) cuma bisa baca ceritanya di blog, scroll ke atas, scroll ke bawah liat foto-foto yang diambil dari kamera saya yang mahal banget itu lhooooo! Rapi lhoooo! Rapillooooo!

"Emangnya yang mulia Teteh Piera pake kamera apa sih? Canon EOS 60D? Olympus E-5? Nikon D7000?"

Iyuuuuh, sekarang jenis kamera téh udah kaya nomor pin ATM ya? Saya mah masiih setia sama kamera digital konica minolta yang 5 mega pixel saja, yang udah saya punya 6 tahun terakhir ini. Jadi, harap maklum ya kalau kualitas foto yang saya ambil itu emang suka pengen diprint segede baligo 1 m x 2 m yang terus dijadiin kain penutup sekalian daftar menu di warung-warung pecel lele terdekat.







Sebagai ucapan terimakasih udah jadi pembaca setia tulisan-tulisan yang mulia Teteh Piera yang sering galau memikirkan Morgan SM*SH, saya mau bagi-bagi hadiah! Tiriiiiiing-tiriiiiing!

Yak! Saya bakal ngasih tiket Italia-Indonesia PP pake KLM airlines dengan pilot sopir angkot 02 jurusan Sukasari-Bubulak!

"Yaaaaaaaah, penonton kuciwaaaa…."

Atulah, dengan keadaan saya yang kaya sekarang ini, saya belom bisa menjanjikan apa-apa, selain menjanjikan cinta kepada Morgan SM*SH seorang. Pokoknya dimohon doa sebesar-besarnya, biar yang mulia Teteh Piera bisa menjalin kasih yang nyata dengan Morgan SM*SH dan biar yang mulia Teteh Piera bisa mencapai pada tingkat kekayaan membagi-bagikan tiket pesawat kepada temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) sejatiiiii! Sekarang mah, kalian puas-puasin aja dapet kartu pos dari saya dulu ya….Langsung dari Italia lhoooo! Rapi lhooooo! Rapilloooooooo! *Dem! Nih jingle iklan kagak bisa ilang-ilang dari otak saya!

Yak, sesuai janji di postingan Vakansi-Assisi, saya mau ngasih oleh-oleh dari Italia buat salah satu anggota kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!). Dan yang beruntung kali ini adalah….Tolong kang, kecapinya dipetik, genderangnya ditabuh, bonangnya dipukul, dan Morgan SM*SH-nya dicium! Kyaaaaa~ Kyaaaa~

Turiliiiiing-turiliiiiiiing-pak-pak-dung-pak-pak-nang-ning-nong-cup!







Auguri a oyRio! di Jakarta!

Yuhuuuu, buat temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) yang pengen kaya oyRio! Sering-sering aje maen-maen ke blog ini atau Kloset resmi kelompok PENCAPIR di FECESbook, ikutin terus up-date-an postingan-postingan saya dari sono! Dan buat yang beruntung, nanti dihubungi langsung sama salah satu adminnya, Kang Ashton Kutcher, Mbok Nikita Willy, atau Teteh Megan Fox.

Ciaoooo-ciaooooo! Ci vediamo dopoooo!

60mB@L (season: indomie 2)

Ketika itu…

Sebut saja Morgan SM*SH (M): "Vier, gue ketawa lho pas lo bilang pengen dikirimin indomie rasa empal gentong sama gue..."
Yang mulia Teteh Piera (V): "Hehehe. Iya, yang empal gentong itu rasa favorite gue. Yaaah, namanya juga perantau, kangen lah sama sesuatu yang Indonesia banget, ya salah satunya itu Indomie, gue pernah lho sampe ke Belanda, buat nyari indomie doang..."
M: "Hahahahaha! Sumpah ya, lo tuh indomie banget sih Vier!"
V: "Hah?"
M: "Iya Vier, lo tuh indomie banget! Lo tuh…Selerakuuuuu."

Hoaaaaaaaeeeeergh! Cuh! Cuh!







V: "Eh, katanya sekarang indomie ngeluarin dua variant baru lho! Rasa mual sama rasa benci yang mendalam…." *Langsung pengen makan indomie rasa ubi bakar Cilembu pake madu-nya Winnie The Pooh.

Quote of April 29th, 2011





"Emang lo pikir, gue bulu ketek??? Yang bisa seenaknya lo cabut dari kehidupan lo???? Gue ini ulet bulu! Yang bakal mengancam ketentraman lo selalu!"


-Neng Sarah, 19tahun, mahasiswi sebuah perguruan tinggi swasta di pinggiran Jakarta, baru diolesin caladine cair di punggung sama Bi Inah-

Kamis, 28 April 2011

60mB@L (season: indomie 1)

Saat itu…..

Sebut saja Morgan SM*SH (M): "Vier, katanya lo kangen banget ya sama indomie???"
Yang mulia Teteh Piera (V): "Iya nih…"
M: "Sama dong! Gue juga kangen banget sama…..Kamu….."

Plak! Plak! Plak!






V: "Eh, Andika Kangen Band kabarnya gimana?" *Langsung pengen nyanyi Yolanda.

Rabu, 27 April 2011

A flea market in Gualdo Tadino

Iiiiih ceubeul! Ceubeul! Ceubeul! #mukuldadanyaMorgan. Hujan ini terus saja mengguyur pegunungan Italia. Siiiiigh~ Gimana nih kabar rain coat keluaran terbaru channel-nya yang mulia Teteh Piera??? Sepatu berlapis kulit lembu dolce and gabbana-nya yang mulia Teteh Piera??? Skinny jeans levis bertaburan kristal swarovsky-nya yang mulia Teteh Piera?

Daripada saya nggak tau gimana caranya ngabisin uang saya yang banyak benjet itu, akhirnya saya memutuskan untuk mengunjungi a flea market di Gualdo Tadino!
*Suara hati temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!): "Bilang aja lagi tanggal tua, belom gajian…."







Dari nama tempatnya, yang mulia Teteh PIera udah berasa lagi mau ke sebuah kota di padang pasir di pedalaman teluk Meksiko! Terus ada gumpalan jerami bertebangan, badai gurun pasir, dan muncullah ksatria bertopeng naek kuda dengan bunga mawar di bibir. Siapakah gerangan? Mamoru Chiba? Morgan SM*SH? Kang Dadang Sunandar?

Ah, sudahlah, mari kita lanjutkan perjalanan ke Gualdo Tadinooooo! Andiamooooo ragaaaaa! (Artinya: Cap cuuuuuus ciiiiiin!)

Bagaimana caranya biar kita sampai ke Gualdo Tadino?







Ho, ho, ho. Kalau kalian mau ke Gualdo Tadino mah, gampil pisan sodara-sodari. Tinggal minta bantuan doraemon lewat pintu ke mana saja atau temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) bisa juga naek angkot 02 jurusan Sukasari-Bubulak, turun di Paledang, nyambung angkot 03, turun di Terminal Baranang Siang. "Huuuaaatcuh! Huuuuaaaatcuh!"

Aduuuuuuh, kalau lagi enak ngibul kaya gini tuh, kita bakal langsung kena azab penyakit bersin plus batuk berdahak yang tak kunjung sembuh dari Tuhan Yang Maha Esa gitu ya? Aaaaaaaaaargh umbel-umbel terlaknat pergilau kau ke nerakaaaaa! "Huatcuuuuuh! Huaaaatcuh!"

Hmmmm, pokoknya saya mah kalau ke mana-mana di Italia téh patokannya Stasiun Roma Termini aja. Jadi, dari Stasiun Roma Termini, ada kali sekitar 2,5 jam naek kereta jenis Regionale-veloce, harga tiketnya sendiri sekitar 12 euro-an.

Kalian masih inget nggak postingan tentang beberapa komik bekas yang saya beli (Topolino, 101 dalmantians dan Popeye). Yak, saya belinya di sebuah pasar kaget di Gualdo Tadino lhooooo! Jadi, setiap hari Sabtu suka ada pasar dadakan gitu di sini.

Nggak ada yang terlalu spesial sih dari pasar loak ini. Malah kata saya mah, pasar kaget saban hari Minggu pagi di lapangan Pemda Bogor di Cibinong itu lebih cihuy ke mana-mana! CIBINONG DI DADAKU!







Cuma, pasar loak di Gualdo Tadino ini merupakan satu-satunya tempat yang paling deket dari tempat saya tinggal sekarang, di mana saya bisa beli 5 buku dengan harga 3-5 euro saja! Huwooooh, hidup di Yurop itu emang mahal sob. Jalan-jalan atau dapet beasiswa sih enak benjet, tapi kalau buat stay any longer, nggak ada yang lebih endang bambang gulindang dari negara sendiri kali ya? Aaaaaargh! Tuh kan, tuh kan, kalau ngomongin keadaan keuangan kaya gini tuh, yang mulia Teteh Piera mulai pengen nikah sama anak mafia….

Saya parkirkan mobil ber-merk kuda nungging saya di tempat parkir dan untuk mencapai pasar loak tersebut, saya kudu jalan kaki di antara gang.







Aaaaaah~ Somehow, jadi kangen lewat gang masjid II di kawasan Cibinong, digodain anak-anak SMA yang baru belajar maen gitar dan rebana.







Saya juga kudu ngelewatin sungai. Aaaaaah~ Kangen gelombang arus panasnya Ciliwung!







Sesampainya di pasar loak Gualdo Tadino, saya udah disambut sama baunya pasar loak. Ooooh em jiiiiih, call me unyu, tapi buat saya, bau buku bekas itu lebih bikin hati mengharu biru daripada parfume channel no.5!
*Suara dalem hati temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!): "Bilang aja nggak mampu beli pilihan yang kedua…"







Dalam kesempatan kali ini, yang mulia Teteh Piera membeli koin! Ho-oh! Beli koin lira, mata uang Italia, sebelum euro. Looooooveeeee iiiiiit! Yak, lumayanlah buat melengkapi koleksi koin peninggalan kerajaan Majapahit saya.
*Suara hati temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!): "Bilang aja koin bekas kerokin badan….."







Saya juga menemukan banyak barang pecah belah, semacam guci-guci antik yang dijual di sini. Hmmmmm, pengen beli tapi bingung gunanya buat apa ya???
*Suara hati temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!): "Bilang aja nggak punya duit tambahan…"





Atulah ya, setiap jalan-jalan kaya gini tuh, saya kudu membatasi pengeluaran nggak boleh lebih dari 5 euro, atau saya nggak bisa makan besok pagi! Hiks, hiks, hiks. Kasian Teh….Belom makan spaghetti tiga hari Teh….

Oh iya, kalau lagi jalan-jalan, apalagi ke pasar loak kaya gini, saya pasti punya theme song tersendiri lhooooo! Rapi lho! Rapilloooo!




Setelah diitung-itung, ternyata lagu-lagunya NAIF itu paling banyak di i tunes playlist saya lhooooooo! Rapi lhoooo! Rapillooooo!

Quote of April 27th, 2011





"Rapillo bahan pakaian bermutu tinggi, terbuat dari Teijin Teteron. Rapillo memang rapih."

-Oom Hansen, di atas 45 tahun, pengisi suara iklan, hobby menyetrika dan berkebun-


Entah kenapa jingle iklan Rapillo, selalu nempel di benak saya akhir-akhir ini. Yuk ah semuanya, mari kita nyanyi basamo. En wan, en tuh, en wan, tuh, trih!

"Rapilllo memang rapih
Bahan tekstil bermutu tinggi,
Gampang dipakai dan menarik,
Rapillo memang rapiiih.

Chorus:
Rapillo memang rapih,
Rapillo memang rapih
Rapillo memang rapiiiiih

Rapilloooo, rapillooooo
"


Jadi, kalau teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) ketemu sama orang yang pagi baju necis nan mentereng, jangan lupa ucapkan, "RAPI LO! RAPI LHO!"

Bai de wei, saya punya temen orang Italia, asli Napoli, namanya Rapillo lhoooo!

60mB@L (season: midnight)

Waktu menunjukan sudah pukul 12 malam...

Sebut saja Morgan SM*SH (M): "Vier, adek gue pengen masuk ITB nih…"
Yang mulia Teteh Piera (V): "Wah, sukses ya…"
M: "Thanks Vier. Tapi, katanya sekarang masuk ITB itu susah ya?"
V: "Oh ya?"
M: "Iya! Sesusah masuk hatimu….."

Demi Tuhan! Bangsa! Dan Almamater! Dan….Tukang cimol di depan gerbang fakultas seni rupa dan desain! Dan…..Tukang kuda keliling di depan Masjid Salman! Dan….Tukang foto copy yang ganteng sekali di sebelah Kebon Binatang Bandung!







V: "ITB? Icalan Teh Botol?" *Langsung pengen peyuk-peyuk supir angkot Cisitu - Tegalega.

60mB@L (season: sore-sore)

Sore itu…

Sebut saja Morgan SM*SH (M): "Vier, katanya sekarang lo lagi di Italia ya?"
Yang mulia Teteh Piera (V): "Iya."
M: "Wah kita deket dong!"
V: "Serius lo???? Lo di mana gitu?'
M: "Di hatimu…."

Kaaaaamehaaaamehaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaargh!









V: "Ibu Periiiiiiiiii…..Tolong Lalaaaaa!" *Langsung pengen beli tiket KLM kelas eksekutif ke Macedonia.

60mB@L (season: siang-siang)

Siang itu…..

Sebut saja Morgan SM*SH (M): "Vier, kata guru ngaji gue, jangan pernah dekati zina."
Yang mulia Teteh Piera (V): "Hah? Kenapa ujug-ujug lo ngomong kaya gitu?"
M: "Pokonya Jangan ya Vier!"
V: "Hah???"
M: "Vier, jangan! Jangan pernah dekati zina! Dekati aku saja…."

Ya Allah, tolong teman Baim ya Allah...





V: "Subhanallah!" *Langsung pengen menyatakan perasaan dari relung hati yang terdalam kepada sang guru ngaji.

Selasa, 26 April 2011

Kisah si Koyo dan Bibi Lung





Subhanallah! Afah-afahan ini???? Di awal fostingan, udah dikasih foto Nikita Willy lagi nyengir sumringah saja???? #janganbakarcibinongplis

"Itu apaaan di iduuung? Iyuuuuuh di idung yang mulia Teteh Piera ada komedoooooo!"

Yak, masih untung komedo, bukan KOMODO!

"Bai de wei, lobang idung yang mulia Teteh Pieraaa gede amaaat!"

Yes, I know my idung's hole is quite big. Ah pantesan jarang ada cowok yang godain saya, kayanya mereka pada ilfil liat my idung's hole.

Eh, sebenernya yang nempel di idung saya itu bukan kertas buat bersi-in komedo. Tapi……..
(Silahkan baca kelanjutan ceritanya di postingan kali ini….)


Cuh! Temen-temen sepermainan bola bekel yang mulia Teteh Piera pada meninggalkan saya seorang diri.

Lah bukannya yang mulia Teteh Piera yang meninggalkan mereka, pergi ke negrinya Julius Caesar, mencari ilmu dan….JODOH???

Pada kenyataannya, malah saya yang ditinggal kawin secara pelan namun pasti oleh teman-teman saya itu. Huuuu, malah sekarang ada yang udah punya anak. Cuh! Cuh! Cuh! Sebel sama iri itu bedanya tipis ya!

Pagi ini, ada salah seorang teman saya yang baru saja ngebrojolin bayi udah ngajak skype-an aje. "Viiiiier, anak gue manggil lo enaknya apa ya????"

"Nikita Willy." Jawab saya lempeng.

Si teman yang masih terlihat bertubuh besar dikarenakan proses melahrikan itu pun tertawa, "seriuuuus iiiiiih! Liat déh anak gue Vier, udah mangap-mangap gitu, pengen cepet-cepet manggil nama lo…"

Saya pun tersenyum simpul. Ya elah, ikan koi di akuarium juga mengap-mengap, lah masa tuh ikan pengen manggil saya juga sih??? "Ngggg, apa aja deh, asal jangan Bibi…Takut ketuker sama Bibi Lung!" Ciaaaaaaaaaaaaaaat! Siapa yaaaaaang merubah hatikuuuuuuuuw??? Siapa yaaaaaang membuat kita satuuuuuuuuuw??? Siapa? Siapa? Tanya aja sama babeh lo!

Dan emang seperti menggali lobang kuburan sendiri, akhirnya saya malah dipanggil 'Bibi Lung' sama anaknya temen saya itu. Yak! Dan sebagai pembalasan, si anaknya temen saya itu, saya panggil Tio Bu Ki! Oooow yeaaaah, sebelum belajar ngomong, dia bakal belajar silat pake golok pembunuh naga terlebih dahulu!

Terus ya, udah mah sebel gara-gara dipanggil Bibi Lung sama si Tio Bu Ki, saya juga sebel sama hujan yang tak kurun reda dari pegunungan Italia. Katanya musim semi???? Tapi, ujan melulu! Saya kan jadi nggak bisa ngabisin duit saya yang kebanyakan itu lagi!

"Huaaatcuuuuuuh! Huaaaatcuh!" Aduuuuuh, mana nih idung meler mulu lagi. Si hay-fever kagak mau sei gutbai ditambah kerjaan yang sedang saya lakini, terus-terusan mengharuskan kepala saya terkena hujan rintik-rintik.

Okei, persediaan obat-obatan saya udah abis. Kalau mau pergi ke apotek, kudu jalan kaki 2 jam ke tempat perberhentian bus terdekat, yak ini mah keburu minta dikasih nafas buatan di tengah jalan sama Morgan SM*SH! Kyaaaaa~

Buka-buka koper….Dan saya nemuin ini!







Taraaaaaaaaaaaaaaa! Koyooooo cabeeeeeeeeeee ma meeeeeeeen! Yap! Yap! Yap! Kali-kali aja, nih koyo bisa ngeberhentiin ingus saya. Wakwaaaaaw~







Gunting kecil terus tempel déh di…….IDUNG!

Jadi nih ya, dengan kapasitas otak yang dimiliki yang mulia Teteh Piera, dengan ditempelnya koyo cabe di idung ini, maka arus panas dari koyo tersebut akan terhantarkan ke dalam jaringan-jaringan sel idung saya yang memproduksi ingus berlebih, dan yang mulia Teteh Piera pun bebas dari umbel-umbel terlaknat ini! Huwoooooo sebuah ide yang sungguh kreatif sekaliiiiiii! "Huaaaaaaaatcuuuuuh!"

Yak, tempel! Tempel! Tempel! Tempel di idung!







1 menit pertama, saya lewati dengan senyuman sambil ngecek tulisan-tulisan terbaru di blognya teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!). Yes, I read all of your blogs :)

2 menit…Senyum manis yang mulia Teteh Piera masih terkembang.

3 menit….Nggggg, kayanya ada yang salah dengan kedua mata ini.

4 menit…."Betis ayam betina Guatemala! Pelupuk mata kodok Siberia! Mata gueeeeeeeeeeeeee! Mata gueeeeeeeeee! Aaaaaaaargh! Ketek beruang madu Aljazair! Kepakan sayap nying-nying Lithuania! Iduuuuuung gueeeeee! Iduuuung gueeeeeeee! Periiiiiiiiiiih! Aaaaaaaargh! Idung gue seperih hati gueeeeeee!" Ngggg, ini teriak kesakitan apa curhat colongan ya?

5 menit….Aaaaaaaah~ Cabut! Cabut! Cabut dari idung!

Kedua mata saya merasakan keperihan luar biasa dan idung saya yang mancung luar biasa ini bagai terkena jurus kamehameha-nya si Goku! Siiiigh~ "Hiks, hiks, hiks, idungkuuuuu….."

Tiba-tiba aja sontrek pelem Yoko si Pendekar Rajawali terngiang-ngiang di otak saya. "Siapa yaaaang merubah idungkuuuuuuw, eh, hatikuuuuuw……Huaaaaaatcuh! Huaaaatcuh!"

Senin, 25 April 2011

Quote of April 25th, 2011





"Kamu itu kaya warteg Warmo Jatimulyo. Sederhana namun berkualitas….."

-V**r*, 23 tahun, penggemar Morgan SM*SH, nggak suka di-bully-

60mB@L (season: pagi-pagi)

Pagi itu…..

Sebut saja Morgan SM*SH (M): "Iiiih lo ngambek ya sama gue???"
Yang mulia Teteh Piera (V): "….."
M: "Kok lo diem terus sih?"
V: "….."
M: "Gue tau diam itu emas. Tapi…..Suara lo itu kan….BERLIAN."

Jeleger!





V: "Koh, sekarang emas putih 5 gram berapaan?" *Langsung pengen tengkurep di depan toko mas Djaya Makmur di lantai 3-nya Pasar Anyar.

60mB@L (season: malam-malam)

Malam itu…

Sebut saja Morgan SM*SH (M): "Eh, emangnya lo waktu kuliah di Bandung ambil jurusan apa?"
Yang mulia Teteh Piera (V): "Desain interior, kenapa gitu?"
M: "Oh pantes, setiap liat lo, semua ruangan jadi indah gini…Apalagi, ruang….Hati gue."
V: "Nggggg…"

Diem 1 menit, mikir balesan gombal yang diharapkan bisa bikin kalah telak.

V: "Hooo, siap-siap aja gue cabik-cabik hati lo pake rapido!"
M: "Aduh jangan dong, kan hati gue selembut soft pastel…"

Plak! Kempyang! Kempyur!






V: "Astagfirullah..." *Langsung pengen pindah ke jurusan ekonomi syariah.

Minggu, 24 April 2011

Pasta garing

Paskah kaya gini, enaknya ngapain ya??? Secara saya kan nggak ke gereja….Hmmmm???? *Pose mikir sambil sikap lilin sempurna.

Yak, yak, yak! It's time fooooor cooooooooking! Kembali lagi bersama Chef Farah Sekali!

"Gileee yang mulia Teteh Piera kagak kapok-kapok????"

Uuuurgh, pok ame-ame belalang KAPOK-KAPOK!

Oooowyeaaah, becandaan saya se-garing pasta yang baru aja saya masak!

Hampir 2 tahun tinggal di Italia, bikin saya bener-bener muak makan segala jenis pasta. Cuma satu jenis pasta aja yang nggak bikin saya eneg, pasta gigi! Sisanya, nehi-nehi.

Padahal waktu jaman tinggal di Indonesia dulu mah, saya téh meuni kudu irit dua bulan, biar bisa makan pasta yang bisa abis cuma dalam waktu setengah jam.

Namun apa daya, harga makanan pokok paling murah dan paling gampil dimasak di sini tuh, ya semacam pasta-pasta-an itu. Harga sebungkusnya berkisar 0.30-1.00 euro, bisa buat empat sampe lima kali makan. Cara masaknya tinggal masukin ke dalem aer mendidih, sajikan suam-suam kuku…Kuku siapa aja. Kukunya monster gabora juga boleh atau…….Kukunya Morgan SM*SH! Kyaaaaa~ Kyaaaaa!

Alhamdulillah, Tuhan ngasih saya kesempatan untuk memamerkan bakat terpendam saya selama ini, boker memasak di hari se-suci ini.

Buka lemari makan, dan tersedialah;







a. Setengah bungkus pasta yang TUMBEN belum kadaluarsa
b. Semangkuk kecil kacang polong
c. Dua buah kentang yang hampir busuk
d. Sepenggal paprika merah
e. Sale e pepe (Artinya: Garam dan merica)
f. Selembar poster Morgan SM*SH seukuran monster gabora, lagi pake baju belahan dada super rendah


Cara memasak;
Phase 1
a. Baca basmallah. Kalau belom shalat ashar, shalat dulu gih, nanti keburu maghrib, konon katanya yang shalat asharnya tepat waktu, rezeki di hari berikutnya bakal dilapangkan.
b. Nonton my favorite episode of ultraman, yang ada monster gabora-nya terlebih dahulu.
c. Masak sebaskom aer bekas jaga-in lilin tadi shubuh sampe mendidih.
d. Kupas kulit kentang, potong seukuran kubus dengan p x l x t = 2,76 x 2,76 x 2,76 cm
e. Potong paprika sambil tersenyum simpul.


Phase 2
a. Masukan pasta dan kacang polong ke dalam air yang sudah mendidih. Taburi garam secukupnya. Tunggu sampai 5-10 menit. Ketika menunggu, kalian bisa dzikir dan banyak berdoa biar nggak sering galau kaya Chef Farah Sekali atau bisa juga dengerin salah satu lagu favorite saya akhir-akhir ini,






b. Saring pasta dan kacang polong pake scatola (bahasa italia-nya, mangkok saringan, red). Ngomong-ngomong 'saringan', saya jadi inget tebak-tebakan lama. Kalau gajah bisa disaring? Yang gede tuh apa-nya???

Yak, kamu yang di belakang orang yang lagi baca postingan kali ini! Ho-oh! Kamu yang pake baju putih panjang, kepalanya bisa muter-muter 360 derajat! Apa jawabannya???? Apa? Nggak kedengeran ih! Coba sekali lagi! Jangan ketawa ngikik mulu kaya gitu ah! Chef Farah Sekali nggak bisa denger jawaban kamu dengan jelas nih! Coba sekali lagi??? Apa? Saringannya??? Teeet-tooooot!

Yang gedenya itu…..(Jeng-jeng!) BO-ONG-nyaaaaa! Taraaaaa! Maafkan Chef Farah Sekali, tampaknya lawakan saya nggak se-ciamik wajah saya ya??? Baiklah, bek tu kegiatan masak-memasak ala Chef Farah Sekali…

c. Panaskan katel (inget ya panasinnya tuh pake api di atas kompor, bukan ditaro di atas lapangan terbuka, siang hari bolong, dan berharap suatu saat nanti teriknya sinar matahari bakal buat minyak goreng yang udah kamu simpen di atas katel tersebut muncrat-mucrat hanya dalam waktu satu menit! Kita itu lagi masak ya sob! Bukan percobaan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam tentang peningkatan suhu bumi akhir-akhir ini.)







d. Taro pasta dan kacang polong yang udah disaring di atas katel, masukan potongan kentang dan paprika. Oseng-oseng sampe garing.

e. Then, simpen di atas piring melamin asli (bahaya kalau pake melamin palsu), teyuuussss, makan déh…


Baik disajikan, sambil menonton acara misa Vatikan yang disiarkan langsung oleh salah satu televisi swasta.

Sabtu, 23 April 2011

Papá mangia pappa con Papa.

Buat temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) yang ngerayain paskah, have a nice misa ya!

Untuk merayakan easter day, yang mulia Teteh Piera bakal….(Jeng-jeng!) Mengenalkan kata-kata baru dalam bahasa Italia!

Yak, yang mengharapkan saya bakal bagi-bagi telor coklat, harap segera menyalurkan doanya agar saya menjadi kaya raya dalam sekejap tanpa proses jaga lilin di atas baksom isi aer, jadi bisa ngirim telor coklat dari Italia ke mana pun teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) berada! Apalagi buat temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) yang tinggal di Cibinong, di dalam setiap butir telor coklat yang kalian dapatkan, akan saya selipkan selembar 100 euro! Ajiiiiiib!

Gini nih, resiko baca tulisan orang yang punya daya khayal tingkat dewi Kwan Im. Siiiigh~ Tapi, kayanya agak sulit ya buat mengabulkan harapan yang satu itu. "Bagaimana mungkin, megang dadanya Morgan SM*SH saja aku sulit…"

Kemaren, salah satu murid saya bilang gini, "Vieraaaa, voglio mangiare papaaaa…" (artinya: "Nikita Willy, aku ingin memakan ayahku!")

WOOOOOOOOOOOT~ Jadi selama ini saya ngajar bahasa inggris sama anak kecil yang lucu, imut, suka megang ketek (yup, entah kenapa nih anak, demen banget megang keteknya sendiri???), tapi seorang kanibal??? Lah, bokapnya sendiri pengen dimakan??? Secara diam-diam, setiap kali saya ngajar mereka, saya selipin piso ginshu di saku celana saya. Booooo, kali-kali aja kalau saya lengah sedikit, nih jempol kaki kiri udah wassalam, digerogotin ama tuh anak-anak sebagai cemilan di siang hari! Anjroooot, cemilannya jempol kaki Nikita Willy! #janganbakarcibinongplis

Suatu hari, saya berbincang-bincang dengan salah satu teman Italia saya. "Eeeee booo, mesong, murid akika bilang mawar makan bokapnya senderong siiiich! Daging lekoooooong, ciiiiiiin!"

Si teman saya yang asli Italia itu pun tercengang, secara dia kenal betul sama orang tua si anak yang demen megang ketek tersebut. "Sumpeh susu lu tumpeh??? Oooo akika tinta percaya sama omongan jij!"

Akhirnya saya jelaskan kalau,, tiba-tiba aja si anak yang demen megang ketek itu bilang 'voglio mangiare papa' yang secara harfiah berarti 'saya ingin memakan ayah saya'.

Dia pun tertawa dan menjelaskan….

"Pappa yang dimaksud di sini itu artinya 'makanan'. Di Italia, ada tiga jenis papa.

1. Papá, dengan penekanan pada huruf 'A' yang terakhir, artinya 'ayah'.








2. Pappa, dengan penekanan pada huruf 'P' kedua, artinya, 'makanan bayi'.







3. Papa, tanpa penekanan pada huruf apapun, artinya 'Paus'.







Jadi, dia itu pengen makan makanan, bukan pengen makan ayahnya."

Dan, sebagai orang sunda yang kebih familiar dengan pelafalan huruf 'eF' dan 'Ve' menjadi 'eP', ketika saya ngomong kata 'papá', 'pappa', dan 'Papa', orang-orang asli Italia itu nggak bisa mendengar perbedaan cara penekanan pada lidah saya sama sekali.

Waaaaoooooow, ini mah mirip 'e', 'é', sama 'eu' dalam bahasa sunda ya??? Ketika 'eneng' dan 'enéng' memiliki arti yang saling bertolak belakang. Yang satu artinya, panggilan sayang kepada anak perempuan, yang lainnya berarti anak munding.

Jumat, 22 April 2011

My bittersweet

Terkadang idup itu nggak asyik ya sob….Ternyata benar adanya kata pepatah lama, 'hidup itu kaya roller coaster'….Kalau mau naik ya kudu bayar, kekekeke. Kagak deng, arti pepatah yang satu itu mah penuh dengan konspirasi antara yang mulia Teteh Piera sama Briptu Norman. Yang bener, 'kadang idup itu di atas, kadang di bawah….Tergantung bayarannya', teteeeeuuup~

Ah, yang mulia Teteh Piera lagi sedih nih. Biasalah, masalah datang silih berganti, bagai menstruasi yang datang sebulan sekali.

Some of my friends are leaving me behind gitu déh. Ya, ya, ya, anggaplah ini bumbu kehidupan. Kebetulan sekarang Tuhan lagi nambahin bubuk kopi sealaihim gambreng di atas secangkir kehidupan yang saya miliki, my life is paiiiiit ma meeeen!

Di tengah-tengah kegiatan rutin saya ngapalin tarian 'i heart you'-nya SM*SH, terkadang ingin rasanya saya lari ke dalam WC secepat mungkin. Eh, tanya kenapa?

"Yang mulia Teteh Piera nangis sesegukan gara-gara pengen pegang dadanya Morgan SM*SH lagi???"

Nggggg, nggak juga (walaupun ada benernya), saya emang lagi kebelet pengen eek aja. Tapi, nggak jarang, sambil ngeden, air mata ini keluar tiba-tiba. Emang sih, kita nggak bisa buat semua orang suka sama kita. Manusia sekaliber nabi yang baik banget budi pekertinya, masiiiiih ada aja tuh yang sebel. Apalagi yang mulia Teteh Piera yang demen boker sambil kayang ini???

Sebagai pemegang prinsip-buang-air-besar, di mana ketika perut saya kepenuhan, biar saya nggak sakit serius, saya kudu buru-buru ngeluarin yang ada di perut saya, alias BAB (Buang Air Besar, red). Begitu juga kehidupan, ketika hidup saya udah mulai terasa sesak, biar hidup saya tetep sehat, emang ada beberapa hal yang harus saya keluarkan dari sana.

Untuk kali ini, saya kudu merelakan hubungan pertemanan saya. Yup, bener kata Mark Zuckerberg, 'you can't make a million friends without a few enemies'. Tapi bo-ong, kalau saya nggak sedih banget menghadapi kenyataan kaya gini.

Positive thinking-nya sih, ini adalah cara Tuhan biar saya semakin kuat. Negative thingking-nya….Hmmmm, andaikata saya ini adalah ultraman, dia itu monster gabora yang harus dimusnahkan sesegera mungkin, agar penduduk bumi dapat melakukan kegiatannya sehari-hari kembali dengan aman dan tentram, kakakakakaka!

Alhamdulillah-nya, dengan sikap yang mulia Teteh Piera yang rajin menabung dan suka menolong, namun demen ngorong sembarangan ini, masih ada temen-temen yang rela membagi sedikit waktu hidupnya sama saya atau emang mereka kasian kali ya liat kondisi saya yang cukup mengenaskan ini? Bekgron boleh menara Pisa, tapi teteup aja suka kacapirit.

Kalau lagi nangis gogoakan gini, emang paling enak pake maskara ya??? Biar efek lunturnya tuh kaya di video klip-video klip artis kesohor, terus….Mandang ke tembok yang tepat berada di sebelah kanan saya.







Terteralah beberapa kiriman dari teman-teman saya yang terkasih. Bener déh, barang-barang kiriman itu emang nggak bisa bicara, tapi saya tetep bisa denger suara hati para pengirimnya :) #elapingus #ingusnyaMorgan #kyaaaa~

Ibaratnya kalau sekarang Tuhan lagi nabur kopi, barang-barang kiriman yang saya dapatkan itu adalah gula-nya. It's bitter but sweet, it's bittersweet :)






Akhir kata, buat temen-temen saya yang udah ngirimin barang-barang itu semua, saya baru bisa ngucapin, "mille grazie, thank you very much, terimakasih banyak, nuhun pisan, arigatou, you'll never know how precious they are to me…" Semoga ke depannya, saya bisa buat mereka bangga udah pernah ngirimin barang-barang tersebut.

P.S: Lirik lagu Kanye West-nya emang nggak ada hubungan sama sekali dengan situasi yang sedang saya alami sekarang, tapi suara merdu-nya Kang John Mayer selalu bisa buat perasaan saya damai sentosa. "Sorry Morgan, suaramu tak seindah wajahmu…"

Apple pie ala chef Farah Sekali

Hai, balik lagi sama saingan abadinya chef Farah Queen, Chef Farah-Sekali, alias yang mulia Teteh Piera!

Tampaknya hobby memasak saya makin tak terbendung. Kemaren sore, saya baru aja memberanikan diri buat kuweh! Kyaaaaaa~ Berbekal rasa iri sama apple-pie-nya kotamadya Bogor yang kesohor itu, sebagai warga Cibinong yang terletak di kabupaten Bogor, saya nggak mau kalah dooong!

Ya, kali-kali aja, nanti pas balik ke Indonesia, dengan kekuatan bulan dan doa shalat hajat yang tiada henti, yang mulia Teteh Piera bisa buka italian bakery! Terus di grand openingnya, nggak nanggung-nanggung, saya mau ngundang SM*SH! Kyaaaaa~ Kyaaaa~ Apakah Morgan SM*SH rela makan masakan chef Farah sekali ini??? Hanya Tuhan yang tau.


Bahan-bahan yang dibutuhkan:
Tepung terigu (secukupnya)
Telor (2 butir)
Gula (secukupnya)
Garem (secukupnya)
Baking soda (secukupnya)
Apel (secukupnya), dan yang paling penting nih…
Doa sesuai kepercayaannya masing-masing (sebanyak-banyaknya!)



Cara memasak:
Potong apel dengan bentuk trapesium, jajaran genjang, dan persegi enam.
Masukin semuanya ke dalem mixer.
Simpen di loyang.
Masukin oven.
Tinggal beberapa waktu buat shalat dzuhur sekalian sama shalat sunahnya. Di akhir shalat, jangan lupa buat dzikir sama doa buat orang tua.



Baik disajikan dalam keadaan:
Kelaparan luar biasa!

Dengan efek suara minjem dari Ibu Peri-nya Lala…."Tiriiiiing! Tiriiiiing!"

Kun fa ya kun! Yang terjadi, maka terjadilah!







Taraaaaaaaaaaaaaa! "Hmmmmm, yummy…"

Pas ngunyah kuwehnya, bayangin aja yang buat tuh chef Farah Queen.

Rabu, 20 April 2011

Grand Launching: TOILET SI PEA.

Haiiiiiiiiiiiiii teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!), saya punya label baru buat di blog ini! Siap-siaaaaap…..

Let me introduce you to:



TOILET SI PEA




*Keproooook-keproooook sadayanaaaa!

Huwooooh, mungkin udah jadi rahasia umum kalau tempat kongkow paporitnya yang mulia Teteh Piera itu adalah toileeeet! Yo-i ma men! Tempat nongkrongnya para jin! Kyaaaaaaa~

'Pea' sendiri merupakan nama panggilan kesayangan teman-teman saya waktu saya masih muda, berkulit kencang, berbahu kekar, berbetis kaya Shiren Sungkar, dahulu kala. Alasan saya sih cuma, "aaaaah nggak usah panggil gue dengan sebutan NIkita Willy gitu kaliiii, maluuuu gue, dia kan nggak secantik gue…." Setelah mengucapkan alasan itu, teman-teman kuliah saya beramai-ramai berencana untuk membumi hanguskan kota Cibinong, tempat saya tinggal selama ini, sesegera mungkin.

Hmmm, terus apa yang baru dari label ini??? Cerita tentang toilet??? Kayanya saya udah sering sharing story about toilet déh, mulai dari nangis sesegukan sampai mencoba untuk boker sambil kayang.

Kekekeke. Jadi gini, sob…

Akhirnya yang mulia Teteh Piera mempunyai teman berkolaborasi dalam urusan dunia blog (biasanya dunia mistis)! Finally, ada juga yang hatinya terketuk melihat kegalauan berkepanjangan yang dirasakan oleh yang mulia Teteh Piera!

Kenalkan, namanya Tuan Muda Habibskih (demi menjaga kelancaran jodoh, umur dan warna favorit dirahasiakan, red), komikus handal dan berbakat dari ibu kota. Salah seorang teman saya ketika masih suka motong-motong kertas buat maket sambil makan karoket.

Dalam setiap postingan berlabel 'TOILET SI PEA', yang mulia Teteh Piera dan Tuan Muda Habibskih bakal buat komik strip based on my true story. Waaaaaow, eumejing!!!! Goal kita berdua sih, pengen ngalahin oplah komik Sailor Moon ama Dragon Ball dan ngalahin….Monster gabora tanpa bantuan ultraman. Eimeeeeen!

Sistem dari komik ini sendiri saya serahkan sepenuhnya kepada Tuan Muda Habibskih. Rencana awal tuan muda Habibskih adalah setiap dua minggu di kala malam rabu pahing dan sabtu wage, kita bakal posting nih komik strip di blog kita masing-masing, padahal yang mulia Teteh Piera pengennya lima kali sehari gitu déh, biar nggak kalah dari shalat wajib. Namun usul itu ditolak mentah-mentah sama Tuan Muda Habibskih.







Yak, kalau kalian pengen Tuan Muda Habibskih buru-buru apdet komik-strip nya, kalian bisa kunjungi langsung blognya Tuan Muda Habibskih di;

www.komikbiebo.blogspot.com

atau….Kalian tinggal klik setiap tulisan, 'Tuan Muda Habibskih' di postingan kali ini, yang berhubungan langsung ke blog yang bersangkutan.

Terus kirim komen (kirim bom buku juga boleh tapi kirim duit lebih dianjurkan). Komen-komen yang kalian buat juga kudu unyu binti g4vL ya sob, misalnya; "Tuan Muda Habibskih, I heart youuuuu, apdet komiknya yang mulia Teteh Piera yuu…." Semakin banyak komen yang beliau terima, akan semakin tertekan hidupnya untuk melanjutkan komik strip tentang lika-liku kehidupan seorang perantau galau yang demen meracau ini! Ahahahahaha! YES! Yang mulia Teteh Piera emang paling demen tertawa di atas penderitaan orang lain…#janganbakarcibinongplis


P.S: "Grazieeeeeeeee Habibskiiiih…." *Sujud sembah kepada Illahi sambil cium jempol kaki kiri Tuan Muda Habibskih...

Hi Spring! Hi fever!

Udah seminggu ini saya nggak posting tiap hari. Ada apa gerangan???

Yang mulia Teteh Piera lagi sibuk mempersiapkan diri untuk jadi model?

No! No! No!

Yang mulia Teteh Piera baru aja terkena hay-fever nih!







WOOOOOOOT~ Apakah yang dimaksud dengan hay-fever wahai yang mulia Teteh Piera?

Hmmmmm, mungkin kalau fever-nya mah, kalian yang nilai TOEFL paper-based-test-nya di atas 400 udah pada ngerti kali ya? Menurut kamus;


fe.ver |féver|
noun
an abnormally high body temperature, usually accompanied by shivering, headache, and in severe instances delirium.



Tuh, tuh, tuh, ngerti nggak???

Jujur, yang mulia Teteh Piera mah nggak ngerti ma men. Maklum, yang mulia Teteh Piera sih lebih gape bahasa uler daripada basa Pangeran Charles, soalnya saya lebih memilih ber-g4vL sama Harry Potter dan Pai Su Cen si siluman uler putih! *Masih suka bengong sendiri, kalau inget-inget pemeran si Hanwen itu ternyata wanita tulen...

Tapi, menurut gugel translet, 'fever' itu berarti 'demam'. Hooooo, contoh kalimatnya kaya gini; 'Yang mulia Teteh Viera is getting Morgan-fever, because she is a SM*SH-blast.'

Sedangkan 'hay' merupakan salah satu kata sapaan yang sering saya denger di mana-mana. Contoh kalimatnya; 'Hay, aku Morgan, anggota SM*SH yang paling ganteng.'

Pada awalnya saya juga nggak tau apa yang dikamsut sama phrase 'hay-fever'. Apaan tuh? Jadi, saya kena deman, terus saya ngomong, "hay, hay, gue lagi kena demam nih!" Yes, I am getting hay-fever! Get a fever and greet everyone with, "hay-hay!"

Literally, bener kan, saya lagi kena demam terus saya nyapa orang dengan kata "hay-hay…"???? Dan literally, ngeles sama bego itu bedanya tipis ya sob…

Jadi gini, di kala musim semi tiba, hobby jalan-jalan saya makin menggebu-gebu. Maklum, kapan lagi bisa jalan-jalan pake kaos, biasanya kan selama winter itu saya katirisan wae, bisa pake tiga jaket sekaligus, sekalinya buka tuh jaket-jaket, langsung bau minyak angin ke mana-mana. Maklum biar umur masih muda, tapi badan udah mulai nyaingin emak-emak.

Balik lagi ke hay fever. So, wat das it min?

Hay fever itu adalah sejenis demam yang disebabkan karena alergi serbuk bunga.

Cihuuuuy~ Yang mulia Teteh Piera g4vL benjet ya??? Biasanya juga kena penyakit mencret, sekarang mah kenanya hay-fever!

Tapi, mencret sama hay-fever itu nggak bedanya, sama-sama bikin sengsara dan angkara murka. Beberapa hari yang lalu, saya sempet nggak bisa bangun dari tempat tidur. Yang mulia Teteh Piera tuh berasa kaya nih kepala dipegang kuat-kuat sama Morgan SM*SH en nih kaki diiket pake tali rapia sama Diki SM*SH. Badan yang mulia Teteh Piera berat banget buat digerakin. Ngggg, ini tuh saya lagi kena demam atau emang berat badan nambah ya??? Siiigh~ Hanya Tuhan yang tau.

Alhamdulillah, sekarang, kondisi badan saya udah berangsur pulih. Saya udah bisa ngapalin tarian 'I heart you'-nya SM*SH lagi! Aseeeeek!

Ah, saya kira musim semi itu membawa bahagia, ternyata dia membawa duka juga. Duka pada hidung yang mulia Teteh Piera yang mancung dan duka pada dompet yang kian menipis dikarenakan hobby galau-travelling itu paling baik dilaksanakan saat musim semi tiba.







Aaaaaaargh, my blog needs a sponsor nih! Ngggg, bukan my blog aja sih yang butuh suntikan dana, tampaknya my dompet needs more attention yak??? "Ya Allah, lapangkanlah rezeki hamba Mu yang sering galau ini…" Dan semua teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa) pun berlomba berteriak keras-keras, "Eimeeeeeeeeen!"

Eh iya, saya sempet foto para penyebab utama yang mulia Teteh Piera kena hay-fever nih! Cuh! Kalau di poto mah keliatan biyutipul, rerumputan hijau yang diselingi oleh bunga-bunga bermekaran, aaaaaaaah~







Matahari bersinar dengan teriknya, menghangatkan tubuh yang mulia Teteh Piera yang selama ini sering menggigil disko gara-gara kena angin gelebuk saat winter melanda.







Cocok benjet dah buat poto pre-wedding! Tapi kalau udah deket-deket mah boro-borooo, nggak unyu aja gitu foto pre-wedding punya tema umbel di mana-mana….







Kayanya di dalem idung saya itu ada pabrik ingus yang bekerja 24 jam non stop! Aaaaah, andai aja Bisma SM*SH mau elap-elap umbel-nya yang mulia Teteh Piera, kyaaaaa~ Kyaaaaa~ Kebayang aja gitu beliau ngelap ingus saya sambil salto di udara dan salto di……Hatiku! Kyaaaaaaaaaaaaaaaaa~ Kyaaaaaaa~ Bismaaaaaa~ Morgaaaaaan~ Rafaeeeeeel~ Dikiiiiiii~ Rezaaaaaa~ Siapa lagi téh nama anggota SM*SH???






Tapi, emang ye, musim semi di negara sub tropis itu keren abis…..Buat dipoto doang!






Di depan jendela saya pun, sepetak tanah yang luasnya seukuran kamar mandi monster gabora (aduuuuuh buat pecinta serial ultraman, pasti tau dah wujud nih mahluk kaya gimana), bisa tumbuh bunga-bunga janda alias bunga berwarna ungu. Kayanya nih bunga menjadi penyebab utama yang mulia Teteh Piera kena hay fever déh???







Ngggg, sampe sekarang saya nggak tau hubungan antara warna ungu sama 'janda'??? Saya punya seorang teman yang pernah bercerai, tapi warna favoritnya biru bulao tuh!





Saya sempet jalan-jalan ke hutan yang terletak dekat dengan tempat tinggal saya sekarang. Waaaaoooow, yang mulia Teteh Piera udah mulai mau nyaingin the little red riding hood, jalan-jalan di hutan mau nganterin kue ke rumah nenek. Tapi yang mulia Teteh Piera nggak mau ketemu srigala, maunya ketemu Rafael SM*SH! Kyaaaaa~ Kyaaaaaa~ *Minta diruwat segera!







Ada berbagai jenis bunga dengan berbagai macam warna tumbuh di rerumputan.







Bahkan di sela-sela batu pun, tuh bunga bisa tumbuh.







Sayangnya saya kurang tau nama tuh bunga-bunga. Mungkin ada temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) yang merem waktu ngerjain UN mata pelajaran biologi??? Sakiing pe-de sama jawabannya??? Bisa bantuin saya nemuin nama nih bunga-bunga?







Namun, Indonesia itu nggak kalah keren kok! Mungkin kalau saya lagi berpetualan di hutan Kalimantan, bunga-bunga liar ini mah kalah unyu! Aaaaah jadi ingiiiiin bergalau travelling bareng Diki SM*SH ke hutan di Kalimantan yang masih asri! Jadi, kalau tiba-tiba liat anakonda, bisa langsung peyuk-peyukan, aw aw aw! Tapi, kayanya kemungkinan buat peyuk-peyukan sama 'penunggu' tuh hutan lebih gede ya?







Hoooooo, terus-terusss, dalam perjalanan menuju hutan tersebut saya sempet nemu a tree-house.







Tree-house ini sering dipake sama anak-anak yang tinggal di sekitar hutan tersebut buat maen masak-masakan dan barbie-barbie-an. Yak, tinggal tunggu waktunya aja tuh anak-anak tak berdosa saya ajarin maen jalangkung! Kan bakal berasa banget tuh horrornya maen begituan di pinggir hutan belantara...





Aaaah maenannya kalah seru sama maenan favorit yang mulia Teteh Piera sepanjang masa nih, cing benteng!







Ingin rasanya menguak isi hutan Italia lebih jauh lagi, tapi apa daya, hidung saya yang mancung banget itu terus memproduksi umbel! Iyuuuuuh, nggak unyu aja gitu, jalan-jalan di hutan sambil bersin-bersin en maenin ingus, iyuuuuuh….







Akhir kata, saya ucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada si Papap, si Mamam, dan semua teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) yang selalu mendoakan agar saya cepat sembuh dari hay-fever, galau-fever, dan Morgan-fever…..