Senin, 31 Oktober 2011

He was my Gumiho

Saya baru aja namatin nongton serial drama Korea berjudul 'My Girlfriend is Gumiho' atau yang jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia adalah pacarku adalah si siluman rubah.

Sebagai penggemar cerita siluman ular putih, saya dapat dengan mudah menebak alur dari cerita Gumiho ini. Cinta beda alam. Klasik. Jujur, pertama kali liat judulnya, saya sempat mengira ini adalah cerita Naruto, si titisan siluman rubah, namun versi manusia.

Oh iya, saya juga demen banget sama sontreknya. Cih! Biarpun kagak ngerti apa-apa sama liriknya, tapi ye, emang dasar cewek, kayanya mau dikasih lagu Boomerang di adegan pepelukan si tokoh utama sama si pendampingnya, bakal luluh juga hati ini.







Ya, kalau di-Indonesia-kan, jadi cerita beda kasta begitu kali ya? Tukang gorengan naksir Bapak Dirut. Anak pembantu naksir anak majikan. Anak ayam naksir anak sapi. Yaaaa, pokoknya téh cinta dengan kemungkinan jadian di dunia nyata itu hanya 1%.

Tapi, cinta dengan kemungkinan 99% di dunia nyata, ternyata bisa menjadi cinta dengan kemungkinan 1% di gemerlap dunia perfilman masa kini.

Saya pikir, setiap orang memiliki 'Gumiho' masing-masing. Begitu pula dengan saya. Walaupun Morgan SM*SH yang selalu terucap di mulut ini, tapi yang namanya hati, hanya pemiliknya yang tau :)

Jadi, yang mulia Teteh Piera pernah berhubungan sama siluman? Anak jin?

Kekekeke, andai saja dia itu siluman, saya sudah barang tentu memiliki alasan yang pasti kenapa saya lebih memilih untuk menempelkan poster Morgan SM*SH di balik pintu WC saya daripada mengejar apa yang diinginkan oleh rasa sakit yang terlalu berlebihan.

Saya tidak akan pernah mau mahir bercerita tentang perasaan kepada orang yang diinginkan bersama. Pada awalnya saya terlalu benci untuk mengungkapkan sebuah cerita yang sebenarnya terlalu bodoh untuk dibagikan, namun ada kalanya setiap orang harus memilih akan perasaannya. Memilih untuk melepaskan 'Gumiho'-nya atau membunuh dirinya sendiri.

Kali ini, saya memilih untuk membunuh perasaan saya sendiri.

Agak sakit sih. Apalagi ketika mengetahui bahwa sebenarnya kemungkinan itu ada. Tapi, saya memutuskan untuk berhenti. Ibaratnya adalah, ketika kamu sedang mencret di celana di dalam busway jurusan Pulo Gadung yang kayanya selain ditumpangi sama manusia, anak setan juga pada ngikut. Abisan, penuh banget tuh sob, busway jurusan yang satu itu….

Saya bisa saja mencret di dalam busway tersebut, tapi saya memutuskan untuk tidak mau melakukannya, karena tentu saja, saya yang pemalu (dibaca: tukang palu, red) ini, bakal pengen loncat dari jembatan Semanggi kalau hal itu sampai terjadi.

Ah, tapi sudahlah. I learn a lot. TOO MUCH, malah.

DEM! AAAAAAAAAAARGH, meningan nongton Shutter yang versi Thailand pas malem Jumat Kliwon! Sendirian! Ditemani bau menyan! Sambil maen jelangkung! Daripada nongton Gumihooooooooo! Besok nongton Pocong Goyang Pinggul Perawan aaaaah~


Jumat, 28 Oktober 2011

Quote of Oct 29th, 2011




"Bosan jadi pegawai. Ingin jadi milyuner. 
Ikut MLM? Tak kuasa. Mau jadi bintang sinetron? Nggak bisa. Mau ngepet? Takut dosa."

-Viera, 23thn, anggota ke-13 Cherry Belle, ingin kaya raya-

Nasi Goreng

Sebagai urang sunda, saya selalu berpikir bahwa urapan merupakan jenis makanan Indonesia yang paling tersohor. Dan hanya pinter-pinternya orang bule saja mengganti kata urap menjadi salad, mengganti sambel cabe rawit menjadi mayonaise.

Mungkin temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) sudah tidak asing lagi dengan sebuah berita yang bersumber pada sebuah portal berita kenamaan, yang menyatakan bahwa rendang adalah makanan paling enak sedunia.

Tapi ternyata belum ada yang menandingin ketenaran nasi goreng asli Indonesia. Menurut Fabrizio, teman Italia saya yang pernah ber-backpacker ke Indonesia 20 tahun yang lalu, dia belum pernah melupakan cita rasa nasi goreng yang dia makan di kawasan Malang.

Yang gokilnya, pas dia tau saya orang Indonesia, masa saya disuruh nyari tukang nasi goreng di Malang. Beuuuuu, nyari tukang nasi goreng di Malang yang dia maksud itu mungkin kaya nyari cuanki di tumpukan jerami kali ye? Berasa cuma ada satu tukang nasi goreng di Malang aje….

Nah, kepopuleran nasi goreng pun sempat terbukti oleh saya ketika sedang berkunjung ke sebuah supermarket di Stasiun Roma Termini (semacem Stasiun Beos di Jakarta). Saya nemuin ini,






Masaknya pun tinggal masukin panci isi aer secukupnya, tunggu 5 menit, poi…Buon apetito!






Yaaaah, kalau dari rasanya sih, tukang nasi goreng di depan kosan saya waktu di Bandung lebih kece sih, tapi kalau makan nasi goreng di sebelah Kuil Pantheon??? Hmmmm, kayanya nasi gorengnya ati ampela yang dijual di depan Pasar Balubur, kegemaran saya itu pun, kalah telak :)

Kamis, 27 Oktober 2011

Quote of Oct 28th, 2011




Kesimpulan kuliah Shubuh: "Neraka itu panas, jamaah."
Komentar gue: "Kalau mau dingin, ke mall aja berjamaah."

-Viera, 23thn, penggemar Mamah Dedeh, lagi nyari sapi murah buat dikurban-

Rabu, 26 Oktober 2011

Don't spick

Banyak orang yang mengaku tak memiliki kemampuan berbahasa inggris ketika diharuskan melakukan sebuah kegiatan ke luar Indonesia, entah untuk belajar, bekerja, atau bertravelling. Padahal rekening tabungan mereka setidaknya cukuplah untuk menjamah beberapa negara yang telah mengadakan program bebas visa untuk para turis Indonesia.

Saya ini termasuk orang yang akan selalu menyarankan teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) untuk ber-travelling. Kalau dikasih rezeki berlebih sama Allah SWT, selain bayar zakat 2,5 %, sisihkanlah sedikit dari uang yang temen-temen punya untuk jalan-jalan.

Bagi saya, travelling merupakan sunnah Rasul. Cuma bahasa dulunya mah 'hijrah'.

Buat temen-temen yang merasa minder dengan kemampuan bahasa Inggris kalian. Mari kita lihat sebuah tulisan di tembok kampus saya…..






WOOOOOD! Segini tuh di kampus lho! Sebuah lingkungan yang kebanyakan terdiri dari orang-orang yang (seharusnya) pernah mengecap pendidikan bahasa Inggris dengan cukup baik.

Makanya jangan kaget, dengan nilai TOEFL saya yang berbanding terbalik dengan kemampuan berbahasa sunda ini, saya masih bisa dipercayai sebagai tenaga pengajar bahasa Inggris lho! Padahal kalau saya ngelamar kerja dengan profesi yang sama di Indonesia, saya yakin tuh saya bakal ditolak :) Grammar understanding saya ketutup rapat sama logat ngagaleong yang belum sepenuhnya bisa saya hilangkan euy….

Grazie @suaracahaya

Assalamualaikum wr,wb temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) sadayana! Salam sejahtera! Kumaha damang?

Saya ini termasuk orang yang jarang meng-update status di twitter. Kayanya hobby saya berkeluh kesah itu nggak cukup hanya dituliskan dalam 140 karakter saja. Well, tapi sekarang saya mulai menyempatkan diri lebih sering lagi untuk menengok akun @vierachmawati

Dan sekalinya buka, saya langsung disapa oleh sebuah twit:






Waaaaaaaaaaaaow, twit macem gini nih yang bakal saya RT, sekalian saya RW, kalau perlu saya bawa ke kelurahan, sampe kecamatan!

Tararengkyuh @suaracahaya yang sedang tinggal di Ibaraki. Ajiiiib, jauh-jauh ke Jepang, bacaannya tentang cara-cara tipu muslihat bagaimana meluluhkan hati seorang Morgan SM*SH tanpa pergi ke dukun! Salam penuh mesra membabi buta dari anggota ke-13 Cherry Belle di Cibinong buat @suaracahaya di Ibaraki!

Wah Mbak Dian di Fukuoka mungkin bisa mengadakan gathering kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) di Jepang sana. Terus yang dateng téh cuma dua orang T.T Nggak apa-apalah, yang penting bekgronnya pohon Sakura, sooob!

Gilooooooooo, kece banget! Yang punya blog-nya aja belum dikasih kesempatan buat menginjak tanah kelahiran Kaisar Akihito entuh! Ah resolusi nih, tahun 2012, saya kudu bisa pepelukan sama Morgan SM*SH di bawah tiupan angin sepoi-sepoi di antara pohon sakura! Amiiiiin. (Tau déh gimana caranya??? Yang penting mah niatnya dulu sob….)

Oh iya buat @suaracahaya, jangan panggil aku tante dong, panggil aku seus saja….




Auguri a...

Masih inget sama postingan galau trip yang satu ini.

Di situ saya berjanji kalau saya mau ngirim kartu pos. Dan teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) yang beruntung kali ini adalah….






Eka di Tangerang! Keprok-keprok! Kalau perlu kita bakar-bakar ban di depan masjid terdekat biar tambah meriah suasananya! Pasti meriah banget tuh ya, meriah sama sirine mubil pulisi!

Terimakasih ya Eka, sudah meluangkan waktunya untuk membaca curahan hati seorang wanita yang gampang terluka hatinya ini.

Eh iya, saya punya tebak-tebakan. Apa persamaan antara Westlife sama Yuni Shara-Rafie Ahmad??? (Jeng-jeng!) Mereka sama-sama bubaran, sob.

Aduh, kalau masalah Yuni Shara sih saya mah nggak mau banyak berkomentar ya, tapi kalau Westlife??? AAAAAAAAARGH! Waiiiii???? Waiiiii??? Mendengar kabar bahwa Mark Feehily merupakan seorang pecinta sesama jenis saja sudah sungguh melukai hati yang mulia Teteh Piera yang selembut aspal di Batam ini, mengapa saya harus menerima cobaan yang lebih jauh lagi ya Tuhan T.T

Quote of Oct 26th, 2011




"Mau seberapapun panjangnya rok yang kamu pake, kalau diliat dengan pikiran yang pendek, ya sama aja…."

-Viera, 23thn, pengguna setia commuter-line, baru ngeliat tukang mizone ngegodain mbak-mbak vocalist dangdut dorong-

Senin, 24 Oktober 2011

Quote of Oct 25th, 2011




"Manchester City dilatih Mancini, Arsenal dilatih Arsene, kenapa Udinese nggak dilatih Udin aja ya???"

-Viera, 23thn, suka Arsenal sejak umur 6 tahun, sempet pesta pora waktu tau Manchester United kalah telak 6-1, cemunguuudh eaaaa Opa Ferguson, xixixixixi-

Leaving the toilet to change the world

Hai temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) sekalian. Bagaimana hari minggunya???

Tuhan memberkati temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) yang beragama nasrani and spent the holiday through going to the church ya….

Buat temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) yang meghabiskan weekend dengan pacaran, aaaaarrrgh! Saya doain biar cepet putus! Putus asa mencari pasangan yang lain maksudnya, kekeke, tetaplah setia dengan pasangan! Pasangan kalian masing-masing ya, bukan pasangan orang lain T.T

Nah, sekarang giliran buat temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) yang jomblo. Sendiri. Kesepian. Sering di-bully. Suka nggak tega buka dompet yang tebel sama bon beli fres-tea di Indomaret dan Alfamart terdekat. Ditinggal kawin sama temen-temen seangkatan. Namun tetap bergairah pergi ke acara ondangan (siapa juga yang nolak makan gratis???). How were you doing last weekend guys???

Nah, di weekend kemaren saya sempet merasakan sakit perut yang tak tertahankan. Sekiranya dekitar satu jam lamanya saya duduk termenung sendiri sambil membayangkan masa depan yang terang benderang, di dalam WC.

Temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) mungkin sudah tau kebiasaan saya yang satu entuh. Duduk di WC berlama-lama without any kind of interrupting  feels just like a heaven for me, kekekeke.

Memang tak banyak yang bisa saya lakukan di dalam ruangan berukuran tak lebih dari 2,5 x 2,5 meter tersebut. Tapi ya guys, biar tampang saya ini terlihat sangat lucu, cantik, imut, menggemaskan, unyu, genit-genit-merayap-geeeemmmmaaaannaaaaa geeeeethooo, saya juga punya hobby membaca buku.

Ada yang bilang kebiasaan yang satu ini menurun dari almarhum kakek saya yang selalu membawa buku ke manapun dia pergi ditugaskan (Ayahnya si Papap adalah salah satu petugas pemerintahan pada masa Belanda).

Tapi menurut si Mamam, kegemaran saya membaca mulai tumbuh pesat setelah saya sering dititipkan di sebuah toko buku terbesar yang ada di Indonesia, ketika saya belum bersekolah dan si Papap masih bekerja di sana. Jadi kalau si Papap sedang bekerja, saya sering dititipin sama satpam gitu buat menghabiskan waktu.

Biar dikate muka security, tapi hati mereka hello kitty!

Mungkin sekarang, temen-temen sudah tidak aneh lagi melihat buku-buku yang tergeletak begitu saja di rak buku penjualan beberapa toko buku. Namun, pada awal 90-an, hal itu termasuk susah ditemukan, apalagi toko buku masih terhitung sebagai tempat yang wah, mas-mas security dengan tampang preman di Kampung Rambutan pun terus berpratoli dengan gagahnya.

Bandingin déh sama satpam toko buku zaman sekarang??? Rambutnya pake gel, wangi-wangi, suaranya pada nge-bass betot kaya Oom Baby Romeo, tampang pun nggak kalah sama vocalist band kawakan.

Nah, pada zaman itu, biar si Papap bisa tenang bekerja dan agar anak satu-satunya ini nggak nggak nangis gogoakan dan anteng, saya sering dikasih buku untuk dibaca. Tentu saja, supaya saya bisa menikmati isi dari buku-buku yang disodorkan si Papap, saya kudu membuka plastic covernya.

Sang satpam tidak bisa berkutik banyak, ketika dengan bahagia-nya saya bisa membuka plastik-plastik tersebut. Agak ribet juga ya kalau membiarkan seorang anak kecil berumur 2-3 tahun nangis mengharu-biru di dalam sebuah tempat yang menjadikan kesunyian sebagai salah satu daya tarik utamanya.

Dari cerita di atas, bisa lah saya disebut sebagai salah seorang dedengkot termuda dalam hal membuka plastic cover of books which supposed to be selling out:)

Nah, kegiatan mules-mules saya selama sejam lebih di weekend kemarin pun tak luput dari hobby saya membaca buku. FYI, entah kenapa (oops! maaf) kotoran saya nggak bisa keluar kalau saya tidak membaca buku ketika melakukan buang air besar. Mungkin sugesti atau mungkin ketakukan akan 'kesambet' kalau berlama-lama di tempat kongkow-nya para jin tersebut.






Buku berjudul 'Leaving Microsoft to Change The World' menjadi pilihan saya kali ini. Sebuah kumpulan halaman yang menceritakan tentang evolusi kehidupan seorang John Wood, seseorang yang berpenghasilan berpuluh ribuan dollar per bulannya, menjadi seorang yang tidak memiliki sepeser cent-pun di dompetnya.

Dia bekerja di sebuah perusahaan yang diimpikan oleh semua lulusan IT di dunia, namun meninggalkannya begitu saja setelah melakukan sebuah perjalanan yang tak terlupakan di Nepal. Saat ini, John Wood lebih memilih untuk mengabdikan dirinya di dalam bidang edukasi anak tak mampu, daripada menghabiskan paginya di Sydney, siang di Shanghai, malam di Michigan dalam hari yang sama.

Baca buku kaya gini téh ya, sering membuat yang mulia semakin yakin, kalau yang dicari manusia bukan uang, tapi kebahagiaan. Uang memang dapat mempercepat datangnya kebahagiaan, namun yang namanya proses pursuit of happiness can't lie ya. Semakin sulit untuk mendapatkan kebahagiaan, semakin lama kebahagiaan itu bertahan ketika sudah tercapai di saat waktunya yang tepat nanti :)

Jiyeeeeeeeeeeh, yang mulia Teteh Piera gaya pisan ya sob, dari ngomongin eek jadi ngomongin ha-happiness-an, kekekeke. Udah dulu ah, saya mau cebok dulu :)

P.S: "Jangan sampe CLBK (Cebok Lama Bersih Kagak) ya temen-temen semuanya!"

Sabtu, 22 Oktober 2011

Nguping Saudara Sepupu

Beberapa waktu yang lalu, saudara sepupu saya yang masih kelas 4 SD terlihat sedang berdiskusi alot bersama saudara sepupu saya lainnya yang sudah kuliah.






Saudara sepupu yang masih SD (A): "Teh bedanya rokok filter sama rokok biasa tuh apa sih? Kok harganya bisa beda gitu sih?"


Saudara sepupu yang sudah kuliah (B): "Hmmmm, apa ya….Rokok Filter tuh lebih keras aja sih…."

A: "Jadi, susah dikunyahnya ya?"


B: "…………."


Viera chibi (Saudara sepupu yang lucu dan merangkap jadi anggota ke-13 nya Cherry Belle): "Dipikir semua perokok itu anggota debus kali ya??? Makannya beling, ngunyahnya rokok??? Terus, minumnya spirtus aja gitu???"


Quote of Oct 22nd, 2011




"Anak SD jaman sekarang udah pada pake BB aje ye, padahal pake BH juga pada belum bisa…."

-Viera, 23thn, penggossip yang ulung, senang melihat orang yang sedang kesusahan, susah melihat orang yang sedang kehalangan tembok (harus manjat temboknya dulu gitu? Ribet sekali, guys)-

Jumat, 21 Oktober 2011

Horror Saturday Morning

Yak, kembali lagi dengan cerita mistis yang pernah dialami yang mulia Teteh Piera!

Ini semua gara-gara si Rino (nggak pake cheros!) nih! Masa dia mau ngenalin temennya yang orang Banten yang bisa hadir lewat mimpi gitu! Hasilnya adalah….Saya nggak mau memejamkan mata sekalipun! Gileeeee ajeeee, masa lagi enak-enaknya mimpi-in Morgan SM*SH, terus tiba-tiba ada orang maen debus aja gitu sebagai background???? Nggak kece banget ih T.T

Hiiiiii~ Kalau inget-inget cerita macam ini tuh, bule idung saya suka merinding sendiri. Biar nggak terlalu horror amat, sambil ditemani lagu dari boiben yang nge-hipster banget waktu yang mulia Teteh Piera masih jago maen bola bekel,







mari kita mulai cerita mahluk halusnya. Eh bai de wei, saya suka mikir lho, kalau misalnya jin dan sebangsanya sering disebut sebagai mahluk halus, terus, kita sebagai manusia disebutnya mahluk apa dong? Masa mahluk kasar sih?

Dan lagi-lagi, TKP-nya adalah tempat kuliah saya di Bandung.

Jadi, waktu itu saya lagi ospek jurusan. Nah, ospek jurusan saya mah agak-agak gimana gitu ya? Maklum, konon katanya kan ospek universitas saya tempat belajar teh sudah terkenal dengan ke-bringas-an-nya.

Malah salah satu aktivitas orientasi dari fakultas tetangga sebelah pernah makan korban. Di luar pendapat tentang setuju atau tidaknya jenis perkenalan mahasiswa baru seperti ini, saya mah termasuk yang owkeh-owkeh saja, selama kita tau batas kemampuan kita dalam beradaptasi dan juga mengolah emosi sebagai junior.

Emang sih ya, kalau liat ospek fakultas tetangga sebelah, kayanya kece gitu, udah kaya tentara cilik lah. Kayanya kalau ngeliat temen saya yang abis pulang ospek naik gunung tuh, suka terlihat sexy dengan baju penuh lumpur, keringat bercucuran, dan banyaknya kata makian yang dikeluarkan untuk para seniornya, kakakaka!

Lalu, bagaimana dengan proses ospek di jurusan saya? Hmmmm, ya saya mah asyik-asyik aja sih. Kalau  lagi bagian seneng-seneng ya saya ikut, misalnya waktu ngeliat performance para senior yang menyambut junior. Tapi kalau udah agak kurang sreg, ya saya tinggalin pulang ke kosan, misalnya tuh kalau udah bagian senior marah-marah di akhir acara, biasanya kalau udah lewat tengah malam gitu déh.

Kok bisa sih yang mulia Teteh Piera seenak udelnya ngikutin kegiatan ospek kaya gitu? Don't you follow the rules, do you? Kekekeke.

Gini nih enaknya punya badan kecil dan muka memelas ala Nikita Willy, tinggal pake alesan sakit, dijemput orang tua (padahal si Mamam sama si Papap lagi di Bogor), mau pipis (tapi nggak balik lagi), suruh temen jurusan lain yang mukanya udah om-om dateng nyamperin senior (terus ngaku-ngaku sodara yang mau jemput), kakakaka! Entah udah berapa tipu muslihat saya keluarkan.

Terus temen-temen yang lain gimana? Nggak marah? Kekekeke. Yeeee, temen-temen saya juga tipenya kaya gini kok. Dari program ospek di jurusan saya sih yang pentingnya tuh adalah acara arak-arak-an wisuda-an yang waktu zaman saya kuliah, diadakan tiga kali selama setahun.

Nah, di dalam acara itu, para junior diwajibkan membuat 'pesta pengusiran' wisudawan-wisudawati dari jurusan. Dan arak-arak-an ini nggak boleh sembarangan, sudah jadi tradisi dari zaman baheula, jurusan saya selalu bikin iri jurusan lain dalam acara ini :)

Pernah nggak tidur berhari-hari, dapet nilai UTS  28 dari skala 100 (dan salah satu sobat saya ada yang nangis gara-gara dapet 78 aja gitu! Kalalu dia nangis, saya harus ngapain coba???), dijauhin kecengan, kena diare seminggu, sampe dimarahin si Mamam ("kamu itu ke Bandung buat sekolah, bukan buat nyenengin senior kamu!"), yak semua pernah saya rasain buat acara arak-arak-an wisuda ini.

Tapi, semua itu terbayar sudah, ketika saya jadi wisudawati kok :) It felt very nice waktu ada junior saya ngomong, "kakak selamat ya udah lulus, semoga aku bisa jadi kaya kakak…." Aaaaaaaah terharuuuuuuuuuuuuuu!  Kaya saya? Pendek, maksudnya?

Terus mistisnya di mana nih yang mulia Teteh Pieraaaaaa???

Oh iya, ini téh saya berniat mau cerita horror ya? Aduuuuh kalau udah ngomongin masa-masa waktu saya masih bisa ngekhayal bisa menjalin kasih sama Mark Westlife, saya suka keasyikan sendiri, kikikiki.

Okeh, balik lagi nih ke cerita mistisnya….

Waktu itu saya lagi diospek untuk terakhir kali. Kan beberapa bulan ke depan saya udah masuk tingkat dua, ceritanya sih kami ini udah bisa dikatakan resmi sebagai senior dan siap meng-ospek mahasiswa baru di tahun angkatan berikutnya.

Soooo, here we go!

Ketika itu setelah dimarahi dan diegerayangi salah satu ular peliharaan kakak senior (nyanteiiii sob, ularnya bukan jelmaan si Pai Su Cen kok) saya dan teman-teman seangkatan dikumpulkan dalam sebuah lapangan. Waktu telah menunjukan sekitar pukul 11 malam lebih.

Aduuuuuh, malem-malem gini enaknya tuh susuapan sakoteng sama Dude Herlino (saat itu hati saya belum dirobek-robek sama Morgan SM*SH). Eh yang ada malah dikumpulin sekompi, dimarahin pula sama senior, mana pas pulang ke kosan ada deadline pengumpulan tugas menanti. Siiiigh~ Ya udah déh, sambil nunggu dibubarin sama senior, meningan saya nyari ketombe aja aaah….

Tapi, tiba-tiba aja…..

"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAARGH! Pulangkeun aing teu! Maraneh téh teu boga aturan!" (Artinya: Aaaaaaaaaa! Pulangin akika dooong! Kamu itu nggak punya aturan ya ciiiin!"

Salah seorang temen saya yang sedang duduk di belakang saya tiba-tiba berteriak. Ajiiiiiiiib, kece banget! Baru kali ini saya liat ada seorang junior yang seberani ngomong kaya gitu, pake bahasa sunda kasar pula. Saya punya temen emang kece bener ya sob!

"Huahahahahahahahahahahahahahahaha!"

Mangteeeeffffff, udah mah ngelabrak senior, diakhiri tawa menggelegar pula! Keceeeeeeeeeeee! Saluuuuut!

Para senior yang berdiri di depan saya pun langsung ngedatengin temen saya yang ngelbrak mereka. Mampuuuuuuuuus! Aduuuuh, kumaha atuh??? Dia bakal diapain ya sama para senior.

Saya yang duduk di depan si temen ngelabrak ini udah babacaan aja, sampe doa makan pun saya baca. Yang mulia Teteh Piera mau makan seniornya???

Udah deg-deg-an setengah mampus, eh taunya saya mendengar salah satu senior membaca ayat qursi. Saya pun menengok ke belakang, dan………..Mata temen saya merah sejadinya, terus dipeluk sama beberapa senior sambil dibacain ayat-ayat al quran.

Heh????

Maksudnya???

Teman saya yang ngelabrak para senior itu pun pingsan di dalam pelukan salah seorang senior sambil masih dijampi-jampi sama beberapa senior, ia dibawa ke belakang kumpulan para mahasiswa junior. Ngggggggg, berarti yang tadi ngelabrak para senior itu 'bukan temen saya' ya???

Astagfirullah, padahal saya ada di depan dia lhoooo! Mungkin kalau pikiran saya melayang-layang dan nggak mikirin suap-suapan siomay Cikini di puncak Menara Eiffel kayanya saya yang bakal 'kesambet'!

Hiiiiii~ Ogah.

Kamis, 20 Oktober 2011

Bunga liar

Something which makes Cibinong is soooooooo different with some cities in Italy is…..Bubunga-an!

Yup, apalagi kalau pas spring, kayanya tuh para penduduk Italia pada palomba-lomba mempercatik facade rumah mereka dengan menyimpan beberapa bunga warna-warni.






Nah, sebagai warga Cibinong yang pernah tinggal di Italia, saya téh suka iri aja gitu ngeliat kenyataan pahit ini. Saya bener-bener pengen ngeliat Cibinong berseri, rindang, teduh, namun tetap dinamis sebagai sebuah kawasan industri.






Saya pengen ya, setiap pembangunan pabrik yang ada di sekitar kawasan Cibinong, selain menekan keluarnya uang yang sia-sia, juga menekan keluarnya gas karbondioksida yang nggak kalah sia-sia-nya.




Sebelum mengambil jurusan desain interior, saya sempat kepingin banget masuk jurusan arsitektur landscape. Saya demen banget mengubah tata letak tanaman-tanaman yang ada di dalam sebuah kawasan atau bangunan. Tapi, Tuhan berkata lain, kekeke, saya lebih dikasih kesempatan untuk memuja Morgan SM*SH daripada belajar tata letak bangunan dengan lingkungan sekitar T.T

Kalau ngomongin sesuatu yang belum Tuhan kasih tuh suka agak ngenes ya? Mulai dari cita-cita sampai keinginan memacari anggota boyband. Ah tapi sudahlah, God always gives what we need (not what we want). Kayanya kece juga tuh kalau Yang mulia Teteh Piera buat gerakan Indonesia Bersyukur, kekeke. Sip, sambil ditemani salah satu lagu peneman masa-masa tugas akhir saya, mari kita lebih mengucapkan terima kasih sama apa yang udah kita dapatkan :)







Tapi cita-cita saya berlandscape-landscape-an belum berakhir kok, let's see what the future brings for me :)

Rabu, 19 Oktober 2011

Quote of Oct 20th, 2011




"TV = Television (dibaca: TELL-LIE-VISION)."

-Viera, 23thn, penggemar sinetron laga di channel TV berlogo ikan sapu gutak-gitek terbang ke udara, lagi nonton infotainment yang sedang menayangkan kebiasaan Ayu Ting Ting dalam berbusana ala artis Korea-



P.S: Hi guys, don't watch the TV (too often), let's the TV watches you!

Parteeeh!

Beberapa waktu yang lalu yang mulia Teteh Piera baru aja pulang dari party. Yo-i sob, sebagai anak g4vL, saya kudu dateng dong ke tempat-tempat para anak muda ber-ajojing.

Tapi nih party bukan sembarang parteeeeh! Party ini dilaksanakan siang hari dengan turut mengundang bapak dan ibu dari temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) sekalian.

Parteeeeh macam apa itu???

Yup, ini nih jenis parteeeh yang paling saya demenin. Parteeeh ulang taon anak-anak! Kekekeke.






Atuh ya sob, gimana nggak seneng. Di sini mah ya, biasanya téh parteh para anak muda itu cuma bermodal lagu ajep-ajep sama segelas bir (dan malah kita disuruh bayar buat masuk dan itu lumayan bisa dibilang mahal kalau dibandingin dengan pemasukan yang saya dapatkan).






Cuh! Joget sana, joget sini! Ya elah, kalau joget doang mah kagak usah dateng ke parteh anak mudo yurop! Pergi aje ke acara dangdutan di depan gang rumah saya di Cibinong juga!






Apalagi ya di parteeeh ulang taon anak-anak itu, biasanya kita disajikan banyak makanan yang tentu saja bisa kita ambil secara gratis! Cewek mana sih yang nggak demen gratisan???






Seriously, sampe saat ini saya masih suka nggak abis pikir sama party goers. Ibarat dikate nih ye, cuma pengen minum bir (terlepas dari pendapat kalian kalau ini termasuk minuman yang kurang baik atau bukan), lah kagak usah ke party, tinggal ke bar terdekat. Terus kalau mau nari? Meningan dateng ke tempat les nari.






Sekarang mah jamannya party gowes, yup! Malem-malem meningan nge-gowes sapedah ya guys? Lebih sehat, biar masuk angin, kan ada Bibi Lung, eh maksudnya Bibi tukang urut yang siap mijit 24 jam. Ada yang bilang kalau parteeeh itu buat sosialisasi. Beuuu, sosialisasi mah bisa ke berbagai jenis pameran yang sekarang kayanya nggak ada abisnya ya, setiap minggu, pasti aja ada jenis exhibition that we can attend.






Well, mungkin setiap orang punya pendapat ya. But it's okay to be different. Ibaratnya, sebuah negara itu dapat dikatakan kece, ketika kita bisa menemukan partai oposisi di sana. Why? Karena yang namanya hidup itu dijalani untuk mencapai keseimbangan. Yin dan yang. Baik dan buruk. Hitam dan putih. Yang mulia Teteh Piera dan Morgan SM*SH, kyaaaaaaaaaa~ kyaaaaaaaaaa~

Buat temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa) yang ulang tahun tanggal 20 Oktober, selamat ulang tahun ya! Semoga di umur yang baru ini, kamu jadi tambah lebih kece dari Nicholas Saputra!

Selasa, 18 Oktober 2011

Quote of Oct 18th, 2011




"Eh, Mentri Perlindungan Hukum dan Undang-Undang kalau disingkat jadi 
Malin Kundang….."

-Viera, 23thn, penduduk Cibinong, punya hobby yang sama kaya presiden NKRI, suka me-reshuffle….Re-shuffle i tunes playlist tapinya-

Konsisten yuk :)

Isi postingan kali ini, saya comot dari salah satu blog-nya temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) yang berada di Cimahi, let me introduce you to Mrs. Iis. Biar gaya lah saeutik, biar tinggal di Bandung pinggiran, tapi panggilannya kudu tetep sebelas-dua belas sama none Belanda.

Mrs. Iis ini juga merupakan teman pulang nebeng saya waktu saya masih kuliah di Bandung. Dia anggota geng Motor Al-Kosasih yang merupakan singkatan dari ALamak KOk biSA SIH?

Anggota geng motor Al-Kosasih ini terdiri dari dua orang yang paling berpengaruh di Cimahi. Yang pertama adalah, Mrs. Iis, dan yang kedua adalah (siapa lagi kalau bukan) yang mulia Teteh Piera! *keprok-keprok!

Uang yang kami dapatkan dari nge-racing di sekitar jalan Dago juga, sering kami sumbangkan ke kotak amal di masjid terdekat. Pokoknya kami mah, anggota geng motor yang nggak pernah ketinggalan shalat shubuh.

Ah sekian perkenalan se-uprit tentang asal usul Mrs. Iis. Langsung aja yuk sob, kita baca postingan beliau yang menurut saya sih kece punya, nggak jauh beda sama wajah blogger kesayangan kalian semua yang satu ini, kekekekeke.




 ***





Alkisah di sebuah negeri gemah ripah loh jinawi, tersebutlah seorang wisudawati dari perguruan tinggi paling tersohor yang bernama Putri Handayani Sostronegoro Bumi Alam Selameti (PHSBAS). Konon PHSBAS ini lulus dalam 3,5 tahun dengan predikat cum laude. 


Sangat percaya diri PHSBAS melamar kerja ke perusahaan-perusahaan bonafit. Namun sebelum menemukan pekerjaan yang sesuai, PHSBAS sudah menjadi trending topic di kampungnya, mengalahkan gosip-gosip tentang Ayu TingTing dan ST 12 yang terancam bubar. 


"Si PHSBAS itu katanya pinter, tapi sampai sekarang belum dapet kerja juga. Sok pilih-pilih ya. Keburu kadaluarsa tuh ijazahnya. Kalau ujung-ujungnya nganggur, ngapain sekolah mahal-mahal." 


Risih dengan rumpi-rumpi itu, PHSBAS pun asal saja menerima pekerjaan. Ia bekerja sebagai guru bimbel. Ternyata orang-orang belum bosan merumpi. 


"Lulusan universitas terkenal, masa cuma kerja jadi guru bimbel? Mahasiswa tingkat satu juga bisa ngajar anak SMA doang mah." 


Panas kuping, PHSBAS mencari pekerjaan baru yang lebih keren. Karena prestasi akademiknya yang sangat baik, PHSBAS diterima bekerja di sebuah perusahaan multinasional dan dalam waktu singkat sudah diangkat menjadi manager. Beberapa orang masih tetap membicarakannya. 


"Si PHSBAS itu kan cewe ya, ngapain ngejar karir tinggi-tinggi. Temen-temennya udah banyak punya anak. Apa dia ga pengen berkeluarga juga?" 


Merasa tidak mendapat pengakuan, PHSBAS semakin galau. Ia mulai mencari jodoh, yang tentu saja tidak mudah. Ketika kesal karena tak juga menemukan pasangan yang tepat, rumpi-rumpi tentang dirinya malah bertambah santer. 


Berada di puncak kegalauan, PHSBAS menerima begitu saja lamaran seorang pria yang sebenarnya tidak terlalu ia kenal. Tak beberapa lama setelah menikah, PHSBAS didatangi seorang ibu yang membawa dua anak. Ibu itu mencak-mencak, menuding PHSBAS wanita penggoda yang merebut suaminya. 


Maka, tak terhitung lagi berapa banyak komentar miring orang-orang yang melihat peristiwa itu. Orang-orang itu tidak tahu dan tidak akan peduli bahwa hal buruk pada PHSBAS terjadi setelah mengikuti "nasehat-nasehat" mereka. 


Padahal PHSBAS melakukannya demi mendapat pengakuan, demi dinilai "baik" oleh lingkungannya, hingga membiarkan pendapat orang-orang menguasai dirinya. 


Sumber: Konsisten, Istiqomah

*** 



Jleb! Jleb! Jleb! Itu hal pertama yang saya rasakan ketika membaca postingan Mrs. Iis yang satu ini T.T

Aaaaaaah PHSBAS tuh yang mulia Teteh Piera banget! Bener-bener gampang kemakan omongan orang eh akhirnya jadi sering galau déh! Tapi, nggak ada yang namanya kata terlambat, sebelum ajal menjemput dan sebelum janur kuning di depan rumah Morgan SM*SH diangkut. Kita semua masih bisa memperkece kualitas hidup kita sebagai manusia!

Kita harus bisa berubah, selayaknya Kotaro Minami di Kstaria Baja Hitam dan Usagi Tsukino di Sailor Moon, atau setidaknya Primus di Manusia Millenium! (Bai de wei, yang maen Saras 008 tuh siapa ya?)

Tapi emang ye, capek juga kalau ngejar definisi 'sukses'-nya orang lain. Ibarat kate, tiap orang punya puncak gunung masing-masing yang mau dipanjat :) Tiap orang punya arti 'sukses' masing-masing dan Tuhan juga nggak pernah menciptakan manusia yang sama persis. Dan yang namanya panjat gunung ya butuh banyak persiapan. Kalau nggak percaya, tanya déh sama anggota MAPALA (MAhasiswa PecintA aLAm, red) di kampus kalian.

Orang se-kece Soe Hok Gie aja bisa meninggal di pendakian gunungnya. Saya harap sih temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) nggak ada yang 'meninggal' pas lagi mendaki 'gunung'-nya :)

Oh iya, tadi saya nonton kuliah shubuh gitu. Beeeuuu, ustadz jaman sekarang ganteng-ganteng ya! Jaman dulu mah kayanya ngedengerin ceramahan Alm. K.H Zaenudin MZ aja udah tenang bener dah hati ini, sekarang mah nonton ceramah juga bikin mata seger ye…..

Balasan dari Fukuoka

Hai teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) semuanya!

Pie kabare? How's life? Hmmmm, hidup saya begini-begini aja nih, tapi ya begitulah segala sesuatunya harus disyukuri ya. Ternyata ya guys, kalau kita bersyukur, hidup itu nggak susah-susah amat buat dijalanin kok :) Kayanya lebih susah ngerjain soal aljabar daripada ngejalanin hidup kita masing-masing ya? :)

Oh iya, temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) masih inget sama postingan Auguri a… ini ?

Well, alhamdulillah, puji Tuhan, udah sampe nih kartu posnya dengan selamat sentosa ke apartment Mbak Dian di Fukuoka!

Ayooooo, pada tau ngak Fukuoka tuh di mana??? Pokoknya dari Ciroyom belok kiri sedikit lah, nanti di depan gang, bakal ketemu sama pelataran ojek, tanya aja sama mamang-mamang yang lagi pada mangkal.

Nah, sebagai balasan, Mbak Dian berencana mau ngasih saya perhiasan mutiara asli dari laut Jepang (amin-in aja ya Mbak Dian, kali-kali Mbak Dian dikasih rezeki yang nggak disangka-sangka sama Tuhan, kekekeke), tapi sehubungan belum dikasih izin sama Tuhan, akhirnya Mbak Dian baru bisa ngasih balesan postingan di blog nya.

FYI, Mbak Dian ini jago jahit banget lho! Baju jahitannya…..MasyaAllah itu mah ya sangat lucu-lucu banget pisan sekali very much!






Mbak Dian ini spesialis menjahit pakaian anak, modelnya ya anaknya Mbak Dian sendiri, namanya Dito, yang kalau disuruh minum obat susah banget. Saya juga upload foto-foto dari karya tangan dinginnya Mbak Dian.






Kayanya kalau pulang ke Indonesia mau buka Dian Tailor dan dapat dipastikan, yang mulia Teteh Piera bakal jadi pelanggan setianya dong (selama dikasih diskon). Giloo, yang mulia Teteh Piera gaya banget, ngejait baju aja kudu ke Fukuoka, ngukur badan di New York, cari bahan di New Delhi, terus ambil meteran di Frankfurt! (Kalau mau ngibul jangan nanggung-nanggung sob!)






Eh tapi sama kaya Mbak Dian, yang mulia Teteh Piera juga jago menjahit kok! Apalagi menjahit…..Hati seorang pria yang sedang terluka #eaaa

 Oke deh, sekarang saatnya kita menyimak postingan balasan dari Mbak Dian si Ratu Jahit Menjahit;



 *** 

Sebenarnya sudah lama kartupos ini nyampe di mailbox saya. tapi baru sekarang sempat nulis kisah di balik datangnya kartupos dari seorang gadis perantau dari Indonesia yang punya blog oke punya, dan akhir-akhir ini semakin terkenal karena jadi salah satu bintang iklan indomie di tv swasta. (udah pas kan ya rimanya) 


Yak…mari kita flashback dulu. cerita dimulai ketika saya baca salah satu blog teman saya si monster buaya. di blogrollnya si monster buaya ada link ke blognya oncomdotcom. saya langsung menuju TKP dan sempat baca-baca beberapa postingan. 


Pas lihat blogrolnya oncomdotcom eh ada sebuah nama yang langsung menarik perhatian saya…tukang ######## di celana. ######## itu saya lupa persisnya, soalnya tampilan blog oncomdotcom sekarang sudah berubah dari saat pertama saya berkunjung ke sana. tapi yang jelas ######## itu berhubungan sama salah satu aktivitas rutin manusia berkaitan dengan proses ekskresi dalam tubuhnya pokoknya eye catching banget namanya sampai bikin saya tertarik mengunjungi blognya. 


Dan ternyata saudara-saudara…blognya seru! Si empunya adalah Viera Rachmawati yang akrab dipanggil Pea, seorang gadis asal Cibinong yang merantau ke eropa, Italia tepatnya, untuk melanjutkan studi S2 dan akhirnya kerja juga di sana. 


Cerita-cerita si pea itu ringan, renyah, dengan pilihan kata-kata yang kreatif dan kadang ajaib, enak pokoknya buat dibaca. ga cuma bikin mesam-mesem cengar cengir sampai ketawa ngakak…tapi adakalanya menyentil isu-isu yang bikin kita mikir, isinya berbobot tapi penyampaiannya gak berat…nah gimana tuh, monggo baca sendiri saja postingan ini atau yang ini. Terus ada juga quote-quote yang kalau tante syahrini bilang itu “sesuatu banget”. 


Dan tentu saja ada cerita-cerita seputar hidup di Italia. mulai dari tempat-tempat yang yahud buat bergalau trip disertai foto-foto landscape yang breathtaking serta bangunan-bangunan bersejarah yang masih terawat apik (bikin saya berdecak kagum dan berandai-andai kawasan taman sari dan pulau cemeti di Jogja juga masih sedemikian utuh terawat), sampai gimana transportasinya, keseharian orang-orangnya, makanannya, bahasanya…komplit deh. 


Dari situ saya jadi ngikuti terus blognya dan tertarik juga ikut jadi anggota PENCAPIR (pengamat cerita-cerita piera) di facebook. sampai suatu kali si Pea ngadain giveaway berupa kartupos oleh-oleh galau tripnya di seputaran Italia. saya ikutan komen di salah satu post yang menceritakan perjalanannya ke Spello dan berharap dapat kartupos juga…eh ternyata beneran dapet.






Ini dia wujudnya…






Sekalian di sini aja ya balesnya hehehe… 


Alhamdulillah kabar baik di sini. Dito udah tambah pinter dan bisa macem-macem nih Tante, terutama ngerjain bapak ibunya minta ini itu, temeni main, setelin video thomas and friends, anpanman, shinkansen, sampe bosen nontonnya (tapi dianya gak bosen-bosen) gak peduli bapak ibunya udah capek. 


Udah dibuatin playlist tapi dia gak mau nonton sesuai urutan, maunya random, jadi harus ada yang di deketnya buat nurutin maunya si juragan kecil ngomongnya juga mulai lancar, bisa menyusun kalimat sederhana dengan kosakata campur aduk bahasa indonesia-jawa-jepang Alhamdulillah juga sampai saat baca posting terakhir di blognya Pea belum pernah sekalipun ngerasain kontraksi baik asli maupun palsu lain ceritanya mungkin ya kalau nanti bacanya awal-awal bulan desember, hehehe…. 


Mau cerita persalinan di sini? Tenang, pasti kutulis versi lengkap…Tunggu tanggal brojolnya ya oh iya jangan lupa doanya juga ya, semoga persalinan nanti lancar dan kami berdua sehat. 


Terima kasih ya Pe, udah berkunjung ke blogku dan mengapresiasi proyek-proyek jahitku yang masih amatir banget dan comot inspirasi sana-sini. pengen juga sih bikinin baju buat Pea…setidaknya nanti hasil jahitanku sementara bisa mewakili sampe Italia, meskipun akunya sendiri entah kapan ke sana kalau Pea memang bener-bener berminat jadi salah satu model percobaan jahitan amatirku, let me know ya…^^ 


Ok deh, terimakasih banyak buat kartuposnya. Tetep semangat dan keep posting! 


Sumber: Kartupos dari Pea di Italia. 


*** 


Yuhuuuu, Mbak Dian, tanpa basa-basi dan pikir panjang-pendek, aku meng-iya-kan tawaran terakhir! Sangat maauuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu banget sekali very much! Oh iya, buat temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) yang penasaran sama Dito yang susah minum obat, nih saya kasih foto-nya Dito!






Aaaaah, saya mah paling nyerah sama anak kecil di bawah 4 tahun. Meleleh hatikuuuuuw!

Aduuuuuh, gimana ya perasaan Dito fotonya dipajang sama orang Cibinong? Gundah gulana kah? Senyum jumawa nan jenaka kah? Kira-kira kalau Dito udah besar, mau nggak ya dia jadi anggota boyband? Nanti yang mulia Teteh Piera ajarin nari déh! Tapi satu pesan buat Dito di sana, jangan lupa minum obat kalau sakit. Nanti nggak bisa Tante ajarin tariannya I heart U-nya SM*SH lagi...

Senin, 17 Oktober 2011

Quote of Oct 17th, 2011




"Di-bully dan mem-bully itu sama nggak enaknya. Meningan ke-bully…..Nasi ke-bully…."

-Viera. 23thn, SM*SHblast underground (semacam orang yang nggak mau ngaku di depan temen-temennya kalau dia apal semua lirik lagu SM*SH gitu déh, red), 
pernah dapet julukan panitia ospek terjutek, terimakasih-

Minggu, 16 Oktober 2011

[5] arrivederci Festa dei Ceri!

Wah, udah lumayan sore nih, bis terakhir dari Gubbio menuju tempat tinggal saya adalah pukul delapan tepat. Aaaaah padahal lagi seru-serunya nonton pertandingan!






Jadi ya sob, ketiga kelompok pembawa ceri tersebut saling berlomba gitu nyimpen ceri yang mereka gotong tersebut sampai ke puncak gunung, tempat Basilica St. Ubaldo berada. Menurut penjual es krim yang saya jamban-i, ada beberapa peraturan tidak tertulis di dalam race ini. Dengan bahasa inggris yang kacau balau dicampur aduk dengan bahasa italia, penjual eskrim yang sekiranya sudah berumur di atas 60 tahun itu bercerita pada saya, yang dikiranya dari India.






Ooooh well, padahal saya udah bilang saya dari Indonesia, tapi dia mengira kalau Indonesia itu suka memproduksi film sambil nari-nari. Ya, ya, ya , film Indonesia yang ada adegan narinya yang saya tahu tuh film-film-nya Bang Haji Oma sama yang terakhir keluar….Pocong Mandi Goyang Pinggul, dan kayanya saya nggak yakin tuh film pernah ditonton sama si nenek penjual eskrim ini.







Yang pertama adalah, urutan dari ceri yang akan dipanggul. Karena ukuran ceri yang cukup besar, maka tidak memungkinkan untuk setiap kelompok berlari in horizontal line. So, we need to respect the order due to the unwritten rules; First, we have St. Ubaldo's team (uuuuh yeaaah, this is my fav team!). Then, St. George's team. The last one is St. Anthony's team.






Yang kedua adalah, ketiga ceri itu sebenernya tidak boleh saling berlomba. Jadi, kalau misalnya nih cero-nya si tim-nya St. George jatuh, maka pembawa cero dari tim-nya St. Ubaldo harus nungguin dan tim St. Anthony juga nggak boleh nyusul, mereka harus nunggu sampai cero-nya tim St. George bangun lagi, baru déh mereka boleh melanjutkan the race.






Si cero ini juga nggak boleh berhenti di sembarang tempat, mereka punya spot-spot tertentu buat istirahat sambil ngumpulin tenaga terlebih dahulu. Esensi dari race ini sebenarnya adalah tenggang rasa antara setiap kelompok yang kebanyakan merupakan penduduk asli kota Gubbio. Gimana biar mereka tetep menjaga keseimbangan si cero biar tidak goyang ataupun sampai jatuh. Terus kenapa juga harus si tim St. Ubaldo yang ada di depan??? Ya karena emang perayaan ini buat St. Ubaldo, so his team needs to stay di paling depan.






Buat temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) yang punya asam urat dan nggak bisa mengikuti jalannya the race sampe ke puncak gunung, jangan kuciwa dulu sob. Pihak penyelenggara udah nyiapin big screen di dekat tempat start. So, temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) masih bisa menyaksikan para cerraiolo (pengangkat cero, red) mengeluarkan semangat mereka.






Oh iya saya nemu toko souvenir gitu di sini. Tapi, sayangnya saya nggak punya uang lebih buat beliin temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) oleh-oleh T.T Maaf banget ya guys. Doain atuh biar ke depannya saya bisa beli banyak cindera mata kece buat diberikan kepada khalayak kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) di seluruh dunia, amiiiiiiin~






Ah, it's time to go home and write some stories in my blog……






Cup-cup-muah-muah guys! Salam kecup penuh mesra membabi buta buat temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) semuanya :)

Jumat, 14 Oktober 2011

[4] What does 'Ceri' means at Festa dei Ceri?

Okeh, di postingan kali ini saya bakal sedikit mengupas tentang what 'ceri' means at Festa dei Ceri.






Pada awalnya, saya sempat mengira bahwa saya akan datang ke dalam sebuah festival di mana menjadikan buah ceri sebagai tokoh utamanya. Tapi, bahasa italia dari buah ceri kan 'ciliegia'?






Hmmmm, let's kupas tuntas sedikit yuk….






Jadi, di dalam Festa dei Ceri inikita dapat melihat tiga buah bongkahan kayu berbentuk prisma segi delapan, yang lebih sering disebut dengan 'ceri'.






'Ceri' sendiri merupakan bentuk kata jamak dari 'cero'. Buat temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) yang pernah atau sedang belajar Italia, Perancis, Spanyol, atau Portugis, pasti sudah tidak asing lagi dengan perubahan suku kata terakhir dalam sistem gramatika dari bahasa masing-masing negara tersebut.






Kalau di dalam bahasa inggris, kita dapat menambahkan akhiran '-s' atau '-es' pada setiap kata tunggal yang berubah menjadi kata jamak. Sedangkan di dalam bahasa italia, kita harus mengubah huruf akhir dari kata tersebut, tergantung dari penggunaan kata itu sendiri.






Misalnya, kata tunggal maskulin 'libro' (artinya: buku, red), dia akan berubah menjadi 'libr-i' (artinya: buku-buku, red) ketika menjadi kata jamak. Berbeda dengan kata tunggal feminine, 'machina' (artinya: mobil, red) yang berubah menjadi 'machin-e' (artinya: mobil-mobil, red).






'Cero' merupakan kata tunggal maskulin. Sehingga ketika kita memiliki tiga buah 'cero', akhiran huruf dari 'cer-o' ini berubah menjadi 'cer-i'. Singkatnya;






-Ho visto un cer-o. (Artinya: Saya melihat satu cero)
-Ho visto i tre cer-i. (Artinya: Saya melihat tiga cero)






Gimana? Susah atau gampang? Aheeeeeey, meningan juga belajar basa sunda ye?






Setiap cero memiliki dua buah bongkahan kayu yang di dalamnya terdapat sebuah bongkahan kayu berbentuk persegi panjang lainnya, yang menjulang dari bagian dasar ke bagian atas ceri, yang berfungsi sebagai perekat kedua bongkahan kayu yang berada mengelilinginya.






Bongkahan kayu yang berbentuk persegi panjang ini juga comes through to the outside bagian bawah, yang berguna menjadi penyangga, yang kemudian lebih dikenal dengan nama 'barella'. Si barella ini lah yang akan ditopang di bahu para peserta.






Di ujung ketiga ceri, terdapat tiga buah boneka ukiran kayu yang merepresentasikan tiga orang suci dari Gubbio. Yang pertama, kita memiliki Santo Ubaldo, sang pelindung kota. Yang kedua, kita punya Santo George, sang pedagang. Dan yang terakhir, kita ada Santo Anthony, sang rakyat biasa.






Ketiga boneka santo ini, hanya akan dipertunjukan kepada penduduk luar setiap tanggal 15 Mei setiap tahunnya. However, during a year, para warga lokal menyimpan Ceri ini di dalam Basilica of Santo Ubaldo yang terletak di puncak gunung Ingino. Sedangkan ketiga boneka yang berada di bagian atas ceri, disimpan di dalam gereja Santo Francesco della pace, yang terletak di Via Savelli.






Tampak sekilas, ketiga buah ceri ini terlihat dalam ukuran dan berat yang sama. Pada kenyataannya mereka memiliki height dan weight yang saling berbeda. Untuk ceri Santo Anthony memiliki berat 282 kg, tinggi 502 cm, dan berwarna hitam. Lain lagi dengan ceri Santo Ubaldo yang mempunyai berat 270 kg, tinggi 488 cm, dan berwarna kuning. Yang terakhir adalah ceri Santo George dengan berat 283 kg, tinggi 489 cm, dan berwarna biru.






Yak, mungkin sekirannya begitulah informasi yang saya dapat dari penduduk sekitar tentang 'ceri' ini. Kalau temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) masih merasa belum mengerti benar dengan apa yang sudah saya jelaskan di atas, bisa lah kalian ngasih sesajen di depan Mbaj Gugel, insyaAllah bakal dapet jawaban yang lebih kece lagi.






Nah, di bawah ini ada sebuah video yang saya rekam dari kamera konica minolta 5 miga pixel yang saya punya. Kalau dari kualitas mah, saya akui lah, saya kalah telak, tapi kalau dari ke-originalitas-an mah boleh diadu :)







Oh iya, katanya SBY mau re-shuffle mentri-mentri di kabinetnya ya? Yang mulia Teteh Piera juga nggak boleh kalah ah, saya juga mau ikutan nge-reshuffle…..Nge-reshuffle i tunes playlist saya. Saya mau download lagu cherry belle yang liriknya tuh ear-catching banget, "Never, never want you, really, really love you, maafkan aku mengecewakanmu, really, really love you, never, never leave you, segera aku melupakan dirinya…." Oooouch, liriknya bagai seorang jeritan remaja labil yang kehilangan pegangan kehidupan dalam melaksanakan UUD 45, itu tuh yang mulia Teteh Piera benjeeeeet!