Jumat, 31 Agustus 2012

Quote of Sept 1, 2012




"We live in the era: When our phone falls, we panic. When our friend falls, we laugh."

-Viera, 24 tahun, lupa nyimpen charger hp-

Rabu, 29 Agustus 2012

"Jadi?"

Saya lagi ngedengerin lagu;






Dan tiba-tiba jari ini jadi pengen ngetik cerpen ala anak mudo jaman sekarang gitu, kekekeke. Tapi, saya mah nggak ada bakat buat nulis karya sastra tipikal seperti ini iiiiih…..Ngirimin cerita ke majalah Bobo aja nggak pernah kepilih T.T However, please enjoy :)



***


Aku duduk terdiam, penuh lebam. Bukan, bukan wajahku yang membiru, tapi hatinya yang membeku. Sekali lagi aku memastikan bahwa ini memang sebuah kenyataan yang harus diterima, sedikit air mata yang jatuh membentuk sebuah dilema.

"Jadi?" Suaranya tertahan sampai di sana.

"Jadi?" Kuulangi ucapannya yang terasa seperti bencana.

Kepulan asap masih terlihat dari permukaan secangkir coklat susu yang kupesan. Sesekali kulihat raut wajahnya pelan.

Terkadang mata kami beradu, namun semuanya kuanggap berlalu. Ini bukan hal yang aku inginkan, ataupun dia dambakan.

Entah mengapa, dahulu kami berani memulainya. Garis tak beraturan terlihat jelas di kemeja birunya. Kusadari, baru kali ini dia sama sekali tidak mempedulikan penampulannya. Aku tersenyum kecut, penuh tanda tanya. Kuambil cheesecake yang menjadi menu favoritnya. Ini kebiasaanku semenjak memutuskan untuk membagi waktuku bersamanya. Mengambil apa yang dia punya tanpa izinnya.

Beberapa kali kulihat dia memainkan tombol kamera otomatis, benda favorit yang selalu dia bawa ke mana-mana. Aku pernah tak sengaja merusak lensa fokus sang kamera, dan ini hanya membuatnya terpana. Tak ada amarah di sana. Saat itu aku berpikir, betapa beruntungnya aku bisa bersama seseorang yang sempurna.

Interior cafe yang didominasi warna putih, menambah kesunyian tersendiri. Kami tak tahu apa yang kami cari. Satu hal yang ku tau pasti adalah, dia selalu membuat imajinasiku menari-nari. Senyumnya padaku membuat semua orang terdekatnya merasa iri.

Aku berjanji, kalau air mata ini tak boleh terjatuh. Akan tetapi, melihat rahang wajah yang selalu menjadi favoritku, membuat buliran ini tidak patuh.

Jemarinya berusaha untuk meraih pipiku, namun tertahan. Dia mengambil minumanku, ditiup coklat panas itu secara perlahan. Dia hantarkan coklat susu yang sudah tidak terlalu panas itu lagi dengan penuh harapan.

"Minum dulu…." Suaranya terdengar lirih.

"Hmmm….." Tak kuasa aku menahan rasa yang sudah terlalu perih.

Kuseruput coklat susu itu. Baru kali ini kami membisu tanpa tahu waktu. Keberadaannya selalu menjadi nomor satu penghilang rasa haru.

Kami terduduk lemas di bangkunya masing-masing. Kami sudah lama saling mengenal, namun tiba-tiba harus menjadi dua orang asing.

Hari sudah petang. Sekali lagi, senyumnya menghilang. Aku menangis kencang. Kami berdua sedih bukan kepalang.

"Kenapa ya dulu kita bisa…..?" Tanyaku sambil terisak.

"Karena kita hanya manusia biasa…." Jawabnya dengan sedikit berteriak.

Kepalaku tertunduk lesu. Mulutnya kembali membisu. Kami, dua manusia lugu yang tak pernah akan tahu. Jika saja takdir Tuhan bisa membantu, sayangnya ini memang sebuah keputusan yang sudah lama menunggu.

"Tuhan kita sama." Dia membuka suara.

"Tapi cara menyembahku tidak seirama." Kalimat itu keluar dari mulutku penuh  lara.

Alunan suara gitar dari alat pengeras suara terdengar menemani. Kami dihadapkan rasa sunyi.

"Jadi?" Tanyanya sekali lagi.

"Jadi." Jawabku pasti.


***



Aaaaah tuh kan, tuh kan, pas saya baca ulang, kok jadi geleuh sendiri yaaaaah??? Emang kagak punya bakat nih T.T




Quote of August 30th, 2012




"If you think you could never draw a picture, you could never find the perfect color, and if you dont believe in the color that you choose, then the picture would be never be beautiful. 
Just give a try and do your best. Don't ever be afraid of what might happen, cause love will find the one who knows how to threat love and how to be love. 
If you feel that you could never get her, you would never have courage to win the battle, all you need is just to believe in yourself. 
Be yourself and let her see what's inside of you…."



-Muhammad Mu'thi Ali Febriyanto, 26 tahun (kalau nggak salah), salah satu anggota kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) yang kayanya sih lagi galau-














P.S: Kalau ada yang mau nyumbang quote boleh di-posting ke feces-Book-nya kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!).



Selasa, 28 Agustus 2012

Side by side

Well, I dont know what to say….Tapi, dia itu salah satu teman terbaik saya, termasuk sepuluh anggota kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) pertama. Kalau misalnya ya, nih kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) itu sistem MLM, dia ini udah punya banyak banget downline-nyaaah! Beliau sudah pantas dapat hadiah wisata kapal pesiar!

Madame Futrih 'Atut 'Atit 'Ati, I used to called her like that. Tapi, Madame Futrih yang nggak pernah 'atut itu, sekarang, lagi 'atiiiiiiiit'. She got something wrong her backbone, nggak pake Andra yaaaaah!

Madame Futrih Nggak Pernah 'Atut 'Atit ini adalah teman saya bermimpi ke Italia. Waktu itu sampe bela-bela-in les bahasa italia bareng, cuma gara-gara biaya les-nya 0 rupiah, kekekekeke…Kalau saya ini adalah perempuan bermulut setajam belati, nah si Madame Futrih Nggak Pernah 'Atut 'Atit ini mulutnya setajam golok pembunuh naga….

Andaikata, kami ini salah seorang pemeran film serial silat dari dataran Tiongkok, dia adalah teman seperguruan saya untuk melatih jurus tongkat pemukul anjing….Anjing pudel T.T

Berikut ini adalah notes yang beliau buat langsung di account facebook pribadinya;



***


Dear Philanthropists,
I am a 26 years old girl diagnosed with 40 degrees scoliosis. What is scoliosis? You may check the detail by searching on Google, but I’ll tell you some. Scoliosis is not a disease; it is an abnormal growth of our spinal cord on the wrong direction, so it’s making an ‘S’ shape starting from our lumbar spines, up to the neck.

The symptoms are so common. I never thought that my continuous migraine, vertigo, gastritis, frozen shoulders, low back pain, numbness on my elbows and fingers, pain on my knees, and occasional cramps on my feet came from one certain source: spinal cord. I’ve been struggling to endure the pain for years, wishing that it would go away someday. But, eventually, it’s still here and getting worse.

My spinal cord is making an ‘S’ curve with the angle of 40. It’s curving extremely on the lower back area and twisting. I’ve read on some articles that 40 degrees is quite huge and dangerous – regarding the fact that our back spine is where all of our nerves located – and the only things that could bring it (nearly) back to normal is by putting pins inside through surgery, or a long term therapy named Chiropractic. I chose the last one, of course. Surgery is much more expensive, it takes time to heal, and extremely risky.

I’ve started to attend the Chiropractic practice, and the Doctor said it might take years to get through. I need to do it three times a week, and the price per coming is about 500.000 IDR.  My whole month salary wouldn’t cover that! Well, there’s a package, actually, that would make it much cheaper. It’s a 40 times package, which cost 17 million IDR – so it’s like half of the normal price.

Unfortunately, I don’t have that much of savings right now, so I need to figure out HOW to get this amount of money in no time. I tried paintings, which actually is not my specialty – but I tried anyway, with all the limits I have.







I’d like to sell these pair of paintings called “Side by Side”. The price is 17 million IDR (that equals to 1700 USD), the exact amount I need to pay the first package of my therapy. It’s a picture of dream and hope of the present condition. I might have a dark and desolated path to take, but I believe that the sun will shine somehow and miracles will come.

PS: Pease help me share this to anyone you know. If there’s anyone who's interested and feeling the need to ask some questions, do not hesitate to contact me at dwimirnani@yahoo.it. I will also provide an extra painting dedicated to anyone who's buying these. Thank you for your time and kindness. Wish you all have a happy and healthy life. :)


***



Jujur, jumlah nominal uang buku tabungan saya belum ada sampai 1700USD, tapiiiii, saya yakin niat baik temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) itu harganya jauuuuuuuuuuh di atas 1700 USD ;)







PS 2: "Futriiiiiiiiih boleh 'atut 'atit 'ati, tafiiiiih Futriiiiih nggak boleh 'atut sama scoliosis…..Fokoknyah Futrih harus cefet-cefet semvuuuuh! Jadi kita visa ngatain temen-temen kita yang udah fadah nikah icuuuuh lageeeeeh!"


Minggu, 26 Agustus 2012

Quote of Aug 27th, 2012




"Success comes from hanging on after others have let go….."

-Viera, 24 tahun, baru selesai nyuci daleman-

Jumat, 24 Agustus 2012

Horror Friday Evening

Ihiy! Lebaran sudah liwaaaad….Setannya udah pada nggak dikerangkeng lagi dan it's time foooor……CERITA HOROR ala yang mulia Teteh Piera…..#KemudianTerbangKePohonPisangTerdekat…

Ngggg, by the way, belakang kosan saya ada pohon pisang lhooooo! Katanya pohon pisang itu tempat asoi buat para mahluk halus kongkow ya??? Kenapa sih harus pohon pisang??? Kayanya pohon mangga arum manis atau pohon salak pondoh tuh lebih terlihat angker ngegemesin daripada pohon pisang??? Rencananya sih, saya pengen ngasih saran ke Bapak kosan, buat nanem pohon cherry sama blueberry, biar nuansa mistisnya agak jadi unyu-unyu-ali-baba sedikit lah….

Balik lagi ke cerita mistis yang lumayan mengiris hati sampe meringis.

Tersebutlah Mawar (bukan nama sebenarnya, red), salah seorang teman saya yang gemar baca yasin sambil minum nutri sari.

Malam itu si Mawar pergi ke sebuah mini market yang buka 24 jam berinisial i-n-d-o-m-a-r-e-t di kawasan Depok, kebetulan persediaan pembalutnya sudah habis. Persediaan uang cash Mawar sedang habis dan mesin kartu debit di mini market tersebut baru aja kesamber geledek. So, si mbak-mbak kasir mini marketnya pun menyarankan Mawar untuk pergi ke gerai ATM yang letaknya tak jauh dari mini market tersebut.

Waktu sudah menunjukan pukul setengah tiga malam. Sebenernya Mawar agak takut untuk pergi ke mesin ATM tersebut, maklum letaknya yang bersebelahan dengan pabrik kosong yang punya banyak urban legend stories behind. Katanya sih, suka kedengeran suara "tek-tek-tek…." pas jam 12 malem. Setelah ditelusuri lebih jauh, ternyata itu emang suara ketrokan Mamang penjual sakoteng yang suka mangkal di situ.

Pernah juga ada yang mendengar suara telepon berdering sangat keras dari dalam pabrik kosong tersebut, dan benar saja suara tersebut datang dari suara hengpon milik si Mamang penjual sekoteng yang memang terima pesan antar.

Tapi, yang paling horrornya sih, si Mawar ini pernah ngedenger suara cewek lagi cekikikan dari pabrik tersebut. Ya, nggak mungkin lah si Mamang tukang sekoteng ganti gender tiba-tiba gitu. Dia udah mulai bergidik aja tuh…..Setelah di dengar lebih jelas lagi, ternyata suara tersebut memang suara perempuan yang lagi ketawa dan datang dari hengpon-nya si Mamang penjual sekoteng T.T Yang kemudian, diakui oleh si Mamang penjual sekoteng, bahwa suara wanita itu adalah suara mbak-mbak kasir mini market yang berinisial i-n-d-o-m-a-r-e-t yang udah lama dia kecengin…..

Berbekal pengalaman horor namun bodor itu, si Mawar dengan gagah berani menyebrangi jalan raya yang lengang itu dan memasuki booth mesin ATM. Semuanya berjalan lancar, sampai si Mawar tiba-tiba lupa nomor PIN ATM-nya dan dia malah masukin PIN BB-nya. Maklum, Mawar kan mahasiswa g4vL dan eksis di dunia maya dan dunia lain….






Mawar pun berada di dalam mesin booth ATM lebih lama dari seharusnya, dia magak kelimpungan, karena ketika menoleh sesaat ke arah belakang pintu kaca ATM, sudah banyak orang mengantri. Itulah cobaan menjadi mahasiswi yang terlalu g4vL!

Udah déh ceritanya selesai.



…..

…….

……….

Beluuuuuuum deng……

Jadi, karena si Mawar ini ngerasa nggak enak sama orang-orang yang udah ngantri ATM di belakang dia, dia pun buru-buru ambil duit dan nggak sengaja menjatuhkan kartu ATM-nya, dan ketika dia mau ambil kartu ATM-nya…..

Dia nggak ngeliat kaki dari orang-orang yang ngantri di belakang dia!

Sekian.


Rabu, 22 Agustus 2012

[16] Balada ngekos: Hidup anak kosan!

Mudiiiiik!

Buat anak kosan kaya saya, mudik itu bener-bener ajang perbaikan gizi. Gimana nggak coba??? Biasanya pulang dari kantor, saya udah disapa sama cucian, jemuran yang kudu disetrika, lantai balkon yang minta dipel, kaca yang pengen dilap, piring bekas sarapan  yang harus dicuci, dan berbagai hal berbau ibu rumah tangga lainnya.

Selesai mengerjakan hal itu semua, boro-boro inget makan, inget kecengan aja udah syukur alhamdulillah.

Suara sms dari kecengan yang ngajak ngobrol pun udah nggak terdengar berganti dengan suara ngorok, pertanda pulasnya tidur saya.


Sebut saja Afgan (bukan nama sebenarnya, red): "Malem beib, lagi apa?" Jam 7 malem.
Sebut saja Nikita Willy (nama samaran yang mulia Teteh Piera, red): Lagi kerja.
Nikita Willy: "Malem juga beib, udah tidur ya?" 5 jam kemudian, jam 12 malem. Baru selesai nyuci daleman.
Afgan: "Pagi beib, maaf tadi ketiduran, sekarang kamu lagi apa?" Jam 6 pagi.
Nikita Willy: "Sorry beib, tadi masih tidur, kamu lagi apa?" Jam 10 pagi.
Afgan: Lagi kerja.


Dan perputaran sirkulasi pengiriman short message service seperti ini pun terus berlanjut, sampai akhirnya saat itu pun datang.


Afgan: "Maaf beib, kayanya kita nggak cocok, soalnya kamu lahirnya Selasa Pahing, sedangkan aku Kamis Wage. Burung Irian, burung cendrawasih, cukup sekian dan terimakasih…."
Nikita Willy: Kemudian nyuci daleman tetangga kosan.


Dari ilustrasi di atas, boro-boro mikirin hari ini mau makan apa, kayanya mikirin masa depan aja udah rumit, padahal masa depan nggak pernah mikirin saya T.T

Tapi, makan itu kebutuhan primer kali yang mulia Teteh Piera???

Yak, yang berpendapat seperti paragraf di atas, belum pernah ngerasain gimana kelabakan keabisan daleman gara-gara males nyuci.

Gimana bisa punya tenaga buat nyuci kalau makannya kurang???

Yang komentar kaya paragraf di atas, belum pernah ngerasain di sms kecengan 10 baris dan langsung punya tenaga tambahan kaya baru minum kratingdaeng 13 botol!

Namun, semua itu berubah setelah  negara api datang menyerang waktu mudik pertanda liburan panjang datang. Dari pagi sampai pagi, saya makaaaaaaan teruuuuuus, persiapan buat menjadi anak kosan beberapa bulan ke depan pun sudah saya persiapkan.

Entah sudah berapa toples kuweh nastar keju saya habiskan. Persediaan daleman pun selalu aman terkendali dikarenakan tersedianya mesin cuci, tinggal pencet tombol, dan sleeeeeeeer……30 menit kemudian, tinggal gantung di jemuran, terus panggil bibi buat bantuin setrikain.






Ada yang bilang, jadi anak kosan itu tempat kita melatih kemandirian, buat saya, jadi anak kosan adalah ajang mencuci setumpuk daleman dalam kesunyian. Hidup anak kosan!


Quote of Aug 23rd, 2012




"Having a rough morning? Place your hand over your heart. Feel that? That's called purpose. You're alive for a reason. Don't give up :)"


-Viera, 24 tahun, baru mencret pagi-pagi-

Postcard from Thailand!

Heihooooo! Saya baru pulang dari macetnya jalur lingkar Nagrek nih! Buat temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) yang lagi mantengin tipi, boleh di cek di bagian acara info mudik, kali-kali bisa ngeliat saya dadah-dadah di belakang si mas-mas penyiar berita.

Udah nggak keitung berapa kamera stasiun televisi yang mobil saya lewati, maklum udah lama nggak masup tipi. Terakhir tuh ngelewatin kameranya tipi wan, tapiiii…Kehalangan sama mamang-mamang jualan kerupuk, yang kayanya nggak mau kalah narsis, cih!

Setelah perjalanan yang cukup memakan waktu, tibalah saya di condominium tercintah di Kawasan Terpadu Cibinong Permai Asri Sangat Mumpuni Sekali.

Angkut-angkut koper, ambil-ambil oleh-oleh, tarik-tarik cucian kotor dan….

"Neng, ini ada kartu pos….." Ujar penjaga rumah saya.

Heeeeeugh, atuh kapan ya si penjaga rumah téh ngomong, "Neng, ini ada Afghan sama Nicholas Saputra….."???? Itu shalat tahajudnya kudu berapa rakaat ya biar hal ini terjadiiiih????

Dengan gerakan bak pesenam lantai dari Taiwan, saya pun mengambil kartu pos tersebut. Sebuah kartu pos bergambar kumpulan biksu muda sedang menunggang kuda yang sedang berlari di atas derasnya air sungai membuat saya sedikit terpana.

Saya balik kartu pos tersebut dan terteralah sebuah perangko ber-cap Thailand. Ihiiiiiiiiiiiiiiy! Ternyata kartu pos ini datang dari Aip, salah satu teman lama saya yang sedang mendapat beasiswa fotografi di Chiang Mai.






Kyaaaaaaaaaaaaaaaaa~ "Nuhun Aip! Semoga Aip kecantol 'cewek' Thailand! Cewek asli ya Iiiip!"

Kumpulan foto Aip menggoda 'cewek-cewek' di Thailand sendiri, bisa temen-temen liat di salah satu majalah liburan tersohor di Indonesia :)


Senin, 20 Agustus 2012

Tick tock.

Imagine there is a bank account that credits your account each morning with $ 86,400. It carries over no balance from day to day. Every evening the bank deletes whatever part of the balance you failed to use during the day.

What would you do? Draw out every cent, of course?

Each of us has such a bank. Its name is…..Time.

Every morning, it credits you with 86,499 seconds. Every night it writes off as lost, whatever of this you have failed to invest to a good purpose. It carries no balance. It allows no over draft.

Each day it opens a new account for you. Each night it burns the remains of the day.

If you fail to use the day's deposits, the loss is your. There is no drawing against "tomorrow". You must live in the present on today's deposits. Invest it so as to get from it the utmost is health, happiness, and success.






The clock is running. Make the most of today :)

[15]: Balada ngekos: Orang Sabar, Pantatnya Lebar

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuuuuh, salam sejahteraaaaaaa semuanyaaaa!!!

Saya si anak kosan lagi berkunjung ke rumah nenek-kakek nih di Tasik :)

Kalau temen-temen sendiri? Gimana nih mudiknya? Siapa yang sabar nggak ngomel selama lima jam di jalan tol menuju Cikampek??? Siapa yang bisa nahan ngomel sama motor yang kayanya pengen disumpah pocong biar nggak nyelip sana-sini??? Ternyata pengendara motor jaman sekarang tuh udah kaya jigong yeeee, demen nyempil-nyempil gitu T.T

Begitu juga yang terjadi sama saya sekeluarga. Terakhir kali, saya neriakin pengendara motor yang berada tepat di pinggir kanan bemper mobil kami, "Hey! Saya sumpahin bapak kaya tujuh turunan!" Abisan ya da kumaha deui coba, walaupun wajah saya cantik luar biasa dan hati ini seputih kapas pencuci muka yang dibeli di Alfamart, tapi saya ini kah hanya manusia biasa yang bisa berdosa jua.

Saya lagi mulai terapi tidak menyumpah serapahi orang lagi nih dan keadaan tol Padaleunyi di saat mudik lebaran merupakan tempat yang tepat untuk test try out paling mumpuni. Kadang kalau ngeliat ada mobil yang-udah-tau-jalan-merayap-tapi-demen-banget-belok-kiri-kanan-seenak-udel-gajah-Uganda, saya tuh suka pengen lempar hati penuh cinta kepada si supir déh!

Yaaaah, gimana ya, sabar itu nggak kaya langit, yang nggak ada batasnya. Sabar itu kata sifat, sedangkan langit itu kata benda. Tapi, kebayang nggak sih, kalau ada manusia yang bisa sabar banget???? Berarti kedudukan tuh orang udah di atas langit banget ya???? Makanya, si Papap sering bilang, kalau orang sabar itu tinggal sejengkal lagi menuju surga.






Yak, berarti kita anggap aja macet lima jam di sepanjang tol Padaleunyi ini adalah antrian buat orang-orang yang mau masuk surga ya :) Orang sabar nggak cuma pantatnya aja yang lebar, tapi rezekinya juga :)

By the way, another BIG SUPERB NUHUN FISAN SEKAWLEEEE buat Justisia Nafsi, yang udah nulis kalau blog saya itu nggak kalah kece sama kaki para anggota girlband Korea yang jenjang-jenjang icuuuh!



Saya mau minta maaf juga nih buat Justisia Nafsi, kalau komitmen saya untuk menjadi daily blogger agak sedikit terbengkalai dikarenakan kesibukan saya mencari jodoh duit. Maklum, si Mamam lagi ngidam tinggal di apartment T.T Kegiatan nge-daily blog pun berganti dengan kegiatan berdoa khusyu sambil ngelus-ngelus tembok apartment mewah yang kebetulan berada tidak jauh dari tempat kerja saya T.T

However guys, do not forget to check Justisia Nafsi's blog di;






However guys, as usual, do not forget to tell me your opinion about this blog at feces-BOOK-nya kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!)








Sabtu, 18 Agustus 2012

Quote of 1 Syawal 1433 H




"Ikan kakap, ikan patin. Mohon maap, lahir dan batin :)"

-Viera, 24 tahun, manusia yang bergelimpangan dosa-

Selasa, 14 Agustus 2012

[14] Balada ngekos: Game Nangkep-Nyamuk!

Hidup itu pilihan.

Sama kaya apa yang terjadi sama saya saat ini. Sudah tiga hari saya susah tidur, setelah pergi ke klinik Tong……Nggggg, by the way, joke iklan Klinik yang satu 'entuh' happening banget ya guys???

Tapi, beneran lhoooo, akhir-akhir ini saya jadi susah tidur. Selain mikirin gimana caranya ngedapetin hati-nya Nicholas Saputra, susah tidur ini juga dikarenakan banyaknya nyamuk yang berkeliaran di kosan saya T.T

Andai saja, nyamuk itu nggak nyedot darah ya??? Tapi nyedot lemak T.T

Hmmm, tapiiiiii kita dikasih kebebasan sama Tuhan buat memilih jalan kehidupan yang kita mau. Kayanya semua orang punya itu punya masalah, yang ngebedain tiap individunya itu ya ketika mereka milih gimana cara mereka ngejalanin masalah mereka tersebut. Saya bisa aja memilih untuk bersungut-sungut menyumpah-serapahi kedatangan para nyamuk begundal tersebut, tapi saya memilih untuk tidak melakukan hal tersebut.

Kayanya, ngeluh ada nyamuk di sana-sini itu udah nggak jaman. Kulit pun sudah dioles berkali-kali autan wangi lavender sama daun jeruk, toh nyamuk tetap saja menggerayangi tubuh saya yang seksi…..Seksi konsumsi, tepatnya T.T

Akhirnya saya pun berpikir untuk playing my-own-creating-game! Game Nangkep Nyamuk!






Nggggg, biasa aja ya kedengerannya???

Tapiiii, setiap dari nyamuk yang berhasil saya tangkep, saya menghadiahi diri saya sendiri 500 rupiah. Yang kemudian kalau uangnya sudah terkumpul boleh saya belikan apa saja yang saya mau. Maklum, sebagai anak kosan, saya punya komitmen untuk tidak menggunakan uang terlalu sering. Gaji saya sudah kepotong-potong buat zakat, bayar kosan, uang makan harian, uang belanja bulanan, bayar modem, dan uang menabung untuk masa depan.

Makanya hadiah maen game nangkep nyamuk ini kaya keasikan tersendiri buat saya. Terkahir kali, tuh uang hasil maen game 'nangkep nyamuk', bisa saya pergunakan untuk pergi krembat ke salon! In the other words, di kosan saya, nyamuknya banyaaaaak buangeeeet!

Akhir kata, saya mau ngucapin terimakasih banyak buat Paley beserta adiknya yang sudah memberikan blog saya sebuah penghargaan bernama, Versatile Blogger Award. Ihiiiiy, mungkin ini adalah stepping stone buat saya untuk mendapatkan oscar….Oscar Lawalata T.T






Yuuuk ah, buat temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) yang pengen nyaingin bulu mata anti topan badai-nya Tante Syahrini, boleh diliat blog Paley berserta adiknya di:






Semoga kemampuan ber-make-up kita berbanding lurus dengan kemampuan beribadah kita yak :)



[13] Balada ngekos: Cerita Kang Supir

Biarpun saya anak kosan yang terpaksa demen jalan kaki kemana-mana, namun beberapa waktu yang lalu, saya diberikan rezeki untuk menggunakan taksi sebagai sarana transportasi pilihan utama. Makluuuum, kata dokter pribadi keluarga, saya tuh nggak boleh sering-sering naek angkot apalagi ojek….#PRET!






Sebenernya saya agak rancu juga buat naik taksi, jiwa penumpang buswaynya masih terus terjaga. Kayanya agak nggak ridho aja gitu ngeluarin duit lebih dari 3500 perak buat keliling ibu kota.

Cumaaaa, yaaaa begitulah Tuhan itu selalu ngasih sesuatu sesuai porsinya :) Saya nggak bakal dapat cerita kaya gini seharga 3500 rupiah.

Jadi, selama di perjalan dari Jekardah Utara ke Jekardah Selatan itu saya ditemani oleh cerita si supir yang langsung pengen saya share ke temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!)

"Mas, nanti lebaran pulang ke mana?" Saya pun membuka suara di tengah-tengah kemacetan kawasan Sudirman yang harus kami lalui untuk mencapai lokasi yang saya inginkan.

"Bandung Mbak….." Jawabnya agak lesu. Mungkin aktivitas puasa membuat kondisi si supir agak menurun.

Dengan sedikit antusias saya merespon jawaban tersebut, "waaaah, saya juga urang Sunda, sempet lama tinggal di Bandung. Atuh kalau gitu mah saya manggilnya 'kang' yah? Bukan 'mas'? Hehehehe."

Tarikan nafas rendah pertanda kelelahan ditunjukan oleh Kang Supir yang satu ini. "Sebenernya saya nggak mau jadi supir taksi Mbak…."

Teruuussss??? Kang Supir mauuu jadi apaaaa??? Jadi foto model??? Kebetulan nih ya guys, wajah Kang Supir ini sebelas-dua belas lah sama Indra L Brugman. Meeeeen, kapan lagi bisa disupirin sama Indra L. Brugman KW super???

"Saya itu punya band di Bandung. Alirannya rok en rol. Kami sudah punya EP dan pernah main di acara Bandung Berisik." WOOOOOOT! Ajeeee gileeeee~ Jadi, saya disupirin sama anak band nih???

Bandung Berisik sendiri adalah acara konser musik bergengsi yang ditujukan bagi komunitas underground di kawasan si ibu kota Jawa Barat itu dan sekitarnya.

"Terus, kenapa nggak diterusin aja nge-band-nya?" Tanya saya. Maklum sebagai penganut aliran pengejar-passion, kadang saya suka agak kurang terima sama orang-orang yang menyerah dengan mimpinya begitu saja karena terbentur kendala-kendala keduniawi-an.

Dari kaca spion depan, terlihat raut wajah Kang Supir berubah sedikit. "Saya punya adik, dia nyantren di Cianjur, kalau saya nge-band, uangnya nggak cukup buat bayarin SPP dia. Lebaran ini juga kayanya saya nggak pulang."

Huwoooooooh, kayanya Tuhan lagi 'noyor' saya nih buat lebih mensyukuri hidup. Maklum, biar dikate saya bisa sekolah tanpa memikirkan biaya, tapiiiii teteuuuup aja tuh saya suka ngeluh ini-itu, dimulai dari sistem pendidikan di Indonesia yang buruk lah, si Papap yang kurang kasih uang jajan lah, kakak senior yang lebih ngecengin temen saya yang anak cheers lah, pokoknya kalau ada yang bilang manusia nggak akan pernah puas itu, ya bener banget! Saya contohnya! Jangan ditiru ya adik-adik T.T

Namun ceritanya Kang Supir belum berakhir sampai di situ.

"Tapi, saya sih pengen banget ngelanjutin band lagi. Saya yakin takdir saya itu jadi anak band, tapi nasib saya sekarang masih jadi supir taksi." Ujar Kang Supir penuh semangat.

Nggggggg, sebentaaaaar…..Sebentar.

Hmmmmm, bener juga! Selama ini saya selalu berpikir kalau takdir dan nasib itu sama, padahal menurut kesimpulan yang saya ambil dari obrolan sama si Kang Supir ini, they are two different things!

Banyak orang bilang, "yaaaah, udah nasib gue jadi orang miskin!" But, who knows kalau takdirnya mereka itu sebenernya jadi orang kaya???

Nasib adalah apa yang terjadi saat ini, sedangka takdir apa yang akan terjadi di ujung hayat kita kelak. Nasib bisa diubah, namun takdir sudah tertulis semenjak di alam Barzah. Kadang saya suka berterimakasih juga, karena Tuhan tidak memberikan kemampuan untuk bisa menerawang masa depan, karenaaaaaa, seru-nya hidup itu adalah ketika kita bisa menerka-nerka, kira-kira masa depan kita seperti apa ya??? Ketika kita diberika keluasan oleh Tuhan untuk menentukan what we want to be.

Kunci dari perubahan nasib itu adalah ketegasan memilih jalan kehidupan yang kita inginkan, sedangkan segala macam takdir bisa kita terima, asalkan kita ikhlas dengan apa yang kita miliki.

Yuuuup, semoga teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) bisa mengubah nasib temen-temen dengan penuh rasa ikhlas, kali-kali aja dapet Mercedes E-Class, kekekeke!

Emang ya harga 'toyoran' Tuhan itu nggak sebanding sama harga tiker naek Trans Jakarta :)


Selamat hari Bu Evie sedunia!

Tanggal 8 Aheusteus kemarin, alhamdulillah Bu Evie diberikan kepercayaan sama Tuhan untuk bisa menjalani hidup di umur barunya yang insyaAllah jauuuuuuuh lebih barokah, mawadah, sakinah, dan warahmah.

Sebagai seorang anak yang baik, berbudi pekerti luhur, tenggang rasa, saling menghormati, dan unyu ini, saya pun menawarkan kepada beliau untuk memberikan sebuah kado tak terlupakan.

"Dabun, mau kado apa?" By the way, 'dabun' adalah panggilan kedua  saya kepada Bu Evie, setelah 'Mamam'. 'Dabun' merupakan sistem pemenggalan acak dari kata 'Bunda'. Soalnya pernah ketika saya sedang belanja-belenji di Mangga Dua yang hiruk pikuk abis itu, saya manggil beliau dari kejauhan dengan sebutan 'Bunda', eh yang nengok malah tukang jualan tas channel KW 76 T.T

Ya udah déh, semenjak itu, biar saya nggak ilang di tengah keramaian, saya selalu manggil Bu Evie dengan sebutan 'Dabun'. Sebenernya sih pengen manggil dengan sebutan, 'mommy', cumaaaa yaaaa agak gimana gitu, wajah kami itu Tasik banget, asa nggak pantes manggil 'mommy'???

Okeh, balik lagi ke cerita kado ulang tahunnya Bu Evie. Bu Evie pun menjawab tawaran saya dengan tegas, singkat, dan terpercaya.

"Doa."

Ini tuh yah antara seorang Ibu yang pengertian bahwa penghasilan anaknya masih jauh di bawah penghasil Pak SBY atau gimana ya???

Dan di tengah-tengah proses berpikir dengan penuh rasa haru tersebut, Bu Evie pun melanjutkan wish-list-nya "eh, tapi CD Afghan juga boleh…."

KYAAAAAAAAAA~






Baiklah, kalau ibu-nya minta CD-nya, anaknya mah minta Afghan-nya langsung aja kali ya???? "Ya Allah, berikanlah aku kesempatan untuk ditaksir sama artis yang sedang digandrungi anak muda jaman sekarang ya Allah….Amin."

Oh iyaaaa, terimakasiiiiih buat temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) yang sudah memberikan doa buat Bu Evie di feces-BOOK-nya kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!)

Quote of Aug 15th, 2012




"You've got three choices in life. Give up, give in, or give it your all….."

-Viera, 24 tahun, sedang belajar meronce-

Rabu, 08 Agustus 2012

Quote of Aug 8th, 2012





"Improvements begins with 'I'….."

-
Viera, 24 tahun, gemar mengkoleksi sticker hologram sailormoon-

Selasa, 07 Agustus 2012

[12] Balada ngekos: WAIIIII PAK MAMAT WAIIIII?

Beberapa waktu yang lalu, Pak Mamat dan Bu Evie datang berkunjung ke tempat kosan saya yang lekat dengan nuansa klasik namun tidak melupakan sisi ergonomi dari setiap furniture produk yang diletakan di dalamnya tersebut. Sepuhan emas pada kedua dingdingnya menambah kesan mewah namun dengan penggunaan lantai marmer yang langsung di import dari pegunungan Alpen, membuat kosan ini masih memiliki sisi kesederhanaan yang elegan…..PRET! Yah, pokoknya beliau datang menengok anaknya yang konon suka males nyuci tersebut.






Seperti yang sudah teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) ketahui, kalau selama perjalanan antar gang menuju kosan saya itu, saya sering digodain sama adek-adek SMP atau SMA yang nongkrong di sono! Nggggg, kadang saya juga sih yang nge-godain, abisaaaaaan atuuuuh yaaaaaa, masih SMP gitu udah nongkrong di warung terus suit-wiw-in mbak-mbak pulang kerja??? Cih! Pasti nilai ulangan harian fisika-nya suka di bawah rata-rata eta mah!

Namun semua itu berubah setelah…..

Ketika itu saya baru aja pulang beli sate, Pak Mamat dan Bu Evie menunggu di depan pintu rumah kosan saya. Tanpa disengaja, salah seorang dari anak-anak SMP berulah, dari kejauhan mereka sudah bersiap-siap untuk ambil suara dan bersiul saling sahut menyahut.

Dan benar saja, tepat ketika saya melewati barisan tongkrongan para anak SMP itu, kata-kata sapaan mulai terlontar dari mulut mereka.

"Hai Nikita Willy!"

"Subhanallah ada Selena Gomez lewat….."

"Eh Megan Fox pulang sendirian aja? Mau dianterin?"

Dengan muka lempeng dan niat ingin balas menggodai mereka, tiba-tiba Pak Mamat datang menghampiri.

Kebayang saya téh si Papap bakal marah-marah gitu. Aje gileeeee, siapa sih yang berani ngegangguin anak perempuan satu-satunya Pak Mamat dan Bu Evie???? Dude Herlino? Christian Sugiono? Iko Uwais? Sayangnya, dari semua nama yang disebut barusan, nggak ada yang pernah nge-godain saya iiiiiiiih T.T

"Punteun, saya titip anak saya ya….." Ujar Pak Mamat kepada para pemuda akhir baligh itu.

WOOOOOOOOT! Udah gitu aja??? Nggak ada adegan berantem kaya waktu Berry Prima ngelawan siluman buaya di film beliau bareng Alm. Sussana??? Pak Mamat???? Waiiii??? HAW KAM??? Kenapa nggak ditebas aja tuh semua pemuda icuuuuuh??? Sudah tiap malam, anakmu ini disambut bagai penyanyi dangdut baru pulang konser dari RT 5 RW 3???? Tebas saja semua lelaki tanggung itu wahai Pak Mamat!

"Sesuatu yang dibalas dengan emosi itu hasilnya pasti tidak baik….."

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOUCH! DEM! Gimana jadinya ya kalau Mad Dog yang di film The Raid jadi Papap sayah??? Iiiiih pasti tuh para pemuda tanggung, langsung ditendang melingkar satu-satu! Di lempar ke luar jendela! Kepalanya dijedotin ke tembok WC! Beuuuuu!

By the way, di postingan kali ini saya mau berterimakasih sama salah satu teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa), Farah, yang telah membuat sebuah postingan yang bikin saya senyum-senyum sendiri di tengah kegetiran nahan eek pas shalat dzuhur kemarin….






KYAAAAAAAAAAAA! Ma'acih dan Ma'icih ya Faraaaaaah! Semoga Farah, diberikan kemudahan dalam segala menjalani tantangan kehidupan, di-unyu-kan wajahnya, dilentik-kan bulu matanya, di-mancung-kan hidungnya, di-belo-kan mata-nya, di-lentur-kan tubuhnya, pokoknya semoga Farah kaya artis-artis Korea jaman sekarang! Amiiiiin!

Kayanya doa di atas ngebuat Farah langsung enggan baca blog ini lagi ya T.T

Menanggapi tulisan Farah di dalam blog-nya tersebut, "sebenernya udah banyak yang nyuruh daku nulis buku…..Entah itu di buku tulis sinar dunia atau kiky. Lagian kalau buat nulis buku, daku masih takut nih Far…..Takut laku di atas satu juta copy!" Kakakakakaka!

Oh iya, alhamdulillah nih sebentar lagi si Farah ini bakal capcus ke Tokyo, dapet beasiswa buat belajar setaon di sono! Ihiiiiy! Ini pasti terjadi karena dia ikutan jadi anggota kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) Kakakakakakakakaka! So, just be ready with all of her Japanese stories at her personal blog!






Afterwards, do not forget to let me know when you write something unyu about this blog :) Just post it at FECESbook-nya kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) ya guys :)










Minggu, 05 Agustus 2012

Quote of Aug 6th, 2012




"If you can't forgive and forget, pick one….."

-Viera, 24 tahun, gemar menyanyi di dalam hati dan kamar mandi-


Kamis, 02 Agustus 2012

[11] Balada ngekos: iklan Klinik **** ****

Walaupun di kosan nggak ada tipi, tapi minat saya untuk nongton tipi masih terus ada. Kadang saya ke swalayan yang berada nggak jauh dari kosan saya, hanya untuk menonton tipi. Watir pisan ya idup saya?

Kebetulan, sudah beberapa hari ini, saya keranjingan iklan klinik **** ****!






Iklan tentang sebuah tempat pengobatan yang terletak di ibu kota. Sebenernya nggak ada yang salah sama iklan ini, bahkan buat saya keren banget! Karena seringnya penayangan di televisi Indonesia akhir-akhir ini, maka tagline iklan tersebut pun mau nggak mau makin nempel di kepala saya….Bukankah itu salah satu tujuan utama dari sebuah iklan ya? Agar produknya lebih dikenal oleh masyarakat?

"Sudah tiga tahun saya menderita kencing manis, setelah ke klinik **** ****, kencing manis saya pun hilang! Terimakasih klinik **** ****!"

Tuuuuuh, saya sampe apal kitu geuningan…..Berarti, dapat disimpulkan, kalau iklan ini cukup sukses.







Dan suatu ketika, di sela-sela ngabuburit, saya bertemu dengan salah seorang teman saya, sebut saja Mawar (bukan nama sebenarnya, red). Sebuah percakapan seru tentang pengaruh percepatan laju kinetik sebuah benda mati terhadapa perkembangan gerak peristaltik lambung remaja Amerika Serikat di bawah umur 18 tahun terlintas begitu saja, sampai si Mawar ini tiba-tiba nyeletuk, "Pe, lu tau iklan klinik **** ****?"

TAUUUU ATUUUUUUH! Seluruh anak g4vL se-Asia Tenggara pasti tau iklan itu!

"Kemaren gue sama temen-temen gue ngebahas gitu kemungkinan-kemungkinan lain dari kata-kata yang dipake di iklan itu…." Lanjut Mawar.

Dan beberapa menit kemudian, tawa saya pun tak bisa berhenti.



"Sudah tiga tahun saya menderita kencing manis, setelah ke Klinik **** ****, kini manisnya pindah ke wajah saya! Terimakasih Klinik **** ****!" 


"Sudah tiga tahun saya menderita masuk angin, setelah ke Klinik **** ****, saya jadi pengendali angin! Terimakasih klinik **** ****!" 


"Sudah tiga tahun saya saya menderita sakit kepala sebelah, setelah ke Klinik **** ****, kepala saya jadi tinggal sebelah! Terimakasih Klinik **** ****!" 


"Sudah tiga tahun saya menderita panas dan demam tinggi, setelah ke Klinik **** ****, jidat saya bisa keluar api! Terimakasih Klinik **** ****!" 


"Sudah tiga tahun saya merasakan sesak nafas, setelah ke Klinik **** ****, nafas saya jadi hilang! Terimakasih Klinik **** ****!" 


"Sudah tiga tahun saya tersesat dan tidak tahu jalan pulang, setelah ke Klinik **** ****, kini saya pun berubah jadi butiran debu! Terimakasih Klinik **** ****!"


"Sudah tiga tahun saya takut gelap, setelah ke Klinik **** ****, alhamdulillah sekarang masa depan saya yang gelap! Terimakasih Klinik **** ****!"


"Sudah tiga tahun saya patah hati, setelah ke Klinik **** ****, saya makin galau, ternyata dokternya mantan saya….Terimakasih Klinik **** ****!"


"Sudah tiga tahun saya kencing batu, setelah ke Klinik **** ****, saya kencing pasir, besi, dan bisa membangun rumah! Terimakasih Klinik **** ****!"


"Sudah tiga tahun saya susah move on, setelah ke Klinik **** ****, kini saya bisa move on like jegger! Terimakasih Klinik **** ****!"


"Sudah tiga tahun saya pake kaca mata, setelah ke Klinik **** ****, sekarang saya pake kaca spion! Terimakasih Klinik **** ****!"


"Sudah tiga tahun, teman saya nakal dan sering dipanggil kepala sekolah, setelah ke Klinik **** ****, sekarang teman saya dipanggil Tuhan!"


"Sudah tiga tahun anak saya sering menguap, setelah ke Klinik **** ****, sekarang anak saya menyublim! Terimakasih Klinik **** ****!"

"Sudah tiga tahun teman saya jadi klepto, setelah ke Klinik **** ****, alhamdulillah kliniknya ilang!"


Terlepas dari cara penyampaian sebuah produk jasa yang ditawarkan dari iklan klinik ini, saya bener-bener salut sama bagian marketingnya! Pasti budget yang dikeluarkan nggak sedikit! Buktinya dari imsak sampe shubuh keesokan harinya iklan ini terus-terusan diputer di tivi.

Pasti makin banyak orang yang penasaran sama keberadaan tempat pengobatan ini dan kayanya hasilnya pasti sudah bisa dipercaya khalayak luas, buktinya sampai berani mengiklankan diri secara simultan di berbagai media tersohor.

Yak, semoga Klinik **** **** semakin jaya selalu!

















[10] Balada ngekos: Doa ala pengamen

Heihooooo, udah hampir di pertangahan ramadhan nih, buat temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) yang beragama islam, yuk mareeeee kita ke masjiiiiid!!!! Ngapain ke masjid??? Kita serbu tajil gratisannya, kekekekeke!

Oh iya, siang ini, kebetulan saya berkesempatan untuk dapetin tausyiah dari salah satu ustadz di masjid tempat saya biasa  tidur beribadah penuh dengan rasa haru demi menyembah Sang Pencipta.

Ceramah siang itu berjalan seperti biasanya, dengan penuh rasa kantuk dan sudah entah berapa kali mulut ini menguap, saya mengikuti omongan si bapak ustadz.

Kadang ya, biar saya nggak ngantuk-ngantuk amat, saya suka ngebayangin, gimana jadinya kalau yang ngomong di depan itu Nicholas Saputra??? Soalnya, letak si penceramah ini tepat di depan jemaah pria, sedangkan terdapat kain penghalang yang dikaitkan cukup tinggi sebagai pembatas area shalat wanita dan pria. Jadi, salah satu cara saya untuk menahan rasa kantuk di kala si penceramah berbicara adalah membiarkan daya imajinasi ini melambung tinggi. Sebelum Nicholas Saputra, saya juga pernah ngebayangin kalau yang ceramah di depan itu Afgan, Jude Law, anggota boiben Korea, pokoknya daya imajinasi ini bener-bener saya pergunakan demi menghilangkan rasa kantuk yang ada.

Dengan kondisi mata yang kadang-kadang menutup, tiba-tiba terdengar sebuah pertanyaan yang diajukan oleh salah satu jemaah laki-laki.

"Pak ustadz, saya sering banget melakukan ibadah, mulai dari yang wajib sampai yang sunnah, tapi kok doa saya nggak dikabulkan? Sedangkan temen saya yang jarang ibadah, kok kayanya semua yang dia cita-citakan, pasti langsung dapet???"

Dan mata saya pun terbuka sesaat, "gilooooooooooo nih pertanyaannya gue banget!" Ujar saya dalam hati. Yak, sebagai seorang wanita cantik luar biasa, berahlak baik, tidak pernah membangkang kepada orang tua, tidak sombong, rajin menabung, gemar membantu ibu di dapur, tidak membuang sampah sembarangan, suka membantu teman yang sedang kesusahan, mendukung program keluarga berencana yang dicanangkan oleh pemerintah, dan selalu sedia payung sebelum hujan, wajar saja kalau saya masih sering mengeluh.

Kadang-kadang rasa putus asa itu datang begitu saja ditambah beranggapan bahwa Tuhan kok nggak adil, lengkap sudah rasa nestapa itu menghantui. "Ya Tuhan, semoga Afgan naksir saya, Nicholas Saputra juga, kalau bisa sih Jude Law juga ya Tuhan….." Entah sudah berapa kali saya mengucapkan doa tersebut, tapi???? Manaaaa hasilnya??? Nihil!

Si penceramah pun membuka suara, "kalau misalnya nih bapak lagi makan di warung, kan suka ada tuh pengamen yang nyamperin, kadang suaranya pas-pas-an banget? Lalu apa yang bapak lakukan? Pasti, buru-buru ngasih duit biar tuh pengamen pergi kan?"

Tanpa sengaja, kepala saya mengangguk. Bener banget! Kadang saya suka kesel gitu, pas lagi enak-enaknya makan, tiba-tiba ada gitu orang nyamperin, "permisiii kaaaaak, kami orang miskin, pengen diperhatiin, jreng-jreng-gonjreng….." Kyaaaaaaaaaaa T.T Duit 500 perak pun keluar begitu saja.

Si penceramah kembali melanjutkan kata-katanya, "lain perkara, kalau ada pengamen yang enaaaaaaaaaaak banget nyanyinya, kadang kita tunggu mereka sampai selesai nyanyi, atau bahkan kita suka minta nambah, di akhir nyanyian pun, kita pasti memberi lebih kepada pengamen tersebut."

Hooooo, kejadian ini pun pernah terjadi sama saya. Waktu lagi makan di daerah Dago-Bandung, tiba-tiba ada dua orang pengamen yang menyanyikan;






HUWOOOOOOOOOH! Langsung itu mah, abis selesai nyanyi 'sunday morning', saya rikues dinyanyiin lagu Maroon 5 se-album! Di akhir ngamennya, nggak kerasa saya mengeluarkan selembar dua puluh ribuan.

"Begitu juga dengan Tuhan, kalau misalnya ada hamba-Nya yang berdoa-nya tidak baik, maka Tuhan pun akan memberikan apa yang dia minta secara cepat-cepat, biar dia berhenti berdoa-nya. Kebalikan, kalau ada hamba-Nya yang berdoa dengan cara yang Dia suka, pasti dia akan menunda sedikit lama untuk mengabulkan hamba-nya tersebut, Dia ingin terus mendengarkan doa hamba-Nya tersebut, namun di akhir doanya, pasti Dia akan memberi lebih…." Lanjut si Ustadz.






Huwwwwwwwoooooooh Berarti ada kemungkinan ya Nicholas Saputra bisa naksir saya!