Jumat, 30 Maret 2012

Quote of March 31st, 2012




"You're not afraid of love. You're just afraid of not being loved back."

-Viera, 24 tahun, belum bisa makan yang pedes dan asem- 

Ketika harga BBM berbanding terbalik sama harga diri...

Eh, temen-temen sudah tau kan harga BBM di Indonesia bakal naik? Kekekeke.

Nah, kayanya udah nggak jaman banget demo di jalan, ngerusak fasilitas publik sambil teriak, "Dari rakyat! Untuk rakyat!" It's sooooooo 1945 banget! Tanpa mengecilkan perjuangan para pahlawan dan melawan takdir Tuhan, tapi saya yakin lho, kalau di jaman penjajahan dulu udah ditemukan youtube, Ir. Soekarno akan mempertimbangkan penggunaan teknologi yang satu ini untuk menyebarkan kemerdekaan Indonesia ke seluruh belahan dunia.

Ditambah lagi dengan media yang lebih sering menayangkan sesuatu yang sama secara terus menerus. Nggak apa-apa juga sih, tho mungkin kalau saya jadi pemimpin media tersebut, saya juga bakal mencari berita yang gampang dijual. Untungnya saya bukan pemimpin media, kekekeke…..

Kalau mau lihat kekurangan dari kenaikan harga BBM tentulah temen-temen dapat dengan mudah menemukannya di banyak tempat. Tapi bukan anggota kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) namanya kalau cuma bisa nyalahin pemerintah.

Yuk ah, mari kita cari keuntungan dari kenaikan harga BBM versi yang mulia Teteh Piera dan temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!)….


1. Kita jadi lebih sering jalan kaki! Lebih sehat! 

Daripada naik mobil ke gym, dengan embel-embel pengen sehat, tapi yang ada malah buang ongkos buat bensin. Meningan jalan kaki ke tempat ibadah atau ke rumah tetangga. Udah mah tambah sehat dapet pahala lagi.


2. Kita jadi lebih sering naik angkutan massa! Lebih unyuuu!

Nih yang belum punya jodoh. Jangan malu buat mencari segala kemungkinan yang ada, kekekeke. Bayangin déh kalau naik kendaraan pribadi, paling banter ketemunya sama enam orang. Coba bayangin kalau naek kereta??? Chance buat tebar pesonanya lebih nampol! Udah nggak jaman naksir cowok yang turun dari mobil mercy, sekarang mah era-nya naksir cowok yang wangi nan rapi jali turun dari commuter line :)







3. Kita jadi lebih seneng jalan-jalan di Jakarta! Lebih lengang!

Waaaaah, ternyata ya para pengguna jalanan ibu kota itu lebih takut sama yang demo daripada sama Tuhan, kekekeke. Udah beberapa hari terakhir, Jekardaaaah nggak macet!

4. Kita jadi lebih seneng nonton berita! Lebih kece!

Daripada nonton sinetron yang ceritanya tentang anak SMA yang perebutan pacar (cih! Waktu saya SMA yah, yang ada mah perebutan contekan ulangan Kimia daaa). Pas saya naek angkot kemaren, si supir sama penumpang yang duduk di samping berdiskusi alot tentang pasal-pasal RUU yang akan dikeluarkan pemerintah menanggapi kenaikan harga BBM! Wiiiiih, sadiiiiiiiisssss! Padahal sebelumnya saya lebih sering dengerin percakapan tentang perkiraan nomor togel yang bakal keluar.

5. Kita jadi lebih punya banyak pilihan untuk mencari pengganti BBM! Lebih smart!

Nah iniiiii, udah mulai banyak angkutan yang berbahan bakar minyak bekas! Saya pernah cerita tentang bus transpakuan yang menggunakan campuran minyak jelantah untuk pergerakan mesinnya kepada profesor saya di Italia. Beuuuuu, dia saluuuut lhoooooo! Dia sampe nge-google dan speed reading terus ngomong, "you must be very proud of your country!"

Dan saya yakin, masiiiiih buanyaaaaaaak laagiiiii, temen-temen boleh nambahin atau tukar pendapat (atau sekalian tukar mata uang gitu) di feces-booknya kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!).

Buat yang bilang, naiknya harga BBM itu mencekik rakyat kecil….BBM nggak punya tangan kok, mana bisa mencekik? Kekekeke…...Hmmmm, percaya déh yang namanya rezeki itu Tuhan pasti udah ngasih porsi-porsinya tersendiri.

Tuhan pasti tau bedanya porsi rezeki yang harus dikasih ke orang-orang yang teriak di jalan sambil lempar-lempar batu sama sama porsi rezeki buat orang-orang yang teriak di kamar mandi di saat sepertiga malam gara-gara kedinginan buat ambil air wudhu terus shalat tahajud minta dikasih kemudahan untuk menjalani kehidupan :)

Akhir kata, semoga naiknya harga BBM tidak berbanding terbalik dengan harga diri kita ya :)


Tengkyuh Kang Epul!

Yuhuuuu, mau ngucapin terimakasih nih ke Kang Epul yang sedang membaktikan diri di salah satu pulau terluar dari NKRI nun jauh di sono, dan sudah menyempatkan udah ngirimin foto ini ke @vierachmawati di sela-sela kesibukannya menghadapi curhatan anak-anak SD yang konon udah pernah pacaran sepuluh kali (Wooooot! 10x! Dem! Saya kalah telak nih dari anak SD!)






Waaaaaaaaah, nggak nyangka ada juga temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) yang jadi kader partai politik.

Bisa diliat dari latar belakang foto, terdapat sebuah baligo besar bergambar salah satu logo parpol. Wiiiiih, sadiiiiiis….Ini mah tinggal nunggu bapak SBY buka blog ini pas lagi rapat kenaikan harga BBM aje T.T

Tengkyuuuh Bang Epul! Keempat puluh delapan anggota JKT48 memberkati!

Oh iya, ngomoong-ngomong JKT48, di saat saya lagi heboh-hebohnya ngapalin tarian lagu heavy rotation-nya mereka, tiba-tiba saja muncul video ini;







Kyaaaaa~ Emang sih audio-nya kurang bisa kedengeran kalau bukan diputer pas waktunya tahajud yang sunyi-senyap itu tapi teteup keyeeen! Kalau kata orang Jepang mah kawaiiiii….Kawai gigi? Kawai besi? Kawai baja?

Quote of March 30th, 2012




"You're not afraid of heights. You're afraid of falling."

-Viera, 24 tahun, udah nggak diare lagi \(^_^)/-

Kamis, 29 Maret 2012

be more careful ya motorista :(



Buat temen-temen yang udah join feces-book-nya kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) mungkin sudah tau cerita yang bakal saya posting di bawah ini secara singkat.

Jadi, beberapa waktu yang lalu saya sedang melancong bersama keluarga ke bumi Prihyangan. Sehubungan lagi weekend, waktu tempuh yang biasanya cuma 2-3 jam pun molor jadi 5 jam-an lebih. Soalnya di tol banyak terjadi kecelakaan. Mulai dari mobil yang keserempet bis, truk yang mogok, sampe mobil pick up yang lagi bawa ayam, terus keguling T.T 






Setelah keluar tol pun, masih saja terjadi beberapa kecelakaan. Akhirnya si Papap, selaku supir, memutuskan untuk istirahat dulu di salah satu rest area. Baru saja kami duduk lima menit, tiba-tiba di depan kami terjadi sebuah kecelakaan lainnya.

Sebuah motor tampak terserempet sebuah mobil yang menjadikan si pengendara motor jatuh tersungkur ke bagian sebrang jalan. Tampak si pengguna motor itu teriak kesakitan. Banyak dari warga sekitar yang mau membantu, termasuk si Papap.

Belum sampai si Papap bangun, tiba-tiba dari arah berlawanan datang sebuah truk dan……..

Melindas tubuh si pengendara motor T.T

Sisa kejadiannya tidak usah diceritakan lagi. Satu hal yang saya tau dari polisi yang bertugas, si pengendara motor tewas mengenaskan.

Ya saya juga tau sih kalau rezeki, maut, sama jodoh itu ada di tangan Tuhan. Tapi, nggak ada salahnya ya berhati-hati :( Kebayang aja gitu kalau punya sodara atau kenalan yang mengalami hal yang sama T.T  Sampai saat ini pun saya masih suka kebayang-bayang aja gitu sama gambaran ringseknya motor itu T.T

Yuk ah, daripada demo kenaikan harga BBM, meningan demo yang suka ugal-ugalan di jalanan. Tho, kehilangan beberapa rupiah dari dompet bisa dicari lagi, tapi kalau kehilangan sebuah nyawa? :(

Bai de wei, seperti biasa nih, saya kan suka kemakan sama postingan sendiri gitu ya. Percaya atau tidak, sekarang saya lagi ngapalin tarian heavy rotation-nya JKT48! Kakakakaka! Huuuh! Cherrey Belle??? Siapa tuh???

Buat yang nggak tau lagu heavy rotation-nya JKT48 (yang versi aslinya dinyanyiin sama AKB48, red), pasti tau dong iklan ini;






"I waaaaant youuuuuu, I neeeeeeed youuuuuu, I loooooooove youuuuuuu, atama no naka gangan, natteru myuujikku, heavy rotatioooon…."

Quote of March 29th, 2012




"You're not scared of the dark. You're scared of whats it in…"

-Viera, 24 tahun, lagi masa penyembuhan diare-

Selasa, 27 Maret 2012

Dear diare

Dear Diare,


Aku tahu kamu itu sayang banget sama aku. Tapi aku juga manusia biasa. Biasa ke WC sehari tiga kali. Cukup. Tidak lebih.

Namun, setelah kamu datang, semuanya terasa berbeda. Hari-hari menjadi tampak jauh lebih indah, ketika kamu tak ada di sisiku.

Aku tau, waktu masih kuliah, kita sering bersama. Tapi, itu dulu. Kita hidup di masa sekarang. Biarkanlah yang lalu itu berlalu. Aku tau bajaj pasti berlalu. Begitu juga kamu.

Terimakasih atas segala waktu yang kamu berikan. Bagai pepatah, burung Irian, burung cendrawasih, cukup sekian dan terimakasih.


xoxo,






Viera yang baru minum oralit 3 bungkus.

Senin, 26 Maret 2012

Quote of March 27th, 2012




"Don't get my personality and my attitude twisted, because my personality is me and my attitude depends on you :)"

-Viera, 24 tahun, masih kena diare-

Quote of March 26th, 2012



"I'm super jealous with my parents, I'll never have a kid as cool as theirs \(^_^)/"

-Viera, 24 tahun, lagi kena diare-

Kamis, 22 Maret 2012

(When I was) being hospitalized

Nggak mau kalah dari si Ontjom, sobat saya yang selalu nyaranin buat minum nutrisari campur baygon cair, pas ngerasa hidup berasa tak memihak lagi, selama di rumah sakit saya pun menyibukan diri dengan banyak-banyak membaca buku.

Sebenernya saya bukan penggemar novel-novel berat, semacam novel yang pas dibuka isinya ada Agung Hercules lagi megang barbel gituuuu, beraaaaat bangeeet!

Namun, apalah daya, selama di rawat inap kemarin, saya tidak diperbolehkan melakukan interaksi dengan internet, lagian kedua tangan pun lemas rasanya, yang satu diinfus, yang satu diambil darahnya buat dicek di lab. Membuka lembaran dari novel ala Agung Hercules megang barbel pun sudah menjadi tantangan tersendiri.

Kebetulan Tante saya minjemin novel karangan Sidnih Syeldon, berjudul The Best Laid Plans.






Pada awalnya, sebagai penggemar komik candy-candy, mana demen saya baca novel kaya begonoh. Buat saya mah, baca teenlit aja udah jadi prestasi. Cerita naksir kakak kelas yang jago basket, main gitar, plus ketua OSIS udah bikin saya nangis bombay T.T Ini malah baca cerita bule, iyuuuuh~

Eeeeeeeh, tapi ternyata saya salah lhoooo! Saya malah ketagihan! Setiap bangun tidur dan sebelum disuntik tidur sama suster, pasti saya baca novel itu! Waaaaaaah, emang bener ye, dont judge a book b its cover, (but its price!)

Ceritanya sih tentang intrik politik dan melodrama dewasa yang terjadi di dalam sebuah sistem pemilihan presiden Amerika. Namun, cara penuturannya Tante Sidnih, bikin saya berasa lagi nonton sinetron Tersanjung 1, waktu yang main masih Ari Wibowo sama Lulu Tobing.

Oh iya, temen-temen kan tau kalau saya ini anggota Cherry Belle yang tertukar! Buat ngapalin 9 orang anggotanya aja saya masih bingung. Nah, di tengah-tengah kebingungan itu, saya disuguhin;







Yup, ini nih fenomena girlband Indonesia yang baru saya tangkep, JKT48! Katanya sih mereka itu sisterhood-nya AKB48, girlband asal Jepang dengan jumlah anggota yang sama. Ho-oh! 48 orang!







Allahuakbar! 48 orang! Meeeeeeeeeen, jumlah Rasul yang wajib dihapal aja cuma 25 T.T By the way, video versi Jepang sama Indonesia beda banget ye konsepnya, kekekeke.

Quote of March 23rd, 2012




"I don't really know what I want, but I know what I don't really want…"

-Viera, 24 tahun, anggota ke 49 dari JKT48-

Rabu, 21 Maret 2012

Quote of March 22nd, 2012




"It's not that God doesn't answer the prayers, it's just sometimes we ignore the answer…."

-Viera, 24 tahun, baru selesai shalat isya-

(I don't like) being hospitalized

Eh kita cerita pengalaman di rumah sakit lagi yuk, sambil ditemenin lagu lainnya yang sering saya dengerin selama terkapar lemah tak berdaya dan minta dikasih nafas buatan sama Nicholas Saputera….






Karena ditakut-takut-in sama cerita horror ala rumah sakit. Saya memutuskan untuk dirawat inap dalam sebuah ruangan yang berisikan dua orang.






Abisan ya, kemaren si Papap cerita…Salah seorang temannya yang memang bekerja sebagai penjaga shift malam di rumah sakit yang saya tinggali.

Karena banyak nyamuk, akhirnya temennya si Papap ini memutuskan untuk tidur di dalam kamar sakit yang diperbolehkan untuk ditempati sesaat. Ngggg, sebenernya nggak dibolehin sih, cuma siapa juga yang mau ngecek kamar mayat malem-malem??? Hiiiii….

Yup! Temennya si Papap ini memilih untuk tidur di kamar mayat. Dengan alasan, bahwa pihak rumah sakit juga males ngecek keadaan kamar mayat di malam hari dan kondisi kamar mayat yang suhunya emang bikin enak buat tidur dan karena super dingin, jarang banget ada nyamuk yang tahan sama udara di kamar mayat.

Berbekal jaket tebal, temen si Papap ini tidur di salah satu keranda. Hiiiiiiii, saya mah meningan tidur digigit nyamuk deh daripada digigit 'selain nyamuk' T.T

Karena takut ketauan oleh pihak rumah sakit lainnya, temennya si Papap ini juga mengunci kamar mayat tersebut dari dalam.

Keesokan harinya, para penjaga shift malam pun gempar. Kaki temen si Papap yang tidur di kamar mayat tiba-tiba bengkak besar membiruuuu! Tadinya dipikir gara-gara kedinginan, tapi setelah diperiksa sama suster, konon katanya lebam tersebut ada dikarenakan tersenggol benda super keras, hiiiiii T.T

Padahal temennya si Papap ini mengakui kalau beliau sama sekali nggak merasakan kesakitan ketika sedang tidur. Yuhuuuuuu, mereun ya kata si mayat yang tinggal di sono, "berani-beraninya ambil tempat gue kongkow…"

Dari cerita itu, saya mah udah ngebayangin aja gitu, pas lagi sleeping beauty abis disuntik dokter, tiba-tiba di malam yang dingin dan saya hanya ditemani suara gemericik air keran di WC yang lupa ditutup kencang sama si Mamam malam sebelumnya, tiba-tiba ada yang 'nyenggol' kaki saya….OGAAAAAAAAH! Meningan juga disenggol ketek Christian Sugiono!

Emang sih saya lebih percaya sama apa yang dikatain Tuhan, selama kita nggak ganggu 'mereka', ya 'mereka' juga nggak diperbolehkan mengganggu kita. Tapiiii, ya teteeeeeeup ajaaaaaaaa horror kuadrat! Apalagi kalau saya inget-inget cerita pelem Sussana, 'Malam Satu Suro', ciiiiiih! Nggak bakal lagi déh masuk rumah sakit!

Bai de wei, temen sekamar saya itu adalah seorang mahasiswi perantau asal Kupang. Mahasiswi ini terkena demam berdarah, tapi sehubungan dengan jauhnya tempat tinggal keluarga, dia cuma ditemani oleh teman-teman mahasiswa-nya. Aaaaaaah sooooo suuuiiiiiit! Sayangnya mahasiswa yang berkunjungnya, cewek semua T.T Jadi, niat ngecengin adik-adik yang masih manis dan masih duduk di bangku kuliah pun buyar sudah T.T

Ah pokoknya di rumah sakit itu nggak enak! Udah mah dokternya kagak ada mirip-miripnye sama Christian Sugiono, takut didatengin hantu yang suka bikin kaki bengkak, belum lagi geng suster yang super galak yang suka nanyain keberadaan relatives saya yang tak kunjung ada untuk menemani. Atulaaaaaah, si Mamam dan si Papap kan harus kerja sampe malem, lagian saya malu euy cerita-cerita ke temen-temen masuk UGD gara-gara mencret, ciiiiih!

Kalau di film drama Korea mah, adegan masuk UGD téh si pemeran utamanya udah terkena sebangsa serangan jantung atawa tabrakan parah. Tapi teteup weeeee, mau separah apapun penyakitnya, muka mah teteup cantik, bulu mata lentik, dan rambut rapi jali! Sumpah ya, setelah pengalaman di rumah sakit kemaren, kayanya setiap ngeliat adegan pemaen sinetron masuk rumah sakit tapi masih pake eye shadow, foundation, lengkap sama lipstik, bawaannya pengen banting TV melulu! Itu tuh nggak masuk akal banget!

Bandingin sama kondisi saya kemaren, cuma gara-gara mencret, tapi rambut udah lepek, badan lengket gara-gara nggak mandi seminggu, kantong mata udah nyaingin kantong kangguru, apalagi kalau pengen B.A.B-nya kumat, bibir meringis, sampe kegigit dan sariawan pun tak ternyahkan lagi…..Aaaaaaah, tapi kapan lagi ya saya punya kesempatan nggak mandi seminggu tanpa ada yang berani ngatain, kikikiki. Selalu ada hikmah dibalik setiap kejadian :)


Selasa, 20 Maret 2012

Quote of March 21st, 2012




"Good things come to those wait, but better things come to those who are patient…"

-Viera, 24 tahun, baru keluar dari rumah sakit-

being hospitalized

Udah beberapa hari ini saya tidak berinteraksi dengan internet dikarenakan…..Jeng jeng!

Yang mulia Teteh Piera terkapar lemah lesu butuh nafas buatan dari Iko Uwais di rumah sakit T.T

Dan selama di rumah sakit, selain ditemani doa dari si Papap dan si Mamam, saya juga ditemenin sama lagu ini;







Kayanya Tuhan lagi ngasih tau saya nikmatnya ngerasain rasa sakit, kekekeke. Udah nggak jaman ya minta doa diberikan kesembuhan, setelah ngerasain sakit tak berkesudahan kemaren saya jadi ngerasain betapa kecenya menerima segala sesuatu yang diberikan oleh Tuhan secara ikhlas :)

Ya, walaupun sebenernya agak kuciwa juga sih….Abisan ya kalau nongton di tipi, minimal tuh yang jadi pemeran dokter téh semacam Christian Sugiono atau kalau nonton di FTV yang sering ditayangin di SCTV siang-siang, kayanya gampang banget terjadi cinlok antara dokter jaga sama pasiennya.

Iiiiih pada kenyataannya mah jauuuuuuh berbezaaaaa! Atau mungkin saya salah milih rumah sakit kali ya? Dem! Andai aja waktu dibawa ke UGD itu otak sama hati saya bisa berpikir sejalan beriringan, bisa kali tuh saya ngomong ke si Papap, "Pap! Tolong bawa aku ke rumah sakit yang dokternya ganteng-ganteng! Masa polisi doang yang boleh ganteng???"

Okeh balik lagi ke cerita saya dilarikan ke UGD. Kekekeke, sebenernya penyakitnya sih malu-malu-in banget déh buat diomongin, kekekeke. Kayanya saya kena kutukan sering nulis sesuatu yang berhubungan sama buang air besar di blog ini, eh kata Tuhan téh langsung dikasih 'nikmat'-nya buang air besar tak berkesudahan. Kikikiki, ho-oh saya masuk UGD soalnya setiap 15 menit sekali saya kudu 'nyetor' ke WC.

Tadinya saya pikir diare biasa, tapi ternyata si 'diare' ini bawa anak cucu, ada 'radang usus', 'dehidrasi', sampe 'gejala tipes', kekekekeke.






Tapi ya begitu lah, ketika kita ikhlas sama apa yang dikasih Tuhan, semuanya pun terasa gampang. Beberapa hari yang saya habiskan dalam rawat inap rumah sakit pun berbuah postingan ini :)

Jadi gini, rumah sakit tempat saya dirawat inap itu berdekatan dengan rumah sakit jiwa, buat orang Bogor asli, pasti tau déh saya tinggal di rumah sakit mana :)

Pada awalnya, saya sempet takut gitu. Takut ketuleran gangguan jiwanya, hehehehe. Cukup sudahlah jiwa ini terganggu dengan pengalaman patah hati 10 level yang saya alami kemarin T.T

Tapi, ternyata Tuhan ngasih saya sebuah pengalaman yang cukup gokil. Dia mempertemukan saya dengan Ratna, salah satu pasien di sana. Yup, pasien gangguan kejiwa-an, kikikiki.

Ya Tuhan, nggak pernah terbayangkan sama saya, kalau saya bakal temenan sama pasien rumah sakit jiwa!

Pertemuan kami berawal dari waktu sore itu, Ratna, pasien rumah sakit jiwa yang sudah diperbolehkan keluar dari kamar-nya dikarenakan kesehatannya yang berangsur pulih. Namun, menurut keterangan yang saya tau dari suster penjaga Ratna, kelainan jiwa itu tidak dapat dideteksi sembuh 100%, terkadang masih perlu pengawasan dari orang-orang sekitar yang berpengalaman.

Wah, dari sini saya belajar banyak banget. Kayanya kok nggak pantes ya saya ngeluh cuma gara-gara dikasih penyakit diare beserta 'anak cucu'-nya. Toh dalam waktu beberapa hari dan perawatan intensif, dengan mudahnya saya bisa diberikan kesembuhan 100%! Bebas mencret!

Ketika itu muncul seorang laki-laki, seumuran saya, yang ingin menjenguk ibu-nya, yang ternyata se-'bangsal' dengan Ratna.

Jiwa perempuan Ratna yang ngeliat laki-laki masuk ke bangsal-nya, tak terelakan lagi. Si pengunjung ini digodain sama Ratna, dielus-elus mukanya, dipegang tangannya, malah mau dibawa ke kamar Ratna. Waktu itu saya lagi jalan-jalan sore dan ketawa ngeliat kejadian ini, kayanya suster penjaga Ratna lagi ke WC kali ya, karena seharusnya Ratna nggak bisa seenaknya melakukan interaksi dengan 'orang luar'.

Pada awalnya saya cuma ingin membantu si pengunjung, yang tampak risih dengan tingkah laku Ratna terhadap dirinya. Lalu saya berusaha memanggil Ratna, Ratna pun tampak terlihat senang. Seperti mendapatkan pengalihan, si pengunjung buru-buru masuk ke ruang suster penjaga.

Nah, ketika suster penjaga mengantarkan si pengunjung ke kamar ibu-nya. Saya pun terpaksa ditinggal bersama Ratna. Di situ saya ngobrol sama Ratna.

Seriusan itu mah ya, kayanya sakit saya ilang tuh gara-gara ngobrol sama Ratna déh! Kekekeke. Selama ngobrol sama Ratna saya ketawa terus-terusan. Apa saya ketuleran ya???

Kayanya beban pikiran dan lambung saya hilang begitu saja seiring dengan derai tawa yang tak kunjung berhenti ketika berbicara dengan Ratna.

Terus apa yang membuat saya ketawa nggak berhenti. Pertama adalah, jawaban yang diberikan Ratna dari setiap pertanyaan yang saya berikan selalu tidak nyambung. Ya iyalaaaaaaaaaaaaah!

Terus waktu lagi ngobrol sama Ratna, tiba-tiba aja ada mobil rumah sakit yang hampir mau nabrak Ratna, gara-gara Ratna berdiri terlalu ke tengah jalan. Eh yang marah, malah si Ratna. Terus, pas tau mobil rumah sakit itu merupakan mobil pengantar makanan bagi pasien, Ratna malah ngeberhentiin mobilnya terus minta makan ke sopirnya.

Di situ saya bener-bener ketawa nggak ada abisnya. Yang nggak kalau lucunya lagi, waktu si pengunjung yang sempat diganggu Ratna di awal tadi pulang, Ratna nganterin sampe pintu gerbang depan, terus teriak, "Aaaaa, nanti ketemu sama Ratna lagi yaaaaa…."

Huwaaaaaaaaaaaaaaah! Mendapatkan sebuah pengalaman temenan sama Ratna itu ngalahin bayangan-bayangan mengawang-awang kalau saya bakal diperiksa sama dokter-dokter ganteng di rumah sakit ini!

Minggu depan saya masih harus medical check up, insyaAllah saya pengen ngobrol sama Ratna lagi ah. Konon katanya, ketawa itu the best therapist you'll ever have :) Then Ratna is my best therapist :)

Oh iya, di setiap pertengahan tahun, rumah sakit jiwa ini bakal ngadain pertandingan sepak bola antar pasien kelainan jiwa. Semoga saya dikasih kesempatan buat nonton :) Dan semoga Ratna main juga :)

Kamis, 08 Maret 2012

Quote of March 8th, 2012




"God has no phone, but I talk to Him everyday. He has no facebook, but He's still my friend. He has no twitter, but I follow Him."

-Viera, 24 tahun, udah nggak patah hati lagi :)-

Rabu, 07 Maret 2012

we don't always need a hero

Pada awalnya saya nggak pernah ambil pusing tentang masalah parenting. Beuuuu, punya anak aja belom ditambah baru aja patah hati. Boro-boro déh mikir cara ngurusin anak, ngurusin diri sendiri aja kagak becus T.T

Sampai, saya baca tulisan ini di sebuah milis,



***

Di kelasnya ada 50 orang murid, setiap kali ujian, anak perempuanku tetap mendapat ranking ke-23. Lambat laun membuat dia mendapatkan nama panggilan dengan nomor ini, dia juga menjadi murid kualitas menengah yang sesungguhnya. 


Sebagai orangtua, kami merasa nama panggilan ini kurang enak didengar, namun anak kami ternyata menerimanya dengan senang hati. Suamiku mengeluhkan ke padaku, setiap kali ada kegiatan di perusahaannya atau pertemuan alumni sekolahnya, setiap orang selalu memuji-muji "Superman cilik" di rumah masing-masing, sedangkan dia hanya bisa menjadi pendengar saja. 


Anak keluarga orang, bukan saja memiliki nilai sekolah yang menonjol, juga memiliki banyak keahlian khusus. Sedangkan anak nomor 23 di keluarga kami tidak memiliki sesuatu pun untuk ditonjolkan. Dari itu, setiap kali suamiku menonton penampilan anak-anak berbakat luar biasa dalam acara televisi, timbul keirian dalam hatinya sampai matanya bersinar-sinar. 


Kemudian ketika dia membaca sebuah berita tentang seorang anak berusia 9 tahun yang masuk perguruan tinggi, dia bertanya dengan hati pilu kepada anak kami: Anakku, kenapa kamu tidak terlahir sebagai anak dengan kepandaian luar biasa? Anak kami menjawab: Itu karena ayah juga bukan seorang ayah dengan kepandaian luar biasa. Suamiku menjadi tidak bisa berkata apa-apa lagi, saya tanpa tertahankan tertawa sendiri. 


Pada pertengahan musim gugur, semua sanak keluarga berkumpul bersama untuk merayakannya, sehingga memenuhi satu ruangan besar di restoran. Topik pembicaraan semua orang perlahan-lahan mulai beralih kepada anak masing-masing. 


Dalam kemeriahan suasana, anak-anak ditanyakan apakah cita-cita mereka di masa mendatang? Ada yang menjawab akan menjadi pemain piano, bintang film atau politikus, tiada seorang pun yang terlihat takut mengutarakannya di depan orang banyak, bahkan anak perempuan berusia 4½ tahun juga menyatakan kelak akan menjadi seorang pembawa acara di televisi, semua orang bertepuk tangan mendengarnya. 


Anak perempuan kami yang berusia 15 tahun terlihat sibuk sekali sedang membantu anak-anak kecil lainnya makan. Semua orang mendadak teringat kalau hanya dia yang belum mengutarakan cita-citanya kelak. Di bawah desakan orang banyak, akhirnya dia menjawab dengan sungguh-sungguh: Kelak ketika aku dewasa, cita-cita pertamaku adalah menjadi seorang guru TK, memandu anak-anak menyanyi, menari dan bermain-main. 


Demi menunjukkan kesopanan, semua orang tetap memberikan pujian, kemudian menanyakan akan cita-cita keduanya. Dia menjawab dengan besar hati: Saya ingin menjadi seorang ibu, mengenakan kain celemek bergambar Doraemon dan memasak di dapur, kemudian membacakan cerita untuk anak-anakku dan membawa mereka ke teras rumah untuk melihat bintang-bintang. Semua sanak keluarga tertegun dibuatnya, saling pandang tanpa tahu akan berkata apa lagi. Raut muka suamiku menjadi canggung sekali. 


Sepulangnya ke rumah, suamiku mengeluhkan ke padaku, apakah aku akan membiarkan anak perempuan kami kelak menjadi guru TK? Apakah kami tetap akan membiarkannya menjadi murid kualitas menengah? Sebetulnya, kami juga telah berusaha banyak. Demi meningkatkan nilai sekolahnya, kami pernah mencarikan guru les pribadi dan mendaftarkannya di tempat bimbingan belajar, juga membelikan berbagai materi belajar untuknya. 


Anak kami juga sangat penurut, dia tidak membaca komik lagi, tidak ikut kelas origami lagi, tidur bermalas-malasan di akhir minggu juga tidak dilakukan lagi. Bagai seekor burung kecil yang kelelahan, dia ikut les belajar sambung menyambung, buku pelajaran dan buku latihan dikerjakan tanpa henti. 


Namun biar bagaimana pun dia tetap seorang anak-anak, tubuhnya tidak bisa bertahan lagi dan terserang flu berat. Biar sedang diinfus dan terbaring di ranjang, dia tetap bersikeras mengerjakan tugas pelajaran, akhirnya dia terserang radang paru-paru. Setelah sembuh, wajahnya terlihat kurus banyak. Akan tetapi ternyata hasil ujian semesternya membuat kami tidak tahu mau tertawa atau menangis, tetap saja nomor 23. 


Kemudian, kami juga mencoba untuk memberikan penambah gizi dan rangsangan hadiah, setelah berulang-ulang menjalaninya, ternyata wajah anak perempuanku semakin pucat saja. Apalagi, setiap kali akan ujian, dia mulai tidak bisa makan dan tidak bisa tidur, terus mencucurkan keringat dingin, terakhir hasil ujiannya malah menjadi nomor 33 yang mengejutkan kami. 


Aku dan suamiku secara diam-diam melepaskan aksi menarik bibit ke atas demi membantunya tumbuh ini. Dia kembali pada jam belajar dan istirahatnya yang normal, kami mengembalikan haknya untuk membaca komik, mengijinkannya untuk berlangganan majalah "Humor anak-anak" dan sejenisnya, sehingga rumah kami menjadi tenteram kembali. 


Kami memang sangat sayang pada anak kami ini, namun kami sungguh tidak mengerti akan nilai sekolahnya. Pada akhir minggu, teman-teman sekerja pergi rekreasi bersama. Semua orang mempersiapkan lauk terbaik dari masing-masing, dengan membawa serta suami dan anak untuk piknik. Sepanjang perjalanan penuh dengan tawa dan guyonan, ada anak yang bernyanyi, ada juga yang memperagakan karya seni pendek. 


Anak kami tiada keahlian khusus, hanya terus bertepuk tangan dengan gembira. Dia sering kali lari ke belakang untuk menjaga bahan makanan. Merapikan kembali kotak makanan yang terlihat agak miring, mengetatkan tutup botol yang longgar atau mengelap jus sayuran yang bocor ke luar. Dia sibuk sekali bagaikan seorang pengurus rumah tangga cilik. 


Ketika makan terjadi satu kejadian di luar dugaan. Ada dua orang anak lelaki, satunya adalah bakat matematika, satunya lagi adalah ahli bahasa Inggeris. Kedua anak ini secara bersamaan menjepit sebuah kue beras ketan di atas piring, tiada seorang pun yang mau melepaskannya, juga tidak mau membaginya. Walau banyak makanan enak terus dihidangkan, mereka sama sekali tidak mau peduli. Orang dewasa terus membujuk mereka, namun tidak ada hasilnya. Terakhir anak kami yang menyelesaikan masalah sulit ini dengan cara sederhana yaitu lempar koin untuk menentukan siapa yang menang. 


Ketika pulang, jalanan macat dan anak-anak mulai terlihat gelisah. Anakku terus membuat guyonan dan membuat orang-orang semobil tertawa tanpa henti. Tangannya juga tidak pernah berhenti, dia mengguntingkan banyak bentuk binatang kecil dari kotak bekas tempat makanan, membuat anak-anak ini terus memberi pujian. Sampai ketika turun dari mobil bus, setiap orang mendapatkan guntingan kertas hewan shio masing-masing. 


Ketika mendengar anak-anak terus berterima kasih, tanpa tertahankan pada wajah suamiku timbul senyum bangga. Sehabis ujian semester, aku menerima telpon dari wali kelas anakku. Pertama-tama mendapatkan kabar kalau nilai sekolah anakku tetap kualitas menengah. Namun dia mengatakan ada satu hal aneh yang hendak diberitahukannya, hal yang pertama kali ditemukannya selama 30 tahun mengajar. 


Dalam ujian bahasa ada sebuah soal tambahan, yaitu siapa teman sekelas yang paling kamu kagumi dan alasannya. Selain anakku, semua teman sekelasnya menuliskan nama anakku. Alasannya sangat banyak: antusias membantu orang, sangat memegang janji, tidak mudah marah, enak berteman, dan lain-lain, paling banyak ditulis adalah optimis dan humoris. 


Wali kelasnya mengatakan banyak usul agar dia dijadikan ketua kelas saja. Dia memberi pujian: Anak anda ini, walau nilai sekolahnya biasa-biasa saja, namun kalau bertingkah laku terhadap orang, benar-benar nomor satu. Saya berguyon pada anakku, kamu sudah mau jadi pahlawan. 


Anakku yang sedang merajut selendang leher terlebih menundukkan kepalanya dan berpikir sebentar, dia lalu menjawab dengan sungguh-sungguh: “Guru pernah mengatakan sebuah pepatah, ketika pahlawan lewat, harus ada orang yang bertepuk tangan di tepi jalan.” Dia pelan-pelan melanjutkan: “Ibu, aku tidak mau jadi pahlawan, aku ingin jadi orang yang bertepuk tangan di tepi jalan.” Aku terkejut mendengarnya dan mengamatinya dengan seksama. 


Dia tetap diam sambil merajut benang wolnya, benang warna merah muda dipilinnya bolak balik di jarum bambu, sepertinya waktu yang berjalan di tangannya mengeluarkan kuncup bunga. Dalam hatiku terasa hangat seketika. Pada ketika itu, hatiku tergugah oleh anak perempuan yang tidak ingin menjadi pahlawan ini. 


Di dunia ini ada berapa banyak orang yang bercita-cita ingin menjadi pahlawan, namun akhirnya menjadi seorang biasa di dunia fana ini. Jika berada dalam kondisi sehat, jika hidup dengan bahagia, jika tidak ada rasa bersalah dalam hati, mengapa anak-anak kita tidak boleh menjadi seorang biasa yang baik hati dan jujur. 


Jika anakku besar nanti, dia pasti akan menjadi seorang isteri yang berbudi luhur, seorang ibu yang lemah lembut, bahkan menjadi seorang teman kerja yang suka membantu, tetangga yang ramah dan baik. 


Apalagi dia mendapatkan ranking 23 dari 50 orang murid di kelasnya, kenapa kami masih tidak merasa senang dan tidak merasa puas? Masih ingin dirinya lebih hebat dari orang lain dan lebih menonjol lagi? Lalu bagaimana dengan sisa 27 orang anak-anak di belakang anakku? Jika kami adalah orangtua mereka, bagaimana perasaan kami?

***



Well, our children are not better than the others, they're just different, like us, the parents or the parents wanna be, like me :)







Sumber.

My new date

Sekiranya sudah 10 level patah hati saya lewati. Dan kayanya udah nggak ada alesan lagi buat saya untuk nangis gogoakan sambil mantengin poster Morgan SM*SH yang saya tempel di dalem kamar mandi. KAMAR MANDI???? Yo-i! Saya suka merasakan sensasi getaran-getaran asmara menggelitik di udara bebas ketika lagi ngeden sekuat-kuatnya sambil diliatin cowok pujaan hati, kyaaaaa~

Lagu 'Mungkinkah'-nya Stinky pun (yeaaaaah stinky rawwwzk, bahkan ya saya sampe sing a long di kamar mandi lhoooo di bagian chorus-nya!) mulai tergeser dengan keberadaan lagu-lagu ber-beat ceria namun lirik mencekam, kaya yang di bawah ini;







Menurut salah satu temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) yang lagi tinggal di Batam, si Dedih, salah satu cara buat ngelupain your last love experience is simply just find the new one! Tapiiiiiiii, it was too hard for me to find it through 10 days only T.T

Is there any guy who wants to accompany me yang lagi demen dandan gothic pake eye liner super tebel terus nangis di bawah kucuran shower ini?????

Nggggg…..

Ternyata ada lhooooo!

Who is that guuuuy????






Kekekekekeke. Ho-oh! Tak lain dan tak bukan adalah, Pak Mamat!

Siapakah itu Pak Mamat????? Pak Mamat adalah suami Bu Evie yang ngebrojolin si cantik nan rupawan yang mulia Teteh Piera, yang keimut-an-nya ngalahin sembilan anggota Cherry Belle dijadiin satu, terus diulek rame-rame! Chibi, chibi, chibi, haik, haik, haik!

Aaaaah si Papap malu nih di foto, ini juga diem-diem, jadi aja burem T.T Si Papap takut ditawarin jadi cover boy mereun T.T Kyaaaaaa~ Co cuiiiit banget! Anaknya anggota cherry belle, ayahnya anggota cover boy!

Meeeeeeeen, ternyata mungkin apa yang telah terjadi sama saya belakangan ini adalah toyoran Tuhan that I'm too busy growing up and I often forget my Dad is also growing old T.T

Malem itu, saya merencanakan untuk ngajak nge-date si Papap. Sebenernya sih cuma pergi ke komplek sebelah, pake motor, terus beli sate sama minum yakult. That's it.

Kalau sama pacar sih, ngelakuin apa yang dilakuin si Papap tuh maleeeessss bangeeeet! Meeeeeen, nge-date itu makan di restoran di emol-emol tersohor! Yaaaaa, minimal mah keluar 100rebu-an lah. Terus foto bareng pake bekgron restoran mahal entuh, terus apdet déh di fb, biar temen-temen tau kalau pacar saya itu turunan raja Majapahit yang kaya banget itu lhoooooow!

Tapi, makan sate kambing 20 tusuk ditambah lontong dua biji itu adalah hal terampuh buat 'nampar' pikiran saya yang terlalu self-centered T.T Kayanya saya terlalu sibuk dengan mewujudkan semua target-target saya, tanpa pernah mikir keberadaan orang-orang yang selalu mendukung saya untuk merealisasikan semua itu.

Sampe detik ini sih, kayanya cuma si Papap, seorang laki-laki yang masih bisa ngasih sejuta rasa kasih sayang, walaupun saya sering ngentutin dengan kekuatan suara dolby surround di depan beliau, suka ngasih makanan sisa buat diabisin, suka ngeluh kenapa nggak bisa jadi-in saya anggota JKT 48, suka ngegendong ke kamar mandi buat wudhu waktu shubuh, aaaaaaaaargh~

Yup, my next experience has to beat what si Papap has been done :)

By the way, I promise I'll put a clear vision of si Papap's picture at the next posts :)

Selasa, 06 Maret 2012

Quote of March 7th, 2012




"There's a reason God put our eyes on the front of our body. It's so we can see where we are going, not where we have been :)"

-Viera, 24 tahun, lagi patah hati level 1-

Quote of March 6th, 2012


"3 steps to move on: CTRL+ALT+DEL. CONTROL yourself, look for an ALTERNATIVE, and DELETE the situation that hurts you."

-Viera, 24 tahun, lagi patah hati level 2-

Senin, 05 Maret 2012

Quote of March 5th, 2012




"Sometimes you think you want disappear, but all you really want is to be found…."

-Viera, 24 tahun, lagi patah hati level 3 T.T-

Sabtu, 03 Maret 2012

Quote of March 4th, 2012




"Seeing people change isn't what hurts. What hurts is remembering who they used to be…."

-Viera, 24 tahun, lagi patah hati level 4 T.T-

Jumat, 02 Maret 2012

Quote of March 3rd, 2012




"Jasmine married a common thief, Snow White barely escaped a knife, Ariel walked on land for love and life, Sleeping Beauty let a whole life time pass, Cinderella walked on broken glass, Belle loves a beast, because love means facing your biggest fears :)"

-Viera, 24 tahun, lagi patah hati level 5 T.T-

Kamis, 01 Maret 2012

Quote of March 2nd, 2012




"Sad? You'll later to be happy. Crying? You'll later smile. 
Because according to Newton, for every action there's in a opposite reaction :)"

-Viera, 24 tahun, lagi patah hati level 6 T.T-