Rabu, 14 Agustus 2013

Quote of August 15th, 2013




"The real needy is not the one who begs for food and money,
but the one who has everything but still feel not enough."

-@winieariany, high quality jomblo, sedang mencari dambaan hati untuk dibawa ke pelaminan nanti #SEDAAAAP-

Senin, 12 Agustus 2013

Belajar Mengantri vs Belajar Matematika

Saya membaca sebuah message di salah satu forum yang saya ikuti and I think it will be really great if some of you read the message also :)



***



Belajar Mengantri vs Belajar Matematika


Seorang guru di Australia pernah berkata; "Kami tidak terlalu khawatir jika anak-anak di sekolah dasar kami tidak pandai matematika. Kami jauh lebih khawatir jika mereka tidak pandai mengantri."

Sewaktu ditanya, "mengapa? Kok bisa begitu? Karena yang terjadi di negara kami justru sebaliknya."

Inilah jawaban mereka;


1. Karena kita hanya perlu melatih anak selama tiga bulan saja secara intensif untuk bisa matematika, sementara.....Kita perlu melatih anak hingga 12 tahun atau lebih untuk bisa mengantri dan selalu ingat pelajaran berharga di balik proses mengantri.

2. Karena tidak semua anak kelak akan berprofesi menggunakan ilmu matematika kecuali; tambah, kali, kurang, dan bagi. Sebagian dari mereka akan menjadi penari, atlet Olimpiade, musisi, pelukis, dan sebagainya.

3. Karena biasanya hanya sebagian kecil saja dari murid-murid dalam satu kelas yang kelak akan memilih profesi di bidang yang berhubungan dengan matematika, sementara.....Semua murid dalam satu kelas ini pasti akan membutuhkan etika moral dan pelajaran berharga dari mengantri di sepanjang hidup mereka kelak.


Kemudian mereka ditanya kembali, "memang ada pelajaran berharga apa di balik mengantri?"

Mereka pun menjawab, "oh, banyak sekali pelajaran berharganya;


1. Anak belajar manajemen waktu. Jika ingin mengantri paling depan, maka datanglah lebih awal.

2. Anak belajar bersabar. Menunggu gilirannya tiba, terutama jika ia di antrian paling belakang.

3. Anak belajar menghormati hak orang lain. Yang datang lebih awal, dapat giliran lebih awal dan tidak saling serobot dan merasa dirinya penting sendiri.

4. Anak belajar berdisiplin dan tidak menyerobot hak orang lain.

5. Anak belajar kreatif. Untuk memikirkan kegiaran apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi kebosanan saat mengantri. Misalnya, di Jepang, biasanya orang akan membaca buku saat mengantri.

6. Anak akan belajar bersosialisasi. Meraka akan menyapa dan mengobrol dengan orang lain di antrian.

7. Anak akan belajar tabah dan sabar. Menjalani proses dalam mencapai tujuan hidupnya.


***






Whoaaaaa, lain kali nih yang mau bagi-bagi sedekah, mungkin selain membagikan nomor urut antrian bisa juga dibagiin selebaran message ini :)








Quote of August 13th, 2013




"Nikah itu lomba lama-lama-an, bukan lomba dulu-dulu-an...."

-Viera, 25 tahun, gemar menggembala sapi-

Calon Penerima Kecupan Dementor

Assalamualaikum wr,wb!


Aaaaah, baru aja pulang dari ranah kampung halaman. Perjalanan yang biasanya hanya kami tempuh dalam lima jam, malah molor menjadi 16 jam (kalau saya masih di Italia mah, udah sampe Paris nih nyetir T.T)

Soooo, how's your idul fitri???? Gimana lebaran???? Saya mah pengen kurusan da T.T Tapiiiii, opoooor ayaaaaam, kue nastar, dan segala jenis makanan ciri khas hari raya itu terlalu sulit untuk dikasih dadah-dadah di udara sambil teriak; "BYE!"

Okeh, setelah bangun pagi dan melaksanakan shalat ied bersama Bu Evie dan Pak Mamat, saya harus siap-siap untuk melakukan aksi senyum getir penuh harapan dan asa menggebu atas seluruh jenis pertanyaan berawalan KAPAN. Iyess binti iyah!

Salah satu pertanyaan berawalan kapan yang paling sering di-selatan-kan (udah ga jaman ya di-utara-kan, red) untuk saya adalah pertanyaan, "kapan nikah?"

Yuhuuuuuu....Sebenernya nggak ada yang salah sih sama pertanyaan ini. Mungkin terdengar sama saja, ketika saya ditanya, "kapan Neil Amstrong mendarat di bulan?"

Menurut teori konspirasi sih, katanya Neil Amstrong nggak pernah mendarat di bulan. Buktinya bendera Amerika bisa terlihat bergerak di atas bulan yang konon tak punya udara yang bergerak.

Eh, kali-kali ya, pertanyaan sakral 'kapan-nikah?' itu sebenernya salah satu teori konspirasi dari para kaum illuminati??? Who knows???? Kayanya jaman sekarang, manusia lebih takut sama 'kapan-nikah?' daripada 'kapan ada bom nuklir lagi?'

Pertanyaan 'kapan-nikah?' sudah membuat banyak para generasi penerus bumi ini hidup dalam nuansa yang cukup mencekam, membuat mereka enggan untuk melihat sisi positif atas segala kejadian yang pernah mereka alami.

Saya yakin, kalau pertanyaan 'kapan-nikah?' itu adalah salah satu teori konspirasi terbesar abad ini.

Kadang-kadang kita kesel juga ya kalau ditanya tentang pertanyaan yang satu entuh. Pengen banget membungkam para penanya dengan sebuah kecupan manis dari Dementor yang sedang menyamar menjadi akang Jude Law yah???

Buat yang sering merasakan kepedihan tersebut, saya memiliki beberapa tips and triks untuk membuat calon penerima kecupan dementor tersebut diam seribu bahasa.

Check these out!



Calon Penerima Kecupan Dementor (CPKD): "Kapan nikah?"
Answer (A): "Alhamdulillah, Papah sama Mamah sehat..."

Ada dua kemungkinan yang terjadi pada CPKD;

a. Merasa kasihan, lalu terdiam lama.
b. Terdiam lama, lalu kembali melanjutkan kegiatan makan opor ayam sepanci.


CPKD: "Kapan nikah?"
A: "Nanti pas di pelaminan."

Jawaban yang ringkas dan padat. Sepadat adonan kue kastangel yang disimpan di dalam lemari pendingin selama dua tahun.


CPKD: "Kapan nikah?"
A: "Kamu siapa? Ini di mana? Aku anak siapa?"

Jawaban ini terinspirasi akan kejadian yang terjadi pada Tao Ming Tse di film Meteor Garden. Pasti temen-temen inget dong, salah satu scene paling mengharu biru dari drama seri Meteor Garden Season 2, ketika anak penerus kerajaan Tao tersebut berkeinginan untuk memberikan cincin kepada San Cai, namun yang ada dia malah tertabrak truk besar di Barcelona yang menyebabkan dia mengalami amnesia.


CPKD: "Kapan nikah?"
A: "APAAAAA???? Tampar aku saja Mas! Tampar!"

Yang merasa hidupnya datar-datar aja, kurang variasi, atau merasa kebosanan tinggi. Boleh mencoba beberapa scene yang pernah dilakukan oleh Cok Simbara dan Ayu Azhari dalam sinetron Noktah Merah Perkawinan. InsyaAllah, para CPKD akan mulai berhenti menanyakan pertanyaan sakral tersebut (tapi malah pengen nampar kalian beneran, red)


CPKD: "Kapan nikah?"
A: *Senyum manis, terus permisi ke belakang, ngupil yang dalem, terus peperin jari bekas upil ke bajunya, sambil bilang, "baju yang bagus..."

Saya ini orangnya pendendam, daripada bales mention di twitter, saya lebih demen bales dendam. Dan so pasti, pertanyaan sakral itu selalu bikin kita ilfil kan??? ILang uFIL!


CPKD: "Kapan nikah?"
A: "Mei....(bi-yes-mei-bi-no, red)"

Ini adalah kisah nyata dari salah satu kerabat saya. Waktu lebaran tahun lalu di pertengahan bulan Agustus, dia pernah menjawab pertanyaan 'kapan-nikah?' dengan jawaban; 'Mei', padahal status dia waktu itu adalah jomblo ngenes (dibaca: suka ngaedoa-in putus setiap ada temennya yang pacaran, red). Eh pas bulan Mei 2013 kemaren, beneran dong dia nikah. Boleh dicoba lho guise!


Soooooo, buat yang belum diberikan kesempatan sama Tuhan untuk membina sebuah rumah tangga, jangan sedih dan gundah gulana jika pertanyaan sakral itu datang. Just smile and tempelin upil ke baju si penanya!






Laf yuh,


Sang dementor yang penuh kasih sayang.




Senin, 05 Agustus 2013

Quote of August 6th, 2013




"Muhammad-kan dirimu, agar Allah meng-Khadijah-kan jodohmu. 
Fatimah-kan dirimu, agara Allah meng-Ali-kan kekasihmu."

-@Ellada79, (bertampang seperti pria berumur) 32 tahun, salah satu anggota kelompok PENCAVIER (PENgamat CeritA-cerita VIERa!)-

Quote of August 5th, 2013




"DP itu Display Picture, bukan Display Perasaan..."

-Viera, 25tahun, feeling meh-

Membagi atau Memamerkan 'Kebahagiaan'?

Baca postingan kali ini, sambil liat video klip di bawah ini yukz;







They're awesome, aren't they????

Se-awesome salah satu temen saya yang demen meng-update 'kebahagian'-nya di akun facebook.

Di tengah-tengah kegiatan saya meng-update postingan terbaru di FECESbook-nya kelompok PENCAVIER (PENgamat CeritA-cerita VIERa!), tiba-tiba saya dibuat sedikit terkejut oleh sebuah status baru teman saya, sebut saja Mawar (bukan nama sebenarnya, red) dari 'in relationship with Kumbang' (bukan nama sebenarnya, red) menjadi, 'in relationship with Belalang' (bukan nama sebenarnya, red).

Sebenernya nggak ada yang aneh ya sama perubahan status ini. Lebih dari setengah teman saya di facebook cukup vocal dengan status mereka and I'm really okay with that. Bahkan, untuk beberapa teman dekat saya, I will congrats them about their new status. Rasa senang, iri, kagum, sebel, seiring berganti dan saya pikir itu cukup manusiawi.

Namun, saya mau sedikit membagi sedikit cerita di balik perubahan status si Mawar. Saya tidak terlalu dekat dengan Mawar. Beberapa kali kami bertukar sapa jika bertemu, tak lebih. Sampai, suatu saat Mawar mengirim 'friend request' kepada saya.

Atas dasar, 'okay-i-know-you-you-know-me-isme' says meng-aprrove permintaan Mawar untuk menjadi salah satu teman saya di facebook. Kami tidak pernah saling menulis di wall masing-masing. Karena menurut saya, kalau memang ada sesuatu yang penting, tho saya bisa langsung menghubungi dia secara langsung, karena tempat kuliah kami yang sama.

Waktu itu, facebook masih menjadi idola teman-teman saya. Di mana kalimat tanya "lo punya facebook nggak?" lebih sering didengar daripada, "gimana kabar lo?"

Rasanya ada yang kurang kalau dalam sehari tak mengecek facebook. Memberi tahu kabar terbaru tentang kita. Mengomentari foto kita dengan pose yang lucu. Sampai bergossip tentang status terbaru dari beberapa teman kita.

Saat itu, Mark Zuckerbergh belum menyadari betapa bersyukurnya saya sekarang karena dia telah memberikan 'hide' button di facebook. Setiap kabar terbaru yang teman-teman facebook saya posting akan muncul begitu saja di lini masa kita, tanpa kita inginkan.

Begitu juga dengan berita-berita terbaru dari Mawar, yang ternyata sedang menjalin kasih dengan Kumbang. Dia memposting beberapa status dan foto yang memamerkan kemesraan mereka berdua. It was kinda annoying for me. Hmmm, mungkin karena pemikiran saya yang masih konvensional, I dont like public display affection.

Dulu saya sempat berpikir, "oooh Pe, lu nya aja kali yang iri...." dan saya cuma bisa ngedumel dalem hati, hmmmm, emang kali ya??? Akhirnya rasa terganggu itu hanya saya simpan dalam hati saja.

Beberapa waktu kemudian, ketika saya membuka akun facebook, saya melihat kalau Mawar baru saja meng-upload banyak foto mesra dengan Kumbang. Wiiiiiih, minta dikomentarin nih. Emangnya kalau lagi jatuh cinta tuh, berasa pengen seluruh dunia tau kali ya???

Saya iseng-iseng menyapa salah seorang mutual friend saya dengan Mawar, "eh lu udah liat foto si Mawar sama si Kumbang yang hampir ciuman itu belum???"

Setelah beberapa waktu mengobrol, akhirnya terkuak kalau sang mutual friend ini juga merasa terganggu dengan beberapa postingan Mawar. Sayangnya nyali kami berdua belum berani untuk meng-remove Mawar dari friendlist kami masing-masing. "Nanti, nggak enak sama Mawar....." itu alasan utama kami.

Komentar-komentar nyinyir sering saya dan si mutual friend kemukakan seiring dengan kegiatan Mawar untuk memposting beberapa status mesranya bersama Kumbang makin menjadi. Di akhir pembicaraan saya dan si mutual friend ini selalu kami akhiri dengan kalimat, "gue doa-in mereka putus deh!" sambil tertawa terbahak-bahak. It was only a joke, for sure.

Sebelum keberangkatan saya ke Italy, saya diberitahu oleh beberapa kolega saya kalau si Mawar berbgai cerita kalau dia sudah diperkenalkan kepada keluarga si Kumbang, yang berarti hubungan mereka sudah cukup serius. But, whoooo caressss, I had to go to Italy at that moment, a lot of things to be prepared :)

Ketika saya di Italy, sang mutual friend mengabarkan kalau si Mawar tampaknya akan melakukan kegiatan lamaran dengan Kumbang. "Waaaah, doa kita biar mereka putus nggak dikabulkan ya??? Ahahahaha!" Canda saya kepada si mutual friend.

Beberapa saat kemudian, button hide pun mulai diperkenalkan oleh facebook team. Saya dan mutual friend pun sepakat untuk meng-hide any update from Mawar. "Lumayan ngurangin dosa sering ngomongin orang. Tapi, teteup gue doain biar mereka putus, nggak ngerti ya perasaan para jomblo laknat ngeliat status kaya gitu??? Hahahahaha!" Ujar si mutual friend, yang saya amini dengan tertawa lama ketika kami berhubungan lewat skype waktu itu. Seriously, it was only a joke.

Sudah hampir tiga tahun terakhir, saya tidak tahu (atau tidak mau tahu?) kabar dari Mawar. We're still friends in facebook. Tapi, saya mulai berpikir, oh whatever you do, you do. Whatever I do, I do.

Dan waktu itu pun datang, perubahan status dari Mawar tiba-tiba pooping di timeline saya. Waaaah, udah hampir tiga tahun nggak pernah denger kabar Mawar, tiba-tiba dia merubah status 'in relationship'-nya dengan Belalang. Walaupun saya sudah meng-hide status update dari Mawar dalam waktu yang cukup lama, namun banyaknya komentar dan 'like' dari beberapa temannya, membuat update perubahan status itu menjadi popular post di timeline saya dan muncul bergitu saja, tanpa saya sadari.

Saya buru-buru langsung mengirim message kepada mutual friend, "doa kita dikabulkan :))" Tak lupa memberikan emoticon tertawa tergelak.

Saya pun berdiskusi tentang kejadian ini dengan beberapa teman di kelompok PENCAVIER (PENgamat CeritA-cerita VIERa!). Di situ saya positif dikomentari, "lu iri kali Pe!" atau "lu bales lagi aja foto mesra sama pacar lo!" atau "life is changing lah Pe...Pacaran-putus-nikah-cerai itu udah jadi siklus kehidupan...."

Atau....

"Bahwasanya bermesraan di publik sama pasangan itu nggak boleh mencederai perasaan yang belum punya pasangan. Ahahahaha!" kata @La_tivaaa.

Ketauan ya si @La_tivaaa ini lagi jomblo??? Ahahahaha!

Dalam pengalaman saya kali ini, saya ingin menitikberatkan, lebih kepada kekuatan doa. Apakah teman-teman pernah berpikir untuk menuliskan sesuatu di facebook tanpa menyakiti hati teman-teman kalian?

Ucapan, "semoga mereka putus..." merupakan candaan saya dengan si mutual friends terhadap Mawar dan Kumbang. Kami mengucapkan itu berkali-kali karena kami cukup sakit hati sama perbuatan si Mawar ketika itu. Ketika kami masih berharap cinta kami terhadap kecengan masing-masing berbalas seperti cinta si Mawar kepada si Kumbang.

And I realise it was ashamed of us! Beneran deh, kalau dipikir-pikir, malu-malu-in banget sih, cuma gara-gara meratapi nasib percintaan yang ngenes saat itu, sampe segitunya, nggak bisa liat orang lain seneng aja dan 'doa-doa' memalukan itu kami ucapkan hampir enam tahun yang lalu. Kami sudah lupa akan 'doa-doa' itu, saya dan si mutual friend sudah merasakan naik-turunnya memiliki pengalaman dengan lawan jenis.

Tapi, kita nggak akan tau doa kita kapan dikabulkan sama Tuhan dan doa orang yang terdzalimi konon lebih mudah untuk dikabulkan. Well, lima tahun yang lalu perasaan saya dan si mutual friend ini cukup terdzalimi sama sikap PDA-nya si Mawar dan si Kumbang dan ternyata, baru tahun ini 'doa memalukan' kami dikabulkan.

Mungkin temen-temen kelompok PENCAVIER (PENgamat CeritA-cerita VIERa!) bisa bilang, ini adalah masalah super sepele. "Ya ilaaaah, cuma masalah percintaan anak muda aja dipikirin. Noh, pikirin apa yang lagi terjadi di Suriah Pe!"

Do you realise???? Kalau untuk masalah super sepele aja Tuhan mengabulkan doa hamba-Nya yang terdzalimi lho! Apalagi masalah yang lebih besar dari masalah iri liat status temen ini.

Balik lagi dari apa yang dikatakan oleh @La_tivaaa  mungkin saya akan sedikit mengganti kata-katanya, "bahwasanya kesenangan yang kita rasakan itu tidak boleh sampai mencederai perasaan orang lain yang belum merasakan kesenangan tersebut."

"Tapi kan Pe, gue mah cuma pengen membagi kesenangan gue aja di facebook...Ya salah sendiri lah kalau temen-temen gue pada ngeliat..."

Sebelumnya, once again, thanks to hide button!

Bagi saya, 'membagi kesenangan kamu' itu jauh berbeda dengan 'memamerkan kesenangan kamu'. Ibarat kata sedang bersedekah kesenangan, 'ketika tangan kamu sedang memberikan sesuatu, jangan sampai tangan kiri kamu tau'. Itu baru ngomongin 'tangan' lhoooo, belum ngomongin orang sekitar. Memberikan suatu kebahagiaan tanpa diketahui orang, adalah berbagi, sedangkan memberikan suatu kebahagiaan dengan harapan semua orang tahu, itu adalah memamerkan.

Misalnya kalau kebanyakan dari temen-temen kamu di facebook itu adalah orang yang masih berjuang keras untuk mencapai kelulusan sarjana dan tiba-tiba kamu meng update status kamu yang lulus skripsi dengan nilai A plus plus dan langsung ditawari untuk melanjutkan ke pendidikan jenjang berikutnya di benua Eropa, tentu saja hal ini akan menyakitkan mayoritas temen-teman kamu. Ya lain, perkara kalau kamu lebih banyak berteman dengan para professor, tentu saja doa semoga kamu berhasil kelak akan lebih banyak didapatkan.

Berhati-hatilah dengan efek dari perbuatan kalian terhadap lingkungan sekitar.

Sekali lagi, kita nggak akan tau, doa yang mana yang akan dikabulkan. Doa kita yang ingin dilimpahkan kebahagiaan yang lain oleh Tuhan, atau doa teman kita yang merasa tersakiti hatinya dikarenakan kita sedang dilimpahkan kebahagiaan oleh Tuhan :)

Kalau kata @winieariany sih, "in the past; you are what you eat. In the moment; you are what you post on Facebook."

Setujuh! Sedelapan! Sesembilan! Sesepuluh!






Oh iya, postingin ini cuma pendapat saya aja ya. Kalau nggak ada yang setuju, ya nggak apa-apa. Kalau ada yang setuju.....Cieeeee, pernah nyinyirin temennya yang demen PDA di facebook juga yaaaaa! Ahahahahaha!

By the way, sekarang si Mawar mulai memposting foto-foto mesra dengan si Belalang. Ahahaha, pengen nge-doa-in biar putus lagi sih, tapi....Sekarang mah saya doa-in, biar akun facebook-nya di hack aja lah, ahahahahaha!








Sabtu, 03 Agustus 2013

Quote of August 4th, 2013




"Ya Allah, lindungi aku dari godaan shopping yang terkutuk....Amin."

-Viera, 25tahun, baru pulang dari rumah nenek-

Selamat menempuh hidup baru yg berliku bang Epul!

Achtung! Achtung!

Kabar baik dari salah satu anggota kelompok PENCAVIER (PENgamat CeritA-cerita VIERa!), bang @alwaysrul atau yang lebih sering saya panggil Bang Epul, yang asli Garut tapi sedang merantau ke Tanjung Pinang.

Beberapa hari lagi, keperjekaan si bang Epul ini akan direnggut....Secara legal!






Buat para penganut paham H-4-ke-menuju-senyum-pedih-kaku-SokPD-tapi-pilu-atas-variasi-jenis-pertanyaan-berawalan-kapan-isme, seperti saya, tentu saja berita dari bang Epul ini makin menambah kepiluan hati ini T^T

Aaaargh, berkurang sudah orang yang bisa dikatain dan ngatain balik T^T

Pernikahan Bang Epul akan diadakan di Lampung, tempat calon istri Bang Epul berasal. Dapat dilihat dari jpg. yang dia share ke saya, didominasi oleh gambar gajah yang belalai gajahnya berbentuk lope-lope.

Menurut Teteh Iis Fatmawati Munazim, salah satu anggota kelompok PENCAVIER (PENgamat CeritA-cerita VIERa!) yang tinggal di Polandia; "konon barang siapa yang bisa mencuri beberapa helai melati mempelai wanita lekas bisa membuat yang mengambilnya lekas menyusul menikah...."

Uyeeeeeeeh! Wahai calon istri Bang Epul, mungkin bisa mengganti hiasana di kepala dari untaian bunga melati menjadi untaian bunga rafflesia arnoldi???


xoxo, Be-young ke-lady

Dear teman-teman kelompok PENCAVIER (PENgamat CeritA-cerita VIERa!),


Apa kabarnya nih? Semoga sehat-sahat aja ya.

Di postingan kali ini saya mau cerita tentang pengalaman yang baru saja saya lalui.

Jadi, beberapa waktu saya keabisan tinta di printer padahal saya harus meng-print sebuah email penting sesegera mungkin. Maka, pergilah saya ke sebuah warnet terdekat.

Karena diburu-buru oleh waktu dan tidak sempat berganti pakaian, saya pun hanya menggunakan atasan baju tidur dan celana jeans yang entah udah berapa hari nggak dicuci T^T

Well, selain percaya sama Tuhan, saya juga percaya kalau kenyamanan sebuah celana jeans itu terletak dari berapa lama celana jeans itu nggak dicuci, iyuuuh! Konon katanya ya guise, celana jeans itu menyimpan banyak kenangan yang bakal hilang begitu saja kalau dicuci, ahahahaha! *Ngelesnya tingkat dewa banget yah!

Sesampainya di warnet itu, saya menge print beberapa gambar denah dan ketika saya hendak membayar ongkos print, si mas-mas penjaga warnet itu berujar, "hebat ya anak jaman sekarang, masih SMP aja udah belajar bikin bangunan...."

Oooouch!!!! Wajah dan tinggi badan saya makan korban lagi! Ahahahaha!

Ternyata, kebiasaan saya untuk bergaul dengan orang-orang yang jauh lebih muda daripada umur saya sekarang yang hoaaaaarghduacuhcuhpuluhcihcihpretbrotdutlima itu, bisa membawa kesan tersendiri. Lingkungan orang dewasa tempat saya bergaul pun kebanyakan yang pemikirannya seperti anak-anak.

Di mana;

mereka lebih terlihat bahagia ketika dikasih chiki balls, daripada dikasih lembaran tagihan kartu kredit.

Mereka terlihat lebih berseri ketika dikasih permen chupa cup, daripada dikasih liat timeline wall facebook temen-temen seangkatannya.

Mereka lebih senang ketika dikasih anak mas rasa kiju, daripada dikasih liat slip gaji bulanan mereka.

Hal lain yang bikin saya demen bergaul sama orang-orang muda atau orang-orang yang berpikiran muda, adalah ketika mereka meng-share cita-cita mereka. Kan nggak ada ceritanya tuh yah, ponakan kita yang umurnya baru empat tahun ngomong, "aku pengen jadi astronot, tapi kan aku baru empat tahun, kayanya nggak mungkin déh..."

Beda banget waktu saya reuni kemarin, ketemu sama beberapa teman senior yang kebanyakan di antaranya mengeluh, "dulu sih gue pengennya begini, begitu, tapi kalau inget umur kayanya nggak mungkin deh...."

Nggg, bukannya nggak mau jadi orang yang realistis, tapi terkadang hidup dengan semangat untuk mendapatkan apa yang kamu impikan selama ini, cukup menyenangkan lho!

Emang sih semua orang pengen masuk surga, tapi caranya masuk surga itu yang beda-beda. Konon katanya, Tuhan membuka banyak pintu surga bagi hamba-Nya, disesuaikan dengan amalannya masing-masing. Yang rajin beribadah lewat pintu sini, yang rajin memberi dengan ikhlas lewat pintu sana.

Begitu juga sama cara hidup manusia kali ya, nggak ada yang bisa memilih untuk dilahirkan dalam keadaan tertentu, tapi semuanya punya hak untuk mati dengan cara yang lebih baik daripada ketika mereka dilahirkan :)

xoxo,


Be-young ke-lady



P.S buat mbak Riyah di ibu kota, yang udah ngirimin twit;






"K4y4Ny4 4k0oh  6a b15a 1kUt@n DéH, 504LnY@ mUk@ Aq k@N m451H 16 t4oO0n...."


Quote of August 3rd, 2013




"If you only read the books that everyone else reading,
 you can only think what everyone else is thinking."

-Viera, 25thn, #nowreading: The Geography of Bliss - Eric Weiner