Selasa, 28 April 2015

Quote of April 29th, 2015




"Gagal bercinta, bukan berarti gagal berkarya~"

-Viera, 20 +++++++ thn, sedang berumuram durja-

Rabu, 22 April 2015

#SKSC: Commuter syariah

Tadi pagi, saya ngeliat fenomena unik di Stasiun, saya ngeliat bapak-bapak nge tap kartu comuter line, gate nya nggak kebuka-buka. Terus dia bilang "assalamualaikum…." langsung kebuka.

Huahahahahaha :)))))))



You'll never know what will happen in any station. Karena….Satu kereta, sejuta cerita.

Senin, 20 April 2015

#SKSC: Nguping Commuter Line

Mas-mas pake baju ijo garis-garis: "Kenapa sih orang suka malu kalau ditanyain masalah gaji?"
Mas-mas pake kaos abu-abu: "Kalau yang gajinya kecil malu sama yang gajinya gede. Yang gajinya gede takut kalau duitnya dipinjem."


-Di dalem gerbong commuter line Sudirman - Bogor, pemberangkatan dari Stasiun Duri 19.15-

Minggu, 19 April 2015

#SKSC: Night commuters :)

Di dalam kereta, selain saya sering mengeluarkan keluhan, tentu saja terkadang ada sedikit renungan;


"Yang kita tahu, mereka belum menikah sehingga kita berhak menanya mengapa mereka belum menikah…..

Yang kita tidak tahu, mereka sedang memperjuangkan sesuatu.

Yang kita lupa, jodoh adalah misteri yang ditulis sendiri oleh Tuhan.

Yang kita tahu, mereka belum dikaruniai anak sehingga kita merasa berhak bertanya mengapa mereka belum memiliki momongan…..

Yang kita tidak tahu, mereka sedang memperjuangkan sesuatu.

Yang kita lupa, rezeki berupa anak adalah pemberian Tuhan, jika Tuhan belum berkehendak, maka sekuat apapun manusia berusaha, jika belum waktunya, ya memang belum waktunya.

Satu hal pasti menjadi dewasa adalah, manusia akan cenderung menyimpan masalah sendiri, manusia akan cenderung menutup emosi mereka di depan khalayak. Manusia akan cenderung menampakan hal yang baik-baik saja.

Itulah perubahan, apabila ketika bayi manusia bebas menangis di depan umum, semakin tua hal tersebut menjadi tidak mungkin terjadi bukan? Semakin tua, manusia akan semakin menutupi apa yang cenderung membuatnya sedih dan menampakan kondisi yang baik-baik saja. 

Seharusnya ini cukup menjadi bekal untuk berhenti bertanya mengenai takdir Tuhan.

Kita tidak tahu kondisi yang sedang dialami lawan bicara kita…..Hingga kita pada fase tersebut. Banyak orang yang berdalih bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut ya anggap saja doa. Tapi, banyak pula yang lupa bahwa doa yang paling tulus adalah mendoakan diam-diam."


Night commuters :)

Jumat, 17 April 2015

#SKSC: Kang Ryan

Kamu bisa nemuin apa aja di kereta. Dari orang yang pacaran, yang lagi dalam fase bentar lagi putus, yang lagi diem-dieman, yang lagi pdkt, yang lagi saling ngasih kode, mas-mas esmud, mbak-mbak SPG jual voucher, sampai….



HE-EUH!

Itu si Ryaaaaaan!

Ryan Jombang? Yang suka mutilasi terus digossipin jadi pacarnya Indra Brugman icuh???

Bukaaaaaan iiiiiih!

Ini Ryan D'Masive!

Jadi, tadi siang di kereta menuju Jatinegara si kumpulan akang-akang yang bikin para eneng suka kadedeuh! D'Masive! Kyaaaaaa~

Jadi, Musica Studio bekerja sama dengan PT. KCJ untuk merealisasikan kejadian ini. Para Masivers, sebutan penggemar D'Masive diajak untuk mengikuti polling untuk tempat konser D'Masive yang agak anti mainstream.





Pilihannya ada tiga, taman kota, rumah makan, dan commuter line. Dan tentu saja dooong 80% massivers memilih transportasi favorit saya.

Saya sih nggak terlalu ngefans sama D'masive, cumaaaaa, cumaaaaa, kalau di kereta aja saya bisa ketemu sama D'Masive, apalagi ketemu sama jodoh! Uuuuh oooooh beibeeeeh~




sumber foto:
https://www.facebook.com/photo.phpfbid=10200369774522618&set=pcb.10153330624386979&type=1&theater

#SKSC: Dear mas-mas nggak jelas (episode 2 - tamat)

Masih inget cerita di postingan saya yang satu ini:

http://vierar.blogspot.com/2014/12/sksc-dear-mas-mas-nggak-jelas.html


?????

Resumenya sih, saya ketemu sama seorang pria super baik hati yang mau gendong saya gara-gara banjir selutut di Stasiun Bojong Gede. Dan yang saya tau dari dia itu cuma namanya aja, Ardi. Entah nama beneran, nama pena, nama samaran?

Daaaaaaan…..Cerita di atas itu ada kelanjutannya.

Jadi, seperti biasa nih saya pulang dari ibu kota dan turun di stasiun Cilebut. Waktu menunjukan pukul 9 malam. Saya keluar dari pintu sebelah barat.

Semuanya tampak biasa saja, sampai…..

Sosok Ardi muncul di hadapan saya.

Langsung pengen nyanyi kan;







"Sooooooo this is what you mean, this is how you feel, this is how you see, this is how you breathe…."

Jeng-jeng-gonjreng!

Tepat di saat saya sedang mau keluar dari stasiun, si Ardi ini terlihat sedang terburu-buru untuk masuk ke dalam stasiun Cilebut untuk mengejar kereta pemberangkatan ke stasiun Jatinegara yang terakhir dari Bogor.

Mata kami sempat bertemu sesaat. Saya sempat berhenti sejenak. Dia sempat menoleh sekelebat. Dan kami berlalu.

Aaaaaargh…..Udah kaya di drama Korea ini mah! Tapi Drama Korea Utara, soalnya kalau drama Korea Selatan sih, abis adegan paliat-liat itu, kami berdua bakal ngupi-ngupi cantik bareng, terus jadian, terus ada orang ketiga, terus berantem, terus jadian lagi, berantem lagi, jadian lagi, berantem lagi, sampe Jim Hendrix ngejual album di kaefcih.

Bai de wei, ini serius. Saya minta bantuan seluruh teman-teman kelompok PENCAVIER (PENgamat CeritA-cerita VIERa!) buat nyariin si sosok Ardi ini dooong. Saya beneran pengen ngucapin terimakasih sebanget-bangetnya secara langsung nih. Dari lubuk hati terdalam seorang Viera yang kadang-kadang suka sedikit congkak ini T^T





Kamis, 16 April 2015

Quote of April 16th, 2015




"Putih tak slelau cantik, hitam tak selalu kotor. Karena putih kain kafan itu menakutkan, sedangkan kelambu kabah yang hitam itu menyenangkan."

-Viera, 20 tahun-an ke atas, lagi pengen haji-

#SKSC: intermezzo

By the way, saya mau minta jodoh maaf nih, karena udah lama nggak nulis blog dalam dua setengah bulan terakhir ini.

Well, people change, thing goes wrong, shit happen, but life goes on :)

A lot of things happened to me. Ada yang bail, ada yang buruk. Yang buruk, biarkan jadi pelajaran, yang baik mau saya bagikan….Kekekeke.

Jadi, for your info aja nih, tanggal 23 Januari kemarin saya dikasih kesempatan sama Tuhan untuk ngerasain umur baru :) Ihiiiiiy~

Ayoooo yang mau kirim kado atau kirim doa, masih ditunggu yes :)

Sebenernya nih, di ulang tahun saya yang ke 20 tahun sekian itu, saya sudah jauh-jauh hari menyediakan my own gift.

Sudah hampir selama dua tahun terakhir, saya mengumpulkan uang untuk bisa pergi ke tanah suci bersama Bu Evie dan Pak Mamat. Paket tour and travel pun sudah dipilih, uang muka sudah dibayarkan, dan tanggal keberangkatan pun sudah dipilih. Pokoknya tanggal 23 Januari nanti saya akan berada di depan kabah.

Wohoooooooo~

Tapiiiiii, emang ya manusia itu maha perencana tapi Tuhan itu Maha Eksekusi. Tepat di tanggal 23 Januari saya mendapatkan kerjaan yang tidak bisa ditinggalkan. Ada satu event dari kantor di mana saya kudu jadi koordinatornya di situ.

Saat itu saya sempet pengen nangis kejer di pelukan Rio Dewanto, atau melakukan aktivitas legendaris ala Hua Ce Lei untuk menahan air mata? Berdiri terbalik, dengan kaki di atas dan kepala di bawah, agar air mata bisatertahan kekuatan gravitasi yang ada.

Terus urang kudu handstand????

Heeeeu, teu baleg yeuh si Hua Ce Lei!!!! Untung we kasep. Kalau nggak mah, udah yang mulia Teteh Viera sikat pake jurus tapak kerinduan yang memuncak-nya Yoko Si Pendekar Rajawali.

Cumaaaaaaa, ya gitu deeeeeeeh, Tuhan mah jago pisan. Walaupun saya gagal memanjatkan doa langsung di depan kabah, tapi Tuhan ngeganti dengan sesuatu yang nggak kalah kece.

As we know, saya ini die hard fans nya Arsenal. Dari jamannya David Seaman masih rambut pendek, terus gondrong sampai kalah 1-0 dari Queen Park Rangers, kaya kemaren itu, gooners tetep di hati.

Jadiiii, ternyata eh ternyata event yang saya tangani adalah kedatangan Robert Pires ke Indonesia, sebagai salah satu pemain legenda nya Arsenal!

Allahuakbar! Gusti Nu Agung! Subhanallah! Alhamdulillah!

Dikarenakan saya ini salah satu koordinator dari event tersebut. Maka, saya mendapatkan full access untuk ketemu sama Robert Pires di setiap event yang diselenggarakan.

Pengen atuh naik kereta Bogor - Sudirman jam 6.50 bareng akang Pires T^T Neng kadeudeuh pisan yeeeuh~





Sebelum press conference, saya bekerja sama dengan tempat minum kopi kekinian, agar Kang Pires bisa ngupi-ngupi cantik sambil isi perut, terus foto bareng saya.






Rasa sedih nggak bisa memanjatkan segala keinginan langsung di depan kabah pun tergantikan dengan kesempatan untuk mendapatkan ucapan joyeux anniversaire sambil pepelukan sama Kang Pires. Aaaaaaaaaaah~






Sepulang event ini, saya naik kereta dengan masih menggunakan kaos yang baru ditandatangan oleh Pires. Dan tentu aja bikin mas-mas yang pake jaket Mencesteur Yunaitit dan dedek-dedek lucu yang pake kaos Celsih nengok-nengok manja ke saya. Iyuuuuuh~ Peuliiiizzzz gooners will flirt with gooners only, kecuali situ worth it-nya kebangetan, yaaaa boleh lah…..Kekekekeke.












Rabu, 15 April 2015

#SKSC: Mungkinkah?

Bagi saya, tidur di kereta itu biasa. Tapi, ada yang sedikit luar biasa di kebiasaan tidur saya kali ini. 

Hari ini saya naik kereta jam 6.23 dari Stasiun Cilebut. Alhamdulillah nih, saya dapat tempat duduk! Wohoooo~ Doa si Mamah waktu pamit barusan pasti dikabulkan. 

Yups, ini salah satu kebiasaan saya, setiap sebelum berangkat menembus rimba ibu kota, saya pasti cium tangan ke Bu Evie seraya meminta doa, "Mam doain biar kerjaan aku lancar sama dapet tempat duduk ya di kereta….

Dapetin tempat duduk di kereta jurusan Bogor - Sudirman keberangkatan jam 6.50 dari Stasiun Cilebut pagi itu sama susahnya sama dapetin jodoh di era globalisasi ini T^T Apalagi cewek muda belia nan cantik jelita seperti saya ini, huft~

Dengan rasa kantuk yang tak tertahan, saya pun menyenderkan kepala saya ke jendela kaca kereta yang terkadang ditimpukin benda keras sama anak-anak kampung. Supaya tidurnya lebih nyenyak, mendengarkan koleksi lagu dari handphone sudah menjadi suatu kewajiban. Kala itu, lagu ini yang muncul pertama di playlist saya;






Saya tiba-tiba terbangun dari tidur saya yang lelap di sekitar jalur kereta anatara Pasar Minggu dengan Pasar Minggu Baru, diakarenakan getaran kaca kereta yang terlalu keras diakibatkan oleh kereta lain yang datang dari arah yang beralawanan.

Tapi, ada yang sedikit berbeda saat itu. Kepala saya yang seharusnya menyender di kaca jendela malah nyender di…..kepala pria yang duduk di sebelah saya. Huwoooooooh~ 

Dan baru saya mau membenarkan posisi kepala saya dan mengucapkan maaf pada pria yang duduk di samping, saya baru sadar kalau ternyata si pria ini juga sedang tertidur juga. 

Huwoooooh, jadiiii dari Stasiun Cilebut sampai Pasar Minggu, kepala kami saling menumpu gituuuuu dooong yaaaaaaaah???? Aw, aw, aw~

Mungkinkah???? Mungkinkah??? Mungkinkah??? 

Mungkinkah dia kutuan? ketombean?

Iyuuuuh~

Quote of April 15th, 2015




"Life is like going in the wrong way on moving sidewalk. 
Walk, and you stay put.
Stand still, and you go backwards.
To get ahead, you have to hustle."

-Viera, 27 thn, lagi nunggu kereta di Stasiun Duri-

#SKSC: That moment

Fine. Leason learned.

Pagi itu, seperti biasa, saya berangkat kerja sambil nguap sana sini. Well, it was 6 o clock and I slept for 3 hours only. Aaaaaah kecantikan saya berkurang sudah dikarenakan kurang tidur ini T^T Nggak apa-apa lah ya kurang tidur, daripada kurang kasih sayang….*peluk foto Mamah, Papah, Joseph Gordon Levitt, G Dragon, Hua Ce Lei, Lee Min Ho, Nicholas Saputra…

Saya sampai di Stasiun Cilebut pukul 6.15, berharap menunggu kereta ke Bogor yang menurut jadwal akan datang 5 menit kemudian.

Lho kok ke Bogor?

Nah, ini adalah salah satu strategi ciamik biar bisa dapet tempat duduk yang sering saya lakukan. Caranya?

Ya naik kereta ke Stasiun perbehentian terakhir dulu, Stasiun Bogor. jangan harap turun dari kereta menuju Bogor, kita bisa langsung mendapatkan tempat duduk di kereta menuju Jakarta. Terkadang kita harus menunggu jadwal 2-3 kereta berikutnya.

Nggg, masih bingung ya?

Jadi gini, misalnya dari Stasiun Cilebut saya naik kereta menuju Bogor dengan jadwal pemberangkatan jam 6.20. Dengan estimasi waktu sekitar 10 menit, berarti saya akan sampai Bogor pukul 6.30.

Jangan harap saya bisa langsung naik kereta ke Jakarta dengan jadwal pukul 6.37 atau 6.48, karena jatah tempat duduk sudah keburu habis. Lantas, apa untungnya saya naik kereta balik, kalau nggak dapet tempat duduk?

Terkadang saya baru bisa mendapatkan tempat duduk kosong di dalam kereta pemberangkatan Jakarta pada pukul 7.05

Kalau saya naik kereta dari Bogor di atas jam 7.05 dapat dipastikan saya telat sampai kantor. Dan gossip-gossip nya sih, kalau telat masuk kantor, gaji saya bakal dipotong T^T

Balik lagi ke cerita di paragraf awal. Pagi itu, kereta balik menuju Bogor tampaknya telat. Walau sudah stand by dari jam 6.15, kereta ke Bogor baru sampai pukul 6.40. Yang berarti saya baru sampai Bogor sekitar pukul 6.50

Waduuuh, gaswaaat, kalaupun saya bakal dapet tempat duduk di kereta, itu tuh pasti di kereta dengan jadwal pemberangkatan di atas pukul 7.05.

Nggggg, dengan modal takut telat, akhirnya saya coba masuk ke dalam kereta ke Jakarta pemberangkatan 7.05 dan bener ajeeee nggak ada tempat duduk.

Siiigh….T^T

Eh….

Tapi…

*Melihat sinar keemasan di balik kerumunan orang berdiri*

Ada satu tempat duduk. Kosong melompong. Nyisa tinggal satu. Mojok. Nyempil. Kaya upil. Upil gajah Lampung.

Tapi….

Itu tempat duduk prioritas.

He euh. Tempat duduk khusus ibu hamil, membawa anak, orang cacat, atau orang tua.

Nggggggg, tapi, tapi, tapi, tapi, kalau saya nggak naik kereta pemberangkatan 7.05 ini saya bakal telat masuk kantor T^T

Maaf ya para pengguna utama kursi prioritas, bukan maksud hati nih mengambil hak kalian….Tapi, tapi, tapi, tapi…..

Dengan berat hati, saya duduk di kursi prioritas itu. Dengan niat, nanti kalau emang ada yang benar-benar membutuhkan, saya bakal kasih nih tempat duduk kok….

Kereta pemberangkatan 7.05 dari Stasiun Bogor itu pun melaju. Dengan pose duduk H2C alias Harap Harap Cemas, takut tiba-tiba disuruh bangun dari tempat duduk prioritas, saya pun agak tidur-tidur ayam di atas kereta.

Kereta memasuki Stasiun Cilebut. Banyak orang yang menaiki gerbong yang saya tempati. Tapi, tempat duduk saya mah aman terkendali. Wiiih, azeeeek nih, kegiatan tidur-tidur ayamnya bisa diganti jadi tidur beruang.

Tidur beruang??? Iyaaaah, posisi tidur di mana walaupun Stasiun Manggarai dipindahin lokasinya ke Gunung Salak, kamu bakal tidur terlelap.

Kereta memasuki Stasiun Bojong Gede. Wiiih, ada ibu-ibu menuju tempat duduk saya nih. Eh, ternyata orang di sebelah saya yang lebih dulu berinisiatif untuk berdiri. Wiiiih, alhamdulillah, rezeki anak soleh mah ke mana. Saya tetep bisa tidur terlelap sambil duduk manis di kursi prioritas.

Kereta memasuki Stasiun Citayam. Dalam keadaan setengah sadar, seorang kondektur membangunkan saya.

"Maaf Mbak hamil juga?" Tanya si kondektur.

Hah?

"Ini ada ibu hamil…" Jelasnya.

Wooot, masa baru 3 stasiun, masa putri beruang sudah harus bangun???

Saya pun tersenyum simpul.

Si kondektur pun beralih kepada penumpang di sebrang saya, untuk menanyakan hal yang sama. Mungkin si kondektur itu mengartikan senyum simpul saya berarti sebuah pengakuan saya bahwa saya sedang berbadan dua…Woooot T^T Ini ketemu calon bapaknya aja belom kesampean, masa udah tek dung duluan???

Dan perasaan bersalah itu pun muncul dengan membabi buta.

"Ngggggg, gue dosaaaa nggak sih???? Gue dosa yaaaa??? Ya Allah, aku mahluk berdosa??? Atulaaaah, pagi-pagi udah buat dosaaaaa…..Ya Allah mahluk-Mu ini penuh dosaaaa??? Aku bergelimang dosaaaaaa….Astagfirullah….Ya Allah, kumaha atuh????? Ya Allah…..Aku tau ibu-ibu itu butuh tempat duduk, tapi kan masih ada tempat duduk lain….Tapiiiii, tapi, tapi, tapi…..Aku ngantuk ya Allah….Zzzzzzzzzzz" komat kamit saya dalam hati sampai tertidur lalu terbangun di Stasiun Manggarai.

Masih dengan perasaan bersalah saya berjalan menelusuri pinggiran Sungai Ciliwung, untuk sampai ke kantor saya.

"Aaaaaah aku berdosa…Dosa…Dosa…Dosa…..Dosa….kuuuuuu yang kucintaaaaa, pujaaaan hatikuuuuuwh….." Itu 'DESA' keleus! DESA! D-E-S-A! Eh, bai de wei, di pertengahan tahun 2015 ini, masih boleh ngomong 'keleus' nggak sih?

Sesaat setelah keluar kereta.

5…..4…..3….2…..1….

"……."

Jeng-jeng!

Apakah yang terjadi kepada Yang Mulia Teteh Viera Yang Cantiknya Tiada Tara….Tara Mandi T^T

a. Akhirnya Viera ketemu jodohnya (dibaca: Nicholas Saputra, itu juga kalau gossip dia adalah seorang gay, nggak bener ya gaes, red)
b. Viera ketemu mas-mas penjaga gate masuk Stasiun Sudirman  zuper gwanteng sekali bingitz very much.
c. Viera ngeliat dedek-dedek esmud yang rambutnya teteuf rapi jali walaupun turun dari kereta Bogor - Sudirman jam 7 pagi.


Sayangnya pilihan berganda di atas itu salah semua.

Jadi, beberapa menit setelah saya turun dari kereta, saya jatuh. Jatuh cinta? Jatuh hati?

Ya, pengennya sih gitu, tapi ya apa daya, saya cuma bisa jatuh beneran T^T He-euh jatuh beneran T^T Dengan posisi pantat yang duluan mendarat dan rasa malu tak berkesudahan kemudian.

Selama seharian itu pantat saya terasa ngilu luar biasa. Mungkin kalau orang yang nggak tau cerita saya jatuah sih, mereka bakal ngira saya lagi kena ambeyen. Ouuuuuch~ Hilang sudah kesempatan punya image wanita solehah nan baik hati di mata sang pria idaman.

Hari itu pun berakhir dengan pulangnya saya ke Bogor menaiki kereta sperti biasa, namun harus duduk di tempat duduk prioritas, karena si pantat masih terasa keram di sana-sini.

Aaaargh, emang ye kita tuh nggak boleh ngambil hak orang lain. Gara-gara paginya ngambil hak orang yang membutuhkan untuk  duduk di kursi prioritas eh langsung dikasih kejadian sama Tuhan buat biar bisa bener-bener duduk di situ T^T