Sabtu, 16 Desember 2017

5 Things That You Can Learn from Using Commuterline Jabodetabek

Sebagai pengguna commuterline akut selama 20 tahun terakhir….Nggg, 20 tahun,? Yes, I've been using commuterline Jabodetabek since I was still in elementary school….

"OH MAI GAT! EUG TUA JUGA YAH!"

Saya naik kereta mulai dari zamannya bisa liat kambing naik kereta jurusan Tanah Abang di jam pemberangkatan paling pagi broooh….Literally! Kambing! Yang dagingnya suka kita jadiin sate itu. Atau ngeliat dedek-dedek emesh lagi ngelem aibon di pelataran Stasiun Gondangdia. Ditambah ngeliat anak yang jatoh dari atap gerbong gara-gara kesetrum kabel sinyal.

Saya ini emang nggak punya pilihan transportasi lain untuk berpergian ke ibu kota secara murah meriah, ya kalau rate card saya 150juta setiap satu kali posting produk endorse di akun instagram, kaya Tante Syahrini, mungkin saya udah pake helikopter dari Cibinong ke Thamrin kali.

Sekarang saya mau share beberapa hal yang saya pelajari dari naik commuterline selama ini.






1. Lebih religius
Meeen, masuk ke dalem kereta aja udah susah, apalagi masuk surga. Ketika doa di sujud terakhir shalat shubuh itu bukan hanya minta dilapangkan rezeki saja, tapi juga dilapangkan tempat duduk di dalam kereta.



2. Lebih sabar
Nunggu kereta yang telat aja saya kuat, apalagi nunggu jodoh. Eaaaaa….Tapi bener lho! Awalnya sih saya pasti misruh-misruh tuh kalau ada jadwal kereta ngaret. Ya Allah ini meeting senilai 1 milyar jam 8 pagi di daerah Jakarta Pusat, saya berangkat dari jam 5, tapi jam 7.30 baru sampe Tanjung Barat?!?!?! Mulai dari curhat di socmed, nyalahin PT. KAI sampai pemerintah Indonesia. Padahal dengan marah-marah itu, nggak buat saya sampe tempat tujuan lebih cepat juga. Pada akhirnya saya cuma bisa bersabar, kalau emang nggak meant to be, ya it wouldn't be happened anyway. Maybe if I attended the meeting, got those 1 milyar, saya bakal sombong, membangkang perintah orang tua, berbuat jahat pada fakir miskin, dan segala macam hal lainnya yang bisa kamu temuin di sampul majalah Hidayah.



3. Lebih bersyukur
Seriously, naik kendaraan umum itu selalu saya anggap sebuah privilege. Nggak semua orang mau atau bisa naik kendaraan umum. Dimulai dari karena alasan kesehatan, kekayaan sampai kesempatan. Jadi, cuma orang-orang terpilih aja yang bisa naik kendaraan umum. Menggunakan sarana publik adalah waktunya kamu untuk mengobservasi. Kapan lagi ketemu sama mas-mas gagah perkasa, tapi casing hapenya hello kitty, ibu-ibu renta tapi kuat berdiri dari Stasiun Tanah Abang sampai Bojong Gede, dedek-dedek gemesh yang bau matahari tapi terus-terusan instalive selama di atas kereta, atau….Ketemu mas-mas PKD yang tampan paripurna yang suka nyender di sambungan kereta??? Nyendernya di bahu aku aja mas!



4. Lebih sehat
Some people are willing to pay more than 2-3 millions per month to have a personal trainer at a trendy fitness centre. Tapiiii, buat saya yang suka naik kereta dari dari Stasiun Cilebut sampai Stasiun Karet ini, saya bisa dapetin fasilitas pilates atau yoga harateeeesh guys! Saya bisa berdiri tiga sampai empat jam per hari, di dalam posisi yang sama gara-gara keretanya kepenuhan. Sebagai penggemar acara senam Tante Vicky Burki yang dulu suka ditayangin setiap jam 6 pagi di ANTV, tentu saja hal ini merupakan sebuah kebanggaan tersendiri!



5. Lebih kreatif
Butuh contoh nyata? Tuh buku commuterheart contohnya, ahahaha! Nggak apa-apa ya promosi? Hehehehe. Tapi beneran deh, awalnya saya sempet mikir kayanya cerita saya selama di Italia lebih memiliki daya pikat buat dijadiin sebuah buku, tapi pada kenyataannya yang tembus ke penerbit itu cerita tentang saya naik commuterline.



Soooo, buat kamu-kamu yang belum pernah naik commuterline Jabodetabek, apalagi di jam sibuk, yuk dicoba! Ada banyak ilmu yang nggak bisa kamu dapetin di sekolah :)

Rabu, 13 Desember 2017

5 Peran Antagonis di TV Indonesia yang Cuco' Meong

Sejahat-jahatnya ibu tiri, lebih jahat lagi kalau yang meranin ibunya itu Leli Sagita! Itulah motto hidup saya selama menonton Tersanjung season 1 sampai 7. Mulai dari ada Lulu Tobing sampai Cut Tari (sebelum kenal Ariel). 

Kiasan bahwa 'surga ada di telapak kaki Ibu' pun luluh lantah sudah, kalau yang berperan jadi ibunya adalah Tante Leli Sagita. Apalagi kalau udah duet sama Feby Febiola, yang jadi anaknya, waduh, bawaannya pengen meluk Ari Wibowo, yang jadi pemeran utama laki-laki di sinetron Tersanjung itu.

Kan sekarang lagi nge-trend tuh ya film yang dibuat reboot lah, reborn lah, nah saya itu nungguuuuu banget Oom Raam Punjabi nge-reborn sinetron Tersanjung dan saya request harus teteup ada Ari Wibowo-nya ya Oom. Subhanallah itu Ari Wibowo pake makan orok, pake susuk atau banyakin wudhu??? Kok awet muda banget yah???

Tapi, selain Tante Leli Sagita ada beberapa artis Indonesia lainnya, yang menurut saya gape banget deh kalau udah mincingin mata, sambil ngomong dalam hati, "akan aku kukuras hartamu!", yang kemudian dilanjuti tulisan 'bersambung' di bagian bawah scene-nya, di antaranya ada:



1. Moudy Wihelmina
Si Ibunya Marshanda di sinetron Bidadari yang satu ini tuh, bikin saya kesel banget, apalagi kalau udah ngebelain si Bonbon habis-habisan. Ditambah si Nia Rahmadhani yang jahat banget ke si Caca, tapi sekarang hidupnya tampak lebih bahagia dengan menjadi anggota keluarga Bakrie ya? 






2. Faridha Pasha
Namanya terdengar asing ya? Tapi kalau saya kasih tau dia yang meranin Mak Lampir??? Uuurgh! Seriusan, kalau mau ngomong totalitas berakting di mata seorang Viera yang waktu itu masih SD, Tante Faridha Pasha ini TOTAL, SHELL, PERTAMINA banget! Apalagi pas dia ketawa dengan suara yang khas tanpa di dubbing itu, waaaah seremnya ngalahin si Ibu di Pengabdi Setan.






3. Nyonya Malvina
Aduuuh, saya nggak tau nama aslinya, pokoknya dia tuh mertuanya Maria Mercedez yang menghalalkan segala cara biar dapetin kekayaan dan misahin anaknya yang merupakan dokter dari universitas kenamaan dengan si Maria Mercedez yang dari golongan orang kismin, tapi kalau tidur tetep full make up. Tapi kalau di kehidupan nyata Tuhan Maha Adil, nah kalau di telenovela, produser nih yang Maha Adil, di episode akhirnya, si Nyonya Malvina ini berakhir di rumah sakit jiwa.






4. Adipura
Nah saya pertama kali kenal si babang satu ini itu di sinetron Gerhana. Babang Adipura jadi musuhnya si Gerhana dan suka gangguin Dina Lorenza yang jadi cem-cem-annya Pierre Rolland, ya Allah Pierre Rolland ke mana ya sekarang? Tapi ya Babang Adipura ini contoh nyata dont judge a book by its cover, konon katanya di balik wajahnya yang bawaannya pengen ngajak gelut aja, beliau ini sekarang rajin berdakwah lhoo…






5. Queen Veril
Nih musuh abadinya Putri Serenity yang bereinkarnasi jadi Sailor Moon. Si Queen Veril ini sebenernya naksir juga sama Pangeran Endimon, tapi sayangnya Pangeran Endimon lebih memilih Putri Serenity, jadi aja dia teh balas dendam dengan cara menghancurkan kerajaan bulan. Emang ya wanita mah kalau udah masalah cinta-cinta-an jadi lemah gitu. Konon katanya the weakest moment for a woman is when she falls in love ceunah.






Kalau kamu, siapa sih tokoh antagonis di dunia pertelevisian Indonesia yang bikin kamu pengen ngasih sianida ke gelas kopinya? Eh bai de wei, out of topic nih, jadi saya pernah bercanda mau ngasih sianida ke kopi orang yang saya sebelin, eh taunya beberapa bulan kemudian, muncul kasus si Jessica dengan kopi sianida-nya. Saya jadi horror sendiri, emang bener ya harus dijaga mulut teh T^T

Selasa, 12 Desember 2017

5 Things that You Can Learn from Generasi Micin

Akhir-akhir ini di akun saya banyak banget yang nyinyir-in generasi kids zaman now dengan sebutan generasi micin. Mereka disebut seperti itu karena ada aja tingkah laku yang mereka kerjakan dan bikin saya dan beberapa teman saya, sebagai perwakilan generasi sebelumnya, geleng-geleng kepala….KEPALA BISON! (Saking bingungnya, bukan kepala kami lagi yang digeleng-geleng) Kok bisa sih mereka ini ngelakuin hal-hal tak terduga, seperti…..



1. Menguasai bahasa asing bermodal socmed
Bye LIA! EF! ILP! Rich Chigga bisa ngobrol seru sama Post Malone, tanpa harus mengisi sorenya untuk pergi ke tempat les bahasa Inggris kekinian itu. Butuh sebuah konsistensi dan daya juang yang tinggi untuk bisa menguasai suatu skill bermodal sebuah website.







Another story, sebagai penyuka oppa-oppa tampan rupawan suka pake celak dan bisa split di udara tapi kalau mereka lagi ngomong, saya suka nggak ngerti, saya sangat berterima kasih banyak sama para penyedia jasa penerjemah gratis potongan-potongan video dari drama Korea kesukaan. Saya sempat berkenalan dengan salah satu dari mereka yang suka nge-sub video oppa kesukaan saya super cepat. Video raw-nya keluar hari Senin, hari Selasa udah ada full eng-subbed nya! Dan ternyata si penerjemah ini warga Thailand, masih SMA, belajar bahasa Inggris karena kurikulum wajib di sekolah dan belajar bahasa Korea dari duolingo! Duolingo itu semacam website yang bentuknya kaya google translator tapi dibuat sedemikan rupa, sehingga tampak seperti sebuah permainan yang buat kita yang pengen belajar bahasa asing jadi semakin terbantu karena tampilannya yang menyenangkan.



2. Muda, kaya, dan berbahaya
Saya pernah baca di sebuah situs berita, kalau Awkarin pernah menghasilkan uang 50 juta dalam sehari, bermodal dari endorser produk saja. Gila! Terlepas dari attitude-nya yang sering buat kontroversi, ketika saya seumuran Awkarin, uang 50 juta aja nggak kebayang!?! Subhanllah, uang sebanyak itu teh bisa beli berapa mangkok cuanki???







Ngebuat foto-foto artsy di socmed itu ternyata nggak mudah juga lho, butuh effort yang lumayan, dan para dedek emesh ini berani ngorbanin waktunya untuk ngebuat satu buah foto saja yang diharapkan dapat like banyak orang itu, menurut saya sih kalau diseriusin, didoain sama orang tua, dan ditambah dengan attitude yang baik, bisa banget nih mereka jadi creative director di majalah-majalah kenamaan di umur mereka yang masih piyik itu.



3. Tahan banting!
Jadi, adalah salah saatu akun instagram yang followernya sampai 300ribu-an, yang saya tau dia masih muda, orang Indonesia, masih sekolah entah di mana, dan suka posting hasil karya dia berupa komik-komik pendek yang menggugah jiwa raga. Selain pujian, saya juga sering nemuin makian di kolom komennya, mungkin perbandingannya bisa 50:50 lah.

Saya takjub banget sama mentalnya, kalau saya jadi dia sih, kalau baca komen julid sebanyak itu, postingan saya bakal berubah. Yang tadinya komik pendek, jadi foto-foto galau dengan quote Tere Liye. Eh udah mah lagi galau ya, dimarahin lagi sama Tere Liye, sekarang udah nggak boleh nyomot tulisan-tulisan beliau yang inspirasional itu, makin sedih deh, akhirnya saya berhenti posting, dan menjual akun IG yang followernya udah lumayan itu ke penjual obat peninggi, pemutih, dan pelangsing.

Sekiranya inilah bentuk konversyesyeun antara kids zaman now dengan para netijeun yang suka maha benar dengan segala komennya;

Netijeun: "If your feelings get hurt this easily, you shouldn't put your work in public!"
Kids zaman now: "If my feelings didn't get hurt easily, I wouldn't have any work to put anywhere…"



4. Skilful
Selain bahasa asing, mereka juga dengan lebih cepat bisa menguasai berbagai kemampuan yang nggak pernah saya bayangkan waktu seumuran mereka. Zaman waktu masih SMP, paling banter saya mah suka nyanyi lagu band favorite di dalem kelas pas jam kosong, yang nonton temen-temen sekitar yang lagi nyalin PR buat pelajaran berikutnya.







Nah anak-anak zaman sekarang mah nyanyinya di youtube, yang nonton???? Terkadang penyanyi aslinya! Terus kalau nge-cover lagu juga nggak asal genjreng sana-sini, ada lho yang cover lagu pake…..Kalkulator! MashAllah gaes, mungkin 10 tahun mendatang kalkulator Karce bisa ngalahin baby grand pianoYamaha yah???



5. Money is not everything and that's true
Jadi, saya pernah baca kalau generasi micin ini lebih mementingkan pengalaman daripada uang. Mereka berinvestasi akan experiences daripada barang mati, yang mau nggak mau saya sih setuju. Well, kekayaan kita nggak dibawa mati, tapi pengalaman kita bisa nentuin gimana kita bakal mati.

Saya pernah ngobrol sama Tante saya yang kelahiran tahun 1970-an dan adik sepupu saya yang masih SMA, yang kelahiran tahun 2000-an. Saya tanya ke mereka, kalau dikasih uang 10 milyar sekarang juga mau dipake apa? Jawaban Tante saya adalah,  beli rumah, mobil, motor, dan beberapa benda mati lainnya. Meanwhile sepupu saya menjawab, mau pake buat jalan-jalan keliling dunia, ketemu orang baru, tinggal di suatu negara dengan kebudayaan berbeda dalam jangka waktu yang cukup lama, membangun sekolah dan beberapa pengalaman kehidupan lainnya.







Ya nggak semua anak SMA atau ibu-ibu berpikir sama kaya saudara dan Tante saya sih. Cuma, dari jawaban tersebut, saya bisa menilai kalau ada juga kok generasi micin yang punya pemikiran lebih asik. Well, most of them emang menyebalkan sih kalau kita ngeliat dari apa yang mereka share di socmed account nya aja ya. Cuma pengalaman saya membuat banyak acara dengan target audiencenya itu generasi mecin, kalau ketemu langsung, banyak banget dari mereka yang seru sekali kalau diajak diskusi. Inget keyword-nya adalah….DISKUSI dan KETEMU LANGSUNG, bukan diskusi di kolom komen akun socmed mereka.



Dan ingatlah, yang 'membuat' generasi micin ini punya pola pikir seperti sekarang itu ya kita-kita juga sih, generasi yang pernah hidup sebelum mereka. Ibaratnya nih, banyak dari generasi saya yang tidak suka dengan cara kepemimpinan Soeharto, banyak dari flaws-nya Soeharto yang mereka sebutkan dan mereka nggak mau itu terjadi lagi di generasi mereka.

Begitu juga dengan generasi micin inih, banyak dari mereka yang tidak suka dengan cara mereka dididik oleh generasi kita (yang entah ibunya, ayahnya, omnya, tantenya, tetangganya, kakaknya, temen tapi mesranya, etc). Mereka banyak menemukan kekurangan dari cara kita mendidik mereka dan mereka nggak mau mengulang itu kembali.

Mungkin, instead of 'generasi micin', saya bakal manggil mereka 'generasi royco', ahahahaha! Sama sih ada kandungan MSG nya, tapi kayanya royco tuh branding-nya lebih jelas gitu ya. Sama kaya generasi yang satu itu, emang sih ada koplak-koplak-nya, tapi branding mereka sudah tampak lebih jelas.

Tapi, ya begitulah, semuanya harus dilihat dari dua sisi, tulisan ini saya buat hanya dari opini saya pribadi yang melihat dari kesuksesan para generasi micin ini mengolah kemampuan mereka. Kalau masalah tentang kejelakan yang dimiliki generasi micin mah, nggak usah ditulis di sini ya, biar tulisan di blog lain, yang lebih mumpuni, aja yang sharing, hihihihi….


Sabtu, 09 Desember 2017

Top 5 Telenovela Zaman Baheula

Olllaaaa! Como estas???

Aheeeey, sekarang mah kelompok PENCAVIER (PENgamat CeritA-cerita VIERa!) disapanya pake bahasa spanyola~ Por que???

Karena di postingan kali ini saya bakal ngebahas tentang top 5 telenovela yang saya sukaaaaa banget waktu masih sekolah dulu. Sampai saya pernah bolos remedial di sekolah demi ngeliat episode terakhir salah satu diantaranya, huhuhuhu~

Vamos!

1. Marimar
"Marimar! AAAAAAAAW!" Siapa yang nggak inget adegan Marimar nyuruh si tokoh antagonis, Angela, buat ngambil gelang dari kubangan lumpur??? Soalnya si Angela dulu melakukan hal yang sama ke Marimar! Jauh sebelum saya kenal Lee Dong Wook Oppa, Tuan Muda Sergio Santibanez telah sukses mengacak-ngacak jiwa seorang gadis yang masih SD yang tak pernah ketinggalan nonton Teteh Thalia yang gorjes banget itu. Terus gara-gara si Pulcoso anjingnya Marimar yang bisa ngomong, itu saya jadi suka ngajak ngobrol kucing garong yang sering mampir ke rumah buat nyolong makanan di dapur.







2. Cinta Paulina
Selain Indosiar jaman dulu, saya juga kangen sama TPI, aaaargh wahai CEO MNC Group please bring  my TPI back T^T Kalau Indosiar punya Marimar, TPI punya Cinta Paulina. Nggak kalah dari Paramita Rusady di sinteron Janjiku yang berperan double jadi anak dan ibu, di sini Gabriel Spanic berperan ganda menjadi anak kembar, Paola si culas dan Paulina si baik hati. Paola meminta Paulina untuk bertukar peran, soalnya dia mau hepi-hepi-hura sama selingkuhannya, tapi apa mau di kata si Paulina malah terlalu baper sama suaminya Paola. Coba dulu udah ada lambe turah, pasti saya bingung tuh, mau milih Paola si istri pertama tapi julid atau Paulina si pelakor tapi baik hati??? Huft….







3. Rosalinda
"Rosalinda! Ayamor!" kayanya itu bahasa Spanyol pertama yang saya pelajari dari OST-nya Rosalinda. Ceritanya klise sih sebenernya, gadis miskin naksir cowok kaya. Si Rosalinda ini tukang jualan bunga terus ditaksir sama Jose Fernando seorang anak kaya raya. Urgh~ Apa saya jual bunga aja nih??? Bunga bank~ Ulalala~






4. Amigos
Nah serial ini nih yang buat saya bolos remidial pura-pura sakit, buat nonton episode terakhirnya. Saya nggak tau Hannah Montana, saya taunya Ana di Amigos per sempre inih. Gara-gara nonton ini juga, saya jadi suka sama cowok berambut belah tengah kaya si Pedro. Terus saya iri banget sama seragam yang mereka pakai, bagus banget, semoga mentri pendidikan Indonesia mendatang, selain merevolusi kurikulum, kelakuan murid, mental guru, juga merubah desain seragam sekolah generasi penerus bangsa ya.






5. Maria Mercedes
Saya taro serial pemberi tiang pancang dunia per-telenovela-an di kehidupan seroang Viera ini di akhir. Sebelum saya tau, ada mobil merk Mercedes, saya mah lebih tau terlebih dahulu sama Mercedes yang satu ini, Maria Mercedes. Sampai saya pernah mikir kalau Mercedes Benz itu dibuat gara-gara telenovela yang satu ini booming banget. And again, Thalia! Nggak ada yang bisa ngalahin peran wanita disiksa tapi tetep kuat perkasa kaya Teteh Thalia ini.






Yup, sekiranya begitulah top 5 telenovela yang lumayan membekas di hati saya. Sebenernya masih ada Betty La Fea, Esmeralda, Carita de Angel, sampai Maria Belen, tapi yang saya bener-bener tonton dari awal sampai akhir ya top 5 yang saya sebut di atas.

Kalau temen-temen gimana? Masih pada suka nonton telenovela nggak?



Rabu, 06 Desember 2017

5 Fakta Tipu-tipu Waktu SD (feat. Teteh Oncom)

Hi, helloooo~ Di sela-sela kesibukan saya ngapalin tarian Twice, sebuah girlband Korea kekinian yang kalau mereka naik commuterline di gerbong cowok, pasti abis digodain para ahjusi bercincin batu akik segede dosa Firaun, kali ini saya mau share another top 5!

Emangnya coffee aja yang bisa top, top coffee, ehehehehehe, garing yah qaqa????

Okeh for get it, hari ini saya bakal ngebahas lima fakta tipu-tipu yang pernah dicetuskan waktu saya masih SD, featuring Teteh Oncom!






Yang belum tau siapa itu Teteh Oncom, dia itu salah satu temen saya yang bisa di whatsapp jam 2 malem dan langsung nge-reply, nggak tau deh jam 2 pagi itu dia ngapain? Ngurus anaknya yang suka baby blues? Shalat tahajud? Maen gem onlen, soalnya kalau di atas jam 12 malem, jaringan internet di daerah dia baru lancar. Atau…Ngepet? Hanya dia dan Tuhan yang tau.

Well, we've been friends for over 10 years, mulai dari saya masih ngecengin anak rohis sampai masinis. Huhuhuhuhu~ Mulai dari Oncom masih menggalau naksir senior yang kiyudh sampai sekarang dia udah punya anak satu yang imut!

So, let's get it!


1. Lahir di pesawat
Waktu kelas 3 atau 4 SD gitu ya, saya pernah cerita ke temen saya kalau saya litu dilahirkan di pesawat menuju Singapura. Huahahahahaha! Kok bisa coba kepikiran sampe kaya gitu???? Lahir di pesawat??? Pesawat telepoooon!


2. Punya emas cair
Kali ini giliran cerita bohong dari Teteh Oncom. Dia pernah bilang ke temen-temennya kalau emak-babehnya punya emas cair! Buset! Emang dimasak???? Jadi cair!


3. Punya buaya putih (Teteh Viera version)
Ada salah satu teman SD saya yang bercerita kalau dia ternak buaya putih di halaman belakang rumahnya. Pas, saya ke rumahnya, instead of buaya putih, saya malah ngelihat kutang putih di halaman belakang rumahnya, uhuhuhuhu~


4. Punya buaya putih (Teteh Oncom Version)
Di kolam renang Mika Kencana (yang ada di sebelah pabrik ban Goodyear), pengeolanya melihara buaya putih di kolam yang paling dalem dan anak-anak SD yang suka renang di situ (incl. teteh Oncom) percaya.


5. Permen Kiss
Aduuuh ini saya inget banget! Yang ngomong itu si Dita anak kelas 3A, sedangkan saya 3C. Halloooo Ditaaa apa kabaar???? Semoga sehat selalu yaaaah! Jadi dia bilang, kalau kita makan permen Kiss, bakal keluar bunga dari mulut kita, kaya iklannya. Terus saya sama teman-teman sekelas langsung musuhin Dita setahun, soalnya pas kami nyobain makan permen Kiss, kok ngggak keluar bunga sih??? Ahahahahaha! Yang cememew siapa coba??? Dita atau kami yang percaya begitu aja??? Hihihihi.



Jadiiii, jangan salahin banyak pihak, kalau sekarang kita gampang banget kemakan hoax, lah itu dari SD aja kita udah belajar buat berita hoax, ahahaha!

Selasa, 21 November 2017

5 (kaum) Adam yang Viera Sukai

Heihooo, kali ini saya bakal ngebahas lima Adam…Nggg, yes, Adam as kaum adam a.k.a lalaki dan Adam literally as Adam~ Lima Adam yang saya sukai. Let's go!



1. Adam Levine

Waduuuuh, appearance vocalist Maroon 5 ini mah nggak usah dibantah lagi. Suara serak-serak banjirnya itu lhooo cuco' meong banget buat jadi muadzin di musholla sebelah rumah saya. InshAllah, si mamah nggak bakal susah ngebangunin saya buat shalat shubuh lagi. Dengan sedikit dehemannya di toa musholla, udah langsung bisa bikin saya ngibrit ke keran pancuran buat wudhu jam 4 pagi. Ditambah, wajahnya yang berkharisma dan tatto di badannya yang bisa bikin preman di Kampung Rambutan minder, itu semua sukses bikin saya klepek-klepek.



http://www.trbimg.com/img-56ccab0e/turbine/la-et-mg-adam-levine-full-back-tattoo-20160223-thumbnail




2. Mas Adam

Yuhuuuuu! Siapa yang nggak kenal sama Mas Adam, suaminya Mbak Inul. Dengan suaranya yang nge-bass dan letak kumisnya yang tampak selalu presisi dari zaman Mbak Inul disomasi Bang Oma sampe punya karoke dari sabang sampai Merauke. Di zaman geng Mahmud Abas a.k.a maMAH MUDa Anak BAru Satu rajin ngasih komen tajam (setajam pisau ginshu), di akun gossip kekinian, ketika melihat para public figure selingkuh, Mas Adam sih adem ayem aja sama Mbak Inul mengurusi bisnis dan rumahnya di apartment Da Vinci yang super mehong itu! Two thumbs up buat kumis Mas Adam!

https://pbs.twimg.com/media/B8AvpRjCIAA62AU.jpg



3. The Adams

Waaaah, band indie asal IKJ ini sukses meluluh lantahkan eargasm saya. Walaupun sudah digempur beribu-ribu lagu oppa-oppa Korea yang-kok-bisa-pake-celak-rapi-banget-dan-ga-ketusuk-mata itu, lagu 'Hanya Kau', 'Halo Beni', dan 'Konservatif' selalu mengena di hati. Apalagi kalau lagi naik kereta jurusan Stasiun Beos sambil ditemani lagu 'Berwisata', duh Gusti Nu Agung, langsung berasa lagi syuting video klip!







4. (Tony) Adams

Jangan ngaku gooners sejati, kalau nggak kenal Tony Adams! Si pemain legend asal Arsenal yang sampai saat ini, nomor punggung-nya dijadikan angka keramat di Arsenal dan nggak ada pemain yang berani menggunakan nomor '6' di kaosnya, gara-gara kehebatan beliau menjadi kapten tim dan juga ke-setia-an-nya terhadap klub asal London tersebut. FYI aja nih, dari umur saya 6 tahun, saya ini udah suka banget nonton Arsenal dan pernah waktu Arsenal kalah dari Barcelona di Champions League di tahun 2006, keesokan harinya saya nggak masuk kuliah gara-gara sakit nggak bisa bangun dari tempat tidur, huhuhuhuhu.



http://d2x51gyc4ptf2q.cloudfront.net/content/uploads/2016/07/5c1b1218-6ab5-4698-9a8c-d5196855d181-2060x1236.jpg



5. Adam Fabumi

Nah, kalau ini adalah Adam paling muda yang paling saya suka. Ketika saya menulis postingan ini, umurnya masih belum genap satu tahun. Semenjak 5 bulan di dalam kandungan, Adam didiagnosa terkenal dandy-walker syndrome yang menyebabkan ukuran kepalanya menjadi lebih besar dari ukuran wajarnya. Well, untuk lebih jelas mengenai penyakit ini, teman-teman bisa googling sendiri. Namun, yang ingin saya highlight adalah ketegaran kedua orang tuanya Adam Fabumi yang terus berjuang membuat anaknya tampak seperti bayi yang sedang tidak sakit. Yuk ah, daripada ngeliat akun-akun instagram dedek-dedek emesh yang foto selfie tapi caption-nya pake kutipan tulisan Tere Liye, meningan kita tengok akunnya @adamfabumi.



https://alibaba.kumpar.com/kumpar/image/upload/c_fill,g_face,f_jpg,q_auto,fl_progressive,fl_lossy,w_800/bggma4vory98dvzrvn6h.jpg



Kalau kamu kumaha guys? Punya 'Adam' yang disukai juga kah?

Kamis, 02 November 2017

#pemudazamannow adalah #pemimpinzamantomorrow: Zaky Zakaria

Namanya Zaky Zakaria. Kalau ditanya umurnya berapa, ada kemungkinan dia lebih muda daripada saya, tapi kalau masalah ilmu kehidupan, kayanya sudah dapat dipastikan cobaannya lebih banyak beliau daripada saya, makanya saya memanggilnya dengan sebutan Bang Zaky.

Bang Zaky ini orang gorjess banget gaes, tipikal pemuda yang suka diundang ke acara-acara pembangkit semangat yang di mana kebanyakan audience-nya para anak mudo yang lagi butuh banjuran (bukan siraman lagi) rohani.

Komunitas dan organisasi yang Zaky ikutin banyak banget. Mulai yang dari anggota sampai yang jadi founder. Ngebagi waktunya kaya gimana caranya coba? Meanwhile saya, membagi waktu buat bangun tidur sama nonton marathon Criminal Minds aja susah banget, huft!

Salah satu organisasi yang sering diceritakan oleh Zaky adalah IMI, singkatan dari Ilmuwan Muda Indonesia. Wah, dari nama-nya aja udah gregetz ya, kayanya nggak mungkin nih saya bisa jadi anggota perkumpulan ini, satu-satunya ilmuwan yang saya suka itu, Dr. Spencer di Criminal Minds.

Bang Zaky merupakan salah satu dari 28 pemuda yang saya minta menjadi salah satu pengisi content digital campaign-nya @cooltura.id #pemudazamannow adalah #pemimpinzamantomorrow

Saya memberikan tiga pertanyaan kepada Bang Zaky;

1. Sumpah terakhir yang pernah dia ucapkan






2. Nasehat untuk #kidszamannow

3. Pemuda Indonesia yang menginspirasi beliau

Untuk pertanyaan no. 1 dan 3 bisa, temen-temen langsung cek jawabannya di instagram @cooltura.id atau facebook cooltura_id.

Sayangnya untuk jawaban nomor 2, due to the limited space, I have to cut his perky answer. Maklum, Facebook dan instagram (apalagi twitter) punya karakter yang terbatas untuk penulisan. Jadi, di postingan kali ini saya mau sharing jawaban verso full version dari beliau ini, karena jawabannya terlalu keren untuk di-cut begitu saja.

So, here we go, apa sih nasehat buat #kidszamannow dari seorang Zaky Zakaria?



***







Jadilah anak-anak masa depan karena jaman now  adalah masa depan. Gak percaya? Oke ini buktinya. Kalian pasti tahu Doraemon, robot yang datang dari masa depan. Jadi waktu Doraemon pertama kali keluar dari lacinya Nobita pakai Mesin Waktu, Doraemon kira-kira ngomong gini ke Nobita “Hai Nobita, saya adalah robot kucing masa depan  dari abad 21! Yang dikirim oleh cucumu….” (pasti kamu bacanya pakai suara Doraemon kan? Hehehe!)

Perhatikan kata abad 21 nya. Tebak sekarang abad berapa? Yup sekarang adalah abad 21. 

Berdasarkan fakta yang tidak bisa dibantah dari komik Doraemon tersebut (faktanya saintifik banget yah? heheh) Berarti masa depan adalah sekarang!. (Tapi...kemudian di tahun 2000an sama tim penulisnya diganti jadi abad 22, karena sampai saat itu belum ada baling-baling bambu ataupun pintu kemana saja -__- ). Well the point is..the future is now.







Buka wawasan kamu, ikuti perkembangan jaman, ikuti dan kuasai teknologi, jadilah anak yang berpengetahuan luas. Teknologi adalah kuncinya.

Tapi menurut saya, yang terbaik dari masa depan  adalah you can be anything you want. Cita-cita sudah sangat berkembang, tidak lagi hanya jadi dokter, arsitek, atau polisi (itu rata-rata cita-cita anak jaman dulu). Bahkan menurut riset dari Dell Technology, 85% pekerjaan di masa depan belum diciptakan. 

Itu tidaklah mengejutkan jika kamu memperhatikan sekelilingmu. Hal tersebut sangat wajar dengan adanya perkembangan jaman. Contohnya tahun 2000 awal tidak ada pekerjaan Developer Mobile Application, sekarang 17 tahun kemudian profesi tersebut muncul. Ada profesi-profesi baru ada juga profesi yang berkembang. 

Profesi berkembang ini bukan seperti penyanyi kamar mandi berkembang jadi penyanyi Smule yah, tapi berkembang dengan menggabungkan beberapa disiplin ilmu. Seperti misalnya pembuat game berkembang menggabungkan Virtual Reality dan Augmented Reality, profesinya tetap pembuat game tapi skill yang dibutuhkan berkembang dan itu sudah terjadi saat ini. 

Bayangkan nanti di masa depan akan seperti apa. seru banget yah. Itu artinya dunia di depan kamu masih sangat luas, kesempatan untuk mencipta sangat besar. 






Kamu bisa jadi dokternya robot kalau kamu mau, kamu bisa jadi pelukis angkasa, why not? Bisa jadi nanti di tahun 2030 ditemukan cat yang bisa mencat udara, atau kamu ternyata yang menemukannya!

Atau kamu jadi ilmuwan yang menemukan...'Alat Teleportasi Antar Planet….' (Pasti bacanya pakai suara Doraemon lagi hehehe!)

Gila masa depan keren banget ya? Untuk ikut ambil bagian di kekerenan masa depan tentunya kamu perlu persiapan. Persiapannya gak susah-susah amat kok. Hanya belajar saja. BOOOOO….nggak seru amat persiapannya, belajar melulu!

Seru tahu dan mudah. Kamu nggak disuruh naik gunung trus turunnya guling-guling atau makan pare mentah 2 kg tiap hari supaya sukses. Cuma belajar aja.

Apakah semua nilai harus bagus? Gak juga. Kamu gak perlu sedih kalau nilai matematik kamu jelek. Pablo Picasso gak ditanyain nilai Matematiknya waktu dia melukis dan lukisannya terkenal di seluruh dunia. Kamu gak perlu sedih kalau nilai Sejarah kamu jelek, Albert Einstein gak ditanyain kapan terjadinya Perang Diponegoro saat dia menemukan Teori Relativitas.

Nilai jelek bukan berarti kamu tidak bisa menjadi sukses atau tidak berbakat atau tidak jenius. Everbody is a genius, hanya perlu menemukan hal yang tepat. 








Kamu tidak bisa mengajarkan ikan memanjat dan berharap hasilnya baguskan? Ingat, siapa tahu kamu itu ilmuwan yang menemukan “Alat Penerjemah Suara Hewan” (seriously..stop membacanya dengan suara Doraemon hehe) yang tidak perlu nilai Seni Rupanya bagus. All you have to do is, temukan apa yang kamu mau dan kejar dari sekarang!

Untuk merangkum semua ini, yang perlu diingat adalah Jadilah anak-anak masa depan karena masa depan adalah sekarang. Kamu bisa menjadi apapun yang kamu mau dan kuasai teknologi. Dan yang terakhir..please don’t hate me for this ...BELAJAR!



***

Yup, sekiranya begitulan sekelebat nasehat untuk para nak mudo' zaman sekarang. Semoga berkesan :)



Rabu, 01 November 2017

#pemudazamannow is #pemimpinzamantomorrow

Heiho!

Jadi, tanggal 28 Oktober 2017 kemarin, tepat di hari Sumpah Pemuda, cooltura_ID, komunitas kepemudaan yang saya buat bersama Ayu, teman SMA saya, membuat sebuah digital activity, berjudul #PEMUDAZAMANNOW representasi #PEMIMPINZAMANTOMORROW.






Kami memilih 28 orang pemuda dan menanyai mereka beberapa pertanyaan, seperti:

1. Apa nasehat kamu untuk #kidszamannow ?
Jawabannya gokils banget! Dari yang nyaranin supaya jauh-jauh dari gadget, perbanyak kegiatan positive bersama teman dan keluarga, sampe jangan kebanyakan makan mecin.

2. Sumpah terakhir yang kamu lakukan?
Ini juga nggak kalah serunya. Ada yang sumpah ingin membangun nusa dan bangsa sampai sumpah sehidup semati sama bini tercinta! Huahahaha!

3. Tokoh pemuda Indonesia yang dikagumi?
Well, untuk cowok rata-rata pada milih Nadiem, si CEO nya gojek. Meanwhile, untuk perempuan, pada milih Maudy Ayunda, si wanita cantik dan pintar itu yang bikin iri seluruh anggota cooltura_ID! Tapi, nama Butet Manurung, pendiri Sokola Rimba dan Mbak Helianti, pemilik Javara Indonesia, lumayan juga sering disebut.

Untuk lebih detailnya bisa dilihat di instagram kami qaqa…

IG: https://www.instagram.com/cooltura.id/
Facebook: https://www.facebook.com/groups/1291701617583844/
Twitter: https://twitter.com/cooltura_id

Moreover, do not hesitate untuk tidak mem-follow, kalau dirasa tidak berkenan dengan hal-hal yang kami sharing. Saya mah santai ae orangnyah, kita tetep temenan, walau tidak follow-follow-an, hehehehe!






Saya sendiri sangat enjoy mengerjakan digital acitivity yang satu ini, berasa kaya lagi ngobrolin masa depan aja sama teman-teman sepermainan. Kadang-kadang terselip juga omongan, kenapa pemuda zaman sekarang suka banget pamer dia lagi ada di mana, di instagramnya. Komentar biasa sampai yang pedes kaya ayam recheese level 5 pun bermunculan:

Kembaran Raline Shah (saya): "Kenapa ya #kidszamannow ini seneng banget memosting sesuatu di sosial media mereka? Masa ya kemaren ada anak tawuran ketangkep sama polisi, ketangkepnya gara-gara apa? Gara-gara dia instalive! Men! Tawuran di-instalive-in dong! Ingin ku berkata kasar?!"

Sebut saja Mawar bukan nama sebenarnya (M): "Dasar generasi mecin!"

Sebut saja Bambang bukan nama sebenarnya (B): "Yeee, kalau gue jadi bubuk ajinomoto, gue bakal ngeluh di insta story; 'Salah gue apa coba? Yang bego generasi lo, kok yang disalahin gue???"

M: "Sebenernya kita juga ada masa begonya ya, tapi perasaan dulu mah, kalau kita lagi ngelakuin hal-hal yang bego tuh kita umpet-umpetin ya, biar nggak ketauan. Lah, sekarang malah diumbar? Bego berjamaah..."

Saya: "Gue pernah baca, generasi jaman sekarang itu punya tingkat 'fear of missing'-nya tinggi banget..."

B: "Gue pernah liat, keponakan gue instalive lagi makan nasi goreng di pinggir jalan. Lah, ngapain coba makan nasi goreng doang dipamerin. Terus, sambil makan nasi goreng, dia cerita kalau kecengannya jadian sama orang lain. Baiklah…First thing first, situ artis? Bukan. Followers-nya? Ya banyakan following-nya lah daripada followers-nya yang cuma 100 orang itu. Emang ada yang nonton? Ada. Siapa? Gue. Dan you know what, gue satu-satunya yang nonton instalive dia, itu pan kaya lagi ngobrol berdua aja ya, meningan telepon gue langsung aja kali???"

M: "Lo tau kan Kim Kadarshian pernah dirampok, pas abis dia pamer perhiasan dia yang mehong itu di instagram."

B: "Gue suka pengen ngajak pemanasan senam SKJ 92,  sama yang suka update-update foto selfie, tapi caption-nya diambil dari tulisan Tere Liye. Jaka Sembung makan mecin, nggak nyambung ciiiin!"

Saya: "Gue paling ka zet el, sama yang suka selfie, ceritanya teh baru bangun tidur, terus caption-nya 'abaikan ditambah insert nama bagian tubuh'. Tapi teteup cantik paripurna, huft!"

B: "Baru bangun tidur dan lo masih cantik mah biasa Pe, kalau baru bangun candi Borobudur lo masih cantik, baru tuh Pe update di instagram!"

S: "Tapi, gue salut sih sama mereka ini, mereka ini kuat juga ya... Kalau gue jadi mereka, kayanya gue nggak bakal mampu deh! Gila aja temen-temen gue update foto-foto bahagia, lah gue ulangan biologi aja her-nya sampe enam kali!"

Dan masih banyak lagi obrolan-obrolan seru tentang kelakukan anak-anak zaman sekarang lainnya saya bersama 28 orang pemuda yang berpartisipasi dalam digital activity ini.

Sayangnya, ada beberapa jawaban yang harus saya cut, dikarenakan keterbatasan karakter untuk menulis, padahal isi content-nya gorjes banget. Nah, karena saya merasa bersalah, di beberapa postingan ke depan, saya bakal re-creating beberapa content #pemudazamannow dalam bentuk aslinya, tanpa saya cut.

Semoga bisa mengispirasi teman-teman untuk jangan ngeluhin kelakuan #kidszamannow aja, tapi juga jadi motivasi agar kita bisa jadi lebih baik lagi dan juga sumber inspirasi buat bahan gossip di perjalanan pulang kerja. Hihihihi, se-'liar-liar'-nya Awkarin, dia pernah ngehasilin duit sampe 50 juta sehari di umur dia yang masih 17 tahun itu, wohoooo! Something that I couldn't do when I was still 17 years old!





Yups, untuk lebih lanjut, mari kita liat postingan-postingan saya berikutnya yes!

Senin, 30 Oktober 2017

First edition of pencavier-zine: commute heart

Hi-ho!

I'm trying to make an e-zine, a.k.a e-magazine.

Untuk edisi pertama ini, namanya sama seperti judul buku pertama saya, 'Commuteheart'. Isinya pun nggak jauh-jauh dari buku commuteheart.



Let's see the result ya, if it's good, I am probably will continue to make this kind of stuff, yet if it's not really well-delivered, at least you have already read the first and the last edition, hehehehe.

Senin, 23 Oktober 2017

Drama dari depan rumah

Duuuuuh Gusti Nu Agung, cobaan dalam kehidupan itu datang silih berganti.

Setelah kemarin di depan rumah saya ada tawuran kidz zaman now, sekarang giliran para bapaknya. Subhanallah…Keep positive thinking Viera, anggap aja ini cara Tuhan ngebangunin buat beribadah dengan khusyuk di waktu-waktu yang konon katanyanya cuco' meong buat doa-doa kita dikabulkan.

Sekitar jam dua malam ini saya kebangun oleh suara pecahan kaca yang terdengar cukup nyaring. Saya menyalakan lampu kamar saya dan mendengar suara sekitar dua sampai tiga, atau saya kurang tau jumlah pastinya, sedang beragumen dengan nada yang tinggi.

Aaaah, saya pun mengintip dari jendela kamar saya, oh well, jadi ada dua orang laki-laki lagi berantem dan salah satu teman lainnya sedang menengahi.

"Ya élu ngapain juga mau aja!" Teriak laki-laki satu.

"Itu kan bini gue!" Teriak laki-laki dua.

Dan seterusnya…..

Saya pun keluar kamar menuju balkon, berharap agar tau apa yang terjadi sebenarnya, sambil pura-pura mau ambil mukena yang dijemur, saya memberanikan diri mengintip sedikit ke arah jalan raya dan mendengarkan percakapan beberapa laki-laki dewasa tersebut. Saya nggak nguping ya! Lah mereka sendiri ngomongnya teriak-teriak, yang nggak mau denger aja, jadi denger…..

Setelah sekitar 15 menit berdiam diri di balkon, akhirnya saya dapat mengambil kesimpulan kalau ternyata si laki-laki dua menyangka kalau laki-laki satu bawa lari istirnya. Waduuuh~ Gawat…Ya semoga dengan terbitnya postingan ini, masalah kedua laki-laki ini juga selesai ya….

Emang sih, tinggal di pinggir jalan itu kurang menyenangkan, mana sekarang salah satu pool armada bis terbesar di Bogor pindah ke deket rumah lagi, jadi deh hampir setiap tiga puluh menit sekali, ada aja suara klakson bis terdengar nyaring semenjak dini hari.

Ya, kalau mau di list mah banyak banget lah keluhan tinggal di pinggir jalan gede ini, tapi kata kakek saya, rumah itu harus di pinggir jalan, jadi kalau mau usaha apa aja bisa and it works lho! Setelah pensiun, ayah saya mengisi waktunya untuk berjualan dan alhamdulillah semuanya laku-laku aja, well emang sih untungnya nggak besar-besar banget, tapi alhamdulillah kami sekeluarga masih bisa bayar tagihan Indie Home tepat waktu setiap bulannya.

Ah, I can't wait for another drama dari jalan raya depan rumah saya ini lagi~

Sabtu, 21 Oktober 2017

Kids Jaman Now di Depan Rumah Saya

Minggu, 22 Oktober 2017 jam 2.00

Jadi, sekitar sejam yang lalu, saya ini lagi bobo cantik dan lagi enak-enaknya mimpi jalan-jalan bareng Joseph Gordon Levitt Oppa, tiba-tiba aja…

"Dor!"

Saya di-'tembak' Joseph Oppa?

Uuuurgh, sayangnya Tuhan pun tidak mengizinkan hal itu terjadi, walaupun hanya di alam mimpi saja dan saya pun terbangun. Aduuuh ini suara apa yaaaah??? Kok bisa-bisanya mengganggu nyenyaknya Yang Mulia Viera sedang tidur aja nih??? Hadeeeeuh, kecantikan saya bisa berkurang seketika nih?!

Dan tiba-tiba aja, terdengar suara gaduh di depan rumah saya.

Kamar saya ini letaknya berhadapan dengan jalan utama. Suara sekecil apapun bisa kedengeran. Apalagi suara yang segaduh ini?

Saya melihat jam dinding dan waktu masih menunjukan pukul 1 malam, positive thinking-nya sih mungkin ini 'cara' Tuhan biar saya mendekatkan diri pada-Nya di waktu sepertiga malam kali ya? Tapi, negative thinking-nya saya jadi ingin berteriak, "Duh Gusti! Nanaonan yeuh??? Jam satu malem dar-der-dor-dar-der-dor! Ngaganggu wae???!!" (translation: "Oh my God! What happened???? It's already 1 o'clock in the morning, bang-bang-bang-bang-bang-bang! It's so annoying!")

Akhirnya saya keluar ke balkon, ngeliat apa yang terjadi di jalan di depan rumah saya itu. Dan guess what???

Ada kids jaman now lagi pads tawuran!

Dan sampai ada oknum yang menembakan pistol dua kali. Wah, saya deg-deg-an dong, ada korban nggak ya? Aduuuh, nih para nak mudo kalau mau masuk TV tuh, acaranya Kick Andy gitu lho, jadi orang-orang yang inspirasyeneul, lah ini mah paling banter, sekalinya masuk TV, masuk acara 86, yang kalau ketangkep kamera, wajahnya di blur, gara-gara ketangkep sama polisi yang lagi patroli T^T

Well, setelah ditelusuri, penyebab utama dari tawuran ini adalah??? Mabok.

Jadi, ini kan malam Minggu ya, biasalah para nak mudo ini suka nongkrong dan biar makin hitz, tentu saja nongkrong-nya sambil mabu'-mabu'-an dan ditemani beberapa wanita mudo berpakaian minim….

Oh iya, sebelum berlanjut ceritanya, terkadang ya kalau ngeliat ciwik-ciwik ya paling umurnya belasan tahun ini, (yang kalau beli pembalut aja masih minta duit orang tua, apalagi kalau beli minuman beralkohol coba???), instead of nanya, "kenapa kamu mabok-mabok-an di pinggir jalan jam segini?", pertanyaan yang bakal saya tanyain adalah, "orang tua kalian tau nggak sih kalian lagi ngapain malem-malem gini?"

Kalian juga suka berpikir seperti itu nggak? Salute buat para temen-temen saya yang udah pada resmi jadi mahmud, apalagi yang punya anak perempuan, waaaah orang tua jaman dulu bilang, kalau anak gadis itu 'barang jualan' sebuah keluarga jadi harus dijaga baik-baik banget, ya emang seperti itu…Bukan karena kita bakal 'dijual' ke pasangan kita kelak, tapi lebih kepada apapun yang dilakukan oleh anak perempuan ini, bakal jadi image keluarga si anak itu secara menyeluruh. Sama kaya barang jualan yang akan menjadi cerminan dari pedagangnya itu sendiri.


Okeh, balik lagi ke cerita…

Pada awalnya, para nak mudo ini sih pada nyanyi-nyanyi nggak jelas gitu, saya sih ok-ok aja nih bagian sini, ya mungkin memang tidak punya uang yang cukup buat nyewa ruangan di Inul Vista (tapi punya uang buat beli bir yang harganya nggak jauh beda sama harga sewa per jam di tempat karoke, duh~)

Tapi, ya namanya juga lagi berada di bawah pengaruh alkohol dalam jumlah yang banyak, awalnya niat mau happy-happy eh ada yang ngomong 'kelepasan', salah satu dari orang yang nongkrong itu sakit hati, dan  tiba-tiba aja mereka jadi berantem, bawa parang, bawa pistol, ya elah, kalau kata Mas Bajindul Gokil Abis, si vlogger TKI Korea yang lagi happening itu mah, "Njungkel gaes!"

Cetek amat ya alasan berantemnya???

Kalau mau keliatan gagah mah, mabok-nya di perbatasan negara Syria sana, terus lawan ISIS gitu~

Yang bikin sedihnya lagi adalah, sambil berantem mabu'-mabu'-an ini, mereka ngehnacurin salah satu tempat jualan pecel yang sudah saya kenal lama, dan…..Alasan utama diancurin adalah? Anaknya si tukang pecel ini ternyata ikutan mabu'-mabu'-an dan berantem, jadi salah satu temennya yang kesel sama dia, melampiaskan amarahnya ke tempat dagangan ibunya.

Makin menjadi lah tuh berantemnya.

In the end, kayanya ada salah satu warga sekitar yang nelepon polisi. Ya, kaya di film-film India lah, Inspektur Vijay selalu datang terlambat, anak-anak muda yang tawuran ini udah pada keburu kabur duluan.

Sebenernya ini PR besar buat saya dan orang-orang yang ada di lingkungan sekitar sih. Kasarnya mah buat apa jadi 'sober' kalau 'sober'-nya sendirian? Kenapa nggak bisa mengajak para nak mudo ini untuk melakukan hal yang lebih menyenangkan di akhir pekan, daripada mabu'-mabu'-an? Mereka melakukan hal tersebut, mungkin karena nggak punya pilihan lain. Saya sebagai seseorang yang dikasih kesempatan sama Tuhan untuk melakukan hal lain, daripada mabu'-mabu'-an, kenapa tidak memberikan tawaran tersebut kepada mereka?

Ah, kalau misalnya temen-temen kelompok PENCAVIER (PENgamat CeritA-cerita VIERa!) jadi saya, hal apa yang akan kalian tawarkan ke para anak muda yang sering mabu'-mabu'-an ini? Dan bagaimana caranya?

Dan satu hal sih yang saya tau pasti kalau Tuhan itu Maha Pembolak-bali hati ya, mungkin saat ini para anak muda itu lagi 'nakal-nakal'-nya, tapi mungkin suatu saat dengan sekali jentikan 'tangan Tuhan' tiba-tiba mereka pada sampai ke sebuah waktu menghadapi turning point mereka masing-masing dan akhirnya berubah menjadi seseorang yang jadi lebih baik lagi dengan sendirinya, amin YRA...

Atulah, mabuk cinta aja menyebabkan hal-hal yang tidak baik ya, apalagi mabuk yang lain…..Banyak-banyakin minum antimo gih.







Selasa, 17 Oktober 2017

Nomu, nomu hatur nuhun very much

Dear PENCAVIER (PENgamat CeritA-cerita VIERa!) terkasih, tersayang, tersanjung season 1 sampe 7,


Jadi, di suatu malam yang kelam, ketika saya sedang meyakinkan diri untuk menonton film Pengabdi Setan, tiba-tiba si Prey, salah seorang PENCAVIER (PENgamat CeritA-cerita VIERa!) yang tinggal besebrangan dengan planet Namec (dibaca: Bekasi), ngirim sebuah foto.

Tadinya saya mau ngeluh kan ya, "ya elah ngirim foto doang nih si Prey, ngirim duit ateuh???" #Huft #PadahalMasihTanggalMuda #EmangMamahDoangYangBisaMuda

Tapiiiiiii, ternayta foto yang dia kirim itu, subhanallah banget! Kalau kata Mas Bajindul, si vlogger  TKI tersohor di Korea Selatan mah; "JUONCLOK GAEZ!"






Yups, jadi si Prey menemukan sebuah resensi pendek mengenai Commuteheart, kumpulan tulisan mengenai pengalaman saya naik kereta dari 2009 - 2015, yang beberapa ceritanya bisa teman-teman temukan di blog terkasih ini jua.

Resensi itu sendiri diterbitkan di dalam koran Kompas hari Sabtu, 14 Okt 2017 kemarin. Kolomnya sih keciiiiiil, tempatnya juga nyempil, tapi beneran deh it means A LOOOOOOOT pisan buat sayah. Kungin berteriak, "ALLAHUAKBAR!" sambil meluk Nicholas Saputera dari belakang T^T

Selain perasaan senang yang luar biasa, saya juga merasa kaget banget terhadap kemunculan resensi ini. Why???

Karena saya baru tau kepastian kalau commuteheart ini bakal dijadikan versi cetak itu minggu lalu, cuma beda sehari-dua hari lah sampe akhirnya berita resensi ini muncul. Dan pada saat itu, yang tau informasinya hanya saya dan editor, saya pun belum cerita ke orang lain, Pak Mamat dan Bu Evie aja belum.

Saya sempat mikir, mungkin yang nulis resensi ini editor saya, tapi pas di cross check, dia pun bilang nggak. Aaaah, sebagai pembaca setia Detective Conan dari SD, tentu saja saya penasaran dengan alibi dari orang-orang yang saya jadikan suspects menulis review ini.

Tapi, ya walaupun merasa punya kemampuan analisis kaya Conan Edogawa, pada kenyataannya saya malah lebih berasa kaya Usagi Tsukino. Soalnya sampai saat ini, saya tidak menemukan orang yang bisa diucapkan, "nomu nomu hatur nuhun very much…"

Dan postingan di blog ini saya buat secara khusus karena saya ingin berterimakasih, kepada:

1. Allah SWT
Ah pokoknya mah without Him, I'm nothing.

2. Orang yang nulis review commute heart
I don't know who you are, but gomawooooo pisan. Semoga rezeki kamu dilimpah ruahkan oleh Allah SWT ya. Pokoknya mah, kalau ternyata yang nulis ini cewek, bakal saya jadiin sodara….Kalau ternyaa yang nulis itu cowok, bakal saya jadiin…..Sodara juga, hihihihi!

3. Tim Redaksi Harian Kompas
Menurut saya sih, pasti banyak orang yang nulis review buku, tapi keputusan akhir tetap ada di tim Redaksi Kompas untuk menyetujui bahwa review buku mana yang akan dipilih untuk naik cetak. Ah, kalian emang the best!


Peluk dan cium membabi buta,

Viera

Rabu, 09 Agustus 2017

Commuteheart: Why finding you is too hard?

Hai teman-teman kelompok PENCAVIER (PENgamat CeritA-cerita VIERa!) sadayana!!!!!

Long time no see~

Akhir-akhir ini saya lagi sibuk sesaat, mood menulis pun menurun tajam. Padahal bunyaaaaak banget cerita yang ingin saya sampaikan…

First of all, saya mau cerita tentang one of my-kyaaaaa-moment, e-book sayayang berjudul Commuteheart - Why Finding You is Too Hard? akhirnya diluncurkan….YAY!






Mungkin buat temen-temen yang baca blog saya dari awal, udah tau dong cerita saya ngejar-ngejar kondektur yang bernama Moch. Ali Z….Hihihihi! Dan berbagai cerita kasih tak sampai yang pernah saya alami lainnya, uuuuh ooooh…

Beberapa hari yang lalu, saya sempat dikirim screenshot di bawah ini nih sama @tezzledazzle






Huahahahaha! Bener banget iniiiiiiih, kalau hatinya lagi terpotek mah, waaaaaah kayanya mau nulis essay IELTS writing section yang ke dua juga lancar jaya lah~ 250 English words in 30 minutes tuh cingcay~ 

Makanya saya juga baru sadar kalau e-book itu juga berisikan kisah-kisah patah hati saya dengan commuter line sebagai latar belakangnya. Hihihihi!

Tapi salah satu tujuan saya mau menerbitkan kumpulan tulisan dengan latar belakang commuter line ini juga adalah salah satu keinginan saya untuk bisa meningkatkan minat para pemuda yang masih sehat jaya untuk terus menggunakan transportasi umum. Emang sih, buat temen-temen yang sedang sakit pasti merasa nggak nyaman untuk menggunakan jenis transportasi umum di Indonesia yang kalau dibandingkan dengan sarana publik di negara maju lainnya, negara kita masih kalah telak lah ya…

Tapi, kalau misalnya temen-temen dikasih kesempatan untuk naik transportasi umum, apapun itu, kalau bisa sih yang mass transport ya, yang bisa bikin kita ketemu sama berbagai jenis manusia, dari mas-mas ganteng taunya copet, ibu-ibu hijab syar'i yang demen selfie, adek-adek SD penerus generasi bangsa yang suka ketiduran di dalem kereta, sampai mbak-mbak penjaga SPG yang alis-nya kaya logo nike dibalik, kalian bakal ketemu orang-orang dari berbagai jenis background dan observe tingkah laku mereka itu adalah hal paling seru yang bisa kalian lakukan, believe me ;)

Mungkin saya belum bisa membuat buku dengan kisah super berjuang keras demi menggapai impian yang gilang gemilang ala Andrea Hirata atau cerita fiksi mendayu-dayu tapi sumpah bikin penasaran banget  si Dilan-nya Pidi Baiq. Tapi, alhamdulillah salah satu cita-cita saya untuk menerbitkan buku, (yang sampai saat ini masih berupa e-book, mudah-mudah-an buku fisiknya bisa cepat menyusul juga ya…) bisa dikabulkan oleh Tuhan YME :)

Oh iya, buat temen-temen yang mau unduh e-book-nya, bisa klik link ini:               




Well, belinya bisa pake pulsa HP, kartu debit, atau kartu kredit :) Prosesnya pun gampang banget, percaya deh, soalnya saya nggak pernah beli e-book aja, bisa beli…Ahahahaha! Sekalinya beli e-book, eh e-book sendiri, ahahahaha! Dan ternyata beli e-book itu gampang banget yah, pantesan di luar negri mah udah pada ber-e-book ria...








Minggu, 16 Juli 2017

5 Layanan (kali aja bisa ditambah) Gojek

Bai de wei guys, kalau lagi poop kalian suka sambil mikir sesuatu nggak? Mulai dari hal-hal yang seharusnya tidak dilakukan, tingkah laku anggota DPR yang mau melemahkan KPK, sistem pendidikan di Indonesia yang masih kurang baik, atau gimana caranya bikin supermie tapi rasa samyang.

Seperti sebuah lagu tersohor di tahun 90-an yang berjudul, 'MTV Kills The Radio Star', nah sekarang giliran Youtube Star kills the MTV.  Akhir-akhir ini, sambil nongkrong di WC, saya suka mikir kaya hal apa yang bakal 'membunuh' perusahaan-perusahaan start up lokal yang sukses dengan cepat, seperti gojek, bukalapak, tokopedia, dan perusahaan berbasis IT lainnya.

Dan di tengah-tengah proses ngeden, muncullah suatu jawaban, that slow innovation will kill these kind of companies. Kecepatan majunya type perusahaan seperti ini berbanding lures dengan cepatnya inovasi yang mereka tawarkan.

Maka, di postingan ini saya mau share beberapa inovasi yang mungkin bisa dilakukan oleh salah satu perusahaan lokal yang lagi naik daun, Gojek. Bayangin aja, perputaran uang yang mereka dapatkan dari sistem go-pay mereka yang umurnya masih beberapa tahun itu sudah mengalahkan apa yang dicapai Citibank Indonesia dalam belasan tahun.

So, here we go:



1. Go-Sok
Atau nyetrika. Di antara seluruh chores activity yang saya lakukan, nyetrika is somewhat a big NO NO for me dan ini juga di-iya-kan oleh hampir dari 90% kolega saya yang bebenah sendiri, alias nggak memiliki asisten rumah tangga di kediamannya. Nyetrika tuh pasti dilakuin di akhir dan baju yang disetrika pun paling seragam sekolah/kantor atau pakaian yang akan dikenakan keesokan harinya. Sisanya mah, cusss, langsung lipet aja.

Kalau ke laundry kan lumayan juga ya, di daerah saya nyuci bisa 8000/kilo di luar pakaian dengan bahan khusus dan kadang nggak bersih. Jadi, saya suka lebih percaya sama nyuci sendiri sih, cuma ya itu…..Entah kenapa, nyetrika itu bikin males banget. Mungkin karena panas, terus kita harus melakukan gerakan yang sama berkali-kali, terus nggak bisa ditinggal sebentar, kalau nggak nanti gosong. Jadi, memiliki orang yang bisa untuk menyetrika itu sungguh akan sangat membantu sekali.



Source: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9xix_j8MNTRAMhc3bqvhUvbgsQC-O0_YLtKcR7Iout5H95gDvx75uNqxd-wH_ed-e8Sadhpf5G1lYDuiSfTgwg5rUjeKuIdQm1Dg2nnqK1g2pFHR6uMoR99oFRIAMejtAvYhDjgP0ApO_/s1600/bisnis-para-ibu-rumah-tangga-ini-bisa-bantu-keuangan-keluarga.jpg




Tarif:
Mungkin bisa di-itung minimum per kilo, jadi kalau di bawah 1 kilo, bayarnya tetep tarif 1 kilo. Kalau bayar pake go-pay bisa jadi lebih murah. Lumayan banget nih buat warga kantoran DKI yang tiba-tiba kudu meeting sama klien penting, tapi bajunya lusuh banget gara-gara desek-desekan di dalem kereta.

Sistem:
Baju bisa diantar atau dibawa langsung ke rumah penyetrika atau si penyetrika-nya dipanggil ke rumah masing-masing. Atau kaya yang lagi nge hits nih di socmed, ada tukang nyetrika keliling, jadi alat transportasi si penyetrikanya sudah dimodifikasi sedemikian rupa sekaligus sama papan setrikaan.

Kekurangan:
Buat tukang setrika keliling terutama, perlu kemampuan multi-tasking karena mereka butuh modal tenaga, uang, sampai skill naik kendaraan (motor, misalnya) dalam waktu yang bersamaan.



2. Go-Men
Alias Go-Mentor. Fitur ini dapat memfasilitasi orang-orang yang ingin belajar sesuatu. Semacam les, tapi bisa online dan off-line. For instance, bahasa Inggris. Jadi, kalau ada orang yang ingin belajar bahasa Inggris konvensional, dia bisa memanggil guru ke rumah, bisa menggunakan fasilitas Go-Men ini. Sedangkan untuk online-nya bisa menggunakan sistem belajar jarak jauh yang dirancang khusus.



Source: https://pulsadollar.files.wordpress.com/2016/11/guru-privat.jpg



Tarif:
Mentor ini akan dibayar per-sesi, mungkin minimal satu sesi-nya itu sekitar 45 menit kali ya? Dan harga juga tergantung dari bidang yang diajarkan oleh si mentor. Mungkin kalau tarif mentor masak akan lebih mahal daripada mentor les akademik, karena si mentor harus menyediakan bahan dan perlengkapan khusus.

Sistem:
Untuk off-line, sistemnya sama kaya manggil guru les ke rumah. Sedangkan untuk on-line-nya, saya kebayangnya, tim IT Gojek bakal menciptakan sebuah webinar khusus yang bisa diakses oleh user dengan memasukan ID yang telah dibuat sebelumnya. ID ini bisa berupa nomor telepon yang biasa kita gunakan untuk mengroder layanan gojek lainnya atau memang ID berbeda yang sengaja dibuat untuk fitur Go-Men.

Kekurangan:
Standarisasi dari setiap mentor yang masih sangat abstrak. Misalnya, mentor bahasa Inggris yang punya sertifikat TESOL, seharusnya punya harga lebih mahal daripada mentor biasa. Tapi mentor biasa ini ternyata native speaker, yang udah dari dibrojolin ibunya udah ngomong bahasa Inggris. Lah terus kumaha? Mungkin sama seperti driver go-ride atau gocar, si mentor bisa dinilai dari jumlah bintang yang didapatkan dari pengguna layanan mereka, tapi kedepannya pasti dibutuhkan standarisasi khusus.



3. Go-Dok
Nah, ini salah satu fasilitas yang paling makan 'biaya' entah di bagian riset pasar, sistem perekrutan, sampai resiko tinggi yang akan didapatkan oleh pihak Gojek, user, dan peng-order. Go-Dok atau Go-Dokter. Sebenernya sih saya yakin kalau misalnya bisa terorganisasi secara baik, fitur ini bakal berguna banget. Apalagi buat para pasien yang kesulitan untuk datang ke rumah sakit, padahal cuma untuk konsultasi awal aja. Jadi, para dokter ini lah yang bakal datengin pasiennya, either secara online atau off line.


Source: https://www.deherba.com/media/k2/items/cache/81b6b9d786160f9e0fbe112ee9324a81_XL.jpg


Sistem:
Kalau misalnya ada seorang ibu tunggal yang anak kecilnya sakit panas malem-malem. Mau dibawa ke puskesmas, masih pada tutup. Mau ke dokter 24 jam, susah karena keburu panik duluan. Akhirnya dia bisa memesan layanan Go-Dok. Secara on-line, si ibu ini bisa melakukan konsultasi singkat kepada salah seorang dokter yang sedang online, sedangkan secara off line, si ibu dapat memanggil dokter yang bersangkutan untuk datang ke rumahnya adar dapat memeriksa keadaan anaknya langsung.

Tarif:
Disesuaikan dengan spesialisasi si dokter, semakin rumit spesialisainya, semakin mahal bayarannya. Tentu saja harga dokter syaraf akan lebih mahal daripada dokter umum. Untuk keadaan online, tarif yang dipasang tentu akan lebih murah, karena akan memotong biaya transportasi si dokter.

Kekurangan:
Untuk online, kebedaan jaringan internet di Indonesia yang suka bikin naik pitam, tentu saja menjadi kendala utama, apalagi di daerah pinggiran dan yang namanya penyakit mah kan nggak milih lokasi ya. Alhamdulillah, kalau dapet pasien yang tinggalnya di kota besar dengan jaringan internet yang stabil, tapi kalau dapet pasien di daerah terpencil, ini bakal jadi simalakama juga buat image gojek, niatnya mau ngebantu orang, eh malah dimaki-maki, karena sistem komunikasinya belum siap. Kalau untuk off-line, lebih kepada gimana cara menghindari malpraktek yang sering terjadi.



4. Go-Far
Alias pergi jauh, jadi semacam tour and travel nya Gojek. Ide ini muncul setelah saya tahu kalau layanan go-ride dan go-car itu ternyata ada limit jaraknya. Nah, go-far ini bisa dibuat untuk layanan traveling murah meriah ke tempat-tempat yang menyediakan layanan gojek di sana. Go far akan melakukan kerjasama dengan maskapai, hotel, airbnb, atau bahkan dengan aplikasi traveling lainnya yang sudah 'ajeg' berdiri, seperti traveloka.



Source: http://www.clicktravel.com/hs-fs/hub/308749/file-1848745965-jpg/Definition_of_online_booking_tool_business_travel.jpg



Sistem:
Misalnya, saya mau jalan-jalan ke Bali, selama 2 hari 3 malam. Nah, go-far ini bisa buat kita meng-estimasi biaya kita selama tinggal di sana menggunakan layanan lainnya yang ditawarkan oleh gojek.
Mulai dari harga tiket pesawat, harga penjemputan oleh gocar di bandara sampai tempat tinggal yang dituju, harga sewa transportasi gojek/go-car dengan atau tanpa supir, ditambah jenis makanan apa saya yang ingin dipesan melalui layanan go-food. Nantinya go-far ini bisa juga menjual paket tour.

Tarif:
Untuk layanan paket tour, harga yang ditawarkan bisa lebih murah, daripada harga kalau kita merencanakan itinerary sendiri. Dan tentu saja, kalau bayarnya pake go-pay atau poin, harga pun bisa jadi lebih murah.

Kekurangan:
Menemukan sistem kerjasama yang cocok dengan layanan lain yang sudah jauh lebih lama berdiri dengan sistem yang lebih OK. Misalnya, apakah perusahaan besar seperti traveloka mau kerjasama dengan gojek yang masih baru di layanan tour dan travel. Dua kepala memang bagus untuk diskusi, tapi tidak untuk sebuah aksi.



5. Go-ku
Ini bukan nama karakter utama di komik Dragon Ball ya, melainkan singkatan dari Go-KomUnitas. Buat saya yang banci datengin acara kumpul-kumpul nan bermanfaat, kayanya fasilitas Go-ku ini bakal sangat membantu. Mengambil ide dari sistem meetup atau eventbrite, saya rasa go-jek menang di jumlah user nih. Base mereka udah kuat, tinggal pilihan layanannya lebih divariasikan.



Source: http://toosmall.org/body/community-banner.png



Sistem: 
Misalnya komunitas fotografi di Bogor bakal mengadakan workshop foto, mereka bisa memposting e-poster mereka layanan ini dan menarik orang untuk partisipasi lewat Go-Ku. Layanan Go-Ku, bakal dibagi berdasarkan lokasi atau jenis bidang yang digeluti.

Tarif:
Yang mau ikutan si kegaitan workshop ini, bisaya bayar pake gopay. Sama seperti driver gojek tapi mungkin sistem pembagiannya berbeda, bisa 10-90, misalnya. 10% untuk gojek, 90% untuk event organizernya.

Kekurangan:
Menemukan komunitas yang bonafide dan terpercaya dengan kegiatan rutinnya itu cukup sulit lho. Terutama yang berada di luar Jakarta. Tim gojek harus pintar memilih komunitas mana yang dirasa sesuai dengan visi dan misi gojek, mungkin ke depannya malah bisa menjadi suatu lahan bisnis yang besar dan sampai sekarang belum tergarap dengan pasti.


Yup, sekiranya segitu dulu beberapa saran fitur tambahan untuk Gojek. Sebenernya saya pengen buat satu fitur extra, namanya go-ceng alias go-ngeceng, yang dibuat untuk teman-teman pencari pendamping sementara yang bisa dipamerin sesaat ketika kita ke kondangan atau acara-acara keluarga. Tapi, sayangnya ini lebih rentan untuk dijadikan scam sih, bisa jadi kegiatan 'prostitusi' terselubung, ceyeeeem~






Kalau, temen-temen kelomPENCAVIER (PENgamat CeritA-cerita VIERa!) punya ide lain apa nih buat di gojek-in?