Senin, 22 Mei 2017

5 Alasan Kenapa Kamu Harus ke Maraca

Sudah dua kali Cooltura_id ngadain acara di Maraca Books and Coffee. Well, saya dan Ayu, sebagai panitia utama di komunitas 'nak mudo ini emang punya alasan tersendiri kenapa milih tempat ini and here they are, the top 5 reason why you have to hang out at Maraca Books and Coffee.



1. Nggak bakal ditatap sinis tapi manja sama waitress nya






Walaupun kamu cuma pesen satu gelas tapi nongkrongnya dari pas jam buka sampe tutup. This is what millennial customer, like me, really wants. Mungkin saya cuma pesen satu menu saat itu, tapi saya bakal sering dateng, repeated visitors are one of the most important matter when you want to open F & F business by the way :)

Pembelaannya bagus ya? Ahahahaha. Padahal mah, emang kondisi dompetnya aja lagi kurang baik, jadi nggak bisa mesen menu melimpah T^T



2. Lokasi






Lokasi Maraca yang terletak di tengah kota, bikin gampang banget untuk dikunjungi. Boleh saya bilang, hampir 70% trayek angkot kota Bogor pasti lewatin Maraca Books and Coffee. Apalagi sekarang udah ada transportasi online, makin gampang deh ke sana.



3. Wifi kenceng






Jaman sekarang, internet kenceng itu udah jadi kebutuhan primer, bersaing ketat dengan makanan yang enak. Terkadang kualitas menu dari sebuah cafe akan dibarengi dengan kuliatas internet yang disediakan. 



4. Colokan ada di mana-mana






Perbedaan kebutuhan dasar manusia selama 20 tahun terakhir.

1997: Sandang, pangan, papan.
2017: Sandang, pangan, papan, powerbank, colokan.



5. Interior yang cukup nyaman

Sebagai lulusan desain interior, saya mau ngasih two thumbs up sama desainernya Maraca yang udah sukses ngebuat kenyamanan tersendiri, walaupun areanya yang tersedia sangat terbatas. Pemilihan furniture yang tidak sama antara satu dengan lainnya, makin membuat nuansa rumah kian terasa. Buat anak 90-an, masih inget serial 'Friends'? Nah, ambience yang ditawarkan oleh Maraca, lumayan sama nih sama coffee shop-nya di serial favorite warga Amerika pada masanya itu.






Sesuai dengan nama tempat-nya, 'Maraca', yang merupakan bahasa sunda dari 'Membaca', tersedia berbagai jenis buku atau majalah yang bisa dipinjam (tapi jangan sampe dibawa pulang) kapan saja, juga menambah nilai Maraca sebagai tempat nongkrong kaum urban Bogor.






Oh iya, buat pecinta kopi, Maraca ini salah satu temapat ngopi yang asyik di Bogor. Setiap beberapa waktu sekali juga suka ngadain event bagaimana cara membuat kopi dengan teknik tertentu. So, sesuai dengan mottonya, sip the books and read the coffee, Maraca Books and Coffee is definitely one of a great place to hang out in Bogor!




All the pictures are taken from instagram account of @maracacoffee

Kamis, 18 Mei 2017

5 Alasan Kenapa Kamu Harus ke Ngesti

Ngesti?

Kalau kamu warga asli Kota Hujan, sudahlah pasti mengenal sebuah swalayan yang konon sudah berdiri lebih dari seperempat abad ini. Sebelum ada Indomaret, Alfamart, SB Mart, Ceriamart, atau Sevel muncul, nama Ngesti sudah jadi konotasi tersendiri terhadap kata minimarket di benak orang Bogor.

Toko Ngesti yang pertama terletak di daerah Jalan Surya Kencana, sebuah tempat pecinan yang sempat hipster pada masanya. Segala jenis toko kebutuhan sehari-hari ada di sepanjang jalan ini, bahkan legenda Soto Kuning Pak Yusuf pun membuka lapak dagangannya di kawasan 'Surken', panggilan tersohor dari Surya Kencana.






Setau saya, toko Ngesti ini tidak pernah buka cabang selain di kota Bogor. Adapun toko keduanya terletak di area ruko di sebelah Terminal Baranang Siang, tempat yang sangat strategis, apalagi buat saya yang suka jalan-jalan di salah satu mall kebanggaan kaum urban Bogor, Botani Square, tapi cuma punya duit pas-pasan. Nongkrongnya boleh di Boqer (Botani Square), tapi belanjanya tetep di Ngesti!

Sebagai warga Bogor yang budiman, saya mau ngasih alasan nih ke temen-temen kelompok PENCAVIER (PENgamat CeritA-cerita VIERa!) kenapa kalian harus belanja di Ngesti.



1. Murah

Mau Giant, Carrefour, Hypermart, atawa Lottemart lagi promo gede-gede-an, saya bisa bilang 80% produk yang sama, pasti harganya lebih murah di Ngesti, padahal mereka lagi nggak lagi mengadakan acara diskon. Salah satu perkiraan saya adalah dikarenakan biaya maintenance gedungnya tidaklah semahal supermarket yang saya sebutkan tadi.

Mereka masih menggunakan bangunan lama, kadang terlihat beberapa bintik coklat akibat rembesan air di temboknya. Sekiranya, jumlah lampu yang digunakan pun tidak sebanyak di supermarket besar, makanya ketika saya masuk ke dalam Ngesti yang letaknya di tengah kota, kadang suasananya suka jauh lebih temaram daripada Indomaret yang ada di pinggiran kabuapten. Tapi, hal ini tidak mengurangi rasa nyaman ketika saya sedang berbelanja. Who cares about the lighting, when you can buy something's cheaper :)



2. Lokasi

Saya pernah baca sebuah wawancara lama dari Donald Trump (jauuuuuuh sebelum dia jadi preseiden USA sekarang), ketika ditanya tentang keberhasilan beliau menjalani bisnis property-nya, dan dia menjawab, "i have three answers for that question. There are; Location, location, and location."

Yup, lokasi Ngesti di pusat kota Bogor, terlepas dari keberadaannya di area macet, harus saya akui kalau toko Ngesti ini terletak di daerah yang mudah dijangkau oleh warga Bogor kebanyakan.



3. Ketersediaan produk luar negri dengan harga dalam negri

Jadi, sudah beberapa bulan terakhir ini saya lagi ngidam thai tea sachet-an dan susu milo sachet yang dijual untuk pasar Malaysia (nggak tau kenapa ya, rasa susu Milo di Indonesia itu nggak se-yummy susu Milo di Malaysia), dan susah sekali menemukannya di daerah Bogor.

Saya udah ubek-ubek Ekalokasari Plaza, Botani Square, sampai Cibinong City Mall, eh taunya nemunya di Ngesti Baranang Siang dengan harga yang hampir sama kalau saya beli di Thailand atau Malaysia lagi!



4. Tempat makanan enak yang ada di kanan dan kiri

Di mana ada Ngesti, di situ ada tempat kuliner khas Bogor yang wajib dicoba. Misalnya di gang sebelah Ngesti Surken, saya punya langganan tukang es doger dan martabak keju dari semenjak saya SD. Sedangkan toko Ngesti Baranang Siang dikelilingin oleh toko oleh-oleh khas Bogor, dari Bolu Talas sampai kue klappertaart yang suka dijual eceran oleh bapak-bapak di depan pintu masuk Ngesti.



5. Tukang jual DVD kualitas HD dan suara dolby surround

Kualitas DVD yang dijual di pelataran toko Ngesti ini nggak kalah sama drama seri yang ada di Netflix.

Bahkan, untuk pecinta drama Korea, tukang DVD di depan Ngesti ini udah kaya dewa, eh kenapa? Soalnya, drama Korea nya baru selesai tayang hari Selasa di Negri Gingseng sono, hari Kamis-nya, DVDnya udah dijual di sini, kualitasnya udah 1080 p, full episodes dilengkapi English subtitle, bahkan nggak jarang udah ada terjemahan Bahasa Indonesia-nya juga.

Soooo, tunggu apa lagi??? Ke Ngesti aja yuk!

Rabu, 17 Mei 2017

5 Youtube Channel yang Bikin #WannaCry

Well, banyak yang memprediksi kalau bisnis televisi akan 'mati', mereka tergantikan oleh jauh lebih banyak pilihan super menarik di internet, mulai dari yotube, vimeo, sampai netflix. Kayanya TV kualat nih, dulu kan ada tuh video musik judulnya (m)TV kills the radio star, nah sekarang youtube kills the TV star. Jadi, penasaran kira-kira siapa ya yang bakal nge-kill youtube star? Haters? Karma?


Sekarang ini, konten yang diberikan oleh channel-channel youtube ini pun sangat beragam, yang hobi memasak, ada channel 'Tasty'; Yang suka music, ada channel 'Sounds from The Corner'; Yang suka budaya Korea diliat dari perspektif non-Korea, ada channel 'My Korean Husband';  dan masih banyak lagi.

Dan di postingan ini saya mau sharing beberapa channel yang bisa bikin saya merasa #WannaCry di tengah banyaknya berita-berita pesimis yang bermunculan.

Here we go…



1. Soul Pancake






Motto adalah doa. Motto dari channel ini adalah, 'we make stuff that makes you think, laugh, and cry. Then, here I am, crying out loud pas nonton beberapa video mereka. Coba para pencipta konten keren kaya gini tuh 'dipekerjakan' di TV national, bhay sinetron~



2. WIRED






Di kala rasa ingin menambah ilmu, tapi malu, karena suka disangka ilmu-nya terlalu 'cetek'. Misalnya, sudah beberapa bulan terakhir ini, saya penasaran akan jawaban dari pertanyaan; apakah astronot suka minum air pipis mereka? Secara ya, di luar angkasa kan air itu susah banget. Dan…Taraaaaa~ Akhirnya jawabannya terpecahkan di channel ini.

Setau saya, kalau nggak salah WIRED itu dulu adalah sebuah majalah, tapi kayanya sekarang mereka mulai merubah medium sharing 'artikel' mereka ya, dari cetak jadi video. Ada beberapa stupid-questions-yet-smart-answer videos yang disediakan channel ini and I recommend you to 'ngubek-ngubek' video mereka.



3. Glamour Magazine




Nah, dari nama channel-nya aja udah ketauan ya, kalau channel 'Glamour Magazine' ini emang 'perpanjangan' dari majalah Glamour, majalah yang diperuntukan untuk para wanita modern di era global. Yang saya suka dari konten channel-nya sih dikemas 'cewek' banget tapi tetep menarik buat ditonton sama kaum lelaki.

Ya, mungkin lima tahun mendatang, instead of being a Kawanku reader, I'll be Kawanku subscriber.



4. Vox






Waaaaah ini sih salah satu channel favorite saya, jauuuh sebelum kenal buzzfeed. Konten video yang beragam, dari politik sampai lifestyle, bisa memberikan saya banyak insight tentang beberapa kabar terkini di dunia.



5. WatchCut Video






I save the best for the last. I'm being obsessed with this channel currently. Setiap orang boleh punya preference, dan saya merasa sangat cocok dengan isu yang diusung, sudut pandang, dan cara penyampaian dari para 'video producer' channel yang satu ini.

Pengambilan gambarnya nggak monoton, kadang ada yang seperti story telling, ada yang yang versi pengambilan sample data, sampai sistem interview. Video-video dari channel ini selalu ngasih saya sudut pandang yang baru :) That's one of the most important reason why we watch youtube video, right? To learn something new. Jangan mau kalah dari Rich Chigga ah, yang bisa punya aksen kental  ala rapper kenamaan di Amerika nun jauh di soon, hanya bermodalkan nonton video youtube mereka :)


Aaaah, I think socmed/video content maker will be the next lit job for the Indonesia millennials!



Selasa, 16 Mei 2017

A saturate with Cooltura_ID : #KoreaDaebak (The Event)

Anyeong~

Terimakasih buat temen-temen yang dateng ke acara a saturdate with Cooltura_ID : #KoreaDaebak, hari Sabtu kemarin. It was really nice to meet all of you para eonnis dan hyungs!

Terimakasih buat Ayu Eonnie dan Seongsaeng-nim yang udah share cerita mereka selama tinggal di Korea dan Indonesia.






Sebagai orang yang cuma bermodal keseringan nonton oppa kesukaan di beberapa variety show, banyak banget hal tentang Korea yang baru saya pelajari dari acara ini. For example:



1. Kebiasaan manggil orang yang jauh lebih tua (dan belum terlalu lama kenal)

Sebagai orang Indonesia, tentu saja saya sering nambahin embel-embel 'bapak', 'ibu', 'mas', atau 'mbak', dilanjutkan dengan nama orang yang dituju. Misalnya, saya baru berkenalan dengan seorang bapak-bapak bernama 'Lee Dong Wook', maka di obrolan selanjutnya, saya akan memanggil beliau dengan sebutan 'Bapak' dilanjutkan dengan namanya,  'Lee Dong Wook', sehingga menjadi 'Bapak Lee Dong Wook'. Supaya tidak tertukar dengan nama bapak-bapak lain yang mungkin ada di sekitar kami.






Well, ternyata menurut seongsang-nim, hal tersebut bisa dikatakan 80% kurang sopan untuk dilakukan. Jadi, kalau misalnya saya baru ketemu sama someone who is much elder than me dan saya dirasa tidak terlalu dekat dengan beliau, sebaiknya saya tidak menyebutkan nama beliau, seperti yang saya lakukan terhadap seongsang-nim. Saya menyebut beliau, tanpa dilanjutkan dengan namanya.



2. Kebudayaan senioritas yang supeeeeeeeeer sangaaat dijaga pisan very much sekali

Di luar dari kebiasaan mempersilakan orang tua untuk duduk di transportasi umum, memberikan kesempatan kepada elderly people untuk melakukan sesuatu terlebih dahulu, atau membantu orang tua untuk melakukan hal-hal yang dirasa cukup berat dikerjakan karena faktor usia, ada satu hal kebiasaan senioritas di Korea yang menurut saya sangat mencolok, dibandingkan dengan kebudayaan di negara-negara lain.






Mungkin untuk para anak mudanya yang sudah lumayan sering bergaul ala budaya barat, hal ini bisa di-kongkolikong-in. Tapi untuk Korean native yang sudah cukup tua, hal ini agak sulit untuk di-compromised.

Pantesan, saya suka bingung kalau lagi nonton talk show, misalnya ada salah satu artis muda yang manggil artis yang usianya cuma beda beberapa bulan lebih tua, suka marah kalau dipanggil tanpa embel-embel 'hyung' atau 'eonnie'. Dulu sih saya suka mikir, 'whyyyyyy????' kok keselnya sampe sebegitunya.

Omooooo~ Kan bedanya cuma sebulan dua bulan aja, saya aja sering banget manggil temen-temen saya yang lebih tua satu sampai lima tahun di atas saya, tanpa embel-embel. Bahkan kebalikannya pun seperti itu, i dont mind, kalau ada orang yang umurnya lebih muda dari saya, dan memanggil saya tanpa sebutan 'kakak', 'mbak', 'teteh', 'seus', 'jeung', 'sist', 'yang mulia', 'yang dipertuan agung', dan lain-lain.

Tapi lain perkara sama kebudayaan Korea, even lebih tua sehari pun, kamu harus manggil orang tersebut pake embel-embel. Terkecuali orang tersebut mempersilakan kamu hanya memanggil namanya saja.

Dan sama seperti bahasa sunda atau jawa, yang memiliki kata-kata tersendiri sesuai dengan level senioritas, begitu juga di Korea. Ada buanyak banget kata-kata yang sebenarnya memiliki arti yang sama, tapi penggunaannya disesuaikan dengan tingkatan umur dari lawan bicara kita.



3. Kebiasaan 'pali-pali' atau 'cepat-cepat'

Kebiasaan orang Indonesia yang 'selaaaaaw ajaaaaaah' ini sempat menjadi culture shock tersendiri untuk seongsaeng-nim yang memang lahir dan besar di Korea.

Salah satu contoh yang dibagikan oleh seongsasaeng-nim adalah kebiasaan orang Indonesia menjawab sms, whatsapp, atau message yang menurut beliau cukup lama. Ketika saya bertanya, patokan 'lama' itu kira-kira berapa jam kah?






Dan seongsang-nim pun menjawab, "5 menit."

PLAKKKK! Ini sih tamparan keras buat saya yang suka bales message kaya siput lagi jalan di butiran-butiran pasir di Samudera Pasifik a.k.a slooow respond buangetz. Bahkan saya suka bales message 2-3 hari sesudah message diterima, ahahahahahaha!

Astagfirullah, maafkan teman-teman yang suka message aku T^T Soalnya terkadang saya suka lagi di dalem kereta yang penuh, jadi agak sulit untuk balas message-message tersebut dan keburu tepar pas sampe rumah, lalu baru ngeh 1-2 hari kemudian, ketika lagi ngehapus message-message dari grup yang saya ikuti, eh tiba-tiba nyempil beberapa message individu. Hampuuuraaa ya guise~

Bahkan Ayu eonnie pun menambahkan, buat cowok-cowok Indonesia yang lagi PDKT sama orang Korea, kalau misalnya mesej gebetan kalian dibalesnya lama tanpa alasan yang jelas, bisa-bisa kalian langsung dihempaskan manja begitu saja.



4. Orang Korea sangat menjunjung tinggi pendidikan

Tingkat kelulusan SMA di Korea itu salah satu yang tertinggi di dunia. Bahkan para orang tuanya rela untuk bekerja berkali-kali lipat lebih keras dari seharusnya atau bahkan sampai mengutang ke rentenir, agar anaknya bisa sekolah sampai jenjang tertinggi. Ketika anaknya lulus dari suatu akademi terbaik adalah 'pride' tersendiri.

Nggak jarang di masa-masa ujian, banyak murid tingkat akhir yang menginap di sekolah atau universitas mereka. Bahkan, di masa ujian masuk perguruan tinggi, banyak cafe yang menyediakan makanan gratis bagi para 'pejuang pendidikan' ini.

Menurut pengalaman Ayu eonnie, ketika kuliah di Korea, ketika masa ujian, banyak mahasiswa yang menginap di perpustakaan kampus. Dan kerennya, para staff di kampus mereka juga membagikan roti dan susu gratis sebagai penyemangat kepada mahasiswanya.






Waduh, waktu kuliah dulu, kalau saya tinggal di perpus lama-lama bukannya dikasih roti, malah dikasih cerita-cerita hantu yang sering berkeliaran di perpus T^T

Hal ini juga membuat tingkat kompetisi di Korea sangat tinggi. Nggak heran, banyak banget acara kompetisi musik di sana. Kalau di Indonesia kan paling cuma ada Dahsyat sama Inbox ya? (Bai de wei, acara itu masih ada nggak sih?). Kalau di Korea mah loba pisan, hampir setiap stasiun televisi punya acara music chart tersendiri.



5. Kerja di Samsung dan perusahaan bonafide 

Well, siapa sih yang nggak mau kerja di perusahaan sebesar Samsung? Kerja di Samsung dan beberapa perushaan besar lainnya, di sana tuh sangat menjadi prestige bagi kebanyakan. Sampai ada les persiapan ujian masuk Samsung segala, woooooow~ Kalau misalnya belum diterima di perusahaan-perusahaan besar tersebut, banyak dari orang Korea yang menolak untuk kerja di perusahaan lain terlebih dahulu.







Ya, kalau pikiran saya mah kan, kalau misalnya belum diterima di perusahaan yang diinginkan, ya kerja di tempat lain dulu lah, sambil nambah-nambah pengalaman. Tapi, ternyata hal itu tidak terjadi bagi kebanyakan orang Korea di sana, mereka akan memfokuskan diri mereka untuk bisa masuk ke beberapa perusahaan yang memang sudah mereka incar dari dulu.



6. Korean packaging is the best

Mulai packaging barang jualan sampai 'packaging' atau penampilan dari setiap penduduknya, semuanya jadi prioritas utama di Korea. Makanya banyak banget barang-barang yang mungkin sebenernya di Indonesia juga ada, tapi karena packaging-nya tidak semenarik di Korea, kita jadi lebih tertarik untuk beli yang made in Korea.






Kalau masalah penampilan…..Ya, terlepas dari kontroversinya, trend operasi plastik di Korea ini emang udah jadi 'budaya' tersendiri, tapi hal ini dilakukan karena mereka memang sangat 'melihat' tampilan luar dari seseorang. Bahkan, menurut Ayu eonnie, cermin dengan ukuran besar dapat ditemukan hampir di setiap stasiun dan tempat umum lainnya di Korea, semata-mata agar kita dapat dengan mudah memperbaiki penampilan kita, jika dirasa kurang rapih.

Kalau ngomongin penampilan, pastinya kita juga bakal ngomongin make up. Ma meeeeen, korean beauty products are the best. Masih menurut Ayu eonnie, toko make up di Korea itu udah kaya 'indomaret' di Indonesia, alias pabalatak pisan! Bahkan nggak jarang mereka ngasih free samples ke foreigner, tujuannya sih biar mereka balik lagi jadi customer, tapiiii kata Ayu eonnie, ngasih free samplesnya kebangetan, bisa sebungkus gede gitu T^T Aaaaah Korea ini pasti udah jadi 'heaven'-nya para beuaty blogger dan vlogger ini mah.



8. Jarang menikah

Berbeda dengan kebudayaan di Indonesia yang berpikir bahwa; 'banyak anak, banyak rezeki', tak sedikit orang Korea yang berpikir bahwa memiliki anak hanya akan menambah 'beban hidup'. Di mulai dari living cost dan biaya pendidikan yang mahal, hal tersebut menjadi alasan utama kenapa banyak orang Korea 'malas' menikah ataupun akan menikah ketika mereka merasa sudah sangat siap kondisi mental sampai finansial.






Jadi, tidak aneh kalau banyak orang Korea, apalagi yang tinggal di kota-kota besar, lebih memilih untuk hidup sendiri atau menikah di atas usia 30-an. Karena mereka berpikir, mereka akan memapankan diri, bekerja keras untuk mengumpulkan pundi-pundi kekayaan sebelum mereka menikah, daripada nanti jika setelah menikah, mereka malah akan mengalami kesulitan dalam membina keluarganya.

Hal ini pun disadari oleh pemerintah Korea, makanya bagi para PNS yang memiliki anak lebih dari dua, anak ke-tiga nya tersebut akan mendapatkan beasiswa sampai sekolahnya selesai dari pemerintah pusat.


9. Fav city in Indonesia versi seongsaeng-nim

Sebelum menjadi pembicara di acara kemarin, seongsaeng-nim sempat berjalan-jalan keliling Pulau Jawa lho giuse. Beliau menyempatkan diri untuk mengunjungi Jakarta, Bandung, Jogjakarta, Semarang, dan Surabaya. Dan menurut seongsaeng-nim, di antara kota-kota tersebut, dia sangat suka dengan Surabaya. Di luar cuacanya yang panas, kota Surabaya adalah kota terapih dan terbersih yang pernah seongsaeng-nim kunjungi. Whoaaa, salut nih sama Bu Risma dan para staff nya.







Yak, sekiranya begitulah resume kegiatan dari acara a saturdate with Cooltura_ID : #KoreaDaebak kemarin. Oh iya, semua yang saya tulis di sini berdasarkan pengalaman pribadi dari Seongsaeng-nim yang sudah tinggal di Indonesia selama tiga tahun dan Ayu eonni yang pernah tinggal di Korea sekitar lima tahun. Jadi, mungkin ada beberapa pendapat berbeda dari teman-teman lainnya, yuk sharing cerita-cerita shock culture teman lainnya di FB-nya Kelom PENCAVIER (PENgamat CeritA-cerita VIERa!): https://www.facebook.com/groups/106812812700471/






Buat yang belum bisa dateng ke acara ini, dont worry, pantengin terus akun instagram kami: @Cooltura.id untuk acara saturdate kami berikutnya :)
















Kamis, 04 Mei 2017

이벤트에서 봐요 at #KoreaDaebak : 7 Similarities between Korea Indonesia

Annyeong~

Masih bersama Ayu Eonni, salah satu nara sumber di acara saturdate with cooltura_id: #KoreaDaebak yang bakal diadain tanggal 6 Mei 2017 di Maraca Books & Coffee - Bogor nanti.

Setelah ngobrol-ngobrol tentang beberapa hal yang sebaiknya tidak dilakukan di Korea, sekarang kami bakal ngomongin tujuh kesamaan antara kebiasaan di Indonesia dengan Korea.






1. Sama-sama menganut paham harus menghormati yang lebih tua
"Tapi di Korea itu lebih serius dan lebih detail, senioritas di sana itu sangatlah penting."


2. Siswa SMP dan SMA menggunakan seragam
"Tapi, SD di sana nggak pakai seragam. Waktu Ayu jadi volunteer, ngajar budaya di SD sana, ketika anak-anak SD di Korea ini dikasih tau kalau anak SD di Indonesia itu pada pake seragam, mereka semua kaget banget."


3. Pecinta mie instant
"Orang Indonesia kan suka banget makan indomie, begitu juga orang Korea, mereka suka banget makan mie instant lokal mereka. Dikit-dikit ramyeon….."


4. Suka makan pedes


5. Punya kebiasaan mudik
"Kalau orang Indonesia mudiknya pas lebaran, kalau orang Korea mudiknya pas Chuseok."


6. Selain K-pop, genre musik lokal mereka juga masih banyak disukai
"Kalau Korea punya trot, Indonesia punya dangdut."


7. Sama-sama pencari berita yang tajam.
"Kalau di Korea, netizen-nya ini super dahsyat. Kalau ngeliat ketajaman lidah netizen komen di suatu page, sangat dahsyat, banyak dari netizen dari negara lain yang bilang kalau Korea keyboard warriors itu sangat menakutkan."


"Oh iya, kalau mau berkunjung ke rumah orang lain, sebaiknya bawa oleh-oleh. Terus, orang Indonesia dan orang Korea ini sama-sama mencitai negara Korea, ini nyata banget buat penggemar K-pop dan K-drama, hahahaha…." Tambah Ayu Eonni.


Yups, buat yang masih penasaran sama apa aja sih perbedaan dan persamaan antara Korea dan Indonesia, bisa dateng ke acara saturdate with cooltura_id: #KoreaDaebak Sabtu nanti. For further info, please stay tuned di akun instagramnya @cooltura.id

Najunge bwa~

Rabu, 03 Mei 2017

이벤트에서 봐요 at #KoreaDaebak : What to Wear on Saturdate

Buat temen-temen kelompok PENCAVIER (PENgamat CeritA-cerita VIERa!) yang bingung mau pake baju apa di acara saturdate with Cooltura_id: #KoreaDaebak Sabtu nanti, you dont have to worry, yang mulia Teteh Viera, sebagai stylist Cilebut kenamaan bakal ngasih kamu tips yang mungkin bisa diikuti.








1. Kaos yang ada di dalem lemari
Akhir-akhir ini, cuaca di Bogor susah banget di prediksi, kadang kalau panas, puanaaaas buangetttz, terus tiba-tiba satu menit kemudian ujan deres gitu aja. Satu hal yang pasti, tingkat kelembaban di Bogor itu tinggi banget, jadi kaos itu udah pilihan nomor wahid deh.


2. Celana jeans yang udah seminggu nggak dicuci
Tiada yang menandingi nikmatnya pake celana jeans yang belum dicuci beberapa hari. Kelembutannya ngalahin softener molto!


3. Scarf warna senada nan seirama
Buat hijabi, mungkin scarf ini bisa digunakan di kepala. Nah, buat yang tidak memakai kerudung, nggak ada salahnya buat pake scarf ini as a shawl di leher, selain bisa ngelindungi leher dari serangan nyamuk-nyamuk nakal di sekitaran Kebon Raya (FYI, Maraca Books & Coffee, tempat diadakan event ini cuma selangkah menuju ke depan Kebon Raya Bogor), bisa juga digunakan sebagai jaket dadakan, takutnya temen-temen nggak kuat sama hembusan AC dingin di Maraca Books & Coffee.


4. Tas
You can put everything in your bag: dompet, pulpen, kertas, bon-bon bekas makan kemaren, duit receh buat pengamen, tissue, minyak wangi, handphone, hati yang terluka because you fall in love with people you can't have, dan masih banyak lagi~


5. Payung motif unyu yang bisa menarik hati para lawan jenis
Bogor itu kota hujan. That's it. You have no reason not to carry your umbrella.


6. Topi 
Buat yang males bawa payung, mungkin bisa bawa topi sebagai pertolongan pertama terhadap kehujanan.


7. Sepatu keds yang makin lusuh makin kece
Keds never dies! Mau gaya  tomboy, girly, sampai sporty sepatu keds selalu di hati.


8. Jam tangan
Inget, the registration will be opened at 13.45. Since we only have 15 seats, registration will be on first-come-first-serve basis. Furthermore, those first 15 RSVP will get a free coupon of F&B and goodie bag! Yay!


9. Semangat bertemu dengan oppa suatu saat nanti
Ini yang paling penting! Selain menambah ilmu pengetahuan tentang kebudayaan Korea, salah satu tujuan diadakan acara Cooltura_id: #KoreaDaebak ini adalah agar teman-teman bisa ngobrol sama oppa atau eonni idola nya masing-masing kelak tanpa rasa deg-deg-an yang berarti, juga supaya bisa sedikit menghilangkan rasa penasaran teman-teman yang kalau lagi nonton drakor harus nunggu seminggu dulu buat eng sub-nya keluar. Urgh~



Soooo, we can't wait to see you at the event. Ibenteu eso bwayo~


Selasa, 02 Mei 2017

이벤트에서 봐요 at #KoreaDaebak : 7 Things You Can't Do in Korea

Yorobuuuuun, are you ready to satur-dating with Cooltura_id: #KoreaDaebak Sabtu sore nanti???

Okay, sambil siap-siap, let's check some quick facts about something that we could not do in Korea, berdasarkan pengalaman dari salah satu narsum kita nanti, Ayu eonni, yang pernah tinggal di Korea hampir lima tahun dan yang suka dikira sama temen-temen Korea-nya kalau nama beliau itu 'IU', mirip si penyanyi tersohor.






1. Kebiasaan untuk mentraktir

Biasanya nih kalau kita lagi makan bareng temen-temen Korea kita, pasti salah satu temen Korea kita tersebut berinisiatif untuk ngebayarin. Tapi, kita juga harus siap-siap buat bayarin balik di kesempatan berikutnya.



2. Ngomong kenceng-kenceng di dalam transportasi umum

Buat yang punya kebiasaan ngebahas gossip-gossip ternyar-nya lambe turah sambil pake suara 8 oktaf nan nyinyir di dalem commuter line Jabodetabek,  be mind of yourself, karena orang Korea nggak bakal segan buat nyuruh kamu turun di perberhentian berikutnya, kalau kamu berisik di dalem transportasi umum.

"Orang Indonesia kan kalau ngumpul suka haha-hoho nggak kontrol volume ya, kita suka dimarahin ahjumma atau diliatin dengan tatapan tajam!" Tambah Ayu eonni.



3. Memulai dan mengakhiri makanan sebelum orang yang lebih tua

"Aku sering diingetin sama guru bahasa, di Korea itu kalau makan kudu nunggu yang senior mulai dulu…..Dan nunggu yang senior berhenti dulu." Jelas Ayu eonni.



4. Bersalaman atau menerima sesuatu dengan satu tangan

Terkecuali salah satu tangan kamu sedang terluka, ketika kamu akan bersalaman, menerima, atau memberi hadiah, kamu harus bisa memberikannya dengan kedua tangan kamu to show your utmost respect.



5. Menolak ajakan 'minum' dari senior

Terlepas dari kamu adalah seorang 'peminum' atau bukan, pokoknya mah tawaran 'minum' dari si senior ini diterima dulu aja. Untuk mengakalinya, nanti kamu bisa mengganti isi minuman tersebut dengan air biasa, yang diutamakan di sini adalah gesture tubuh kamu untuk menerima apa yang diberikan oleh sang senior.



6. Memperlihatkan bahu dan punggung

Larangan ini diutamakan untuk kaum perempuan, terkecuali kamu adalah Tzuyu-nya Twice yang mau perform, sebaiknya kamu jangan terlalu memperlihatkan bagian tubuh yang satu itu. Tapi, anehnya, kamu dipersilahkan untuk menonjolkan kaki kamu semaksimal mungkin, apalagi kalau kaki kamu bak anggota SNSD, sok lah mau pake rok seminim mungkin T^T



7. Menancapkan kedua sumpit di atas nasi

Dua sumpit yang tampak berdiri tegak karena dicolok di tumpukan nasi dalam sebuah mangkok akan terlihat seperti sebuah dupa yang sedang ditancapkan dalam sebuah mangkok abu. Jadi, kalau kamu ngelakuin itu, kamu tampak seperti mendoakan orang yang makan bersama kamu untuk mati.

"Oh iya, di Korea nulis nama orang itu nggak boleh pake tinta merah…..Ini juga seperti ngedoain orang tersebut buat mati." Lanjut Ayu eonni lagi.


"Intinya, di Korea itu kita harus menghormati senior….Kira-kira begitu kurang lebihnya, sejujurnya menurut pengalaman aku di Korea sih, selain bicara keras-keras di transportasi umum, orang-orang Korea ini nggak terlalu peduli dengan apa yang dilakukan oleh orang asing, selama mereka tetap dihormati. Tapi, kalau kita lagi ke Korea, alangkah baiknya kalau kita tidak melakukan hal-hal yang tadi disebutkan." kata Ayu eonni.


Mau tau lebih jauh tentang kebudayaan Korea lainnya, yuk mari dateng ke acara Cooltura_id: #KoreaDaebak yang bakal diadain hari Sabtu, 6 Mei 2017 di Maraca Books & Coffee - Bogor!