Rabu, 10 Februari 2010

Tribute to Alm. Sussana


"Viera, harusnya kamu itu belajar, bukan buat tulisan macem kaya gini!" Mungkin itu adalah salah satu kalimat yang akan diteriakan oleh orang tua saya! Tapiiiiiiiiii, gimana dong Papa-Mamaku tersayang, otak anakmu ini tidak selincah gerakan jari-jari saya di atas body si Bergy!
(Hey, hey, jangan 'bejo' a.k.a BEngong JOrok dulu! Bergy itu nama leptop kesayangan saya, sudah hampir 5 tahun kami bersama dalam suka maupun duka, I Love You Bergy!)

Okay, saya sudah sedikit ingin muntah darah ketika disodori berbagai film horror indonesia keluaran terbaru. Buat saya, 'MALAM SATU SURO' tetap di hati! Nggak ada yang bisa memerankan sundel bolong dan kawan-kawannya itu sebaik Alm. Ibu Sussana! 

Artis mana lagi yang demen ngunyah bunga melati selain beliau? Artis mana lagi yang dengan cuman beli sate sama ngeborong kerupuk sampe ke kaleng-kaleng-nya bisa buat para penonton gemeteran? Inget doooong dialog-dialog mahakarya beliau, seperti; "Tak borong kerupuknya Mas...." atau "Saya mau satenya dibakar gosong, kaya badan saya Mas...."! dan tak lupa saya tambahkan dialog favorit sepanjang masa bagi saya, "Suketiiiiiii, kupinjam ragamu!

Di saat sedang trend untuk menjalin hubungan dengan para pria yang jauh lebih muda sedang menjamur di kalangan para artis wanita kita, dan sebelum Demi Moore menikahi Ashton Kutcher atau Yuni Shara berpacaran dengan Raffi Ahmad, Ibu Sussana sudah one step ahead! Suaminya itu 20 tahun lebih muda cuy! Dan dia setia menamani Ibu Sussana sampai akhir hayatnya, banyak skandal yang berkeliaran di luar sana, bahwa si suami hanya mengincar harta Ibu Sussana, saya sih tetep salut sama kesetiaan yang ia tawarkan selama hidup bersama Ibu Sussana.

Kalau zaman sekarang film horror Indonesia tampak seperti hanya dijadikan 'penutup' dari film bertema semi porno agar lulus badan sensor dan hanya membuat para penonton berjenis kelamin pria saja merasa kegirangan, karena diberikan tayangan murah meriah para pemeran wanita berpakaian minim. Lalu 'hadiah visual' apa yang diberikan kepada kami, para penontn wanita??? Aktor berwajah tanggung, terkadang menggunakan lipstik yang terlalu berwarna mencolok, dan sekalinya kami merasa jatuh cinta dengan si aktor, eh di akhir film, si aktor malah beradegan ciuman dengan si pemeran wanita utama.

Berbeda dengan film zaman dahulu, siapa juga yang tidak mengenal body six-pack ala papan penggilesan-nya Berry Prima dan Advent Bangun????? Tiba-tiba ingin berteriak, "We love you, Oom!" Apapun yang terjadi dengan dunia, tampaknya tokoh yang diperankan oleh kedua pria berbadan kekar ini akan tetap terlihat gagah memesona! Dan lagi-lagi, seberapa gagah-pun si pemeran pria, pasangannya pasti Alm. Sussana. 

Alm. Sussana selalu berhasil memancarkan keanggunan seorang wanita hanya dengan pakaian, gesture, ataupun gaya pengucapan yang ia lakukan, tanpa terlalu mengumbar keseksian tubuhnya. Oke lah, kalau misalnya dia suka menggunakan baju tipis, seperti dalam film 'Sundel Bolong', tapi saya pikir, semua orang setuju, seberapapun tipisnnya pakaian yang dipakai oleh seorang sundel bolong, tetap akan membuat kita lebih mengeluarkan rasa takut dibandingkan rasa ingin 'bejo'!

Satu kalimat untuk sang horror legend kita yang satu ini, 'Ultimate in diversity!' Memang tampak seperti slogan visit Indonesia 2009-2010, tapi bukan itu yang saya maksud. Saya lebih menekankan kepada, se-diversity-diversity-nya peran yang diperankan oleh Alm. Sussana, dia tetap Ultimate.....setidaknya di hati saya.
 Sunday, January 10, 2010 at 5:32pm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar