Assalamualaikum wr,wb! Buon giornooooooooo tuti!!!!!!!!! Good morning everyone! Selamat pagiiiiiii!
Hai, hai, apa kabar nih para teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!)??? Yang beragama islam, gimana puasa syawalnya???
Eh iya, saya masih mau lanjut cerita Siena trip nih…Setelah keliling-keliling kota, tentu saja saya harus mendapatkan tempat tinggal, bukan? Tersebutlah sebuah apartment yang terletak di dekat Piazza del Campo, alamatnya via dupre no.9
Sebuah apartment berlantai tiga yang (harusnya) teridiri dari tiga kamar berjenis double, which is harusnya ada enam manusia yang tinggal di situ, namun pada kenyataannya I stayed with almost 10 people. Dan yang gokilnya lagi nih ya, setau saya apartment tersebut adalah apartment campur, di mana lantai tiga merupakan kamar khusus wanita, lantai dua adalah kamar pria, dan lantai pertama merupakan pintu masuk dan toilet. Namun, akan tetapi, pada kenyataannyaaaaa….Ternyata apartment tersebut merupakan apartment khusus pria!!!! Ahahahahahaha! Pertanyaan berikutnya adalah, siapakan dua wanita yang tinggal di lantai tiga tersebut? Sundel bolong atau wujud manusia dari siluman burung pipit???
Dan jawabannya adalah…..Wiiiiiih ini nih demenan Teteh Piera, bergunjing! Ahahahaha! Okai, adek-adek kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) jangan meniru perbuatan Kakak Viera ya! Kekekekeke. Jadi, menurut Evran, penghuni via dupre no.9 berkebangsaan Turki yang sedang menyelesaikan kuliah masternya di dalam bidang hubungan internasional di Universitá di Siena namun sedang terjegal thesis-nya dikarenakan dia tidak lulus satu mata kuliah ini, dua wanita yang tinggal di apartment dia itu merupakan 'cem-cem-an' tiap penghuni apartment tersebut. Tapi tidak termasuk Evran. Ahahahahahaha! Dasar ana' mudo yurop (ditulis: Europe)!
Bai de wei bas wei, ini kamar tempat saya tinggal, karena saya nggak bayar, saya dapet jatah tidur di sofa merah marun itu.
Dinding kamar yang dipenuh poster pertunjukan musik yang diadakan di sekitar Piazza del Campo.
Sebuah sticker yang yang ditempel di pintu dapur selalu mengingatkan bahwa setiap (pemikiran) penghuni via Dupre no.9 selalu welcome dengan kehadiran para (pemikiran) tamunya.
Poster ini mengingatkan saya akan sebuah teori bahwa, setiap otak pria muda Italia itu ada di selangkangan, sedangkan para wanita mudanya ada di mulut. Ahahahahaha! Sedikit sarkastik, namun cukup menggelitik.
Sebuah sketsa tangan menggunakan pensil yang menggambarkan gambar via Dupre no. 9 dari luar. Gambar ini dibuat oleh penghuni sebelumnya yang mengambil jurusan arsitektur.
Dari sekian banyak manusia yang tinggal di apartment tersebut, saya cukup banyak menghabiskan waktu bersama empat orang manusia yang akan saya jelaskan di bawah ini.
1. Evran
Waaaaaah this guy is sooooo nice! He's coming from Turkey but he knows about Indonesia too much! Bahkan dia tau bagaimana caranya masak indomie! Dia demen banget sama indomie goreng pake kornet! Yup, yup, yup, semenjak Turki menerapkan bebas visa pada warga negara Indonesia, makin banyak aja negara kita yang udah njelimet itu dikenal orang Turki. Rata-rata mereka menganggap kita adalah saudara sesama muslim modern. Ho oh binti heu eh, penerapan agama islam di Turki itu tidak terlalu jauh berbeda dengan di Indonesia. Mereka pun mengenal istilah islam KTP. They're moslem but hell yeah, they eat pork and drink alcohol, terakhir kali shalat di umur 15 tahun, apalagi puasa. Wanita berhijab pun dibagi berbagai dalam beberapa golongan, dari jilbab g4vL sampai jilbab to the max! Lengkap sadayana aya!
Satu cerita yang selalu saya ingat dari Evran adalah, perjuangannya sampai ke Italia. Pertama kali dia ke Italia adalah untuk menemui wanita pujaan hatinya! Dia ketemu sama nih cewek Italia ketika cewek ini sedang liburan ke Turki terus cinta bersemi bagaikan bunga bangkai di kebon raya Bogor dah! Si cewek Italia ini harus balik lagi ke negara asalnya dan si Evran berniat untuk menjambangi nih cewek di Italia. Setelah bekerja membanting usus 12 jari (udah nggak jaman lah kerja banting tulang…), apply visa schegen yang konon katanya suseh setengah mampus, and he went to Italia…..Then he was being dumped! Aiiiiiih Gustiiiii Nu Agung, pas ngedenger ceritanya si Evran, saya sampe nangis gituuuu….Edaaaaaaaaaaaaaaaan, jauh-jauh ti Turki ka Itali untuk menjalin persatuan dan kesatuan bagai semboyan TVRI??? Yang ada malah kebalikannya. Lalu Evran pun berujar, "I used to love an italian woman, but I'm always being in love with her country…" Beuuuu, kata-kata Evran ini bikin saya maluuuu setengah mampus, berpikir bahwa saya terjebak dalam sebuah negara yang tidak bisa menggunakan bahasa inggris! BUKAN! Saya itu terjebak dalam pikiran saya sendiri bahwa saya tidak sanggup menyelesaikan one part of my life!
2. Giovanna
Cewek asli Lecee ini punya cita-cita untuk sekolah ke Amerika, dia sedang berusaha mempelajari mati-mati-an ilmu TOEFL. Pacar Giovanna , Benji, merupakan seorang bassist kenamaan band indie di Siena, yang saya lupa namanya. Giovanna selalu penasaran dengan alasan para stranieri (orang bule) yang datang ke Italia. Saya lumayan banyak bercakap-cakap dengan Giovanna ini, saya ingin memperlancar bahasa italia saya dan dia ingin bisa melatih bahasa inggrisnya. Simbiosis mutualisme banget…
However, entah kenapa semenjak saya tinggal di Italia, saya itu punya syndrome untuk nyuci piring, jadi suka gemes-gregetan aja ngeliat sink yang penuh dengan cucian, and hell yeah, because I stayed in boy's apartment, you knoooooow lah boys always be boys. Dan emang kali ya jiwa TKW saya selalu terpanggil ketika melihat gelas dan piring berserakan di atas sink, bawaannya tuh pengen nyuci piring dan ngeberesin rumah melulu. Si Giovanna ini suka marahin saya kalau jiwa TKW saya sedang keluar.
Giovanna punya mimpi ingin tinggal di Amerika, menjadi ibu rumah tangga dari menikah dengan Benji yang bekerja sebagai pemusik. Mimpi sederhana dari seorang gadis italia yang saya pikir hanya menyukai kegaduhan pesta di sana sini. Giovanna menyadarkan saya, bahwa impian semua wanita itu pada akhirnya sama, being together with the one they love.
3. Euran
Mahasiswa pemegang program Erasmus ini, berencana tinggal di Siena dalam waktu 6 bulan saja. Dia seorang Jerman yang punya hobby mencari orang Latvia di seluruh negara yang pernah dia kunjungi. He had lived in Latvia fon one year and he was falling in love with Latvia, one of the smallest country in European Union. Euran mengajak saya untuk mengunjungi Latvia, setelah saya lulus kuliah. Well, sebuah ajakan yang sangat sulit untuk ditolak, bukan??? Hehehe.
Dia sering mengajak saya mengobrol panjang lebar tentang passion dia, what he wants to be in the future, dan bertukar bahasa slang Italia. As an German, of course sembari mengobrol, dia pasti harus minum bir dan satu hal yang saya respect dari dia adalah dia nggak pernah maksa saya minum bir juga, malah dia sering buatin saya segelas teh and we continued our chat. Saya sangat kagum akan keceriaan yang dimiliki oleh Euran, padahal dia nggak punya tempat tinggal lho! Sehari setelah saya pergi, dia juga harus capcus dari apartment tersebut dan dia belum nemu apartment dengan harga yang sesuai. Kalau saya jadi dia sih, saya udah bersungut-sungut, mengutuk, sambil makan kerupuk! Tapi, saya belajar banyak hal dari dia. Ketika kamu ingin mengubah suatu kelompok, kamu harus masuk terlebih dahulu ke dalam kelompok tersebut.
4. Christian
Bule muda asal Austria, umurnya 19 tahun dan beneran deh masih labil. Pernah sewaktu-waktu dia mau pergi ke sebuah pesta dan tiba-tiba dia mengetuk pintu kamar yang saya tinggali, hanya untuk bilang, "Viera, as a woman, do you think I'm cool enough with this suit?" Ahahahahahaha! Suiiiit-wiiiiw, secara saya mah penganut prinsip semua bule itu wajahnya ganteng, tinggal liat aja, apakah tingkah lakunya menunjang wajahnya atau malah menendang wajahnya…Hehehehe.
Christian ini gape berbicara bahasa inggris dan jerman and now he's trying to speak italian also. Beuuuuu, ini nih yang saya benci dari orang yurop. Kebanyakan dari mereka akan bisa berbicara dalam banyak bahasa, misalnya, orang Perancis biasnya juga gape bahasa spanyol, portugis, dan italia, soalnya bahasanya mirip sih. Coba ya hubungan Indonesia sama Malaysia tuh kaya gitu juga, biarin deh para polisi di perbatasan berlaku tak senonoh atau para pengikut Seokarno berteriak "ganyang Malaysia!" Tapi jangan sampai, orang mudanya juga ikut-ikutan. Satu hal yang saya pelajari dari Christian adalah, smile, smile, and smile, apapun yang terjadi, kamu harus tersenyum. Sayangnya semyum si Christian ini cuco' banget! Nah, sebelumnya saya itu tipikal orang yang jarang tersenyum, gampang stress, dan labil banget, soalnya kalau saya senyum, saya suka takut…..Takut banyak yang naksir! Ahahahahaha!
Sebenernya masih banyak lagi orang yang tinggal di apartment beralamat Via Dupre no. 9 tersebut, namun dengan waktu singkat yang saya punya, saya paling sering bercakap-cakap dengan empat orang yang saya jelaskan di atas. Dan pada akhirnya, saya bersyukur bahwa Tuhan memberikan saya kesempatan untuk merasakan patah hati dari Christian Sugiono yang lebih memilih Titi Kamal daripada Teteh Piera! Kalau ngga patah hati, saya nggak bisa piknik, dan mendapatkan semua pelajaran kehidupan yang sebenernya sederhana namun saya baru mengenalnya sesaat barusan.
Then I realize, that world is the biggest class where you can learn….
P.S: Oh ya foto-foto Evran, Giovanna, Euran, dan Christian sengaja saya ambil dari album foto birthday surprise saya buat salah satu pengikut sekte penyembah gayung, siapa lagi kalau bukan Ontjom si Tukang Iri Hati!
AHAHAHHAHA..seneng banget pe, temanmu banyak yaaa..aih aih *mulai iri hati
BalasHapustapi berhubung teman2mu membawa nama gue di kertas lecek, jadi aku ga jadi iri hati deh..hehehe
oh iya pe, dari cerita2 lu temen2 yurop lu hebat2 ya, mereka tuh tau apa yang mereka inginkan..mungkin karna pranata sosialnya juga beda ya? kalo kita disini selalu berbenturan sama warga sekitar, keluarga, dsb..
ahahahahahaha! making friends is easier than making love, beibs ahahahahahaha! Astagfirullah, Gusti Nu Agung, ampuni dosa hamba Mu ini….
BalasHapusIya Beibs, pas gue tuker pikiran sama mereka, gue merasa malu sangat lah, gue mah terombang-ambing, mereka mah asa udah pada punya tujuan yg jelas dalam hidup mereka…Malu aku malu beibs...