where am I?

Assalamualaikum! Salam sejahtera!

Aaaaaah, terharuuuu nih, alhamdulillah banget, dikarenakan doa semua teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) saya mendapatkan a free chance untuk memoles kemampuan untuk cuap-cuap bahasa Italia biar lebih ciamik tuenan di sebuah institusi di belahan utara Italia. Terimakasiiih buanyaaaaak, yang mulia Teteh Piera haturkan kepada kalian semua yang selalu mendoakan agar saya bisa terus tegap berdiri di atas kegalauan yang sering melanda ini….

Untuk mengirit duit, saya memutuskan untukk mencari tempat tinggal yang dekat dengan institusi tersebut. Daaaaan, (another) alhamdulillah, saya menemukan sebuah tempat yang asoy geboy.







Terletak di pegunungan Italia, aaaaah pokoknya ini téh apa yang saya bayangkan tentang Italia, lokasi tempat tinggal saya sekarang ini kaya di pelem-pelem Italia jadul gitu. Untuk mencapai tempat tersebut, saya harus menembus hutan belantara, perkebunan dan peternakan milik penduduk setempat. Tak jarang saya melihat seekor rusa, tupai, kodok, burung hantu, bahkan seekor trenggiling!







Boooo, call me 'unyu' or whatever you want, soalnya seumur idup tinggal di Bogor, saya belum pernah ngeliat trenggiling secara langsung! Aaaah pokoknya, dalam perjalanan ke tempat tinggal saya sekarang itu udah kaya kisah 'Gadis Berkerudung Merah' yang mau berkunjung ke rumah neneknya, tapi jangan sampe saya ketemu ama srigala aja!







Malah kalau dipikir lebih jauh lagi, keadaannya lebih menyerupai setting-an pelem 'Twilight'. Itu lhooo pelemnya pria berbedak tebel yang ngaku jadi vampire a.k.a Edward Culun lalu jatuh cinta sama si Bela, seorang murid perempuan pindahan yang pendiem. Aw, aw, aw, temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) udah tau dong siapa yang jadi 'Bela'-nya di sini???? Yup! Siapa lagi kalau bukan yang mulia Teteh Piera! Ahahahahahahaghaghaghag! *Keselek golok pembunuh naga. Yuhuuuuu, dicari pria yang bersedia menjadi Edward Culun-nya yang mulia Teteh Piera segera nih!







Tapi, yang namanya Tuhan itu selalu ngasih keseimbangan dalam kehidupan, ketika kamu mendapatkan kebaikan, maka kamu kudu siap-siap mendapatkan keburukan juga. Seperti letak tempat tinggal saya sekarang ini. Emang sih tempatnya uenak tuenan, tapiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii jauh ke mana-mana! Untuk ke kota terdekat, minimal saya membutuhkan waktu 45 menit pake mobil dan tanpa macet sama sekali. Mungkin jaraknya kaya dari Bogor ke Jakarta lewat tol Jagorawi.







Rumah yang saya tinggali kali ini hanya dikelilingi oleh empat rumah dan sebuah bangunan bekas biara yang sekarang dipergunakan sebagai sebuah resort yang terdiri dari hotel dan tempat spa. It is very beautiful!

Kalau tak ada aral melintang dan pose yang lebih menantang, minggu depan saya dikasih kesempatan untuk nyobain fasilitas spa nya for free! (Another) Alhamdulillah! Kalau rezeki nggak bakal ke mana dah! Kikikiki, asal temen-temen tau ya, di Indonesia aja, saya nggak pernah spa semacem begini, maklum uang jajan saya kepake buat beli kertas gambar sama buat bayar nge-print tugas perancangan desain setiap akhir semester yang bisa ngabisin 200 rebu-an sekali nge-print, belum lagi kalau salah dan harus nge-print ulang, hadeeeeeeeeuh!







Lokasi keberadaan saya sekarang bener-bener bakal bikin iri penduduk se-kota Jakarta déh! Nggak ada macet, nggak ada suara klakson mobil, nggak ada banjir, dan…..Kalau malem, saya sering disapa kunang-kunang! Huehehehe, yang berarti nih tempat jauuuuuuh dari polusi udara.

Waaaaaah, berasa di Puncak Pas ini mah, yang ngebedain cuma orang-orang yang tinggal di daerah sekitarnya pada mancung-mancung idungnya.