Senin, 07 Maret 2011

kecantikanku memudar seketika

Pemanas di kamar saya mati, udah pake selimut empat lapis plus empat lapis baju tidur dan tiga buah kaos kaki, yang mulia Teteh Piera masih aja kedinginan. Padahal kalender sudah menunjukan bulan Maret, beberapa hari lagi Italia sudah akan memasuki spriiiiiiiiiiiiiing time! Tapiiii, sehubungan saya sedang bertapa di gunung, teriknya matahari pun masih disertai dengan tiupan angin yang sungguh kuat.







Ketika akan mengambil wudhu untuk shalat shubuh, saya langsung teriak nggak karuan, maklum muka yang mulia Teteh Piera yang halusnya nggak ketulungan ini berasa disiram es batu! Ketika saya ngaca, kulit bibir bagian atas saya mengelupas dan kedua telapak tangan saya mengeluarkan darah.







"AAAAAAAAAAAAAAARGH~ Kecantikanku memudaaaaaaaaaar sudaaaaaah! Tidaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaak!" Teriak saya yang diikuti dengan guling-gulingan di lantai kamar mandi. "Viera! Ingat, elo itu seorang cewek berumur 23 tahun, memiliki kecantikan alami yang memukau, lagi merantau dan demen meracau, walaupun hati lo sering galau, bukan berarti tingkah laku lo ikutan kacau!" Ucap saya dalam hati.

Setelah ditelusuri lebih jauh, ternyata oh ternyata saya lupa menutup jendela di saat malam, dan pagi itu salju turun dengan lebatnya, padahal kemaren tuh matahari bersinar dengan terang benderang, jadi aja permukaan kulit saya ini ngelupas dengan eloknya, bagaikan siluman biawak lagi ganti kulit.







Ketika sedang makan siang, tangan saya yang kulitnya ngelupas dan berdarah-darah itu pun kepentok panci berisi air panas buat masak spaghetti. Tembok dapur itu pun menjadi saksi bisu tangisan penuh haru dari yang mulia Teteh Piera yang hatinya bagai tersayat sembilu.

"Sup paha kiri kodok betina! Kepakan sayap gelombang ultrasonik kelelawar abu-abu! Cacing pita lima belas senti! Dada burung onta dari pulau Karibia! Bentol singa Afrikaaaaaaaaargh!" Jerit yang mulia Teteh Piera memecah suasana heningnya pegunungan Italia. Booo, sebagai anggota kelompok PENCAPIR (PENgamat Cerit-cerita PIeRa!), sudah barang tentu kere-aktif itu menjadi habit tersendiri, begitu pula ketika kita akan mencaci maki. Buatlah caci maki itu se-kere-aktif mungkin, kawan!

4 komentar:

  1. Gua dapat link blog ini dari merrygoround, dia merekomendasikan blog ini.

    Saya terhibur, tulisannya lucu tapi tidak lebay. Will come here more often

    BalasHapus
  2. halloooooooo Cipu…Wah nickname nya ngejebak nih, salah sedikit ngomong, artinya bisa beda.

    Waaaaaah gue baru berkunjung ke blog lo nih! DEM! Keren mampuuuuus! Suatu kebanggaan tersendiri buat gue, tulisan gue yg masih kacau itu bisa dibaca sama orang yg punya blog keren kaya lo \(>_<)/ Makasih banyaaaak banget ya!

    Blog lo itu 'cipu' banget! Blog gue mah masih 'cupu' <-- tuh kan nickname lo itu penuh 'jebakan', salah satu huruf aja, artinya bisa beda…

    BalasHapus
  3. mirip adegan sinetron deh kekekekek

    BalasHapus
  4. shit-netron apa Win? Anakku bukan Anakku? Putri Yang Tertukar? aaaaaah, pengen gantiin nikita willy!

    BalasHapus