Sabtu, 07 Mei 2011

Bo!

Selamat pagi semuanyaaaa, kembali lagi bersama yang mulia Teteh Piera tercinta, terkasih, dan tersayang!

Yuk mareeeee, kita belajar berbahasa Italia! Tapi inget ya, walaupun udah jago cas-cis-cus bahasa para bule, jangan sampe melupakan bahasa daerah sendiri. Maluuuu atuuuuuh, punya TOEFL di atas 600 tapi nggak apal pupuh kinanti! Untung nilai TOEFL saya masih di bawah 600, jadi nggak apa-apa kalau nggak apal pupuh kinanti juga, kekekeke.

Okei, kalau grammar bahasa italia yang baik dan benar mah, bisa kalian temukan di kamus atawa internet. Kalau yang mulia Teteh Piera mah bakal ngajarin bahasa Italia sehari-hari tapi nggak bisa kamu temukan di kamus!







Adesso insegneró la parola (Dibaca: adeso insenyero la parola, artinya: Sekarang akika mawar ngajarin ketong): "Boh!" Atau "Bo!"

Kata 'boh!' atau 'bo!' ini bahasa slengean dari phrase 'gue kagak tau'. Jika diartikan ke dalam bahasa Italia, phrase 'gue kagak tau' itu sendiri dituliskan 'non lo so'.

Bagaimana cara pengucapan 'boh!' atau 'bo!'?

Temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) sering denger anak-anak g4vL Jawa barat jaman sekarang ngomong, "beuuuuuuuu…." Nah, pronunciation-nya nggak jauh berbeda sama kata 'boh!' atau 'bo!' cuma jeda waktu pengucapannya lebih singkat. Jadi kata 'bo!' atau 'boh!' ini diucapkan seperti ngomong kata 'beu!' dalam satu detik. Jangan lupa juga nunjukin muka kebingungan atau angkat kedua tangan dan bahu secara bersamaan.

Sip! Sekarang mari kita latihan penggunaan kata 'bo!' atau 'boh!' ini yuuuuk!


Situasi:
Yang mulia Teteh Piera lagi jalan berduaan sama Morgan SM*SH di Ancol. Lagi enak-enaknya mengaitkan jari kelingking ke jari masing-masing. Tiba-tiba yang mulia Teteh Piera ngeliat taik kotok di depan wahana cora-cora. Yang mulia Teteh Piera yang alergi serbuk bunga dan bau taik kotok itu tiba-tiba pingsan di dalam pelukan Morgan SM*SH.

Morgan SM*SH pun kalang-kabut mencari pertolongan. Lalu tanpa diduga datanglah Kang Arya Kamandanu dengan seekor elang tiga dimensi-gagal render, terbang dari langit di ufuk utara. Dia membawakan sebuah ramuan dari jamur yang dia temukan di pegunungan Andes.

Namun, ramuan itu sia-sia belaka. Saluran pernafasan yang mulia Teteh Piera keburu ketutup sama umbel yang mulai menggelinjang di antara dua lobang idung. Morgan SM*SH pun teriak minta tolong. Kang Arya Kamandanu ngeluarin blackberry storm2 9550-nya. Dia buru-buru nge twit minta bala bantuan dan orang pertama yang membalas twit-nya adalah Ibu Sri Mulyani.

Kang Arya Kamandanu (KAK): "Bu, tolong yang mulia Teteh Piera pingsan gara-gara nyium taik kotok!"
Ibu Sri Mulyani (ISM): "Maaf saya sedang sibuk mengurusi perekonomian dunia."
KAK: "Tapi Bu, kasian yang mulia Teteh Piera, dia sedang sekarat di depan wahana cora-cora! Banyak orang yang ngantri wahan tersebut Bu! Mereka udah pada sibuk nge-twit kalau mereka nggak mau ke Ancol lagi gara-gara wahana cora-coranya udah nggak nyaman lagi! Ini bisa merusak dunia pariwisata Indonesia yang bahkan lebih jauhnya dapat mengurangi pemasukan devisa negara yang menyebabkan ketidakstabilan perekonomian dunia…."
ISM: "Baiklah. Sebelum saya menolong dia, bisakah kamu memberitahukan alasan mengapa fluktuasi perkembangan nilai tukar rupiah pada peso Filipina itu semakin membaik?"
KAK: "Saya ini kstria dengan elang terbang Bu."
ISM: "Ya sudah kalau tidak bisa menjawab, saya mau kembali mengerjakan tugas saya."
KAK: "Tapi, tapi, tapi, tapi….."
ISM: "Bisa jawab atau tidak?"
KAK: "Baiklah. Sebenarnya saya tidak tahu jawabannya, tapi saya akan tanya ke Morgan SM*SH terlebih dahulu…"
ISM: "Cepat! Waktu saya tidak banyak!"
KAK: "Mor, lo tau kagak kenapa fluktuasi perkembangan nilai tukar rupiah pada peso Filipina itu kian membaik akhir-akhir ini?"
Morgan SM*SH: "Bo!"

Dengan hidung penuh umbel, yang mulia Teteh Piera pun dilarikan ke ruang unit gawat darurat RSCM.

Cem mana? Udah ngerti belun gimana ngegunain kata 'bo!' atau 'boh!' ini???

Oke déh, sekiranya begitulah cara penggunaan kata 'bo!' atau 'boh!' Bolehlah temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) gunakan kalau lagi ngobrol sama temen-temen kongkownya.

Now, it's time for yang mulia Teteh Piera kembali bertapa di gunung Galunggung, dengan meminjam efek Ibu Peri-nya Lala, "tiriiiiiing-tiriiiiiing!" Cap-cuuuuuus ciiiiin!

Ciao! Ci vediamo alla prossima lezione! (Artinya: Guuutbaaaaaai, sampai ketemu di pelajaran berikutnya!)

2 komentar:

  1. Weleh, sama kaya bahasa Jawa donk!? Basa Jawa kan "gak tau" tuh "Mboh!"!!?!?

    Berarti gw ada darah Itali donkkk!?!?!??!?!? YES!

    BalasHapus
  2. Yak, mulai ngebayangin Filippo Inzaghi maen bonang!
    Eh kartu pos nya sudah sampai kah???

    BalasHapus