Kamis, 10 Mei 2012

The Style? De Stijl!

Saya pernah mendengar sebuah anekdot, “good Dutch produce creatively put together, provides the central theme served in ‘De Stjil’…..

Apa itu De Stijl?

Bukanlah nama sebuah merk mesin jahit, apalagi nama sekolompok pria atau wanita yang gemar bernyanyi sambil menari genit. Bagi para penikmat musik, mungkin de stijl lebih sering dikenal sebagai judul album The White Stripes, sebuah band asal Detroit. Namun, untuk mahasiswa lulusan arsitek, atau seni, de stijl merupakan salah satu jenis gaya terkenal karena pemakaian detail yang irit.




Warna-warna primer ala de stijl



Ungakapan 'De Stijl' pertama kali muncul di Belanda. Berawal dari terisolasinya para seniman negri kincir angin tersebut, ketika perang dunia I melanda. Gerrit Rietveld merupakan salah seorang desainer furnitur dan arsitek yang terus mempopulerkan gaya ini tanpa jeda. The Schroder House di Utrecht dan The Red-Blue Chair merupakan salah satu karyanya yang terus melegenda.



Tampak depan dari The Schroder House. Sumber foto.



De Stijl atau yang dalam bahasa Inggris berarti, ‘The Style’, adalah sebuah aliran seni yang menitik beratkan kepada konsep kesederhanaan bentuk dan mengutamakan efektifitas. Di Indonesia, gaya arsitektur semacam de stijl sering didengungkan seperti gaya modern minimalis secara sekilas. Namun dalam penerapannya, saya lebih suka menyebutnya sebagai modern ’meuni-males’ (bahasa sunda dari: sangat malas), dikarenakan hasilnya yang minim ornamen tampak menggambarkan sang arsitek atau desainer terlalu malas.

Bioskop Megaria 21 merupakan salah satu contoh bangunan yang menerapkan arsitektur ala de stijl di Indonesia. Gedung yang dirancang oleh Han Groenewegen, arsitek kelahiran Den Haag, pada tahun 1945 ini terus berdiri tak dimakan usia. Desain menaranya yang menjulang tidak begitu saja dirancang secara sia-sia. Bentukan geometris yang saling menumpuk secara elegan, terlihat dengan sederhana di mata banyak manusia.



Bioskop Megaria 21 yang terletak di kawasan Cikini. Sumber foto.



Saat ini, kita dapat melihat implementasi dari gaya de stijl tak hanya dalam bidang arsitektur ataupun desain, de stijl dapat diterapkan di dalam banyak hal. Ada sepatu keds keluaran salah satu produsen sepatu terkemuka asal Amerika, yang dijual dengan harga yang cukup mahal. Sepatu ini memadukan warna-warna primer, yang merupakan karakteristik genre de stijl yang kontekstual. Belum lagi, dunia mode yang tidak mau kalah membaurkan konsep de stijl yang mengusung ide yang minimal.



Sepatu keluaran nike yang menggunakan warna-warna primer ala de stijl. Sumber foto.



Gaya de stijl ini pun masih terus dikembangkan oleh para desainer dan artist asal Belanda. The Gerrit Rietveld Academie merupakan salah satu bukti dari terus hidupnya semangat sang legenda. Dari Amsterdam, universitas ini terus menarik perhatian para pelajar muda.



 Bangunan Gerrit Rietveld Academie di Amsterdam. Sumber foto.



Pada kenyataannya, de stijl merupakan salah satu bukti bahwa kreativitas para Nederlander tidak pernah mati kutu. Walaupun mereka dikukung oleh system pemerintahan negara-negara Eropa yang mengucilkan negara mereka kala itu. Para seniman Belanda yang dipelopori oleh Theo Van Doesburg justru bangkit dan melahirkan sebuah gerakan seni yang baru, de stijl!






***








Daftar Pustaka:

- Alterity. 2010. Obama Anak Menteng Review. http://al-terity.blogspot.com/2010/08/obama-anak-menteng-movie-review.html. Diakses pada tanggal 8 Mei 2012.
- http://www.gerritrietveldacademie.nl/en/buildings. Diakses pada tanggal 5 Mei 2012.
- http://en.wikipedia.org/wiki/De_Stijl. Diakses pada tanggal 5 Mei 2012.
- Oostrom, Frits van .2007. Canon van Nederland. Amsterdam: Amsterdam University Press.
- Poe. 2008. Nike SB Dunk Low Premium. http://www.freshnessmag.com/2008/06/04/nike-sb-dunk-low-preimum-mondrian-edition. Diakses pada tanggal 5 Mei 2012.
- Ruben, Juan. 2010. The Schroder House Juan Cerda - mulder- rietveld- schroder-house. http://www.digitaltoolsforarchitects.com/2010/11/the-schroder-house-juan-cerda/mulder-rietveld-schroder-house. Diakses pada tanggal 5 Mei 2012.
- White, Michael. 2003. De Stijl and Dutch Modernism. Manchester: Manchester University Press.
- Ziji, Ida van. 2010. Gerrit Rietveld. London: Phaidon Press.



2 komentar: