Suatu hari di Stasiun Tanjung Barat….
Kembaran Chelsea Islan (dibaca: saya, red): "Subhanallah…Aku cantik banget….Aku cantik banget…Aku cantik banget….Ah, ah, ah, ahkuh cantik banget…."
Yak, yak, yak, itulah salah satu ritual saya setiap melihat jendela commuter line dengan tatapan nanar. Konon katanya kita harus menghipnotis diri kita sendiri. Diucap berulang-ualng, sampai jadi kenyataan.
Commuter line terhenti cukup lama sore itu, katanya sih ada gangguan sinyal di Stasiun Universitas Indonesia. Saya berdiri sudah cukup lama. Dan hell to the ooooo, nggak ada judulnya tuh mau tahun 2015 tapi masih ngeluh sana sini.
Padahal nih kaki kalau bisa ngomong, udah minta pengen dipijit sama Adam Lavine. Kecepatan kedipan mata udah ngalahin kecepatan kedipan lampu hape yang lagi lowbat. Tangan yang sedari tadi megang gantungan di kereta udah mulai pengen megang tangan Ari Wibowo (hellyeah! Artis sinetron legend yang satu itu makan daging orok yaaa ?? Gantengnya kok bisa awet????)
Jadi, fixed ya, dari paragaraf di atas, bisa ditarik kesimpulannya, bahwa sebagai pemudi paling nge-hitzzz se-Asia Tenggara, saya nggak boleh ngeluh. Nggak boleh. NGGAK BOLEH.
Ngeluh? Jenis umbi-umbian apa itu? Cih!
Nah di tengah-tengah imajinasi liar saya yang lagi ngebayangin pegangan tangan sama Ari Wibowo, saya jadi mikir, selama cuma ada lima orang yang bilang saya cantik, karena 7654 orang lainnya bilang saya cantik banget, nget, nget!
Daripada kecantikan saya ini bikin minder seluruh perempuan yang kalau naik gerbong khusus wanita suka kaya lagi adegan lempar jumroh, saya mau mengkaji ulang definisi cantik.
Selama ini, kebanyakan orang berpikir kalau cantik itu bisa dilihat dari mukanya yang mulus kaya jalan tol Cipularang km 93 yang baru diaspal, punya badan yang aduhai kaya Kim Jong Un, eh Kim Kadarshian, punya tatapan setajam pisau ginshu, punya rambut teteup serapi Raisa di iklan s*u*n*s*i*l*k walaupun kamu baru masuk ke titik pusat badai Katrina dan cantik secara fisik yang pas kita lihat, langsung ngeh kalau dia cantik. Pokoknya saya banget deh!
Cuma kecantikan saya itu udah terlalu mainstream. It's soooo 2014!
Cantik masa depan adalah cantik di mana kamu butuh waktu untuk ngeliatnya. Ketika kita kenal dia lebih lama, ketika kita masuk ke dalam kehidupannya, ketika kita tahu apa yang pernah dia lakukan untuk dirinya sendiri dan orang lain, ketika kita tau perjuangan dia untuk hidup, dan ketika seluruh selulit yang mengelilingi tubuhnya, kantung matanya yang kian menghitam terlihat, dia terlihat tetap cantik. Cantik yang di mana membuat kita sadar, kalau cantik itu cuma mitos, karena cantik itu cuma hawa nafsu manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar