Jumat, 22 Juli 2016

Desi Anwar Junjunganquwh

Akhir-akhir ini saya lagi kangen….

He-euh…..K-A-N-G-E-N

Nggak pake band.

Saya lagi kangen banget sama….Ummmm…..

Aduh gimana ngomongnya ya, jadi nggak enak……

Jadi, saya lagi kangen sekangen-kangennya sama……

SUARA DESI ANWAR T^T






Di tengah-tengah berita mengenai gagalnya kudeta militer Turki, peradilan Jesica yang diduga ngebunuh Mirna pake kopi sianida, Taileur Sewip lawan Kim Kasiaan, orang tua yang anaknya kena vaksin palsu vs oknum rumah sakit, gimana istri (yang entah ke berapa) Donald Trump nyontek pidatonya Michelle Obama, dan….Putusnya Gaga sama Awkarin, saya sangat, sangat, sangat, sangat, merindukan suara Desi Anwar bacain informasi tentang kenaikan harga cabe keriting di pasar ibu kota.

Siapa yang nggak kenal Desi Anwar?

Ngggg…..Kayanya banyak juga ya, apalagi jaman sekarang mah kita udah dibombardir sama banyak banget siaran berita dari berbagai stasiun televisi yang majang banyak ciwik-ciwik dan cowok-cowok SCBD a.k.a Super Cuakeph Bingidh Dah jadi news anchor.

Tapi, buat saya mah yah, nggak ada yang bisa ngalahin intonasi dan pemenggalan setiap suku kata yang keluar dari mulut pembaca berita yang lahir 53 tahun yang lalu ini…..Wooooot! Desi Anwar udah 53 tahun???? Tapi beliau masih keliatan awet muda ya, maklum beliau 'di-botox' sama asupan wawasannya yang luaaaas sekali.

Saya ini termasuk golongan believer kalau obat awet muda dari setiap insan persada adalah perbanyak bersyukur dan wawasan. I'll fall in love with a 16-years-old boy yang tertarik banget ngomongin Boboiboy sampe kelebihan dan kekurangan reklamasi pulau G di DKI Jakarta atau bahkan sama cowok berumur 70-an tahun yang tau kalau Krystal f(x) itu pacarnya Kai EXO atau informasi tentang enam obat asam urat dan rematik terkini.

Siapa yang nggak akan tertarik sama orang yang kalau diajak ngomong apapun nyambung?

Siapa yang bisa ngalahin antusiasme dari sebuah deep conversation dan saya ngeliat itu dari sorot mata seorang Desi Anwar setiap ngewawancara para nara sumbernya, azeeeeg. Terakhir kali saya liat Desi Anwar di TV itu di Metro TV, sebelum tiba-tiba menghilang dan saya pun kehilangan arah, tak ada gairah, memendam amarah, terkekap di rumah, sayang sama mamah, alaaaaaah asik nih rimanya, biar nggak nyambung juga, hehehehe.

Sampai suatu saat, ketika si Papah memutuskan untuk masang TV kabel (bai de wei, kenapa sih diistilahkannya 'TV Kabel' lah emang bukan dari dulu TV itu ada kabelnya ya?) dan saya mendapatkan siaran Ceu eNN, di mana hampir di setiap minggunya sosok yang saya rindu-rindukan selama ini muncul kembali di setiap acara berita malam. Whoaaaa, Teteh Desi Anwar is id da hoz yooo!




Whoaaaa, saya yang nggak terlalu tau tentang Royal Danish Family, abis nonton wawancara Desi Anwar junjungakowh, saya langsung masukin Denmark ke my wishlist, inshAllah harus bisa ke Denmark, malah kalau bisa mah ngerasain interaksi dengan warga lokal dalam waktu yang lumayan.

Sebenernya Indonesia punya banyak pembawa acara berita yang bagus, tapi kayanya kalau yang one of a kind mah sedikit ya, yang nggak cuma jadi pemanis layar kaca demi naikin rating tapi juga jadi seseorang yang bertanggung jawab bahwa apa yang mereka kerjakan bukan hanya membaca ulang yang ada di prompter tapi juga secara langsung maupun tidak, mereka sedikit bertanggung jawab atas apa yang akan dipikirkan orang-orang yang menontonnya.







1 komentar: