
Selamat Pagiiiiii! Wah, saya speechless tentang Moch.Ali Z, he's getting nowhere. Ya sudahlah, mungkin Tuhan berpikir bahwa sekarang adalah saat yang belum tepat bagi saya untuk menemuinya...(sigh)
Sebenarnya kan notes yang saya buat itu lebih diindikasikan kepada cerita-cerita tentang pengalaman saya sehari-hari, yang kebetulan hampir setengahnya saya habiskan di KRL AC-Ekonomi Jabodetabek, dan sebuah kebetulan juga saya bertemu dengan seorang kondektur bernama Moch.Ali Z yang telah membolongi hati...eh karcis saya!
Harus diakui bahwa selama ini Moch.Ali Z telah menjadi sumber inspirasi dari beberapa notes terakhir buatan saya. Pada awalnya sih memang begitu, tapi kalau dipikir-pikir masa kekuatan imajinasi yang diberi Tuhan ini bisa berhenti begitu saja hanya karena salah satu ciptaan-Nya??? He he he. Soooooo, what's the point really about?????
Saya mau memperkenalkan kondektur baru! Ho ho ho, nggak nyambung ya??? Kedudukan dia memang hanya sampai pembolong karcis saya saja, tidak lebih sampai ke 'pembolong hati', selayaknya Moch.Ali Z. Apa yang menarik dari 'kondektur baru' ini???
Nggak ada! Selain...Bajunya seragamnya yang tampak memperlihatkan lekuk tubuhnya, suaranya yang cempreng, dan otot-otot yang berlomba saling memperlihatkan diri di kedua lengannya yang kekar! Welcome back to the world of Macho-Man!
Saya tidak tahu nama 'Kondektur-Berotot' itu karena dia selalu membalikkan papan namanya. Pernah ada pengalaman buruk kali ya??? (Diganggu tante-tante girang atau......sekilas setelah melihat ototnya, bisa jadi para pria berhati 'kemayu' pun bakal ada 'feeling' sama si 'Kondektor-Berotot' ini!) Fungsi dari sebuah papan nama kan untuk menunjukan identitas si pemakai, bukan hanya untuk dijadikan aksesoris semata!
Tingkah laku si 'Kondektur-Berotot' ini ternyata agak menyebalkan, why??? Jadi begini, ketika dia akan memeriksa karcis saya, kebetulan saya sedang menerima telepon penting di mana saya harus menulis beberapa informasi yang tidak dapat saya ingat begitu saja yang dibicarakan oleh suara penelepon di seberang sana, sehingga ketika kepala dan bahu kiri sedang mengapit handphone saya agar tidak terjatuh, lalu tangan kanan sadang memegang alat tulis dan tangan kiri sedang menjadi media pengganti kertas, si 'kondektur baru' ini berdiri di depan saya dalam waktu yang cukup lama dan terus menyentuh lutut saya dan memberi tanda agar saya segera menyelesaikan kegiatan menelepon dan memperlihatkan karcis KRL saya...
"Aiiiiiiiiiiiiiiiiiiiih! Kaleeeeeeeeeeeeeeeeem brader!"
Setelah berusaha dengan susah payah mengambil karcis abudemen yang ada di dalam selipan ke empat dari dalam dompet yang berada tepat di bawah gulungan kabel charger laptop dan menunjukan karcis tersebut kepada si 'Kondektur-Berotot', dia pun tersenyum dan seraya berkata.....
"Terimakasih Dik telah menggunakan layanan KRL AC-Ekonomi dari Stasiun Bogor sampai Stasiun Jakarta'Kota, selamat siang, semoga perjalanannya menyenangkan..."
Ya oloooooooooooooooooooooooh
Setelah bertemu si 'Kondektur-Berotot' ini, citra pria berotot yang garang pun telah berubah di mata saya...
Wednesday, June 10, 2009 at 3:38am
Tidak ada komentar:
Posting Komentar