Rabu, 10 Februari 2010

Suatu Ketika di Phuket...


Waah gaya bener saya sekarang, udah lama nggak buat note tentang kisah kasih di dunia per-kereta api-an, sekalinya buat note baru, udah ada di Phuket aja...

Tapi tenang wahai teman-teman sehidup dan seperjuangan, gaya hidup saya masih biasa-biasa aja kok...Biasa pake alphard, biasa arisan berlian, biasa spa badan pake serbuk mutiara dai Namibia, dan kebiasaan-kebiasaan 'biasa' lainnya, yang menurut saya, hanya remaja putri ter-G4VL se-Jawa Barat ini saja yang bisa melakukannya...

Jadi gini, kemaren Jumat saya ke Phuket...Kan kalian tau lah kebiasaan saya, kalau lagi stress kaya sekarang (salah satu penyebab utamanya adalah dengan menghilangnya Moch.Ali Z dari peredaran) itu, saya harus sesegera mungkin refreshing ke luar negri. Ketika saya telepon sebuah biro travel tour terkemuka di Jakarta, mereka bilang cuma tersedia tiket ke Thailand, ya sudah saya issued saja tiket itu...dan terdamparlah saya di Phuket.


(Anda percaya dengan cerita di atas???? Siiiiiiip! Sebelum bulan puasa, puas-puasin melakukan kegiatan berbohong! Wakakakakaka!)

Isi cerita dari tiga paragraf awal itu tidak sepenuhnya bohong, karena hari Jumat kemaren saya memang terdampar di Phuket alias PHUlau KETek! Yup! Pulau Ketek! Dengan tinggi badan yang tak lebih dari 155 cm, di dalam KRL ekonomi yang saya tumpangi kali itu, sering kali saya harus berhadap-hadapan secara sangat dekat, tepat, dan akurat di ketiak orang-orang yang notabene tingginya di atas saya...Sebesar apapun dosis minyak wangi yang mereka gunakan, kalau sudah masuk KRL ekonomi pemberangkatan jam 5 PM dari stasiun Jakarta'Kota ke Bogor, pasti harumnya hilang seketika...

Selama hampir satu setengah jam saya berada di daerah 'Phuket'. Ingin rasanya pingsan saja, tapi kalau inget lagi bawa tas berisikan laptop, kayanya saya jarus mikir-mikir lagi untuk pingsan...

"Meningan bertahan di 'Phuket', daripada laptop kejambret..."
Saturday, August 15, 2009 at 7:11pm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar