Selasa, 09 Februari 2010

Suatu malam di statsiun Manggarai...


Seperti biasa saya pulang menggunakan kereta ac-ekonomi, dikarenakan saya membawa laptop, sehingga agak seram jika harus menggunakan kereta ekonomi biasa. Biasanya sih saya naik dari stasiun Cikini, karena letaknya dekat dengan tempat "peraduan" saya, namun saya telah diberitahu seorang teman kalau pulang di atas jam 8.30 malam lebih baik naik kereta ac-ekonomi yang dari Tanah Abang, sehingga saya harus naik bajaj lagi (nambah sekitar 2000 perak dari stasiun Cikini menuju stasiun Manggarai). Konon katanya kereta ac-ekonomi dari Tanah Abang yang berhenti di Sudirman itu enak banget, selain isinya mas2 ganteng dan mba2 cantik yang wangi2, juga isinya tidak sepenuh kereta yang dari stasiun Cikini.

OK, sesampainya di stasiun Manggarai tampaknya saya datang terlalu cepat, kereta ac-ekonomi dari Tanah Abang yang akan saya naiki baru akan datang jam 8.55 PM, sedangkan saya sudah stand by dari jam 8.25 PM. Know what-what (a.k.a nggak apa-apa) deh, akhirnya saya cari tempat duduk yang agak kosong dan jauh dari kepulan asap rokok.

Saya menemukan sebuah tempak duduk yang nyaman, tepat di bawah lampu neon yang menerangi papan bertuliskan "Manggarai". "Hmm...Tempat yang enak" kata saya dengan suara pelan, tak sampai lima menit saya menggumam, datanglah ibu-ibu menggunakan kaos berkerah kebesaran berwarna pink (saya yakin, 3 tahun yang lalu, warna kaos itu pasti merah!), celana cut bray tepat di bawah lututnya. Si Ibu ini pun mengajak saya mengobrol, (positif thinking lah, dandanan gue kaya gini mana mungkin ada copet yang mau deketin gue).

Ibu2 (I): Pulang neng?
Saya (P): Iya Bu...
I: Aduh saya capek banget nih...
P: (Pasang wajah senyum)
I: Dari tadi pagi harus kerja...
P: (Pasang tampang senyum)
I: Capek banget, saya harus nyabut rumput...
P: (Oooh, tukang kebun rupanya..-suara dalam hati-)
I: Nyabut beling...
P: (mengerenyitkan dahi)
I: Tadi juga ada sapi yang lewat, terus dipotong...
P: (what???)
I: Sapi dipotong pake beling...
P: (WHAT???)
I: Belingnya warna ijo muda, sapinya juga...
P: (heh! hoh! heh! hoh!)
I: Sapi itu di sate enak lho...
P: (AJAIB NIH IBU-IBU!)
(Kereta ekonomi pun datang...saya ditinggalkan begitu saja oleh si Ibu-ibu itu yang naik kereta itu dengan tergesa-gesa)

Masih agak bingung sama maksud si ibu-ibu itu, tiba-tiba ada anak perempuan berpakaian dekil, saya pikir sih tuna wisma ala manggarai, dia duduk di sebelah saya. Nggak ada perasaan aneh sih ketika dia duduk, cuma saya mencium bau matahari yang cukup memekakan hidung, tapi yoweiss nggak apa-apa...Toh sebentar lagi kereta yang akan saya tumpangi akan datang...Tapi...

Anak Perempuan Dekil Itu (APDI): mbak, aku mau nyanyi...
Saya (P): oooh
APDI: (terdengar alunan lagunya band Samson)
P: (Pasang wajah senyum)
APDI: (sambung ke lagunya Kangen band, tanpa jeda)
P: (Pasang wajah senyum)
APDI: Mbak, enak nggak lagunya?
P: (Pasang wajah senyum)
APDI: (Nyanyi lagunya Ungu)
P: (Pasang wajah senyum)
APDI: Mbak enak nggak?
P: hmmm....iya
APDI: (Nyanyi lagu ST 12)
P: (Pasang wajah senyum)
APDI: Mbak enak nggak lagunya?
P: Hmmm...iya.
APDI: Coba sekarang Mbak dong yang nyanyi...
P: (WHAT!!!!!!)
APDI: Dari tadi saya yang nyanyi, sekarang giliran Mbak..
P: (Nenek lu gondrong!)
APDI: Nyanyi ya Mbak...Nyanyi dong Mbak...Mbak, nyanyi ya...
P: Nggg.....
"Perhatikan di jalur 5, kereta ac-ekonomi jurusan Bogor dari Tanah Abang telah tersedia...Perhatikan di jalur 5....."
(Kereta ac-ekonomi dari Tanah Abang pun datang, menyelematkan saya...)

Manggarai oh Manggarai!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar