Sore ini, seperti biasa, saya dan Mawar (bukan nama sebenernya, red) masih berusaha untuk mencanangkan gerakan pemutusan masal di bulan Februari ini. Dua orang kawan lama yang teprisah ribuan kilometer ini, ternyata nasibnya ga jauh beda. Yang satu boleh udah jadi designer muda, handal, kaya raya, dan bekerja di ibu kota. Yang satu lagi, boleh lagi nyangsang di negara menara Pisa. Tapi, mau gimana lagi, Tuhan berkata lain. Dibalik keceriaan di wajahnya, terselubung kejahatan terorganisir di hati mereka berdua. Kikikikikikiki!
Mawar (bukan nama sebenernya, red) [M]: "Pe, jomblo-jomblo gini enaknya ngapain ya?"
Yang Mulia Teteh Piera [V]: "Ngemil daging orok."
M: "Yeeee, serius dong Pe…"
V: " Itu serius gue, kalau gue lagi jomblo, gue kudu ngunyah daging orok terus minum darah ayam jantan yang masih perjaka. Booooo, berasa lagi nonton pelem vampire cina yang dulu sering tayang di RCTI kagak??? Kekekekeke. Hmmmm, apa ya? Pacaran kali?"
M: "Ah itu mah biasa banget! Buat gue, pas jomblo-jomblo gini tuh enaknya, ngggg, ditato…"
V: "Wahai jomblo akut, kembalilah ke jalan yang benar…"
M: "Wahai jomblo ngenes, asal lu tau, gue bukan jomblo akut, tapi jomblo imut-imut!"
V: "Baiklah. Emangnya lu pengen ditato bentuk apa gitu?"
M: "Lagi jomblo gini mah enaknya ditato bentuk….Crop circle!"
V: "Ngggggggg, gue boleh minta tolong nggak?"
M: "Tolong apa?"
V: "Tolong…..Enyah dari hadapan gue sekarang juga!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar