Selasa, 21 Juni 2011

[5] Spello, lo, lo, lo

Masih dengan cerita galau trip yang mulia Teteh Piera. Masih di Spello. Masih dengan ditemani suara bang Adhitya Sofyan.







Seperti biasa, sebagai alumnus jurusan desain yang murtad, biar dikate saya nggak bekerja di bidang yang satu entuh, tapi emang ye, bekgron itu nggak bisa bo-ong. Sekalipun banyak cowok-cowok Italia tampan yang berseliweran, tapi kedua bola mata ini teteup khusnul khatimah sama yang namanya tiga komponen utama terbentuknya sebuah bangunan; lantai, dinding, dan atap.

Sekarang giliran pintu yang jadi bahan utama lirikan mata ini. Mulai dari pintu depan rumah sampe pintu gerbang masuk kota Spello bikin kedua bola mata desainer murtad ini lumayan bernostalgia.







Pertama yang saya liat itu adalah pintu gerbangnya. Ngggg, katanya sih gerbang itu begitu tersohor, tapi sayangnya, saya nggak tau the story behind. Aduuuuuh, tampaknya blog saya mah bukan blog yang baik untuk dijadikan sebagai guide jalan-jalan ke Italia yak? Silahkan ubek-ubek lonely planet saja kalau mau tau lebih banyak tentang sejarah kota Spello, kekekeke.







Okeh, setelah pintu gerbang, sekarang giliran panto-panto rumah penduduk yang jadi perhatian saya. Huhuy! Keren euy, emang ye mau dikate sebesar apapun pengaruh arsitektur bauhaus di Eropa, tapi yang namanya gaya romanesque itu oh sungguh pasti tak akan pernah dilupakan oleh warga Italia.








Biar dikate, Ludwig Mies Van der Rohe udah cuap-cuap sama phrase, 'less is more', tapi gaya arsitektur Italia mah kayanya kagak terlalu kepengaruhan yak?







Hmmmmm, ini nih salah satu hal yang paling saya salutin sama pemerintah Italia. Emang sih mafia tersebar di mana-mana, tapi yang namanya jiwa menghormati seni yang tertanam hampir di setiap benak penduduknya nggak bisa ditawar lagi. Mereka bener-bener ngelindungi artefak bersejarahnya gitu déh!







Nggak kebayang, kalau misalnya setiap warga negara Indonesia memiliki rasa penghormatan terhadap benda peninggalan bersejarah yang sama kuatnya dengan para warga negara Italia??? Gilooooooo, bisa-bisa setiap 10 meter, kita bisa nemuin prasasti yang terawat dengan sangat ciamik gitu kali ya?







Secara Indonesia gethooooo lhooooow! Semua orang di dunia juga tau, kalau kebudayaan Indonesia itu nggak tertandingi! Seriously! Kata temen Italia saya yang pernah jalan-jalan ke lebih dari 60 negara di dunia, Indonesia itu satu-satunya negara yang dia temukan, bahwa di setiap memasuki kota yang berbeda, dia bisa menemukan budaya yang jauh berbeda! Tapi, ya begitulah, kalau nyerahin seluruhnya sama pemerintah mah, saya jamin kagak bakal bisa beres. Ini saatnya setiap penduduk Indonesia menggali lebih jauh tentang kebudayaannya masing-masing!







It must be awesome if every children who was born in Jawa Barat bisa lebih hapal pupuh Kinanti daripada lagunya Jastin Bibir :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar