Sumpah deh perpustakaan di Gubbio ini asoy geboy banget sob, tapi sayangnya saya agak keki buat moto-moto, maklum banyak orang yang lagi khusyu baca gitu, jadi mereka pada ngerasa nggak nyaman kalau ada suara 'cekrek-cekrek' gitu.
Tapi, tangan saya gatel banget pengen moto terus nunjukin ke temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!), waktu liat buku ini…..
Well, I miss Indonesia, really. Tapi, sayangnya nasib belum bisa membawa saya kembali ke negara sejuta drama politik tersebut. Hmmm, ketika suara keroncongan perut yang pengen disapa sama sepotong siomay Cikini mengalahkan suara mbak-mbak penyiar di televisi yang tampak saling berlomba memberitakan keburukan bangsanya sendiri. Aaaaaaaaargh, tiba-tiba kangen sama jaman TVRI yang masih suka nayangin kenaikan harga cabe di pasar setiap jam tujuh malem…..Apalagi kalau denger lagu ini;
Makin pengen balik nggak sih? Tapi….."Pantang pulang, sebelum berjuang, dan rasa puas datang", sebuah sticker yang ditempel dengan khusnul-khatimah di kaca belakang angkot 09 jurusan Warung Jambu-Sukasari, yang sering saya tebengin jaman saya masih pake seragam putih-abu, ternyata tak disangka tak dinyana mempunya pengaruh besar dalam kehidupan saya akhir-akhir ini.
Balik lagi ke cerita jalan-jalan sore saya ke perpustakaan di Gubbio. Lagi asyik-asyiknya baca majalah desain kekinian, (FYI: DEM! Gini déh nasip jadi desainer murtad. Biar dikate sekarang ini, saya lebih memilih untuk memperdalam dunia mistis daripada dunia desain, tapi teteup yak, pengalaman empat tahun dijejelin ama ilmu ergonomi ama konco-konconya itu emang nggak bisa bo-ong ya T.T) tiba-tiba mata saya tertuju sama sebuah buku bersampul merah menyala dengan judul, "Le Nuove Guide Turistiche: INDONESIA".
Huwoooooh pengen langsung meluk Morgan SM*SH nggak sih ngeliatnya??? Walaupun cuma sebuah buku panduan untuk wisatawan yang bisa kalian temukan di toko-toko buku terdekat. Cuma kan biasanya yang dibahas téh, Bali lagi, Bali lagi, atau Jakarta, itu juga karena ibu kota, hmmmm, kadang-kadang Yogyakarta atau Lombok lah minimal. Tapi, buku yang satu ini lengkap banget ngebahas tiap-tiap kota di Indonesia, termasuk…..BOGOR! Cibinong-di-dadaku-moment nih!
Saya bangga banget lho bisa nemuin buku ini di perpustakaan pemkot-nya Gubbio. Mana di simpennya di rak utama lagi, yang berarti emang banyak peminat buat baca buku yang satu entuh.
Tapi yang pengen buat saya ditabok rame-rame sama temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) adalah sebuah kenyataan bahwa ternyata banyak sekali hal yang nggak saya ketahui tentang Bogor, kota kelahiran yang mulia Teteh Piera, dan saya malah tau sejarahnya dari buku ini.
Yuhuuuuuu, kamana wae atuh yang mulia Teteh Piera selama ini téh??? "Aaaaaargh, wajahnya Morgan SM*SH telah memalingkanku dari sejarah kota kelahiran sendiri, maluuuu aku maluuuu, pada semuuut meraaaaah….."
Selain apal ayat-ayat kitab suci, nggak ada salahnya kita apal juga sama lagu 'Indonesia Raya', lagu kebangsaan sendiri. Lagu Coldplay sampe Super Junior aja apal gicuuuuuh, kekekeke…...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar