Rabu, 13 Juli 2011

Ngelamun: Marimar

Yuhuuuu, it's time to nambahin postingan berlabel 'Ngelamun di WC', it's time to flash back guys :)

Tema yang akan dibahas kali ini berawal dari komen-komen di FECESbook-nya kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) antara dua orang pengikut sekte penyembah gayung, Mbak Dian dan Dimas bersama Yang mulia Teteh Piera yang sedang menyamar sebagai Nikiti Willy.

Apa sih yang paling kami inget di masa ketika harga sebotol yakult masih 150 perak?

Well, kami bertiga setuju, ketika TVRI masih jaya mengudara, yang namanya telenovela juga nggak kalah berjayanya dibandingkan dengan siaran warta berita setiap jam 9 malem.

Di antara semua telenovela yang pernah ditayangkan, Mbak Dian memilih Cinta Paulina dan Por Tu Amor sebagai favorite-nya. Sedangkan Dimas lebih memilih untuk mengalihkan topik dengan cara ngomongin trend sendal yang ada lampunya, mungkin sebagai seorang kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) yang berjenis kelamin pria sejati, dia agak malu mengakui acara telenovela kegemarannya.

Terus, kalau yang mulia Teteh Piera demennya nongton telenovela apa?

Hmmmm, saya mah tak lain dan tak bukan…..MA-RI-MAR, AAAAAAAAAAW!






Biar dikata Thalia lebih tersohor sama Maria Mercedez, tapi buat saya setiap adegan yang terjadi serial Marimar jauh lebih nempel di kepala.

Bahkan sampai saat ini saya hapal lho sama beberapa nama pemerannya. Ada;

Sergio Santibanez: Seorang tuan muda kaya raya yang jatuh cinta sama gadis miskin yang tinggal di pesisir pantai.

Angelica Santibanez: Ibu tirinya si Sergio, dia nggak demen banget sama kenyataan bahwa anak tirinya menikahi seorang gadis dari derajat yang jauh berbeda dengan keluarganya.

Renato Santibanez: Bokapnya si Sergio sekaligus pemilik utama perkebunan Santibanez yang luas bukan kepalang.

Kakek Panco: Kakeknya Marimar yang baik banget.

Nicandro: Orang suruhannya si Angelica buat ngebakar gubuk kakek-neneknya Marimar.

Cruz: Bayinya si Marimar.

Corazon: Baby sitter anaknya si Marimar.

Pulcoso: Anjingnya Marimar yang bisa ngomong!


Dan bagi saya, the best scene ever is….Waktu si Angelica nyuruh si Marimar ngambil gelang dari lumpur. Iiiiiih itu mah ya, saya meuni kepingin langsung ngejorongan si Angelica dari tempat parkirnya helikopter hotel The Burj! Padahal waktu itu, saya masih SD! Giloooooo, ternyata otak kriminal saya sudah terasah dari jaman baheula ya guys?!?!

Terakhir kali saya nonton Marimar adalah sesaat sebelum keberangkatan saya ke Italia, waktu itu channel televisi berlogo ikan sapu terbang yang satu itu, menayangkan kembali telenovela tersebut jam tiga pagi.

Nggak aneh kalau sekarang saya sering ngerasain galau berkepanjangan. Orang-orang mah bangun jam tiga buat shalat tahajud, nah yang mulia Teteh Piera bangun di kala sepertiga waktu malam (saat yang tepat untuk curhat sama Tuhan), buat nongton Marimar, aaaaaaaw!

Oke déh, sekian dulu acara ngelamun-nya, nanti kita lanjut lagi dengan topik yang berbeda. Kalau ada salahs atu dari temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) yang ingin menyumbangkan ide tentang sesuatu yang harus kita bahas di postingan berlabel 'Ngelamun di WC', bisa di share di FECESbook-nya kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!)…..See you!

By the way, saya seneng banget tuh sama adegan waktu si Bella (nama samaran si Marimar yang udah jadi orang kaya) nyuruh si Angelica ngambil gelang di lumpur, sebagai balas dendam! Cuh, sukurin tuh si Angelica!

2 komentar:

  1. ahhhhh raa, gara2 baca nih postingan gue search balik ke jaman dulu. paula dan paulina, terus rosalinda... itu rosalinda cowoknya yang paling panjang kan namanya.. fernando hose altamilano del castilo... ahhh kya kya kya...

    BalasHapus
  2. huahahahahahahahahahah! SUmpaaaaaaaaaaaaah gue ngakak sama nama pemeran cowok itu….kakaakakaka! Tapi si Thalia mah telenovelanya tipikal ya, dari gadis miskin jadi gadis kaya gitu...

    BalasHapus