Hai, hai! Selamat malam senin! Buat temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) yang besok kudu kuliah, ayo semangaaaaat…..Semangat ngedoain dosennya kagak usah masuk! Kekekeke, dan salah satu warga Cibinong yang sedang merenung akan berteriak amin dari kejauhan!
Iiiiih, yang mulia Teteh Piera kenapa engkau merenung?
Ya, ya, ya, lebih baik merenung, daripada meren…Canakan pembunuhan massal, bukan?
Jadi gini, saya mendapatkan kabar buruk, buruk sekali. Temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) menyadari kan, kalau yang mulia Teteh Piera itu pasang poster Morgan SM*SH di belakang pintu WC, jadi kalau lagi eek, biarpun ngeden, senyum saya selalu merekah membahana membelah dunia fana.
Ya, gimana nggak nyengir lebar coba, gimana sih perasaan kalian, pas lagi ngeden jumawa terus diliatin Morgan SM*SH? How do you feel guys? Eneg? Enak?
Jawabannya saya kembalikan kepada jati diri kalian masing-masing. Sebagai SM*SHblast underground, itu lhooooo geng orang-orang yang suka ngatain SM*SH tapi apal semua lirik lagu mereka, tentu saja, saya memilih the second one.
Tapi semua itu pudar saja, ketika saya mengetahui bahwa ada desas-desus dari sumber yang saya harap sih kurang dapat dipercaya, si sumber ini mengatakan bahwa Morgan is ngondek! Ooooouch! Kalau kata Ahmad Dhani mah, "hancur hatikuuuuuuuuuu, mengenang dikauuuuuuu!"
Eh, temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) tau kan arti 'ngondek' itu apa??? Ngondek means nge-trill.
En wat de hel lagi nih? Nge-trill???
Well, nge-trill téh 'melambai' yang dicurigai agak-agak maho.
Maho??? MAntengin bo bo HO?
Oooouch, kalau untuk yang terakhir ini saya tidak dapat menjelaskannya lebih lanjut lagi, temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) bisa nyedian sesajen sendiri lah di depan Mbah Gugel.
Jadi, intinya adalah…..Setelah Sandra Dewi, sekarang yang mulia Teteh Piera memiliki kemungkinan akan bersaing dengan para lawan jenis yang sudah barang tentu memiliki tenaga kuda. Apalah arti dari tubuh seorang Viera yang lemah-lunglai-letih-lesu ini???
Ah sudahlah…..Untuk membuat malam Senin yang kelabu ini semakin mencekam, yang mulia Teteh Piera berniat untuk bercerita seram lagi saja.
Walaupun baru saja saya menerima sebuah komen yang cukup menggetarkan jiwa dan raga dari salah satu teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!), Mbak Mimin,
Aduuuuh Mbak Mimin, meningan pergi ke pasar aja déh daripada buat komentar yang bikin bulu kuduk merinding disko Pantura kaya gini…..Tapi, sayangnya rasa kuciwa akan gossip yang beredar tentang Morgan SM*SH tampak lebih menohok naluri hati saya. Wai Morgan??? Waaaaai???? Wai kamu tuh ngondek??? T.T
Oh Tuhan, setelah Dave Moffat, Mark Westlife, Lance N*Sync, Stephen Gately, sekarang Morgan? Kenapa semua penambah semangat dalam menjalani kehidupan saya yang penuh lika-liku ini pada nge-trill???
Okelah, sambil ditemani salah satu lagu yang baru saja keputer on my i tunes playlist,
mari kita kembali bercerita seram lagi.
Jadi, waktu itu saya baru aja pulang dari UI Depok. Ngapain yang mulia Teteh Piera ke sana? Ya, saya lagi mengambil mengambil darah para perjaka mahasiswa berjaket kuning. Kalian pikir, kenapa saya masih sering disangka anak SMP??? Nggak mungkin juga kan, kalau si Mamam dulu ngidam formalin.
Okeh, balik lagi ke cerita di kawasan UI Depok. As you know, kawasan di sana itu kan dikelilingi banyak pu-un sagede gaban, jadi emang dari penampakannya udah horror. Ketika itu saya diharuskan pulang malam, sekitar jam 11. Transportasi ojek menuju stasiun pun menjadi pilihan utama.
Tenaaaang, saya mah yakin kalau si mamang ojek itu manusia asli. Dapat dibuktikan dengan selama perjalanan menuju stasiun, saya baca ayat qursi, si mamang ojek nggak gutak-gitek kepanasan.
Singkat cerita, yang mulia Teteh Piera sampai di Cibinong tercinta dengan selamat sentosa. Keesokan harinya, tiba-tiba saya mencret-mencret. Ngggg, kayanya nggak tiba-tiba juga sih, itu mah udah kebiasaan aja gitu. Mungkin kalau para temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) yang sedang mengandung biasa mengalami morning sickness, nah saya mah biasa mengalami morning mencretness.
Namun ternyata morning mencretness ini terus berlanjut sampai evening mencretness. Keringat dingin pun keluar dari tubuh saya. Yang mulia Teteh Piera yang biasanya bikin gemes, waktu itu malah sangat lemes!
Kebetulan dari dulu, saya nggak dibiasain sama si Papap untuk pergi ke rumah sakit. Kalau saya sakit, biasanya saya tinggal diurut terus diistirahatin seharian penuh, nggak ngapa-ngapain, selain tidur dan sesekali bangun untuk shalat dan nonton infotainment.
Si Papap pun memanggil tukang urut yang biasa ngider di dekat rumah saya. Si bibi pun datang dengan senjata ampuhnya, minyak kayu putih plus bawang merah. Gilooo ya, mungkin kalau tuh minyak kayu putih diganti sama minyak goreng, kayanya tuh si bibi tukang urut merupakah Farah Queen yang sedang menyamar.
Seperti biasa, di awal proses urut-mengurut, mungkin agar mempererat tali silaturahmi, si bibi tukang urut ngajak saya ngobrol. Si bibi tukang urut ini memulai dengan pertanyaan yang sungguh menggelegarkan gejolak kawula muda, "neng udah punya pacar?"
OOOOOOOOOOOOOOUCH! Punya pacar? Saya punyanya motor yamaha mio, bibiku terkasiiiih.
Biar nggak keliatan amat getir-getir kejombloannya, saya pun cuma nyengir belaka saja. Obrolan pun terus mengalir, sempat pula kami membicarakan tentang kegemaran Dewi Perssik yang kawin cerai, dan sampai suatu ketika….
"Neng, ini mah bukan masuk angin, Tapi ada yang naksir sama Neng….."
Ya Allah, alhamdulillah, terimakasih saya ucapkan untuk si Papap, si Mamam, semua temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) yang udah mendoakan saya, akhirnya, akhirnya, akhirnya, ada juga yang nakasir sama saya! Alhamdulillah! *langsung berencana menghentikan rutinitas shalat hajat minta jodoh!
Terus, tiba-tiba aja mulut si bibi tukang urut ini komat-kamit tiada henti. Si bibi tukang urut ini turut bahagia juga kali ya, ada juga yang naksir salah satu pasiennya. Terimakasih bibiku tersayang…..*peyuk-peyuk bibi tukang urut
"Alhamdulillah Neng, sekarang udah pergi….."
"Maksud looooo???" Ujar saya dalam hati.
Kayanya si bibi tukang urut bisa membaca wajah saya yang kebingungan ini, sambil terkekeh dia menjawab, "iyah neng, jadi alesan neng sakit selama ini karena ada 'YANG NAKSIR' sama neng, seharian dia nemplok aja…."
KAMPRET!
neng, meuni jurig nu naksir ..
BalasHapushadeeeeh!!!
kalau "yg nemplok" ternyata mirip Morgan sm*sh?
BalasHapuskakakak. jurignya pasti unyu2 deh... :D
BalasHapus