Selasa, 01 November 2011

"A kasian A….Teh kasian Teh…."

Hi guys, selamat tanggal 1 November! Wah, nggak kerasa ya, berasa kemaren baru hari Senin aja.

Nah, di postingan kali ini saya mau nge-share salah satu pengalaman saya waktu naik kereta regional (hmmm, mungkin kalau disamakan dengan kereta yang ada di Indonesia, kereta regional ini adalah sejenis kereta yang berada satu level di atas kereta ekonomi kali ya)

Ternyata ya guys, mau semaju apapun negaranya, kalau yang namanya pengemis sih ada di mana-mana. Termasuk di Italia. Ketika sedang asyik-asyiknya duduk sambil memikirkan masa depan dengan Morgan SM*SH, tiba-tiba seorang gadis berpakaian trendy anak muda masa kini, memberikan saya selembar kertas foto copy-an seukuran foto 4x4.






Widiiiiih, kagak di Indonesia, kagak di Italia, ternyata tipe mengemis pun tak jauh berbeda. Yaaaa, kali-kali aja gitu, di negara-negara yang memproklamirkan diri sebagai negara maju itu, para pengemisnya udah pake i pad 2. Kece banget, hengpon saya aja masih monophonic!

Menurut Giusy, salah satu teman saya yang asli Italia. Memang saat ini Eropa sedang terkena krisis ekonomi yang paling buruk selama dia hidup. "Tapi Viera, kami tidak biasa mengemis. Karena orang yang tak memiliki pekerjaan ditanggung oleh negara. Pengemis itu biasanya datang dari Rumania, negara mereka tidak menjamin para penduduknya untuk hidup dengan layak…."

Yup, penyatuan mata uang di negara-negara Eropa memang memiliki sisi negatif dan positifnya tersendiri. Banyak dari negara-negara yang belum mampu mengikuti laju inflasi minimum yang ditetapkan oleh pemerintah Eropa ingin menyicipi sepercik kenikmatan surga euro yang melimpah. Sisi baiknya adalah, negara-negara tersebut jadi terpacu untuk mendapatkan standar tingkat kenyamanan para penduduk negara maju yang lebih identik dengan negara-negara yang berada di kawasan barat Eropa.

Saya jadi inget, sama salah satu pengalaman saya waktu kuliah di Bandung. Setiap melewati depan masjid di sebrang kampus, saya suka diikuti anak kecil bertubuh gempal, meminta-minta beberapa rupiah. "A….Kasian A….Teh….Kasian Teh…."

Pernah saya ngasih selogam 100 rupiah, eh saya malah dimarahin, "uang segini bisa beli apa???"

Sekali waktu saya pernah ngasih selembar 1000 rupiah, eh taunya saya memergoki si anak kecil yang meminta-minta tersebut sedang membeli sebatang rokok.

Beuuuu, Tuhan menciptakan orang kaya untuk memberikan sebagian rezeki-Nya kepada yang orang yang tidak kaya, tapi kayanya, bakal lebih kece nih kalau rezeki-Nya tidak digunakan untuk membeli sebatang rokok ya sob….

1 komentar:

  1. Waktu ziarah ke makam kakek-nenek saya di makam pahlawan bandung pas lebaran, saya juga kena serbu banyak anak2 peminta... :(

    BalasHapus