Senin, 07 November 2011

save the #AEIOUY

Eropa emang terlihat paling jawara dalam menanggapi kampanye save the water, save the forest, dan berbagai 'save-the-…..' lainnya. Tapi kayanya cuma satu nih, yang negara Eropa masih perlu belajar dari sebuah kampanye bertema yang sama, save the…..Money! Kekekeke.

Kejatuhan ekonomi Eropa terlihat semakin pasti. Gejolak politik pun semakin membuat negara-negara Eropa lebih waspada. Ditandai dengan #AEIOUY yang menjadi trending topic saat ini, hastag tersebut merupakan sebuah luapan keluhan warga Italia akan kejatuhan Berlusconi, sang presiden yang gemar melakukan pesta dengan para wanita di bawah umur.






Buat yang sering ngejelek-jelekin presiden kita, percaya déh, ketika kalian melihat tingkah laku Berlusconi, you'll feel the oposite. Ketika seorang presiden lebih sering muncul di headline tabloid gossip daripada koran nasional. Apalagi kalau saya melihat foto-foto party yang diadakan oleh si presiden Italia yang satu itu, aduuuuuuuh…..Agak gimana gitu ya T.T

Ah, tapi sudahlah, saya mah nggak jago untuk berbicara tentang politik, meningan juga ngomongin'po Nori.

Balik lagi kepada masalah save the environment. Berlawanan dengan apa yang dilakukan di Indonesia, di mana setiap konsumen dapat dengan mudahnya diberikan kantong plastik oleh sang penjual, di Eropa, setiap saya pergi ke supermarket, ketika sedang melakukan pembayaran, saya akan ditawarkan, apakah saya akan menggunakan kantong plastik atau telah membawa kantong/tas yang telah saya persiapkan sebelumnya.

Jika saya ingin menggunakan kantong plastik yang disediakan oleh supermarket, maka saya akan dikenai charge 0,05-0,10 euro tergantung dari jenis supermarket yagn saya datangi. Ya, mungkin nominal tersebut tidak dapat dikatakan besar jika dibandingkan dengan upah minimum yang didapatkan oleh para pekerja di Italia.

Namun, jika kita hitung dengan kuantitas pergi ke supermarket dalam sebulan, jumlah uang untuk membeli kantong plastik pada setiap transaksi dapat kita gunakan untuk membeli, minimal lima kardus susu cair kemasan. Lumayan banget kan sob?

Untuk mengurangi pengeluaran yang tampak sia-sia tersebut, saya punya sebuah tas belanja favorite yang saya dapatkan secara cuma-cuma dari 'Conad', sebuah supermarket (yang mungkin) sekaliber dengan 'Giant' di Indonesia.






Ukuran tas yang sangat besar, sekitar 60 x 40 x 15 cm, dapat memuat banyak barang. Malah terkadang sering saya pakai sebagai tas jalan-jalan juga. Tinggal menutup merk 'Conad' yang berada di ujung kiri salah satu bagian tas tersebut dengan berbagai macam pin warna-warni, jadi déh tas yang lumayan hip.

Sayangnya tas tipe seperti ini tidak dapat saya gunakan terlalu sering di Indonesia. Sebagai seorang commuter, tampaknya agak riskan untuk membawa tas yang terbuat dari kain tipis ini ke dalam kereta. Dengan jenis tas seperti ini, sebagai penumpang, tampaknya label 'Buruan Copet Aku Sekarang Juga!' akan tertempel di kening saya dengan sangat baik sekali.

Anyhow, semoga Italia bisa mendapatkan presiden pengganti yang jauuuuuuuuuuuuuuuuuuh lebih baik dari Berlusconi ya.

1 komentar:

  1. no komen deh soal krisis di eropah, enggak paham masalahnya....tapi ikut berharap semua segera aman terkendali yah...

    soal save the environment ini di jepang juga sama Pe, pas di kasir kita suka ditanya gitu perlu tas plastik gak. kalau sudah bawa tas belanja sendiri bakal dapet potongan 2-3 yen tergantung supermarketnya.
    kapan ya di Indonesia bisa kayak gini juga.

    jadi inget dulu pernah ngumpulin tas kresek bekas belanjaan yang masih bersih sama anak-anak kos, dilipet rapih, trus dikasih lagi ke tukang jualan di pasar yang mau make.

    terus dulu di kampungku mah ya belanja ke pasar ibu-ibu pada bawa tas sendiri-sendiri, penjualnya bungkusin bumbu-bumbu pake daun, kertas bekas ujian anak-anak SD, atau koran bekas. ada juga ibu-ibu yang pada bawa wadah sendiri (mangkuk, rantang) kalau mau beli makanan. sekarang apa-apa plastik, kresek. hedehhh....

    BalasHapus