Selasa, 08 Mei 2012

Nuhun @_ipeyy !



AAAAAAAAAARGH! Saya baru balik dari kondangan nih! 

"Pokoknya nggak mau ke kondangan lageeeeeee, kalau nggak ditemenin Nicholas Saputraaaaaaaaaaaaargh!"

Biar tambah memperkeruh suaasana, saya pun langsung dengerin lagu ini,





"Hiks, hiks, hiks…."

Setelah pulang dari acara tersebut, saya langsung berpikir untuk membuka sebuah usaha baru. Jasa penyewaan pasangan untuk menemani ke kawinan! 

Cih! Jadi inget, waktu saya masih menjadi tukang melayani jasa foto wisuda di tempat kuliah dulu, saya dan teman-teman yang jiwa bisnisnya sudah ketara semenjak Justin Bibier belum lahir ke dunia, ingin melakukan service tambahan. Jadi, selain melayani jasa ambil gambar, kami juga berencana untuk mengadakan jasa penyediaan pendamping wisuda. 

Pokoknya waktu itu téh, saya dan temen-temen sudah berencana untuk mengimi-imingi para junior kami yang memang menjadi kembang program studi di fakultasnya masing-masing. "Kapan lagi lu bisa masuk Sabuga selain pas wisuda? Ya, cuma pas jadi pendamping wisuda aja sob……"

Rencana kami berjalan mulus, sampai suatu ketika salah satu junior yang kami bohongi itu menemukan sebuah kebenaran sejati. "Iiiih si Teteh mah, Ya gampang aja mau masuk Sabuga, tinggal dibuka pintunya…."

DEM! Anak muda jaman sekarang emang pinter-pinter ya…

Dan hasrat ingin membuka sebuah usaha dengan jenis yang serupa pun kembali muncul setelah kepulangan saya dari kawinan ke-17 dua bulan terakhir ini. Bisa gitu kali ya, saya ajak temen-temen saya yang punya wajah lumayan, buat dijadiin pendamping sementara buat ke kondangan. Biaya yang ditawarkan pun disesuaikan dengan tingkat ke-kece-an si pendamping.

Semacam bisnis artis yang bisa dibooking, yang emang sedang merebak luas saat ini. 

KYAAAAAAAA~ 

Tapi, setelah melakukan sebuah sesi acara psikologi online bersama @_ipeyy, salah satu teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) yang berprofesi sebagai ahli terapi anak muda masa kini, akhirnya saya sadar, ternyata selama kita hidup, kita emang harus berfokus pada tujuan.

Sama halnya ketika kita pergi ke kondangan. Kita juga harus fokus terhadap suatu hal. Selama ini kan, kalau ke kondangan saya téh suka diajak ngobrol tentang si A yang udah kawin sama anak mentri ekonomi Mogadishu, si B yang gaji per bulannya udah bisa dipake kencing di toilet hotel bintang 5 di Honolulu, si C yang udah beranak 12 kali, dan berjuta hal lainnya yang nggak pernah saya bayangkan sebelumnya.

Waaaaaah, tujuan kondangan utama dari 'bersilaturahmi' pun bergeser sudah menjadi sebuah ajang pamer. <---- Kesimpulan sepihak ini ditulis oleh seorang wanita berhati selembut kulit kuda Sumbawa dan ber-body sekuat Xena, yang nggak punya apa-apa buat dipamerin T.T

Alasan ini lah yang buat saya mengubah alasan utama pergi ke kondangan akhir-akhir ini. Sampe detik ini, kalau pergi ke kondangan, saya selalu berusaha untuk lebih fokus kepada……Makanan yang disediakan T.T

Makanya jangan aneh ya, kalau saya lebih demen ngintilin mas-mas penjaga cattering daripada ngobrol sama orang sekitar. Bukannya sombong, tapi ya itulah, salah satu usaha keras saya untuk mengaburkan fokus dari rasa ingin pamer jadi rasa ingin makan, kekekeke.

Terimakasiiiih ya @_ipeyy yang udah menyadarkan saya dari niat saya berbisnis kelam. 

Oh iyaaaa, saya juga mau ngucapin terimakasih sekali lagi sama @_ipeyy yang udah buat sebuah postingan di blog-nya, yang bikin saya pengen nangis sambil makan kue cincin dua bungkus!






KYAAAAAAAAA~ Terharuuuuuuuuuuuuu T.T 

Buat temen-temen yang penasaran sama kisah hidupnya si @_ipeyy bisa ditengok sikit-sikit lah beliau punya blog;






"Semoga @_ipeyy bisa jadian sama salah satu anggota kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PieRa!). Eimeeeeeeeeen….."

Gossip terbaru nih, ternyata selain tempat ngumpul orang-orang yang demen baca tulisan saya, feces-BOOKnya kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) juga cocok jadi tempat cari jodoh….Kekekekeke.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar