Senin, 23 Oktober 2017

Drama dari depan rumah

Duuuuuh Gusti Nu Agung, cobaan dalam kehidupan itu datang silih berganti.

Setelah kemarin di depan rumah saya ada tawuran kidz zaman now, sekarang giliran para bapaknya. Subhanallah…Keep positive thinking Viera, anggap aja ini cara Tuhan ngebangunin buat beribadah dengan khusyuk di waktu-waktu yang konon katanyanya cuco' meong buat doa-doa kita dikabulkan.

Sekitar jam dua malam ini saya kebangun oleh suara pecahan kaca yang terdengar cukup nyaring. Saya menyalakan lampu kamar saya dan mendengar suara sekitar dua sampai tiga, atau saya kurang tau jumlah pastinya, sedang beragumen dengan nada yang tinggi.

Aaaah, saya pun mengintip dari jendela kamar saya, oh well, jadi ada dua orang laki-laki lagi berantem dan salah satu teman lainnya sedang menengahi.

"Ya élu ngapain juga mau aja!" Teriak laki-laki satu.

"Itu kan bini gue!" Teriak laki-laki dua.

Dan seterusnya…..

Saya pun keluar kamar menuju balkon, berharap agar tau apa yang terjadi sebenarnya, sambil pura-pura mau ambil mukena yang dijemur, saya memberanikan diri mengintip sedikit ke arah jalan raya dan mendengarkan percakapan beberapa laki-laki dewasa tersebut. Saya nggak nguping ya! Lah mereka sendiri ngomongnya teriak-teriak, yang nggak mau denger aja, jadi denger…..

Setelah sekitar 15 menit berdiam diri di balkon, akhirnya saya dapat mengambil kesimpulan kalau ternyata si laki-laki dua menyangka kalau laki-laki satu bawa lari istirnya. Waduuuh~ Gawat…Ya semoga dengan terbitnya postingan ini, masalah kedua laki-laki ini juga selesai ya….

Emang sih, tinggal di pinggir jalan itu kurang menyenangkan, mana sekarang salah satu pool armada bis terbesar di Bogor pindah ke deket rumah lagi, jadi deh hampir setiap tiga puluh menit sekali, ada aja suara klakson bis terdengar nyaring semenjak dini hari.

Ya, kalau mau di list mah banyak banget lah keluhan tinggal di pinggir jalan gede ini, tapi kata kakek saya, rumah itu harus di pinggir jalan, jadi kalau mau usaha apa aja bisa and it works lho! Setelah pensiun, ayah saya mengisi waktunya untuk berjualan dan alhamdulillah semuanya laku-laku aja, well emang sih untungnya nggak besar-besar banget, tapi alhamdulillah kami sekeluarga masih bisa bayar tagihan Indie Home tepat waktu setiap bulannya.

Ah, I can't wait for another drama dari jalan raya depan rumah saya ini lagi~

1 komentar: