Setelah pindah dari ruang HCU ke ruang rawat inap, Alhamdulillah si Mamah sudah bisa ditemani oleh saya selama 24 jam.
24 jam?
Yup. Saya dan Pak Mamat bagi-bagi tugas, saya jagain si Mamah di rumah sakit. Si Papah jagain rumah, maklum rumah juga ada toko yang kalau kelamaan tutup, pemasukan saya untuk makan cilok, cireng, dan cuanki yang dijual di depan rumah sakit akan berkurang.
Si Mamah juga nggak bisa ditinggal begitu saja, karena seluruh badannya masih lemas dan dampak dari paru-paru kotornya membuat Mamah belum bisa mengkonsumsi apapun selain susu yang kandungan gizinya sudah ditakar khusus oleh perawat.
Walaupun saya nginep di rumah sakit, tapi penampilan harus tetap flawless guys. Akibat dari kebanyakan nonton FTV SCTV pagi hari waktu muda dulu, imajinasi untuk bertemu dokter-dokter muda bertampang Irwansyah selalu ada di dalam otak saya.
Maka dari itu, di postingan kali ini saya mau share OOTD alias Outfit Of The Day selama saya nginep di rumah sakit. Walaupun banyak bakteri dan virus tapi penampilan harus tetap terurus. Walaupun tidak bisa mandi sesuka hati, tapi tubuh haruslah tetap wangi.
1. Kaos cotton combed 24s atau 30s
Yak, buat teman-teman yang tinggal di daerah Suci - Bandung, pasti nggak asing lagi sama jenis bahan kaos yang satu ini. Bahan wajib para pemuja kaos distro pada zamannya. Kenapa dipilih bahan ini? Karena nyaman banget, nyerap keringat, dan hampir seluruh kaos yang ada di lemari pakaian saya, berbahan tersebut. Ya, pake bahan lain juga boleh sih, tapi usahakan kaos ya, jangan pake kebaya. Ingat kalian itu di rumah sakit, bukan rumah calon mertua!
2. Jogging pants
Instead of jeans yang berbahan tebal atau celana kain yang merupakan pakaian wajib para pelamar kerja saya lebih memilih celana olah raga, karena kelenturannya. Apalagi AC di kamar si Mamah itu suka di setting sampai 16 derajat. Ya saya sih positive thinking aja, mungkin ini Allah lagi ngelatih saya sebelum ke Islandia buat liat Aurora Borealis, hihihihi. Tapi, sebenernya mah, kalian mau pake celana apapun juga boleh aja sih, selama nyaman. Asal jangan nggak pakai celana aja.
3. Bergo
Karena saya menggunakan kerudung. Kerudung instant jenis bergo ini merupakan kerudung ternyaman yang bisa kalian pakai. Carilah yang berbahan kaos dengan motif rumah makan Padang a.k.a motif sederhana.
4. Shawl
Nah, buat yang nggak pakai kerudung, shawl atau pasmina ini bisa dijadikan barang wajib juga. Selain bisa dijadikan penghangat, juga bisa dijadikan selimut dadakan.
5. Sendal jepit
Sepatu berhak is big no no, apalagi sepatu kaca. Kalian itu mau nemenin orang terkasih di rumah sakit ya, bukan mau nemenin Cinderella nyari pangeran tampan berkuda putih.
6. Kaca mata
Uuurgh, kayanya selama di rumah sakit, minus mata saya nambah deh. Soalnya tak jarang beberapa kali saya mengalami pusing dan mata kedutan secara bersamaan. Apalagi kalau disuruh beli obat buat si Mamah yang tulisannya aduhai kaya rumput bergoyang, kaca mata is a must item buat saya.
7. Buku
Yes. Don't judge a book by its cover. But judge the people who reads it. Nggak tau kenapa ya, ini mah kebiasaan dari SD dulu kayanya, waktu saya masih suka nongkrong di Toko Buku Gunung Agung, pasti ke mana pun saya pergi, saya selalu membawa satu buku yang bisa dibaca, karena nggak ada istilah lowbat buat buku.
8. Clutch sagala aya
Sagala aya a.k.a serba ada. Kalau Doraemon punya kantong ajaib, saya mah punya clutch ajaib. Mulai dari mukena, quran, handphone, power bank, panadol extra, kartu BPJS, resep obat si Mamah, permen sugus buat ngeganjel perut kalau lagi laper tapi nggak bisa ninggalin si Mamah, kaca mata, kalau bisa hati saya yang rapuh pun saya masukin ke si clutch.
9. Kartu BPJS
Kartu BPJS saya dan kartu BPJS si Mamah. Ini penting banget sih guys, apalagi kalau buat ngurusin dokumen-dokumen pembayaran.
10. Duit
Kalau bisa lengkap guys, dari yang receh sampai ratus ribuan. Yang receh biasa saya pakai buat beli cireng yang suka mangkal di depan pintu masuk rumah sakit, sedangkan yang nominalnya besar saya pakai untuk nebus obat si Mamah yang tidak dicover BPJS.
11. Handphone
Wah, ini nih…Kayanya life without handphone tuh kaya makan sayur tapi pake garpu. Bisa sih, tapi repot. Saya juga megang HP si Mamah yang ada 30 grup whatsapp, yang setiap hari suka nanya kondisi si Mamah.
12. Minyak angin
Instead of using masker, saya lebih suka ngoles minyak angin, Kalau pakai masker, hidung saya suka gatel gitu. Saya suka pakai minyak angin yang wangi lavender, ecaliptus, dan sebagainya. Lumayan lah, sebagai kamuflase nggak mandi tiga hari, hehehe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar