Selasa, 21 April 2020

Setelah jam 2 pagi: #Dentuman

Sempat beberapa waktu lalu, warga Jabodetabek ribut tentang masalah dentuman yang tiba-tiba terdengar di kala dini hari.

Begitu juga di rumah saya. Kira-kira begini kejadiannya.

Seperti biasa, saya baru bisa terlelap di atas jam satu pagi. Nggak sampai 40 menit saya menutupkan mata ini, tiba-tiba tutup jendela bagian atas dari pintu saya terdengar digedor-gedor cukup keras dengan jeda irama yang tetap.

Saya inget banget sama waktunya.

2.05
Saya bangun gara-gara suara "bruk, bruk, bruk..."

2.06
Nyalain lampu kamar. Well, saya mah honorary member of TIKATILAHATI alias TIm KAlau TIdur LAmpu HArus maTI.

2.07
Ngeliat tutup jendela di atas pintu kebuka ketutup sendiri. Jujur, yang terlintas pertama kali di pikiran adalah ada mobil truk angkut barang bermuatan besar yang lewat di depan rumah saya. Maklum rumah saya kan di pinggir jalan besar ya...Awas ya kalau ada yang nge-joke: "Ya iya atuh rumah mah di pinggir jalan, masa di tengah jalan, kalau di tengah jalan mah ditabrak..." Hilih nyibilin!

Karena lokasi rumah yang bener-bener di pinggir jalan lalu lintas provinsi tersebut, membuat banyak truk berukuran besar menjadikan area di depan rumah saya sebagai jalan alternatif menuju Ibu Kota, yang efeknya adalah setiap truk-truk besar itu lewat, tak jarang tembok rumah saya juga ikutan bergetar.

Kemudian saya buka jendela saya untuk memastikan truk sebesar apa sih yang lewatin rumah saya sampai penutup jendela saya terbuka tertutup dan membuat suara yang gaduh.

Tapi...Kosong lho! Nggak ada tanda-tanda di depan rumah saya baru dilewatin mobil berukuran besar.


2.10
Kemudian saya duduk di bibir tempat tidur saya. "Hmmm, apa angin kali ya?"

Dan lagi, saya berpikir angin sebesar apa yang bisa membuka penutup jendela saya?? Maklum penutup jendelanya itu dipaku ke pintu, jadi cuma dorongan yang cukup kuat yang bisa membukanya.

Karena jendela kamar saya ditutup, maka dapat saya pastikan angin itu berasal dari luar kamar saya. Saya pun membuka pintu kamar dan melihat ke arah jendela dapur yang letaknya memang langsung bersebrangan dengan kamar saya. Jadi, kalau ada angin yang berhembus ke kamar saya itu, ya sumbernya cuma dari jendela dapur itu.

Tapi...Nggak ada angin gede lho! Waduh!


2.11
Saya menutup pintu kamar saya. Saya melihat ke arah penutup jendela pintu kamar saya yang masih terbuka tertutup.

Apa tikus ya??? Tapi nggak ada bayangan hitam ngegelunduk di jendela itu. Atau.....TOKE????

Aduuuuuh, setelah Tuhan Yang Maha Esa, Toke adalah hal yang paling saya takuti!

Aduuuuh, toke bagi saya tuh kaya siluman cicak atau biawak nanggung.

Saya pun memberanikan diri untuk menengok ke arah pintu jendela itu sambil menaiki tempat tidur saya, dengan harapan saya bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas. Lagian toke ngapain juga buka-tutup penutup jendela? Minta sumbangan sob?

Eh, tapi...Nggak ada apa-apa lho di bagian atas pintu saya itu.


2.13
Nah, kita datang ke bagian paling serem sih.

Truk besar? Bukan.

Angin gelebuk? Bukan.

Tikus? Bukan.

Toke? (ALHAMDULILLAH) Bukan.

Jangan-jangan....Maling?

Ini sih yang paling saya takutin.

Saya ambil handphone dan gagang sapu...Wait, gagang sapu?

Iyah, pengennya mah ambil golok pembunuh naga, sayangnya saya nggak punya.

Saya keluar kamar, nyalain lampu balkon, buka pintu ke arah luar. Eh? Kosong. Tapi, suara itu masih ada dan penutup jendela pintu kamar saya masih konsisten terbuka dan terutup.

Masih dengan gagang sapu dan handphone, saya pun turun ke lantai satu. Tapi, nggak ada siapa-siapa juga. Berkali-kali saya mengecek layar komputer yang menayangkan rekaman real-time dari beberapa CCTV yang dipasang.

Tapi...Saya kembali tidak menemukan apa-apa.

Di lain sisi, saya bersyukur sih, ternyata suara itu bukan berasal dari maling.


2.20
Saya kembali ke kamar saya dan duduk di pinggiran tempat tidur sambil ditemani suara dentuman itu.

Saya pun berpikir, hmmmm...Jadi, kalau bukan mahluk hidup?????

Apa mungkin ini mahluk tidak hidup a.k.a mahluk halus???

Astagfirullah!

Saya baca beberapa Ayat Al-Quran dengan Ayat Qursi sebagai ayat pamungkas-nya tak lupa juga beberapa doa yang saya hapal di luar kepala.

Iya, doa makan juga saya baca. Atuh namanya juga lagi ketakutan, jadi baca seluruh jenis doa aja.

Eh, tapi penutup jendela di atas pintu kamar saya tetep aja lho kebuka ketutup.

"Bismillahirahmanirahim, siapapun engkau, saya mau tidur, udah ya, jangan ganggu saya lagi." Ujar saya lirih sambil ngeliat ke arah jendela di atas pintu saya.

Eh, tapi cuek aja lho si penutup jendela ini, teteuuuup aja gitu kebuka ketutup.


2.30
Hari semakin pagi, mata semakin ngantuk, tapi penutup jendela di atas pintu kamar saya masih aja kebuka ketutup ditemani suara tembok dipukul-pukul di area jendela tersebut.

Ah ya udahlah.

Mungkin ini cara Tuhan supaya saya lebih mendekatkan diri dengan Dia kali ya?

Saya pun ambil air wudhu kemudian solat sambil masih ditemani suara ketukan di tembok. Mungkin abis solat mah, jurignya ngerasa kepanasan, terus kabur. Terus saya bisa tidur deh.

Sesekali saya mengintip penutup jendela pintu kamar saya yang masih terus saja terbuka tertutup.

Suara dentuman di antara tembok kamar saya pun semakin jelas, seiring dengan semakin sunyinya kondisi di depan rumah saya.

Hmmmm, ini mah kayanya bukan jurig ya??? Saya udah baca quran, doa, plus solat lho ini teh.

Apakah ini.......

KAIJU????

Monster bertubuh besar nan cerdas yang punya hobby ngehancurin kota yang ada di film Pacific Rim itu??? Dih, hobby kok ngehancurin kota? Hobby mah bercocok tanam, contoh tuh Thanos, abis ngilangin setengah penduduk bumi langsung duduk santuy melihat sawah.


2.50
Sektiar 20 menit setelah selesai solat, saya tak kunjung bisa tidur juga. Kayanya jam ngantuk saya udah kelewat deh, nanggung gitu mau tidur juga, sebentar lagi subuh. Ya baiklah mari kita lakukan kegiatan super duper important yang bisa menyelamatkan dunia di kala virus corona ini melanda, apakah gerangan???

Rebahan sambil scroll handphone, mengikuti pertikaian online ala netizen Indonesia.

Saya buka twitter dan melihat trending topic-nya, it said 'Krakatau Meletus'. Eh????

Terus saya liat beberapa akun yang menceritakan hal yang saya rasakan, terutama para netzien yang tinggal di Jabodetabek. Suara dentuman yang nggak jelas asalnya dari mana? Dari mata turun ke hati? Itu sih dentuman kalau ketemu sama si bebep ya.

Eh, ada berita yang menuliskan kalau suara dentuman itu ada kemungkinan berasala dari Gunung Krakatau yang meletus. Gooooks, saya ini tinggal almost 200 km away dari Gunung itu, tapi berasa banget ya dampaknya, nggak selesai-selesai lagi. Dihitung-hitung ada kali ya sekitar sejam penutup jendela pintu saya itu kebuka ketutup terus.

Aduuuuh deg-deg-an! Jangan sampe kaya tahun 1883 lagi ya,


4.40-an
Nggak kerasa udah azan subuh, suara dentuman di tembok pun sudah hilang, penutup jendela di atas pintu kamar saya juga sudah berhenti. Jadi selama sekitar satu jam setengah saya baca-baca berita tentang asal muasal suara dentuman yang saya kira suara Kaiju lagi latihan baris-berbaris itu.

Informasi yang saya dapatkan pun masih simpang siur, ada yang bilang suara dentuman itu berasal dari krakatau yang meletus, tapi banyak warga Banten, yang lokasinya lebih dekat dengan Gunung Krakatau, tidak mendengar apa-apa. Sedangkan teman-teman saya yang tinggal di Jabodetabek, mendengar jelas suara itu.

Ada juga institusi resmi pemerintah yang menyatakan bahwa sumber suara itu bukan berasal dari Krakatau. Eh????

Siang harinya saya mengobrol dengan beberapa teman saya yang punya pengalaman yang sama, kami bertukar informasi sambil menunggu info resmi dari pemerintah.

Dan, keesokan harinya....

Saya baru tau, kalau ternyata suara dentuman itu bukan berasal dari Gunung Krakatau. Alhamdulillah...

Tapi, ia datang dari gemuruh petir yang terjadi di Gunung Salak. Terus di bagian section comment berita tersebut, mulailah banyak spekulasi, mulai dari hal-hal berbau ghaib sampai kemungkinan bahwa Gunung Salak akan meletus.

"Eh, Gunung Salak kan lebih deket ya sama rumah saya ya, daripada Gunung Krakatau..."

Aduuuuuuh~









Tidak ada komentar:

Posting Komentar