
Cerita ini berawal dari ketika saya naik kereta api listrik (KRL) AC-Ekonomi jam 8.20 malam untuk kembali ke rumah saya tercinta di kabupaten Bogor. Saya naik dari stasiun Cikini, jam segitu memang jamnya orang pulang, jadi kereta itu penuh banget sampai saya ga bisa bergerak. Namun biasa-nya saya punya excuse, saya suka memilih berdiri di depan kursi yang diduduki oleh pria lalu pasang tampang memelas, nah biasanya suka dikasih kesempatan untuk duduk.
Strategi itu pun saya pasang kali ini, saya pilih untuk berdiri di depan dua orang pria yang umurnya ga jauh dari saya tampaknya, berharap salah satu di antara mereka mau menawarkan kursinya kepada saya. Sekitar 10 menit berlalu, tapi kedua pria itu tetap duduk di posisinya masing-masing, padahal tidak jauh dari saya ada juga ibu-ibu yang bawa anak, kalau saya jadi dua pria itu sih pasti saya akan tawarkan tempat duduknya.
Lama-lama saya kesal juga, Saya perhatikan secara seksama kedua pria tersebut, niatnya sih mau saya kasih tampang jutek binti sinis, biar mereka ngerasa kalau mereka tuh ga pantes ga ngasih tempat duduk ke si ibu yang bawa anak itu.
Eh tapi kok, semakin lama saya perhatiin, ada yang aneh dari tingkah laku mereka berdua, okay akan saya jabarkan dengan seksama:
1. Kedua tangan pria itu saling berpegangan.
2. Kepala salah satu pria tersebut menempel di bahu salah satunya.
3. Kaki kiri salah satu pria itu ditumpangkan ke kaki kanan lainnya.
4. Wajah salah satu pria itu mulus, lus, lus, lus! Kagak ada jerawatnya!
Yang tadinya mau ngasih tampang jutek kok jadi berubah tampang melongo???Mana ga bisa pindah tempat lagi saking penuhnya itu kereta, sudah malam pula. Jadi nggak bisa liat pemandangan di luar jendela, akhirnya pemandangan saya selama di kereta itu ya kedua pria (yang kayanya, lekong bro!) itu...
Kok mereka udah berani ya mempertontonkan tindakan seperti itu padahal keretanya kan lagi penuh banget??? Ada yg bisa jawab nggak?
Saturday, March 7, 2009 at 3:32pm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar