Minggu, 09 Mei 2010

Si Viera yang suka banget sama makanan klasik.

Yuhuuuu, sepulang makan malam tadi saya bertemu dengan seorang lelaki tampan. Senangnya hatiku! Acara perkenalan pun dimulai. Kami berbicara ngalor ngidul. Ternyata namanya Mario, kami kuliah di universitas yang sama, tapi dia masih treanale (kalau di Indonesia sama kaya S1). Ah, sekarang kan lagi zaman berhubungan dengan para pria lebih muda, selayaknya Oom Raffi Ahmad dengan Tante Yuni Shara. So, tidak ada salahnya saya ngeceng para anak mudo itu.

Viera: "Mi scusa, ma quanti anni hai?"
(Eh sorry, umur lu berapa ya?)
Mario: "Ho 26 anni..."
(Gue, 26 taon.)

Whaaaaat? Nampaknya, saya berkenalan dengan salah seorang calon mahasiswa abadi. Tapi emang begitu, di sini tidak ada waktu maksimal untuk kuliah, selama kamu mau dan mampu bayar, ya silahkan saja. Nggak heran kalau saya pernah sekelas dengan om-om berumur 45 tahun. Tapi, salut juga sih, di umur nya yang kian senja itu, dia tetep semangat untuk kuliah. Kembali kepada Mario, kami berbicara tentang beberapa peraturan universitas yang tidak saya ketahui dan sampailah kami pada topik mengenai selera musik kesukaan masing-masing.

Mario: "Mi piace la classica, come Andrea Bocelli, Beniamino Gigli, Faustina Bordoni, Renata Tebaldi...."
(Gue suka musik klasik, kaya Andrea Bocelli, Beniamino Gigli, Faustina Bordoni, Renata Tebaldi...."
Viera: "Heh? Lu sebutin nama-nama tetangga lu juga gue percaya..."
(Ini asli bahasa indonesia, mau diartiin apa lagi coba? red)
Mario: "Scusa?"
(Sorry?)
Viera: "Ooooo, noooo, stava parlando con indonesiano, pardon me."
(Ooooooh, nggak. Tadi gue ngomong bahasa indonesia, sorry ya!)
Mario: "Quindi, ti piace la classica?"
(So, lu suka musik klasik juga?)
Viera: "Oooooo, si, certamente, si. Mi piace molto.......ngggggg, Fettucini...."
(Ya iyalah, gue demen banget sama Fettucini...."

Pada akhir obrolan kami, Mario menawarkan diri untuk mengajak saya ke toko CD terdekat. Dia ingin menunjukan salah satu CD Luciano Pavarotti, lalu dilanjutkan ke supermarket untuk menunjukan sebungkus fettucini.




Mario: "Viera, si chiama Fettucini..." (Viera ini yang namanya Fettucini)


Mario: "E lui é Luciano Pavarotti..." (Nah, kalau ini yang namanya Luciano Pavarotti)

Pesan moral: Kalau liat cowok ganteng, jangan kalap.

2 komentar:

  1. koploooook, LMAO!!! huahahahahaha... pea pea kenalkan gue sama mario rio rio itu dooonk, selera gue 11-12 sama dia lho! wakakakakaka...
    duh selera musik lu juga bagus bgt ya pe, fettucini :))
    top markotop!

    BalasHapus
  2. MEzzzzoooooooooooooo zo mild! kekekekekeke~ komen pertama dari neng messo nih! Perlu dirayakan :) Foto menyusul yak, lama2 blog bakal kaya blog para mucikari, isinya foto2 lalaki semua.....hahahaha!

    BalasHapus