Sabtu, 15 Mei 2010

Viera, tu sei cinese?

Nama Indonesia memang kurang bergema di Calabria. Berbeda dengan Roma, yang merupakan ibu kota negara di mana dapat saya pastikan hampir seluruh warganya tau di mana letak Bali. Hal ini terjadi kemarin ketika saya hendak maksud untuk pergi ke perpustakaan.

Sesampainya di perpustakaan. Saya disambut hangat oleh sang penjaga perpus.

Penjaga perpus (PP): "Buon giorno, come stai?" (Selamat pagi. Gimana kabarnya nih?)
Saya (S): "Sto bene, grazie. E tu?" (Saya baik-baik aja terimakasih. Bapak sendiri bagaimana?)
PP: "Sto bene, grazie. Ngggg...Viera, comunque, tu sei cinese?" (Saya juga baik, terimakasih. Viera, ngomong-ngomong, kamu itu orang Cina ya?)

Huahahahahahahahhahahahaha! Seumur hidup, baru kali ini saya disangka dari Cina. Mata belo, alis tebel, kulit coklat sawo mentah (yaaaaaa, saya nggak item-item amat kok) gini!

S: "No, sono indonesiana. Tu sai?" (Bukan, saya dari Indonesia. Bapak tau?)
PP: "Si, si. Certo." (Tentu saja.)
S: "Davvero? Wooooa, perché a qui é difficile per trovare persone che conosceva Indonesia." (Oh ya? Soalnya, di sini tuh agak sulit untuk menemukan orang yang tau di mana itu Indonesia)
PP: "Si, lo so. E 'vicino l'India, giusto?" (Iya, saya tau. Indonesia itu yang deket India kan?)


Pesan moral: Bawalah peta dunia ke mana pun Anda pergi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar