Sesampainya di perpustakaan. Saya disambut hangat oleh sang penjaga perpus.
Penjaga perpus (PP): "Buon giorno, come stai?" (Selamat pagi. Gimana kabarnya nih?)
Saya (S): "Sto bene, grazie. E tu?" (Saya baik-baik aja terimakasih. Bapak sendiri bagaimana?)
PP: "Sto bene, grazie. Ngggg...Viera, comunque, tu sei cinese?" (Saya juga baik, terimakasih. Viera, ngomong-ngomong, kamu itu orang Cina ya?)
Huahahahahahahahhahahahaha! Seumur hidup, baru kali ini saya disangka dari Cina. Mata belo, alis tebel, kulit coklat sawo mentah (yaaaaaa, saya nggak item-item amat kok) gini!
S: "No, sono indonesiana. Tu sai?" (Bukan, saya dari Indonesia. Bapak tau?)
PP: "Si, si. Certo." (Tentu saja.)
S: "Davvero? Wooooa, perché a qui é difficile per trovare persone che conosceva Indonesia." (Oh ya? Soalnya, di sini tuh agak sulit untuk menemukan orang yang tau di mana itu Indonesia)
PP: "Si, lo so. E 'vicino l'India, giusto?" (Iya, saya tau. Indonesia itu yang deket India kan?)

Pesan moral: Bawalah peta dunia ke mana pun Anda pergi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar