Jumat, 02 Juli 2010

I am sorry Pap-Mam...

Hiks, hiks, hiks. Lewat posting-an kali ini, officially I would like to apologize to my Dad and my Mom.

Aduuuuuuuh, merasa bersalah banget gini. Ya, namanya juga penyeselan selalu datang di akhir. Kemaren-kemaren ketika jiwa saya sedang terombang-ambing di lautan Arafuru, when I liked to blame everyone about the mistakes that I've done, ketika saya masih tergila-gila akan lagu 'Mau dibawa ke mana'-nya Armada, dan when I said "I think that's enough" to this person, saya jadi sering banget marah-marah ke si Mamam dan si Papap.

You knoooooooooow, sometimes I need to re-think, to evaluate, and to realize, about anything. Then, they came with a question, "are you okay?" Noooooo, of course, I'm not okay, so just leave me alone!

Tapi, ya yang namanya orang tua mah pasti pengen anaknya seneng ya. They tried to cheer me up and they did it successfully….Successfully FAILED! Bukannya jadi bahagia, yang ada saya makin sewot.

Cuma ya gitu déh, saya nggak takut sama dosa, (takut mah sama Tuhan ya), tapi saya khawatir banget udah nyakitin perasaan mereka. They are the ones who love me anytime. Ya, semoga saya ini memang anak kandung mereka, sehingga mereka benar-benar tau tabiat buruk saya yang merupakan kombinasi dari tabiat mereka berdua juga, hehehehe.

Ya, mungkin karena saya anak tunggal kali ya, I always want everyone to understand me. Saya nggak pernah peduli dengan perasaan orang lain, because I've got all the attentions. Dibandingkan dengan teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) yang memiliki kakak atau adik, saya mah cupu pisan lah.

Yeaaaaah, saya emang nggak dimanja pake emas, intan, dan permata. Beuuuu, si Papap bukan kolektor koin emas peninggalan kerajaan Majapahit. But, hell yeah, harus saya akui, saya itu dimanja oleh 'perhatian' kedua orang tua saya.

Dan Tuhan emang selalu ngasih kita pembelajaran dengan caraNya yang keren. Terlihat keren dari luar "Gilaaaa, si Pea hebat, sekarang nemplok di Italia….", tapi di dalam (hati) saya sering bilang, "Hebaaaaaaaaat! Kelamaan nemplok di Italia bisa bikin gue gila!".Terdamparlah saya sekarang di negri antah berantah. The place beyonds my comfortable zone. Di mana si Papap dan si Mamam nggak bisa ngasih saya perhatian secara langsung, selain sebuah pertanyaan "are you okay?"-nya itu.

Saya menyesal karena telah menjawab pertanyaan itu dengan cara yang tidak pantas sebagaimana seorang anak yang menyayangi kedua orang tuanya, sebagai seorang muda yang menghormati orang tuanya, dan sebagai seorang manusia kepada manusia lainnya. Yaaaaa, saya nggak sampai ngelemparin sepiring nasi goreng spesial pake telor ke muka si Mamam dan si Papap ala shit-netron keluaran Raam Punjabi sih (cara ngelemparnya juga kaya gimana lagi? Saya di Italia, si Mamam dan si Papap di Indonesia), itu sih saya harus siap-siap dikutuk jadi batu! Tapi yaaaaaa, kalau saya jadi orang tua nanti, pasti saya kecewa juga kalau saya tau anak saya menjawab sebuah pertanyaan dengan cara seperti itu.

"I am sorry Pap-Mam. I know I am wrong."




Kalau mau ngeles sih I could say, "untuk mengerti arti sebuah kebenaran, terkadang kita harus berbuat kesalahan terlebih dahulu."

One more thing that you should know about the only one child, mereka itu jago buanget ngeles! Hehehehehehe.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar