Kamis, 22 Juli 2010

I'm so sorry, I should deactivated my facebook account.

Okai-tokai, postingan ini saya buat benar-benar untuk menjawab kenapa akun pesbuk saya di deactivate-kan. Siap-siap, soalnya bakal panjang banget, sediakan sekiranya waktu 7-10 menit untuk membacanya sampai akhir atau buat para teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) yang nggak suka baca postingan panjang, boleh lah posting-an saya kali ini dilewat saja :) Tapi, buat temen-temen yang penasaran kenapa saya mematikan akun pesbuk saya, silahkan baca posting-an ini.

Tadinya saya pikir, saya bukan orang super duper penting yang harus mengkonfirmasi hal seperti ini. Ya, teman di friendlist facebook aja nggak sebegitu banyak dan saya pikir beberapa postingan terakhir saya di blog ini sudah menjelaskan alasan kenapa saya keluar dari facebook. Namuuuuuuuuuuuuuun, sudah terlalu banyak (ngggg, sebenernya sih nggak banyak banget, cuma si Papap juga udah mulau nanya, "kenapa pesbuk kamu? Kok Papap nggak bisa buka?") Jadi, saya pikir ya mungkin saya kurang jelas menerangkannya.

Well, let's start with:

IRI HATI.

Yup, itu masalah utamanya. Sueeeeeeeeeeeer! Nggak bohong! Nggak ditambahin, nggak dikurangin! Boleh di cek di sepuluh posting-an terakhir, saya kan sering banget nulis kata itu. And yes it is!

Mungkin keliatan terlalu sederhana, singkat, atau malah culun???? Tapi, ya emang itu masalahnya. Beneran.

Semuanya berawal dari hobby saya yang suka mengeluh, lalu saya dibilangin "ah elu mah Pe, kurang bersyukur sama apa yang lu punya!" oleh banyak teman saya.

Tadinya saya kurang yakin akan hal itu, kan penyebab saya mengeluh itu karena ujian akademik yang kok kayanya susah banget. Saya sampai harus mengulang lima kali ujian untuk lulus dalam salah satu mata kuliah dan sekarang adalah ketiga kalinya saya mengulang ujian untuk mata kuliah berikutnya, padahal waktu beasiswa saya semakin pendek saja.

Emang sih dibanding masalah para teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) yang sudah bekerja, yang biaya pengeluaran lebih tinggi daripada pemasukan atau yang sudah berkeluarga yang mendapatkan tekanan dari mertua (kaya di shit-netron Cinta Fitrih gituuuuu!), permasalahan saya itu sepele banget lah. Tapi Tuhan kan memberikan cobaan sesuai porsi keimanan Mahluk-Nya ya? Mungkin tingkat keimanan saya baru pantas diuji dengan masalah akademik dan homesick yang tak kunjung usai. Hiks, hiks, hiks, belum sampai permasalahan yang lebih kompleks yang dialami teman-teman semuanya.

Setelah dinasehati oleh Iwet si Tukang Buat Risol Mayones, " coba lu liat Pe, dari 230 juta penduduk Indonesia, elu adalah orang pertama yang bisa kuliah filologia moderna di Universitá della Calabria. Banyak orang yang apply beasiswa tapi nggak lolos dan lu sekarang bisa belajar tanpa mikir biaya kuliah, sewa tempat tinggal, dan makan…."

Seminggu lamanya saya berpikir tentang hal itu. Kayanya bener juga apa yang dikatakan oleh Iwet si Tukang Buat Risol Mayones, salah seorang sahabat saya selama 12 tahun terakhir ini. Emang kayanya, saya kurang bersyukur ya...

Dan setelah saya selidiki, salah satu munculnya rasa iri hati dari diri saya itu dari my facebook account. Lho kok bisa?

Facebook itu ajang ketemuan kali sama temen lama, kuisnya juga lucu-lucu, ajang pemberi informasi secara cepat dan gratis. Yup! Saya masih percaya kok tentang hal itu. Saya ketemu dengan banyak teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) juga dari pesbuk. Saya tau kabar teman-teman lama saya sewaktu TK, SD, SMP, SMA, kuliah, dari pesbuk juga. Tak jarang, saya memberikan kabar kepada orang tua saya melalui pesbuk juga.

Tapi, sebulan terakhir ini ketika tiada hari yang dilewati tanpa menangis, hati saya semakin sedih ketika melihat teman-teman yang mendapatkan kebahagiaan dan saya hanya terpuruk di pojokan toilet. Lalu, hal yang paling buruk adalah….Ketika rasa sedih itu berubah jadi rasa iri dan itu bener-bener nggak enak! Kamu tau peran Tante Leli Sagita di shit-netron Tersanjung???? Matanya melotot, wajahnya di zoom in-zoom out berkali-kali, persis dengan apa yang terjadi dengan saya ketika melihat beberapa kabar teman di pesbuk belakangan ini. Saya suka ngebayangin, gimana kalau udah melotot kaya gitu, eh mata saya nggak kembali ke bentuk semula????? Ya Tuhan, serem abis!

"Lah terus apa hubungannya sama lu matiin akun pesbuk lu?"

Siiiigh….Jadi gini, nggak ada yang salah kan dengan orang mendapatkan kebahagiaan? Yah itu mah jatah dari Tuhan atas apa yang telah diusahakannya selama ini. Yang salah itu adalah rasa iri berlebihan yang dimiliki oleh saya. Bagus kalau rasa iri itu bisa memacu saya untuk menjadi lebih baik lagi dari mereka, tapi rasa iri yang saya punya ini malah bikin saya rajin mengeluh.

"Mengeluh itu sifat dasar manusia Pe…"

Yup! Tapi hobby mengeluh saya sudah ada dalam tahap yang sungguh mengkhawatirkan. Makin berasa dunia tidak adil, mengapa Tuhan membiarkan saya seperti ini, kok teman-teman saya terlihat jauh lebih baik. Alhamdulillah, sampai detik ini sekaleng baygon semprot wangi lavender itu masih tersimpan dengan baik di lemari saya.

"Ya udahlah Pe, nggak usah denger omongan orang…Lu harus fokus sama tujuan hidup lu."

Hehehehe, kalau boleh ngeles nih ya, saya nggak nge-DENGER-in omongan orang kok. Saya itu BACA omongan orang, secara facebook tidak menyediakan sistem penulisan status secara audio (wah keren juga tuh kalau ada???).

Hehehehe, nah kebetulan tangan ini suka gatel gitu déh pengen tau kabar-kabar terbaru dari beberapa orang teman, ngecek-ngecek lewat newsfeed. Masalahnya akan beres jika setelah saya tau kabar mereka, saya hanya berkomentar, "oooooh, jadi sekarang dia kaya gitu…" Lalu saya kembali kepada rutinitas saya sehari-hari membaca materi ujian sambil menangis di atas kloset WC (beneran lhoooo!).

Tapiiiiii, emang dasar ya Teteh Viera si Cantik Jelita ini berhati busuk, hehehe, kelanjutan komentar nya malah jadi panjang, "ooooooh, jadi sekarang dia kaya gitu….Kok bisa sih? Padahal kan dulunya dia tukang cebokin gue! Iiiih kan bulu keteknya panjang sebelah! Hobbynya kan nempelin upil di tembok! Kok hidup nggak adil sih??? Aaaaah, Tuhan nyebelin nih!" Tuuuuuuuh liat déh, ujung-ujungnya saya malah menghujat Tuhan. Udah mah lagi sedih, sedang terpuruk, ditambah menghujat sang Maha Pemberi, wiiiiiiih itu mah berasa dikasih keset tulisan 'welcome' di depan pintu neraka jahanam.

Harusnya facebook dan beberapa situs pertemanan itu jadi ajang silaturahmi ya, tapi buat saya malah jadi ajang penambah rasa dengki. Selain nggak baik untuk perkembangan diri, nggak baik juga untuk lingkungan sekitar saya. Saya pernah ngomong kaya gini ke salah satu teman saya yang curhat, "kok nih orang ngeluh melulu sih??? Kagak bisa apa, diem dulu sebentaaaaaar aja, jalani hidupnya dengan tenang sedikit kek!" Dan saya sedang belajar bagaimana agar kata-kata yang terucap dari mulut saya itu tidak terpental berbalik kepada saya sendiri.

Kebetulan untuk saat ini, selain mendekatkan diri kepada-Nya, saya juga meng-deactivate-kan facebook account saya, agar saya lebih bisa belajar mensyukuri atas apa yang telah Tuhan kasih, belajar menerima bahwa kesenangan yang diterima orang lain itu memang sepantasnya mereka dapatkan atas kerja keras mereka selama ini, dan apapun yang terjadi di lingkungan saya, semuanya harus bisa membuat saya terpacu untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi.

Oh ya, agar tetap menjaga tali silaturahmi, saya tetap up date beberapa peristiwa yang saya alami selama ini lewat blog, temen-temen bisa nulis komentar di setiap posting-an, bisa nulis pesen di chat box, pasti saya baca dan bales. Atau, untuk teman-teman lama saya, bisa kirim email ke alamat email saya yang pasti sudah kalian tau. Kalau yang mau bergossip dan mencari jodoh, bisa cek di kumpulan kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) di facebook, saya sering mampir kok ke situ. Hehehehe.

Malah saya salut lho sama teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) yang masih bisa punya facebook account dan bisa mengendalikan perasaan dengan baik. Semoga ketika saya meng-active-kan kembali si akun pesbuk, saya sudah bisa menjadi orang yang lebih keren lagi, kaya temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) lainnya! Amiiiiiiiiiin!





Apakah alasan ini terlihat terlalu berlebihan? Terlalu panjang untuk dibaca? Terlalu lebay? Hehehehe. Ya nggak apa-apa, tapi memang begini adanya :) Soalnya waktu ada yang nanya alesan kenapa saya meng-deactivate-kan akun pesbuk saya, dan saya jelaskan, karena rasa iri hati yang berlebihan mulai menjangkit di tubuh ini, rata-rata mereka suka pada nggak percaya euy….Jadi, ya sudahlah saya tulis postingan ini saja. Semoga teman-teman bisa memaklumi sifat buruk saya yang satu itu dan saya bisa berubah nantinya.

Oh ya jangan lupa abis cebok, cuci tangan pake sabun ya!


N.B: Untuk Ontjom si Tukang Iri Hati, ayooooo bur mari kita ubah nama belakang kita! Kalau lu, misalnya jadi; Ontjom si Tukang Shalat Tahajud, terus gue, jadi; Viera si Pemilik Wajah Bagai Bidadari di Surga! AHEY~

5 komentar:

  1. Yo pea, dont give a shit to facebook, people on facebook and what people do on facebook. facebook stinks just like a public toilet >:)

    for all facebook users and fans, no offense at all my dear, but still i hate facebook. i dont think i need to tell to anyone what i do in every 5 minutes. Man, i have a life and what other people really care about it?? life is strange, people are strange, and facebook still stinks

    BalasHapus
  2. gile aje lu-aje gile lu….komen lu sungguh ooooh jeung wintjeh sekali, hahahahahahahahahahahahaha!

    BalasHapus
  3. peaa, gw salut sama lo! you did the right thing!

    gw juga udah lama ngerasa klo fesbuk itu sebenernya lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya. salah satunya ya itu pe, bikin iri. dan juga kita jadi tergoda untuk pamer, riya, mengumbar aib, dll. padahal itu ga pantas jika kita masih punya haya' (rasa malu). Padahal salah satu ciri orang beriman itu adalah memiliki rasa malu.

    suatu hr gw jg bakal mengikuti jejak lo pe, men-DEACTIVATE atau kalo perlu di DELETE account-nya. hehee. cuma sekarang masih butuh koneksi, demi kehidupan yg lebih baik. hehee.

    Subhanallah ya pe, lo bisa melakukan satu tindakan yg oke! istiqomah ya disana. :)

    ps: salam dari bokap gw

    BalasHapus
  4. Riyaaaaah: kamu kemana saja ih???? Prikitiw euy sudah jadi orang Singapur mah beda yaaah \(^_^)/

    Hahahahaha! Nggak kok Ri, klo kita bisa mengatur pikiran kita, malah facebook itu bisa jadi ajang silaturahmi yang menyenangkan lhooo :) Ajang jual beli, lumayan ngirit biaya cetak kartu undangan klo mau kawin :D Cuma, kebetulan di saat sedih banget kaya gini, Pea pikir facebook lebih ngebawa Pea ke perbuatan yang tidak baik, jadi sambil memperbaiki diri, Pea deactivate dl akun Pea :) InsyaAllah, kalau hati dan otaknya udah seger lagi, nanti Pea nyalain lagi pesbuknya :D Sebenernya menyenangkan kok punya akun facebook téh, yg nggak menyenangkannya téh pas punya rasa iri hati berlebihannya itu :D

    Aaaaah kangen Bapak Abdurahman, enyak gue udah ganti tugas sih, tidak mengurusi perizinan lagi, jadi udah jarang ketemu Papa nya Ria lagi déh :( Salaaaam buat si Oom jg dari Pea sekeluarga :)

    BalasHapus
  5. buseedd ternyata gue disebut2 disinih...hahhaa

    intinya neeeng...semangatttt n sabarr...

    kcupan sayang selaluh dr wety...

    BalasHapus