Selasa, 24 Agustus 2010

[10] C for Catania!

Catania merupakan kota kedua terbesar di Pulau Sicilia setelah Palermo. Catania didirikan oleh bangsa Yunani pada abad ke-8 sebelum kuda pake kawat gigi (dibaca: sebelum masehi). Kota ini sempat dinamai Etna, karena letaknya yang berdekatan dengan gunung berapi di Italia bernama sama yang masih aktif sampai sekarang. Lalu sempat berubah menjadi Katane.

Pada tahun 1169 dan 1693, Catania pernah hancur diluluh lantahkan gempa bumi yang mematikan hampir 90% penduduknya. Muntahan lava gunung Etna yang terus mengalir ke laut terus menggerus jiwa-jiwa manusia yang tak kuasa menyelamatkan diri. Kurang lebih, sudah tujuh kali kota ini dilahap lava panas gunung Etna, ketika dingin lava panas tersebut membentuk undakan-undakan lahan yang sekarang sudah dihuni oleh para masyarakat modern Catania.

Pada abad ke 9, Catania pernah diduduki oleh pemerintahan Bizantium Islam dan sempat berganti nama menjadi Balad Al Fil yang memiliki arti, 'The Village of Elephant' dan Medinat Al Fil yang artinya 'The City of Elephant'. Kata Catania itu sendiri diambil dari kata 'Qataniyah' dalam bahasa arab memiliki arti 'kacang polong' yang merupakan makanan pokok para gajah. Tapi, banyak ilmuwan Eropa lebih percaya bahwa Catania diambil dari bahasa yunani, Katánē.

Heeeeeeugh, nggak kebayang kalau Indonesia dijajah sama negara kumpulan para dewa itu, jangan-jangan nama tempat tinggal saya bukan 'Cibinong' gitu ya??? Kayanya 'Cikateruk', bagus juga tuh!


Cowok ganteng banget yang naksir sama Viera: "Hai cewek, kamu rumahnya di mana?"
Viera yang cantiknya kaya Dewi Aphrodite: "Hai cowok, aku, aku…Aku rumahnya di Cikateruk…"


Somehow 'Cikateruk' itu sounds better than 'Cibinong' ya???

Sebenarnya saya tidak terlalu tahu tentang Catania, sampai saya mengecek jadwal summer tour Kings of Convenience di official web-nya. Mereka berencana mengadakan tour keliling Italia, diawali bagian ter-utara oleh Milan dan kawasan paling selatan oleh Catania. Tadinya saya kira Sicilia itu nama kota dan Catania adalah nama 'kabupaten'-nya. Oh ternyata, tak disangka tak dinyana, otak saya itu terlalu kebanyakan dicecoki video 'Cinta Satu Malam'-nya Melinda, sampai-sampai saya tidak tahu kalau Sicilia merupakan nama pulau.

"Pe, di Catania ada menara Eifel nggak kaya di Paris?" Tanya Raden Mas Budi Setyo Adinugroho (bukan nama sebenarnya, red).

Kofloooooook! Mana ada menara pencakar langit tempat Tom Cruise ngelamar Katie Holmes di sindang boooow! Di Catania mah adanya tukang cendol, tukang bajigur, sama tukang mie tektek! Heeeeeeugh, jadi langsung pengen mesen bakso tanpa mecin-nya si Alex deket SMP 4 Bogor! Ngggg, kira-kira si Alex ada rencana buka cabang toko bakso di Catania nggak ya???

Well, nggak kalah dari Bologna, Milan, dan Venezia, Catania juga punya banyak daerah wisata yang patut dikunjungi, ada Duomo di Sant'Agata, Basilica di San Nicola l'Arena, Fontana dell'Elefante, San Benedetto da Norcia, dan yang cukup lama saya kunjungi adalah Sant'Agata alla Fornace-San Biagio. Gimana kabar lidahnya temen-temen kelompok PENCAPPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!)? Udah pada muringkel buat nyebut nama tempat wisata-wisata yang saya tulis tadi???





Sulit ya nyebutin nama-namanya? Sebagai kegiatan balas dendam pada WNI (Warga Negara Italia) yang berkunjung ke Jakarta, saya sampe berencana untuk mengganti nama Dufan (Dunia Fantasi) menjadi La Grande Dunia nella Fantasia di Giacarta Cup Cup Meong Meong!


Imajinasi liar seorang Viera.

Situasi: Di tukang siomay Cikini, siang hari nan terik. Viera mengajak Francesco, teman Italianya yang gemar mabuk-mabuk-an dan main perempuan, untuk menghabiskan waktu akhir pekannya.

Viera si cantik banget (V): "Ciko, Che cosa farai in questo fine settimana?" (Ciko, mau ke mana Minggu ini?)
Francesco, temannya si Viera yang keren abis (F): "Non so, e tu?" (Entah, menurut lu enaknya ke mana ya?)
V: "Oh, ho un'idea! Andiamo al Grande Dunia nella Fantasia di Giacarta Cup Cup Meong Meong?" (Gue punya ide, gimana kalau kita ke La Grande Dunia nella Fantasia di Giacarta Cup Cup Meong Meong?)
F: "Scusa, puoi ripertere?" (Apaan tuh?)
V: "Iiiih Ciko, tu sei stupido beibeh! La Grande Dunia nella Fantasia di Giacarta Cup Cup Meong Meong!" (Iiiih Ciko, kamu koflok banget sih! La Grande Dunia nella Fantasia di Giacarta Cup Cup Meong Meong!)
F: "Non ho capito, che cosa é?" (Aduuuh, itu téh apa?)
V: "Ah Ciko, kamu koflok sekali sih! CIH!"


Jadi, nggak usah sedih kalau teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) nggak lancar nyebut nama-nama lokasi wisata di Catania, toh saya bisa jamin, seorang Francesco pun tidak akan pernah bisa melafalkan frase "cup cup meong meong" dalam waktu satu minggu!

Oh ya balik lagi ke Cikateruk, eh Catania, dibandingkan dengan lokasi wisata lainnya, saya lebih banyak menghabiskan waktu di Sant'Agata alla Fornace-San Biagio, bangunan gereja yang terletak di pusat tengah kota. Gereja yang bagus, tapi ya kaya gereja di kawasan Eropa lainnya. Ngggg, bukan karena I'm not a christian, buat saya, Masjid Istiqlal-Jakarta juga ya biasa aja, kaya masjid-masjid besar lainnya.





Aduuuuuuh, saya téh tipe turis yang lebih menikmati interaksi antara mahluk hidup yang ada di dalam suatu tempat, jadi, buat saya, semegah apapun sebuah bangunan atau seindah-indahnya pemandangan laut dan gunung yang ada, tidak ada yang bisa mengalahkan perasaan yang saya miliki ketika saya 'menyengajakan diri' untuk get lost dan berinteraksi secara langsung dengan penduduk sekitar.

Tapi ada yang menarik dari Sant'Agata alla Fornace-San Biagio ini, bukan gaya arsitektur renaissance nya, melainkan lokasinya yang berdekatan dengan Anfitatro Romano yang terletak tepat di depan Sant'Agata alla Fornace-San Biagio. Anfiteatro ini terletak di bawah tanah, sebagian besar sudah tertimbun lava dingin yang membeku. Sayangnya, dibandingkan dengan pemerintahan di kawasan utara, tampaknya pemerintah Catania kurang memperhatikan pelestarian cagar budayanya seperti si anfiteatro Romano ini. Ah, tapi di situ filosofinya, ketika bangunan tua diciptakan memang untuk hancur digantikan bangunan modern.





Hehehehe, kayanya saya bukan orang yang menghormati sejarah ya??? Weits, jangan salah, dari SD sampai kuliah, semua mata ajaran yang ada embel-embel kata 'sejarah'-nya selalu mendapatkan nilai tertinggi. Buat saya, sejarah itu bukan untuk ditangkap oleh kelopak mata saja, tapi lebih kepada diterapkan kepada kehidupan sehari-hari.

Makanya, buat yang beragama islam, Allah lebih memilih untuk memberikan quran dan hadits yang lebih bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari para pengikutnya, daripada menyuruh nabi Muhammad membangun Masjid berlapis emas di jazirah Arab. Ah, sudahlah sotoy sekali saya! Seorang Viera itu kurang pantas ngomongin agama, lah wong shalat shubuh aja masih jam 8, kekekeke!

Okai tokai, semoga dengan postingan kali ini, teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) bisa lebih tau, kalau di Italia itu nggak cuma Venezia, Milan, atau Roma, tapi ada sebuah kota yang nggak kalah bersejarahnya sama kota-kota lainnya, bernama Catania.

So, give me C for Cikateruk Catania!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar