Wah udah hampir telat seminggu dari hari lahirnya bangsa Indonesia??? Masih jaman ya nulis posting-an ngucapin selamat ulang tahun ke 65 Indonesia-ku???
Tapi, apalah daya, waktu itu saya lagi sibuk shooting kejar tayang shit-netron Cinta Anaconda season ramadhan. Saya berperan menjadi siluman burung pipit yang punya rumah di kerajaan langit. Jangan lupa tonton saya ya! Pokoknya, saya jamin mata teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) bakal bersinar gebyar-gebayr, gilang-gemilang, dan gegap-gempita ngalahin sinar laser!
Kalau misalnya tahun 1945, Chad Hurley udah lahir. Saya yakin alm. Soekarno lebih memilih untuk menulis teks proklamasi pake software adobe after effect terus di-publish lewat youtube. Sehingga reaksi yang diterima oleh bangsa Indonesia bakal lebih mangtefff.
Dan mungkin saja yang menyanyikan lagu 'Indonesia Raya' itu para artis jebolan youtube, dik Jastin Bibir misalnya. Alunan biola W.R Supratman pun tergantikan oleh rentetan frase "yo-cekidot-yo-bro-hepi-hepi-always-be-with-you-ma-men"-nya Ludacris. Tulisan tangan Soekarno dan Bung Hatta pun berubah menjadi font times new roman ukuran 12 spasi 1,5.
Eh intermezzo nih, sebagai mantan alumnus SLTPN 4 Bogor yang nilai PSPB-nya selalu di atas angka delapan. Sampai detik ini saya masih inget lho, pertanyaan pamungkas dari jamannya sekolah pake sistem caturwulan sampai sekarang yang udah, ngggg, apa tuh namanya, nggg, kurikulum berbasis kompetensi, saya jamin, pertanyaan ini nggak akan pernah beranjak dari soal pelajaran sejarah Indonesia.
"Siapa yang mengetik naskah teks proklamasi?????"
Jawabannya sampe ke ubun-ubun kepala nih masih nempel dengan khusnul khatimah: SAYUTI MELIK!
Okay déh, selayaknya suatu event ulang tahun di mana si pemilik acara akan dikaruniai limpahan doa (kalau saya sih lebih memilih diberikan limpahan mutiara asli dari Laut Arafuru atau batu safir asli Zimbwabwe ya….) oleh orang-orang yang datang. Maka saya pun tidak mau kalah eksis, ingin turut serta memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, agar senantiasa memelihara negara Indonesia agar tetap aman sentosa.
Semoga saya bisa pulang menggunakan garuda (secara saya itu berperan sebagai siluman burung pipit gitu lhoooo, bolak-balik ke kerajaan langit pake garuda 3 dimensi gagal render bersama akang Arya Kamandanu, ciaaaaaaaat! Deziiiiiiiiiiing!) Ya, itulah semoga pemerintah Indonesia lebih memperhatikan transportasi massa, biar Indonesia (dibaca: Jakarta) nggak makin macet aje saban ari-nye.
Juga untuk para anggota FPI, biar bisa ditahan emosinya, kan hidayah kepada setiap manusia akan datang sesuai waktunya masing-masing di saat yang tepat menurut Tuhan dan mahluk-Nya itu sendiri. Udah nggak jaman lah muka pake sorban tapi tangan kanan bawa pentungan. Kasian pak haji yang bener-bener pake sorban karena emang mencirikan bahwa dirinya itu seorang muslim yang taat selayaknya para Nabi.
Buat Kang Ariel-Luna. Entah saya harus berucap terima kasih atau menahan rasa malu. Tapi karena kalian berdua, teman-teman bule saya (yang kayanya suka nyogok guru geografi-nya di SMA, masa sampe bisa nggak tau negara berjumlah penduduk terbesar ke-4 dunia sih???) akhirnya tau juga kalau ada negara bernama Indonesia dan bertanya, "cowok Indonesia itu 'kuat-kuat' ya, Viera?"
Ya pokoknya untuk negara Indonesia, sepenggal lirik manis kupersembahkan untukmu:
"Pujaan hatiku, hanya engkau yang kutawan, dambaan selalu. Sumpah mati aku kasih padamu, sungguh sayang sekali…Betapa rindu hatiku, ingin jumpa selalu…."
NAIF - Pujaan Hati
P.S: Buat Jeung Wintjeh, salah satu sahabat karib saya yang sedang merantau jadi TKW di Oman, selamat ualng tahun ya \(^_^)/ Lebih baik terlambat, daripada telat. Cepat-cepatlah kau menikah nak, udah Jeung Wintjeh cari aja cowok yang lagi jalan penuh dengan kegundahan hati yang melanda di sepanjang jalan raya di perjalanan lu menuju kantor, terus todong langsung, "ente mau kawin sama ana nggak?" Lumayan, nanti anak Jeung Wintjeh mancung-mancung, balik ke Indonesia, bisa jadi lawan akting aku di shit-netron Cinta Anaconda...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar