Speaking about traveling…..There are so many ways to do this activity.
Yang kekurangan duit biasanya lebih memilih untuk melakukan traveling ala backpacker. Sedangkan, yang kelebihan duit…Bolehlah dibagi sedikit kekayaannya kepada kami para mahasiswa kere namun memiliki keinginan selangit buat memeperluas wawasan lewat kegiatan jalan-jalan ini, hehehe.
Begitu pula yang dirasakan oleh Kakak Ucil, salah seorang senior saya di kampus gajah duduk. Dengan uang yang dia kumpulkan dari orederan kerja sana sini, dia memutuskan untuk pergi ke…..Bali.
"What! Helloooooou! Ya elaaaaaaah Pe, cuma Bali doang gituuuu, itu mah tempat gue anterin cewek gue sun-bathing tiap wiken!" ucapan Raden Mas Budi Setyo Adinugroho (bukan nama sebenarnya, red) yang makin bikin saya yakin binti khusnul khatimah pengen nge-delete nih orang dari friendlist facebook saya! Cih! Berteman sama orang tipe kaya gini tuh bikin saya cepet mati terus masuk neraka karena dilanda rasa iri berlebihan!
Oh iya, balik lagi ke permasalahan Kakak Ucil, emang sih kayanya there was nothing so special about going to Bali. Walaupun tidak semua orang sempat mengunjungi the island of the goddess, tapi sudah terlalu banyak media yang menjelaskan tentang pulau yang satu ini, jadi bisa dibilang, untuk sekarang, "tak usahlah datang ke Bali, untuk merasakan keindahan pulau yang satu itu…" Cukup nyalakan TV and voila…..Sanur, Kuta, Nusa Dua, dan pantai lainnya tersaji dengan indahnya di mata anda. Yang agak mirisnya sih waktu saya baca kompas.com seminggu yang lalu, menurut sebuah penelitian, tingkat keasaman air sebagian besar pantai di Bali itu sudah terlalu tinggi dan tidak baik untuk kegiatan berenang karena dapat merusak kulit. Huooooo, lalu apakah kulit Kakak Ucil ini juga ikutan rusak terkena air pantai di Bali???
Ho, ho, ho, sayangnya Kakak Ucil tidak berencana berenang di pulau Bali, namun…..Bersepeda keliling pulau Bali!
Waaaaaaow mejik! In my opinion, a biker looks greater than any kind of driver. Dan posting-an ini semata-mata saya buat akan rasa kagum saya terhadap cara ber-traveling yang dilakukan oleh Kakak Ucil, dengan sepeda lipat yang dimasukan ke dalam bagasi pesawat, beliau terbang dari Jakarta menuju Bali. Mendaki gunung-lewati lembah??? Itu mah ninja Hatori juga bisa! Apalagi kalau nge-taxi! Cih, itu adalah satu hal yang tidak akan pernah saya lakukan ketika ber-traveling! Meningan get lost sekalian, daripada naik jenis transportasi yang satu itu! Bener-bener tidak menawarkan hal baru selain menguras dompet mahasiswi manis namun kere, seperti saya ini.
Alhamdulillah banget nih, beberapa saat yang lalu, di sela-sela shooting shit-netron Cinta Anaconda season Ramadhan, saya berhasil bercuap-cuap di udara dengan Kakak Ucil. Let's see sedikit hasil ceting-an super duper singkat bersama Kakak Ucil di bawah ini.
Teteh Viera yang Cantik Jelita (V): "Hallo Cil! Kumaha damang?"
Kakak Ucil seniornya Teteh Viera yang imoeth banget (U): "Pasti ada maunya ini mah…"
V: "Oooh Kak Ucil tau aja, saya tipe wanita yang banyak maunya…"
U: "Keliatan kok, hahahaha!"
V: "Waaaaow, Ucil emang tau aku luar-dalam! Ahahahahaha! Gue mau tanya-tanya tentang bike trip lu ke Bali nih…"
U: "Gue mau jawab-jawab nih…"
V: "Kekekekekeke. Okai-tokai, so, why did you choose Bali?"
U: "Bali…Mmm yang terlintas di kepala sih, Bali. Waktu itu, pengennya Papua, tapi akomodasi mahal dan belum tau kondisi jalan di sana. Kebayangnya, Bali lumayan bagus jalannya, pulaunya nggak gede-gede amat, peta memadai, dan banyak tempat yang bisa dikunjungi menggunakan sepeda yang gue punya ini."
V: "Di antara beberapa daerah di Bali yang lu tempuh, mana yang paling menarik menurut lu?"
U: "Hmm, yang sampe jaw droping sih ga ada…."
(Kakak Ucil terdiam sekitar 3 menit)
V: "Tapi?"
U: "Hmmmm, gimana ya??? Biasa-biasa aja sih Bali téh, namanya juga daerah wisata, tapi yang menarik justru perjalananya…"
V: "Ceritain dong Cil!"
U: "Yang pasti, bikin drop fisik dan mental, hahahahahaha. 36 kilo makin jauh makin nanjak! Dan banyak anjing jadi-jadian ketika malam!"
V: "Kalau fisik sih udah kebayang, secara lu pake sepeda gitu ya? Dari Cisitu ke kampus aja udah bikin bengek. Tapi, kalau capek mental-nya ini belum kebayang sama gue. 'Kan Bali gitu lhoooooow! Indah menawan bagai di surga..."
U: "Gue selalu berharap ada turunan sedikit aja…Ini malah nggak ada sama sekali! Udah 28 kilo nanjak, ditambah diguyur ujan, dan ban bocor! Pas mau lanjut nge-goes sepeda lagi, eh 'werewolf' ada dimana-mana! Pengen pulang aja rasanya…"
V: "Werewolf??? Maksudnya?"
U: "Anjing jadi-jadian gitu! Abis terlalu ganas kalau cuma disebut 'seekor anjing'. Anjing tuh menjadi penguasa kalau malem. Nggak cuma ngegonggong, tapi ngejar juga! Mending, kalau cuma satu ekor, ini mah keroyokan! Terus yang bikin gue tambah malesnya, di koran-koran lagi rame berita orang mati gara-gara rabies, ya nggak lucu aja gitu, gue pulang dari Bali terus langsung mati gara-gara digigit anjing…"
V: "Selain dikejar 'fans-fans fanatik' lu dan naik tanjakan 36 kilo, ada pengalaman yang tak terlupakan lainnya?"
U: "Ketemu Setiawan Jodi!"
V: "Sumpeh susu lu tumpeh????"
U: "Iya! Ngggg, terus sempet dicegat tukang pila di Singaraja, tiket bedugul 7500 for nothing! Maklum turist on budget. Kayanya mereka tau kita bukan penduduk lokal, mereka nawarin kamar 150ribu, padahal kita dapet juga tuh yang 50ribu per malem! Yang bikin keselnya sih, cara nyegatnya itu lho! Kaya polisi mau nilang! Mereka sambil jalan pake motor nanya-nanya gue yang sepeda-an gitu. Mau kemana mas? Lovina ya? Mau nginep dimana? saya ada nih 150ribu, dapet kamar plus kipas angin dan breakfast ayuk kita liat-liat dulu yuk…Ya, akhirnya untuk nolak, kita bilang mau ke pantainya dulu, makasih, nanti deh…"
V: "Hahahahaha! Di antara bejibun pengalaman kurang menyenangkan yang lu dapatkan itu, apa yang membuat lu tetap semagat?"
U: "Ya harus semangat terus dong! 'Kan waktunya masih lama, ya kalau nggak kuat, kita bisa istirahat, tidur-tiduran dulu di pom bensin."
V: "Apakah lu menyesal telah melakukan perjalanan kaya gitu?"
U: "Nggak! Malah pengen lagi! Tapi jangan Bali!"
V: "Rencana berikutnya ke mana?"
U: "Kalimantan! Hahahaha!"
V: "Jadi lu bakal keliling kalimantan pake sepeda?"
U: "Sepertinya sih begitu, tapi dipikir-pikir serem juga ya? Nggak mungkin sebulan bo!"
V: "Yang penting udah ada niat, urusan jadi atau nggak-nya mah urusan Tuhan, hehehe. Kapan nih merealisasikannya?"
U: "Kalau ada waktu dan uang berlebih…"
V: "Lu tau kan ada alumni jurusan kita yang sedang keliling Eropa pake sepeda. Tapi, kalau di Eropa hampir seluruh negaranya udah ramah sama pengguna sepeda, kalau Kalimantan??? Lu emang tof markotof!"
U: "Hahahaha! Iya, betul. Makanya selain harus ganti sepeda gue juga harus ganti 'duit'. Sepeda gue yang sekarang mah ngehe banget dan kayanya gue mesti cari kantor yang ngegaji pake poundsterling."
V: "Siaaaaaaaaap! Gue tunggu kisah bersepeda lu ke Kalimantan!"
Jadiiiiiii, buat temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!), mari kita panjatkan doa bersama-sama menurut agama dan kepercayaannya masing-masing, agar Kakak Ucil bisa mewujudkan cita-citanya bersepeda keliling Pulau Kalimantan dan berbagi cerita lagi sama Teteh Viera, amiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiin!
Sumber foto.
kalimantan mah kampung halaman gw pe..
BalasHapuskalo di kota jalan bagus..
kalo udah lewat kota, banyak trus ma bus plus colt ala colt sukabumi gitu..
banyak rampok pula
*keknya kampung gw serem gila gitu y..:P
bukan masalah aspalnya sih Mon, tapi lebih kepada para pengguna jalannya itu sendiri, kalau di Eropa kan pada tunduk sujud sama para pengguna sepeda, tapi kalau di Indonesia kan kebanyakan masih mental supir angkot…
BalasHapusNggak serem kok…Malah gue pikir itu seru banget! Wah kalau gue ke Kalimantan! Lu harus siap jadi coach surfing gue yak! Kekekekekekeke!
gila asik banget pe, ini baru namanya jalan-jalan! pengen juga ih kaman kitu make sapeda, tapii..teu boga sapedana..
BalasHapusBeibs, kita jalan2 aja ke Cimahi naik sapeda, itu lebih was2 beibs, diselap-selip sama geng motor…
BalasHapusAyo beibs, nanti kita pikirkan next destination kita, aku lagi pengen ke Mongol beibs, ketemu biksu...