Buat temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) yang ngerayain paskah, have a nice misa ya!
Untuk merayakan easter day, yang mulia Teteh Piera bakal….(Jeng-jeng!) Mengenalkan kata-kata baru dalam bahasa Italia!
Yak, yang mengharapkan saya bakal bagi-bagi telor coklat, harap segera menyalurkan doanya agar saya menjadi kaya raya dalam sekejap tanpa proses jaga lilin di atas baksom isi aer, jadi bisa ngirim telor coklat dari Italia ke mana pun teman-teman kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) berada! Apalagi buat temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) yang tinggal di Cibinong, di dalam setiap butir telor coklat yang kalian dapatkan, akan saya selipkan selembar 100 euro! Ajiiiiiib!
Gini nih, resiko baca tulisan orang yang punya daya khayal tingkat dewi Kwan Im. Siiiigh~ Tapi, kayanya agak sulit ya buat mengabulkan harapan yang satu itu. "Bagaimana mungkin, megang dadanya Morgan SM*SH saja aku sulit…"
Kemaren, salah satu murid saya bilang gini, "Vieraaaa, voglio mangiare papaaaa…" (artinya: "Nikita Willy, aku ingin memakan ayahku!")
WOOOOOOOOOOOT~ Jadi selama ini saya ngajar bahasa inggris sama anak kecil yang lucu, imut, suka megang ketek (yup, entah kenapa nih anak, demen banget megang keteknya sendiri???), tapi seorang kanibal??? Lah, bokapnya sendiri pengen dimakan??? Secara diam-diam, setiap kali saya ngajar mereka, saya selipin piso ginshu di saku celana saya. Booooo, kali-kali aja kalau saya lengah sedikit, nih jempol kaki kiri udah wassalam, digerogotin ama tuh anak-anak sebagai cemilan di siang hari! Anjroooot, cemilannya jempol kaki Nikita Willy! #janganbakarcibinongplis
Suatu hari, saya berbincang-bincang dengan salah satu teman Italia saya. "Eeeee booo, mesong, murid akika bilang mawar makan bokapnya senderong siiiich! Daging lekoooooong, ciiiiiiin!"
Si teman saya yang asli Italia itu pun tercengang, secara dia kenal betul sama orang tua si anak yang demen megang ketek tersebut. "Sumpeh susu lu tumpeh??? Oooo akika tinta percaya sama omongan jij!"
Akhirnya saya jelaskan kalau,, tiba-tiba aja si anak yang demen megang ketek itu bilang 'voglio mangiare papa' yang secara harfiah berarti 'saya ingin memakan ayah saya'.
Dia pun tertawa dan menjelaskan….
"Pappa yang dimaksud di sini itu artinya 'makanan'. Di Italia, ada tiga jenis papa.
1. Papá, dengan penekanan pada huruf 'A' yang terakhir, artinya 'ayah'.
2. Pappa, dengan penekanan pada huruf 'P' kedua, artinya, 'makanan bayi'.
3. Papa, tanpa penekanan pada huruf apapun, artinya 'Paus'.
Jadi, dia itu pengen makan makanan, bukan pengen makan ayahnya."
Dan, sebagai orang sunda yang kebih familiar dengan pelafalan huruf 'eF' dan 'Ve' menjadi 'eP', ketika saya ngomong kata 'papá', 'pappa', dan 'Papa', orang-orang asli Italia itu nggak bisa mendengar perbedaan cara penekanan pada lidah saya sama sekali.
Waaaaoooooow, ini mah mirip 'e', 'é', sama 'eu' dalam bahasa sunda ya??? Ketika 'eneng' dan 'enéng' memiliki arti yang saling bertolak belakang. Yang satu artinya, panggilan sayang kepada anak perempuan, yang lainnya berarti anak munding.
huahahaha yang itu tea ya??yang malem2 kita ceting ngomongin basa sunda. Hayo kalo anak kuda apa namanya?
BalasHapusIya beibs…Yg mlm2 kita ceting ngomongin temen2 kita kok pada keren sekali itu téa beibs….*jedot-jedotin kepala….
BalasHapusAnak kuda???? Nggggg, naon beibs? Kayanya waktu SD nggak pernah ada soal kaya gitu déh, rata2 mah anak munding...
papa , aku mau kerumah papa sambil makan pappa ! papayokeroooo
BalasHapusMiskapkeks: Papayokeroooo, papayokerooooo, papayokeroooo….*sambil dansa poco-poco..
BalasHapus