Lagunya Sigur Rós yang berjudul Happipolla masih terus menemani perjalanan kita menelusuri festival medievale di kota Fossato di Vico…
Ternyata bener apa yang dikatakan mbak-mbak penjaga embe di postingan sebelumnya.
Jadi, arak-arakan dramben (ditulis: drum band, red) yang saya bahas di postingan awal itu ternyata berakhir di sebuah lapangan di mana terdapat perlombaan panahan di dalamnya.
Wuhuuuuuuu! Keyeeeeen! Keyeeeen!
Saya sampe dibuat terkesima lho sama suara busur panah yang menancap di papan itu. "Deziiiiiing!" Yak, beginilah susahnya mem-verbal-kan sebuah suara T.T
Peserta dari perlombaan panah ini juga rata-rata sudah berlatih panahan minimal 10 tahun lebih, kawan. Ajiiiiiib! Makanya banyak banget dari pesertanya yang rata-rata sudah berusia udzur.
Tapi, biar umur udah siap dikubur, tarikah busurnya nggak bisa kita pandang sebelah mata, sob. Hampir semua peserta berhasil nancepin anak panah mereka tepat di sasaran. Prok! Prok! Prok!
Yang lucunya sih, jadi si little princess yang sempet ikutan arak-arakan bareng kelompok dramben, tampak sudah terlihat bosan setengah mampus. Ya iyalaaaah, di umur mereka mah, saya lebih memilih untuk menghabiskan waktu maen bekel bareng temen-temen sejawat daripada kudu nemenin aki-aki maen panahan.
Tapi, saluuuut banget déh sama si adik kecil ini, biar keliatan BT, tapi dia teteup istikomah duduk di samping para archers.
Ah, tampak sepertinya hari sudah sore….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar