Selasa, 17 Januari 2012

Cinta Terlarang: Mas-mas in front desk tempat les bimbel

Eh, beneran ya nggak ada dari temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) yang dapetin informasi tentang distributor 10cm???? Aaaaaaaah, baiklah sembari menunggu kabar dari 10cm, mari kita dengarkan salah satu lagu favoritenya yang mulia Teteh Piera;







teyuuuuusssss, kita lanjutin lagi déh kisah cinta terlarang lainnya yang pernah saya alami….

Hmmmm, kita mengakui diri tak pantas bersaing memiliki seorang Christian Sugiono dengan Titi Kamal? Ngecengin orang yang mirip Christian Sugiono, tampaknya merupakan jalan tengah terbaik yang kita miliki.

Seperti apa yang pernah saya alami, ketika sedang mengikuti kegiatan bimbel di sebuah institusi tersohor yang terletak di Bogor.

Semua berawal ketika yang mulia Teteh Piera melakukan pendaftaran awal untuk mengambil les tambahan. Maklum udah kelas tiga, kayanya kurang g4vL aja gitu, udah mau ganti jenjang pendidikan, tapi nggak ambil kelas bimbel.

Pria yang diindikasikan mirip dengan  Christian Sugiono itu terlihat sedang duduk sambil mengotak-ngatik komputer di meja pendaftaran murid kelas baru.

Wajahnya masih tertutup monitur CPU, ketika saya memberikan bukti pembayaran. Dan tangan kanan berarloji merk seiko itu pun mengambil bon berwarna merah yang berada di dalam genggaman tangan saya.

KYAAAAAAAAAAAAAAAAAAA~ Kulit wajahnya yang putih mengkilat selayaknya kertas alumunium buat bungkus hamberger mengalihkan dunia yang mulia Teteh Piera!

Dia memasukan beberapa kode angka yang terdapat di dalam slip setoran ke dalam komputer dan memasukan beberapa kode cinta yang terdapat di dalam hatinya ke dalam hati saya! Emang bener ya, kalau hati lagi lope-lope, tai kotok pun bakal berasa coklat chunky bar!

For your info, saya ini adalah tipikal murid yang sangat pemalas. Tapi, kalau lagi ada maunya, si Dekisugi yang terkenal rajin di serial Doraemon itu pun liwaaaaad terlibas!

Seperti yang terjadi saat itu. Ketika saya jadi lebih rajin pergi ke bimbel daripada ke sekolah, kakakaka! Jadi ya, yang mulia Teteh Piera itu terkenal sebagai sesorang yang gemar mabal, ngaku-ngakunya mah pergi ke WC, tapi nggak pernah balik lagi ke kelas. Saya lebih suka ngedon di perpustakaan, baca semua buku yang saya ingin baca, daripada duduk rapih mendengarkan penjelasan tentang bab jurusan tiga angka.

Tapi, hal itu berbanding terbalik dengan kegiatan saya ikutan les bimbel. Sampai kalau ada jadwal bimbel di kala hari libur, saya bela-bela-in nggak ikut ke kondangan, di mana saya bisa makan gratis sepuasnya, di dalam waktu yang bersamaan.

Semua itu saya lakukan agar dapat bertemu dengan mas-mas in front desk di tempat les bimbel yang tampan jumawa!

Jadi, jangan aneh, kalau saya pernah dapet nilai 1,75 di ulangan fisika, namun hasil try out test saya selalu masuk 10 besar! Semua ini terjadi dikarenakan keberadaan mas-mas in front desk tempat les bimbel tampan jumawa!

Selama setahun lebih, hati saya ter-lope-lope dengan sempurna dengan keberadaan mas-mas in front desk tempat les bimbel tampan jumawa. Pilihan untuk melanjutkan ke sekolah favorite pun tercapai, malah saya bisa masuk kelas unggulan! Wohooooooo! Semua ini berkat saya rajin ngeliat mas-mas in front desk tampan jumawa ikut les bimbel!

Namun, semenjak saya masuk kelas unggulan, yang memiliki jadwal masuk sekolah yang berbeda dari murid lainnya, saya jadi tak sempat untuk melihat keberadaan mas-mas in front desk tampan jumawa kembali. Saya diharuskan masuk kelas jam 6.30 AM dan baru bisa pulang sampai rumah jam 10 PM, jadwal gila ini benar-benar membuat saya kehilangan waktu untuk ngeceng sana-sini. Apalagi kalau nilai  saya berada di bawah rata-rata teman sekelas, bisa-bisa saya didepak dari kelas tersebut T.T

Bisa aja sih, saya meluangkan sedikit waktu untuk berkunjung ke tempat bimbel, tapi saya suka kasian sama si Mamam sama si Papap, yang udah cerita-cerita ke temen-temennya, kalau anaknya yang dulu bego banget sekarang bisa masuk kelas unggulan.

Jadi, semua waktu luang yang saya punya, bener-bener saya pakai untuk menyesuaikan otak saya yang biasa berisikan imajinasi liar sama Mamoru Chiba ini dengan rumus-rumus fisika yang terkadang saya suka bingung, ngapain sih harus belajar gerakan sentrifugal???? Emang kalau belajar percepatan bisa buat kita masuk surga ya??? T.T Ditambah dengan kenyataan kalau ternyata saya lebih memilih untuk masuk fakultas seni rupa, di mana semua rumus fisika itu luluh lantah begitu saja dan hanya menjadi penghias rapot semata T.T

Sampai libur semester pun tiba, saya menyempatkan diri untuk pergi ke tempat les bimbel saya dahulu. Terlihat seorang pria sedang mengotak-ngatik data di komputer. hati ini sudah dag-dig-dug-duer nggak karuan. Saya beranikan diri untuk menghampirinya dan………….

Itu, itu, itu, i,i,i,i, tu,tu,tu,tu, itu……BUKAN MAS-MAS IN FRONT DESK YANG TAMPAN JUMAWA!

Beberapa saat kemudian saya dihadapi sebuah kenyataan, bahwa mas-mas in front desk yang tampan jumawa dipindah tugaskan ke tempat bimbel yang baru buka cabang di pulau Kalimantan!

Ouuuuuuuuuuuuuuuuuuuch!

1 komentar: