Kebetulan beberapa saat yang lalu, saya sempat bergelantungan ke luar (ditulis: hang out, red) sama teman-teman lama saya.
Sebenarnya topik ini muncul lebih dkarenakan alasan kami yang tidak ingin membicarakan pencapaian-pencapaian yang pernah kami atau teman-teman sepantaran miliki. Soalnya kalau ngomongin tema yang satu entuh, suka berasa jadi ngebanding-bandingin diri sendiri sama orang lain, yang jatuhnya menjadi penghalang terbesar agar kami bisa seperti mahluk yang pandai bersyukur :)
Lain perkara ketika kami ngobrolin tentang cerita mistis, boro-boro jadi manusia yang arogan, yang ada malah jadi penakut abis-abisan T.T
Kali ini cerita datang dari seniornya Teuku Wisnu (bukan nama sebenarnya, red), teman saya yang berasal dari program studi seni lukis.
Ketika itu sekitar jam tujuh-an malam, sesaat setelah adzan isya berkumandang dari masjid yang berada di sebrang kampus kami. Seniornya si Teuku Wisnu yang lagi ngerjain tugas lukisan-lukisan akhir semester di ruang studio-nya, ngerasa kebelet buang aer besar.
Satu-satunya WC terdekat dari studionya berada adalah sebuah toilet yang terletak di dekat ruang seminar di lantai dua gedung fakultas kami. Ukuran toilet itu sangat kecil, bahkan kalau ditempatkan sebuah ember sebagai penampung air, tak jarang kami kesulitan untuk membuka dan menutup pintu toilet tersebut. Bau sangit pun dapat dengan mudah tercium dari ruang kecil berlampu TL yang pendaran cahayanya sudah terhalang oleh debu yang cukup tebal itu.
Namun, apalah daya, seniornya Teuku Wisnu udah kacapirit. Guys, bahasa indonesia-nya 'kacapirit' téh apa ya???
"Pas lagi enak-enaknya ngeden Pe, ujug-ujug di depan dia muncul rambut panjang gitu!"
Cadaassssss! Terus kumaha bagaimana atuh?
"Senior gue malah bilang ke rambut entuh , 'gue lagi kebelet! ***ING!'….Eh tuh rambut ilang aja!"
EPIC fisan! Hantu juga tau diri kali ya, nggak mau nakutin orang lagi eek…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar