Oh iya, siang ini, kebetulan saya berkesempatan untuk dapetin tausyiah dari salah satu ustadz di masjid tempat saya biasa
Ceramah siang itu berjalan seperti biasanya, dengan penuh rasa kantuk dan sudah entah berapa kali mulut ini menguap, saya mengikuti omongan si bapak ustadz.
Kadang ya, biar saya nggak ngantuk-ngantuk amat, saya suka ngebayangin, gimana jadinya kalau yang ngomong di depan itu Nicholas Saputra??? Soalnya, letak si penceramah ini tepat di depan jemaah pria, sedangkan terdapat kain penghalang yang dikaitkan cukup tinggi sebagai pembatas area shalat wanita dan pria. Jadi, salah satu cara saya untuk menahan rasa kantuk di kala si penceramah berbicara adalah membiarkan daya imajinasi ini melambung tinggi. Sebelum Nicholas Saputra, saya juga pernah ngebayangin kalau yang ceramah di depan itu Afgan, Jude Law, anggota boiben Korea, pokoknya daya imajinasi ini bener-bener saya pergunakan demi menghilangkan rasa kantuk yang ada.
Dengan kondisi mata yang kadang-kadang menutup, tiba-tiba terdengar sebuah pertanyaan yang diajukan oleh salah satu jemaah laki-laki.
"Pak ustadz, saya sering banget melakukan ibadah, mulai dari yang wajib sampai yang sunnah, tapi kok doa saya nggak dikabulkan? Sedangkan temen saya yang jarang ibadah, kok kayanya semua yang dia cita-citakan, pasti langsung dapet???"
Dan mata saya pun terbuka sesaat, "gilooooooooooo nih pertanyaannya gue banget!" Ujar saya dalam hati. Yak, sebagai seorang wanita cantik luar biasa, berahlak baik, tidak pernah membangkang kepada orang tua, tidak sombong, rajin menabung, gemar membantu ibu di dapur, tidak membuang sampah sembarangan, suka membantu teman yang sedang kesusahan, mendukung program keluarga berencana yang dicanangkan oleh pemerintah, dan selalu sedia payung sebelum hujan, wajar saja kalau saya masih sering mengeluh.
Kadang-kadang rasa putus asa itu datang begitu saja ditambah beranggapan bahwa Tuhan kok nggak adil, lengkap sudah rasa nestapa itu menghantui. "Ya Tuhan, semoga Afgan naksir saya, Nicholas Saputra juga, kalau bisa sih Jude Law juga ya Tuhan….." Entah sudah berapa kali saya mengucapkan doa tersebut, tapi???? Manaaaa hasilnya??? Nihil!
Si penceramah pun membuka suara, "kalau misalnya nih bapak lagi makan di warung, kan suka ada tuh pengamen yang nyamperin, kadang suaranya pas-pas-an banget? Lalu apa yang bapak lakukan? Pasti, buru-buru ngasih duit biar tuh pengamen pergi kan?"
Tanpa sengaja, kepala saya mengangguk. Bener banget! Kadang saya suka kesel gitu, pas lagi enak-enaknya makan, tiba-tiba ada gitu orang nyamperin, "permisiii kaaaaak, kami orang miskin, pengen diperhatiin, jreng-jreng-gonjreng….." Kyaaaaaaaaaaa T.T Duit 500 perak pun keluar begitu saja.
Si penceramah kembali melanjutkan kata-katanya, "lain perkara, kalau ada pengamen yang enaaaaaaaaaaak banget nyanyinya, kadang kita tunggu mereka sampai selesai nyanyi, atau bahkan kita suka minta nambah, di akhir nyanyian pun, kita pasti memberi lebih kepada pengamen tersebut."
Hooooo, kejadian ini pun pernah terjadi sama saya. Waktu lagi makan di daerah Dago-Bandung, tiba-tiba ada dua orang pengamen yang menyanyikan;
HUWOOOOOOOOOH! Langsung itu mah, abis selesai nyanyi 'sunday morning', saya rikues dinyanyiin lagu Maroon 5 se-album! Di akhir ngamennya, nggak kerasa saya mengeluarkan selembar dua puluh ribuan.
"Begitu juga dengan Tuhan, kalau misalnya ada hamba-Nya yang berdoa-nya tidak baik, maka Tuhan pun akan memberikan apa yang dia minta secara cepat-cepat, biar dia berhenti berdoa-nya. Kebalikan, kalau ada hamba-Nya yang berdoa dengan cara yang Dia suka, pasti dia akan menunda sedikit lama untuk mengabulkan hamba-nya tersebut, Dia ingin terus mendengarkan doa hamba-Nya tersebut, namun di akhir doanya, pasti Dia akan memberi lebih…." Lanjut si Ustadz.
Huwwwwwwwoooooooh Berarti ada kemungkinan ya Nicholas Saputra bisa naksir saya!
guweh suka banget postingan ini.....
BalasHapusdamn!
BalasHapuskocak abis postingannya,banyak humornya XD