Rabu, 12 September 2012

Pulisi uh pulisi...

Beberapa waktu yang lalu, Pak Mamat dan Bu Evie sempet kebingungan. Menurut kabar, salah satu kerabat terdekat keluarga kami yang sedang tinggal di Bogor, ditangkap oleh pulisi dikarenakan kasus narkoba dan sang pulisi meminta tebusan sebesar 10 juta rupiah ditransfer ke sebuah rekening ATM hari itu juga.

Sang ibu kerabat yang berada di rumah nun jauh di sana pun langsung pingsan. Ditambah dengan sebuah kenyataan bahwa cellphone si kerabat tak kunjung bisa dihubungi. Sang ibu tidak percaya kalau anak bungsu kesayangannya menjadi korban barang haram tersebut.

Pak Mamat, Bu Evie, dan kembaran Nikitah Wilih pun dibuat kalang kabut. Di lain sisi kami ingin membantu, but the other hand it was 1 AM and we had to go to work by tomorrow morning.

Kami langsung mendatangi kantor pulisi untuk mengecek keberadaan si kerabat. Seperti biasa, kami disapa oleh seorang pulisi baik hati yang sedang jaga pos sambil nonton sebuah acara yang punya trendmark silahkan-lambaikan-tangan-ke-arah-kamera-jika-Anda-tidak-kuat-lagi.

Setelah berdiskusi, kami pun mendapatkan kesimpulan kalau keluarga si kerabat ini ditipu oleh oknum pulisi dan setelah dicek, si kerabat ini lagi tidur dengan terlelap di kosannya. Ooouch!

Menurut pulisi sendiri nih ya, kalaupun pihak mereka minta 'uang damai' dalam sebuah kasus, mereka bakal manggil keluarga korban untuk datang ke kantor pulisi, so it would be like face to face, dan tidak akan pernah liwat tilpun.






Thus, be careful guise!

Dan buat si penipu yang sudah membuat seorang ibu merasakan kesedihan teramat dalam, Tuhan Maha Adil, you will never know what will happen with that 10 million rupiah. Kalau diitung pake otak manusia sih, it was a big amount of money ya guise, tapi….Buat Tuhan mah, 10 million is just such a blink of eye.

Kadang saya suka gemes gitu lho, sama koruptor yang nggak ketangkep sama pulisi. Tapi ya, menurut Pak Mamat dan Bu Evie, sistem hukuman yang dibuat manusia tuh nggak seberapa, nilep duit 2-3 M, ya paling dipenjara 3-5 tahun-an, belum lagi kalau dapet remisi. Keluar penjara, bisa tobat dan Dia kan Maha Pengampun ya guise….

Tapi, apa yang terjadi kalau para koruptor ini masuk sistem hukuman yang dibuat sam Tuhan. Nggak usah nunggu mati terus masup neraka déh. Kan biasanya uang haram dipake buat yang haram-haram juga ya? Misalnya, bisa aja tiba-tiba anaknya kena narkoba dan….Masih menurut Bu Evie dan Pak Mamat nih, yang namanya anak itu investasi dunia dan akherat.

Mau seberapapun besarnya kekayaan seseorang, tapi kalau anaknya kagak kece, ya agak gimana gitu ya…..Makanya, saya suka salut banget sama temen-temen seangkatan saya yang udah dikasih kepercayaan buat dititipkan anak sama Tuhan, yang berarti mereka sudah bisa punya investasi berjalan tuh.

Bai de wei, tengkyuh buat Ontjom dan Mbak Tiaw yang udah membantu saya melacak beberapa alamat yang dicurigai di tengah malam buta kemarin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar