Kamis, 17 Januari 2013

John C. Jay: Travel As Much As You Can

Sebagai warga Bogor yang berdomisili di Jakarta, akhir-akhir ini saya sering banget jadi objek kekesalan teman-teman saya yang asli dan memang tinggal di Jakarta, "gara-gara lu nih, rumah gue kebanjiran!"

Walaupun saya tahu, itu semua hanya candaan semata. Tapi, terkadang suka mikir juga, kalau saya nggak pernah tinggal di Jakarta di waktu hujan gini, kayanya saya nggak bakal ngerasain 'penderitaan' tahunan warga ibu kota yang satu ini.

Sama seperti apa yang dikemukakan oleh Oom John C. Jay, tentang bagaimana menjadi seseorang desainer muda yang handal.






Di dalam point ke limanya, beliau menyebutkan;

5. Travel as much as you can. It is a humbling and inspiring experience to learn how much you dont know.

Yup, even though cuma ke Jakarta, sebagai penduduk Bogor sih itu udah keitung traveling ya :D

Ngerasain jadi kaum minoritas itu bikin saya sadar, kalau buat apa jadi sama, kalau Tuhan emang menciptakan segalanya secara berbeda.

Believe it or not, waktu saya masih tinggal di Italia saya pernah shalat di dalam gereja kecil. Waktu sudah hampir menunjukan pergantian waktu dari shalat Ashar ke Maghrib. Saya sudah tidak punya waktu untuk mencari tempat yang cukup bersih untuk melakukan ibadah. Satu-satunya tempat yang ada di depan mata hanyalah sebuah kapel kosong yang sedikit berdebu.

Dengan modal bismillah dan tayamum, saya pun melaksanakan shalat Ashar di sana. Terlepas dari benar atau tidaknya keputusan yang saya pilih, waktu itu yang ada di dalam pikiran saya, hanyalah, saya harus shalat, di manapun tempatnya, tho seluruhnya ini milik Tuhan yang saya sembah.

Bayangin kalau itu terjadi di Indonesia, beuuuu…."Si Viera shalat di gereja!" Mungkin bakal ada beberapa kerabat yang menghujat.

Dari pengalaman itulah, saya juga lebih sedikit menghormati keberadaan kaum Ahmadiyah di Indonesia. Terlepas dari salah atau benarnya prinsip yang mereka jalankan, saya selalu berpikir bahwa mereka itu manusia, yang sama dengan saya, sama-sama dikasih kesempatan untuk menjadi baik oleh Tuhannya.

Kan yang harus dipermasalahkan itu ajaran yang mereka anut ya, bukan hak hidup mereka sebagai manusia :)

By the way, entah kebetulan, entah tidak, pas lagi nulis postingan ini, i tunes saya memutarkan lagu ini sebanyak dua kali dalam waktu yang bersamaan;







"Aku tersesat dan tak tahu arah jalan pulang….."

Yuhuuuu, buat temen-temen kelompok PENCAVIER (PENgamat CeritA-cerita VIERa!) yang lagi kejebak macet gara-gara banjir, semoga kalian nggak jadi butiran debu ya! Kekekekeke!

1 komentar:

  1. Anonim21.1.13

    hi sholat di gereja. Apa tuh gereja ga ada yang jaga kok bisa

    BalasHapus