Rabu, 13 Februari 2013

Day #02: The Recepcionists

 Day #02

Huwaaaaaaaaaaaaaah, pagi yang cerah bagai pinang tak berbelah!<< Teu nyambung!

Sebenarnya sebelum sampai ke sini, saya diberikan dua pilihan, mau tinggal di apartment atau hotel. Yaaaaaah, jangan dikira apartment-nya kaya apartment-nya Nikita Willy di ibu kota ya, it's just a little apartment, with three bedrooms, one kitchen, one balcony, and one living room. It sounds great actually, cumaaaaaaaaa, letaknya yang bener-bener di pojokan sub urban area dan minimal butuh 15 menit or more to go to the nearest convenience store, yang akhirnya membuat saya lebih memilih untuk tinggal di hotel.

Dan jangan dikira juga, hotel-nya ala hotel Mulia di Jekardah ya guise, ini mah budget hotel, ya lumayanlah, sebagai seorang wanita lemah lembut suci dan wangi abadi yang punya pengalaman nge-kos sekitar lima tahunan, kamar yang disediakan oleh budget hotel ini sudah lebih dari cukup.

Ada aer anget, wi fi 24 jam (walaupun kagak ngaruh juga, da lepi-nya rusak, jadi we teu bisa dipake), laundry, tivi kabel....Well, walaupun cuma ada HBO, ESPN, dan beberapa siaran televisi lokal, tapi lumayanlah kemaren sempet nonton Sherlock Holmes 2, Kang Jude Law emang kece pisan! Itu gimana rasanya ya, punya pacar yang gantengnya kaya Jude Law??? << Tulisan adalah doa T.T

Satu hal lagi yang saya demen dari budget hotel yang satu ini adalah.....Receptionist-nyah!

Let me introduce you to, Camil and Camila. Sumpah ya, pas pertama kali denger dua nama ini, saya kira mereka kembar cewek-cowok. Taunyaaaaa, pas ketemu mah, mukanya jauuuuuh berbeda dan dua-duanya cowok pula.

First, Camil, pria asal Bangladesh ini merupakan perwujudan pria metroseksual yang demen nongkrong di sevel, sering pake baju kemeja ketat di badan, kalau kemana-mana pasti rambutnya kudu dikasih jel sa-abrek-abrek, dan saya pernah liat dia pake celana jeans pensil warna biru muda dan kaos warna pink motif bunga-bunga, ooooouuuch!

Yang kedua, ada Camila, pemuda asal Srilangka yang penampilannya lebih biasa dari si Camil. kaos polo shirt yang terkadang lupa untuk dikancingkan plus celana jeans agak lusuh, menjadi tampilannya sehari-hari.

Satu hal yang saya demenin dari mereka adalah, hampir setiap hari mereka selalu nanya saya udah makan atau belum, kalau belum, mereka suka nawarin untuk membelikan sesuatu di sevel terdekat.

Aaaaaaaaaaaaaaaah, so sweeeeet!

Camil, tipikal cowok yang agak cerewet in a good way. Dia suka marahin beberapa staff cleaning service dari hotel dengan gaya yang agak melambainya. Atau terkadang di lobby hotel, di mana terletak LCD tivi 60 inch, dia suka masang MTV.....MTV India tapinyaaaah T.T

Terus nyanyi bareng sama video klip yang diputer. Kyaaaaaa~ Jadi pengen masang kolom buatan di tengah-tengah hotel, udah kebayang aja si Camil bakal muterin tuh kolom sambil nari-nari....

While Camila, masih bisa dibilang cerewet sih, tapi cerewet dalam ukuran cowok. Hobby-nya skype-an sama temen-temennya entah di mana, yang bikin saya suka roaming sendiri.

By the way, one thing yaaaaa, ini misteri yang belum pernah terpecahkan oleh saya, kenapa ya bangsa India kalau ngomong, kepalanya selalu gerak, terus pernah saya suruh si Camil untuk ngomong tanpa menggerakan kepalanya, dia ngomongnya langsung kagok gitu dooong. Waaaai????






Tidak ada komentar:

Posting Komentar