Selasa, 12 Maret 2013

Day 15: Germany vs Indonesia

Day #15: Germany vs Indonesia

Kyaaaaaaaaa~ My lepi is broken. I mean, totally broken. TOTTALLY! TOTAL! TOTAL BUAH! T.T

DEM!

Internet accsess pun nggak mau kalah. Ikutan rusak T.T Ya Allah cobaan apa yang telah Kau berikan kepada kembaran Anissa Ceribel iniiiiihhhhh???

However, everyone has a problem, yang buat different itu attitude-nya ya guise....

Setelah bersedih-sedih, meratapi nasib karena ditegur bos gara-gara keterlambatan mengirim laporan (atuh ya semua datanya ada di lepi, terus lepi-nya ada di mas-mas tukang serpis, ini aja sedang berusaha menyelamatkan semua data yang ada di internal HD T.T), saya pun bisa tertawa, tertawa penuh duka cita, hiks hiks hiks. Cobaan mau ditaksir Jude Law bolak balik kali ya?

Masalah boleh segunung, tapi attitude harus nyaingin Kate Middleton. Keep calm dan rambut tetap tergerai indah tertiup angin sepoi-sepoi.

Dan sekarang saya pun duduk di depan lepi pinjeman berikut internet wi fi tetangga yang nggak ada password-nya menulis kelanjutan cerita saya di negri antah berantah.

Lagi galau-galaunya mikirin lepi yang tak kunjung betul, saya pun jalan-jalan keliling di sekitar daerah hotel tempat saya tinggal.

Then I met this Germany guy. Aduh itu kenapa ya kebanyakan bule Jerman yang saya temui teh tinggi-tinggi pisan? Makanan di Jerman tampak bisa bikin bayi sehat-sehat gitu ya? Iiiih mereeeun, kalau saya lahir di Jerman, ada kemungkinan kali ya saya bakal jadi model Piktoriyah Sikrit?

Dia dateng ke tempat saya tinggal untuk business trip. Dia dipercaya untuk menangani property branding di kawasan Asia.

Kami berbicara tentang Cina yang bakal mendahului AS dalam perkembangan ekonomi, Jepang yang bakal tetep stabil dikarenakan para penduduknya yang kebanyakan masih berpegang erat akan kebudayaannya. Vietnam yang akan menjadi salah satu negara terdepan di ASEAN dan Indonesia yang.....

"Segala sesuatu yang dikerjakan oleh orang Jerman selama setahun, bisa dikerjakan dalma waktu satu minggu saja oleh China. Saya nggak tau ya Viera, tapi kalau boleh saya ibaratkan, selama tiga tahun terakhir bekerja sama denga orang Indonesia, ketika mereka diberikan pekerjaan, sistemnya bekerjanya itu mereka akan maju satu langkah, mundur dua langkah, tapi pekerjaannya pasti selesai pada waktunya, terkadang saya suka geram dengan tingkah laku seperti itu, sangat berbeda dengar Jerman people ya Viera...."

Huahahahahaha!

Saya cuma bisa ketawa ngikik, soalnya asumsi cara kerja orang Indonesia menurut this Germany guys itu sungguh seperti angkot 09 Jurusan Warung Jambu-Sukasari yang sering saya tumpangi di Bogor.

Sistem ngetem angkot gitu kan kalau mau dapetin penumpang, maju semeter (biar dikira udah mau jalan duluan), eh pas saya naikin, malah mundur 10 meter, buat nyari  penumpang lainnya, tapi
akhirnya mah saya sampe juga di rumah, hahahahaha!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar